KELAS : VIII.A
GERAK
Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda
yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti
dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka
meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C.
Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C.
Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B.
Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan
tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan
pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik
mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon
telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat
sambil bergerak.
Pembagian Gerak
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3
1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau
gerak yang kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan)
atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur
Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas tentang gerak lurus saja. Gerak lurus sendiri dibagi
menjadi 2 :
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak
GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t
Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas tentang perbedaan
perpindahan dan jarak tempuh. Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal
menuju titik akhir sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama
bergerak.
Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C. Pada peristiwa di atas
Pepindahannya adalah AB – BC = 200 m – 90 m = 110 m. Sedangkan jarak yang ditempuh
adalah AB + BC = 200 m + 90 m = 290 m.
Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda maka antara kecepatan dan kelajuan juga berbeda.
Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya perpindahan tiap satuan waktu dan Kelajuan
didefinisikan sebagai besarnya jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Perumusan yang
digunakan pada kecepatan dan kelajuan adalah sama.
Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya perpindahan dan jarak
yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini maka untuk sementara supaya mudah
dalam membahas, kecepatan dan kelajuan dianggap sama.
Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata
didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan
selama benda bergerak.
v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu
Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus beraturan maka
diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan pada gerak lurus beraturan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara
teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas.
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
a. GLBB dipercepat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat
adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah
Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat
tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah – , catatan penting disini adalah nilai
percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya
sudah menggunakan tanda negatif.
2.Tuliskan pengertian gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
dan jelaskan perbedannya!
5. Lengkapi tabel pada buku paket Hal 20-21sesuai dengan Hukum Newton Keberapa?
Jenis-jenis Tulang
Brdasarkan kepada jenisnya, tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu
Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini bersifat
lentur karena terdapat ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur dan
zat perekat. Diantara contoh tulang rawan adalah ujung tulang rusuk, hidung, telinga, trakea,
laring, bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.
Tulang Keras
Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras daripada
tulang rawan. Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). Terdapat banyak
zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. itulah yang membuat jenis tulang
ini menjadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat menjumpai saluran havers. di dalam saluran
havers ini terdapat pembuluh-pembuluh darah. Diantara contoh tulang keras adalah: tulang
kering, tulang lengan, dan tulang selangka.
Bentuk Tulang
Tulang dibedakan menjadi 3 macam jika didasarkan kepada bentuknya, yaitu:
Tulang Pipa
Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh tulang pipa
adalah tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang
rusuk.
Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang, tulang
pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi sebagai tempat
terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.
Kelainan pada Tulang
Berikut ini adalah eberapa contoh kelainan pada tulang :
Skoliosis
Merupakan kelainan pada tulang punggung yang mengakibatkan posisinya menjadi
membengkok ke samping kanan atau kiri. hal ini bisa terjadi karena terlau sering mengangkat
beban pada salah satu bahu atau lengan. atau juga bisa disebabkan oleh kebiasaan duduk dengan
posisi yang miring sehingga beban tubuh bertumpu pada salah satu lengan.
Kifosis
Merupakan kelainan tulang punggung terlalu membengkok kearah belakang, kelainan ini
biasanya dikarenakan oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang terlalu membungkuk atau sering
memanggul beban yang berat dengan menggunakan punggung.
Lordosis
Kebalikan dari kifosis yaitu kelainan tulang punggung yang terlalu membengkok ke depan,
posisi duduk dengan membusungkan dada bisa menjadi penyebab dari kelainan ini.
Polio
kelainan ini disebabkan oleh adanya infaksi virus polio, penderitanya akan mengalami kondisi
tulang yang kian lama kian mengecil sehingga berujung pada kelumpuhan.
Rakhitis
Kelainan yang terjadi akibat kekurangan asupan vitamin D, sehingga tulang kakinya berbentuk
menyerupai huruf X atau O.
Persendian
Seperti kalian ketahui, ada banyak sekali tulang yang menyusun rangka pada tubuh
manusia. masing-masing tulang tersebut tentu saling berhubungan. setidaknya ada 200 tulang
yang posisinya saling berhubungan di dalam tubuh manusia. Hubungan yang terdapat diantara 2
tulang itulah yang disebut sebagai sendi ataupun artikulasi. Di dalam sistem gerak pada manusia,
persendian memiliki fungsi serta peranan yang amat penting di dalam proses terjadinya aktivitas
ataupun gerakan.
Macam-macam Sendi
Berdasarkan kepada sifat pergerakannya, sendi dibedakan kedalam 3 macam, yaitu:
Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi yang tidak mempunyai celah sendi sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada sendi
tersebut. Contoh dari sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang pada
bagian tengkorak.
Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas. contohnya adlah sendi pada ruas tulang belakang,
sendi pada pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.
Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Sendi gerak dibedakan menjadi:
Sendi engsel
Seperti engsel pada pintu, sendi ini memungkinkan pergerakan tulang pada satu arah. contoh
sendi engsel adalah sendi pada lutut dan siku.
Sendi Pelana
Pada sendi peana, salah satu tulang dapat digerakkan menuju dua arah. contohnya adalah sendi
yang menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan.
Sendi Geser
Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang. contohnya adalah sendi-
sendi pada ruas tulang belakang.
Sendi Putar
Pada jenis sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak karena memiliki poros pada tulang yang
lain. contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang pengumpil.
Sendi Peluru
Pada sendi ini salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu dapat bergerak ke segala
arah. contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu
serta tulang paha dan tulang gelang panggul.
Otot
Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya adalah
sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar bisa bergerak. Tanpa adanya otot, tubuh
manusia tidak akan bisa bergerak karena ototlah yang bisa membuat tulang bergerak.
Jenis-jenis Otot
berdasarkan jenisnya, otot dibedakan menjadi 3, yaitu:
Otot Polos
merupakan jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong dimana
dibagian ujungnya cenderung meruncing.
Otot Jantung
Otot yang terletak pada dinding jantung.
Otot Lurik
biasa disebut juga sebagai otot rangka karena otot ini biasanya melekat pada rangka. disebut
lurik karena bila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak terlihat garis gelap terang
pada serabut otot ini.
Gerak dan Kerja Otot
Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya
akan memendek menjadi keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah. dengan
adanya kontraksi pada otot maka tulang akan tertarik. untuk mengembalikan tulang tersebut pada
posisi awal maka dibutuhkan relaksasi. artinya harus ada otot lain yang berkontraksi agar bisa
menarik tulang itu kembali ke posisi awal. jadi untuk bisa menggerakan tulang setidaknya
dibutuhkan kerjasama dari dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.
Dengan berdasarkan kepada cara kerjanya, maka otot dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
otot sinergis dan otot antagonis.
Gerak Sinergis
Merupakan gerak selaras dari dua otot atau lebih. Pada gerak sinergis, otot-otot tersebut akan
berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. contohnya adalah gerakan pada otot punggung
dan leher.
Gerak Antagonis
Gerak berlawanan antara dua atau lebih otot untuk menggerakan pada suatu bagian tubuh.
contohnya adalah ketika lengan bawah terangkat maka otot bisep akan berelaksasi sementara otot
trisep melakukan relaksasi.
Kelainan pada Otot
Berikut adalah beberapa cntoh kelainan yang dapat terjadi pada otot manusia:
Tetanus
Kelainan pada otot yang disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga kondisi otot terus menegang.
Atrofi
Kondisi otot yang mengecil biasanya beriringan dengan adanya infeksi virus polio, karena tidak
digerakkan maka otot akan menyusut dan mengecil.
Kram
Kejang otot dikarenakan aktifitas otot berlebih. biasanya terjadi pada atlit olahraga.
Terkilir
Kelainan otot karena terjadinya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja justru
berlawanan arah.
4. Tuliskan perbedaan antara otot rangka , otot polos dan otot jantung berdasarkan bentuk,
jumlah inti, letak dan sistem kerjanya!
5. Tuliskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem gerak pada
manusia!
Materi Pertemuan III : Sistem Gerak pada Hewan danTumbuhan (01 Agustus 2020 )
Sistem Gerak Pada Tumbuhan dan Hewan
Makhluk hidup bisa dikatakan hidup karena memiliki salah satu ciri yakni bisa
melakukan pergerakan. Gerak yang dilakukan pada makhluk hidup, pada umumnya digunakan
sebagai suatu respon terhadap keberadaan suatu rangsangan yang ada. Terjadinya rangsangan
pun bisa muncul dari faktor lingkungan luar dan juga dari faktor dalam seperti halnya tubuh
sendiri. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pada tumbuhan? Bisakah tumbuhan
mengalami proses pergerakan?
Tumbuhan pun juga bisa mengalami suatu reaksi jika terdapat suatu rangsangan yang
datang, namun prosesnya sangat berbeda jika dibandingkan dengan manusia dan juga hewan.
Pada tumbuhan, proses rangsangan yang terjadi disalurkan dari bagian antar sel (sel ke sel).
Bagian sel tersebut mempunyai peran dalam menyalurkan suatu rangsangan dari bagian sel satu
ke bagian sel lainnya yang dilakukan oleh bagian benang-benang plasma (sering disebut sebagai
desmotubula).
Definisi dari sistem gerak pada tumbuhan sendiri merupakan kemampuan (iritabilitas)
pada tumbuhan dalam upaya melakukan respon terhadap suatu rangsangan yang ada di
sekitarnya. Jika dikategorikan berdasarkan dengan penyebabnya, maka proses gerak pada
tumbuhan bisa dikategorikan menjadi tiga macam, yakni seperti gerak higroskopis, gerak
endonom, dan juga gerak esionom. Gerakan yang terjadi dan sedang berlangsung pada
tumbuhan, tidak bisa dilihat semua prosesnya. Oleh karena itu bisa dikatakan sebagai gerak
pasif.
1. Gerak Higroskopis
Definisi dari gerak higroskopis ialah suatu gerakan yang terjadi pada tumbuhan yang dapat
diakibatkan oleh proses perubahan kondisi kadar air yang ada pada tumbuhan. Gerakan yang bisa
dikategorikan sebagai gerak higroskopis seperti halnya proses perubahan-perubahan yang terjadi
berikut ini, seperti halnya sebagai berikut :
2. Gerak Endonom
Definisi dari gerak endonom ialah suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang
diakibatkan oleh beberapa faktor yang terdapat di bagian dalam tubuh pada tumbuhan. Gerakan
semacam ini sering disebut sebagai gerakan yang bisa dikatakan spontan (autonom).
Seperti contohnya gerakan pada plasma yang terjadi di bagian dalam sel. Gerakan ini biasanya
terjadi tidak hanya pada tumbuhan, hewanpun juga mengalaminya. Proses gerakan yang terjadi
pada bagian batang tumbuhan kacang panjang akan selalu ke bagian kanan. Lalu gerak siklosis
pada tumbuhan Hydrilla Verticillata.
3. Gerak Esionom
Definisi dari gerak esionom ialah proses terjadinya suatu gerakan pada tumbuhan yang
diakibatkan oleh beberapa faktor yang berasal dari bagian luar tubuh pada tumbuhan, seperti
contohnya faktor lingkungan yang ada di sekitarnya. Pada sistem gerak esionom dapat
dikategorikan menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut :
Gerak Nasti
Definisi dari gerak nasti ialah suatu bentuk gerakan seperti halnya iribilitas pada
tumbuhan yang diakibatkan dan
dipengaruhi oleh suatu arah terhadap datangnya rangsangan. Gerak nasti bisa juga diakibatkan
oleh suatu perubahan pada tingkatan volume atau pun jumlah air dengan kadar yang semakin
naik di bagian dalam sel pada tumbuhan (proses ini sering disebut sebagai tekanan turgor).
Gerak nasti jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi
lima macam, yakni sebagai berikut :
Definisi dari gerak tropisme merupakan suatu proses terjadinya gerakan pada tumbuhan
yang diakibatkan oleh faktor seperti halnya rangsangan dari lingkungan luar dan juga arah
gerakannya yang bergerak menuju atau pun menjauhi dari bagian sumber rangsangan. Jika
proses terjadinya gerakan pada tumbuhan yang bergerak menuju suatu sumber rangsangan, maka
bisa disebut sebagai suatu gerakan tropisme positif. Sedangkan proses terjadinya gerakan pada
tumbuhan yang bergerak menjauhi suatu sumber rangsangan, maka bisa disebut sebagai suatu
gerakan tropisme negatif. Gerak tropisme jika dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan
rangsangan dibagi menjadi lima macam, yakni sebagai berikut :
Gerak Taksis
Definisi dari gerak taksis ialah suatu proses terjadinya gerakan berpindah tempat yang dilakukan
oleh tumbuhan karena akibat faktor dari bagian luar tumbuh yakni suatu sumber rangsangan.
Gerak taksis yang bergerak menuju suatu sumber
rangsangan seringkali disebut sebagai taksis positif. Sedangkan gerak taksis yang bergerak
menjauhi suatu sumber rangsangan seringkali disebut sebagai taksis negatif. Gerak taksis jika
dilihat berdasarkan sumber yang mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi dua macam, yakni
sebagai berikut :
Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem gerak pada tumbuhan dapat terjadi karena diakibatkan
oleh beberapa faktor yakni bias dari lingkungan atau pun dari lingkungan dalam tubuh pada
tumbuhan itu sendiri.
Menurut jenisnya, hewan dibagi menjadi dua yaitu hewan yang bertulang belakang (Vertebrata)
dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang (Avertebrata). Sistem gerak yang terdapat pada
Vertebrata dan Avertebrata memiliki fungsi yang sama yaitu berhubungan dengan bentuk rangka
dan tubuh hewan, walaupun hewan tersebut berpindah tempat dengan cara yang berbeda satu
sama lain.
Hewan vertebrata yang dibahas dalam artikel ini yaitu pisces (ikan), aves (burung), reptil, amfibi
(katak), dan mamalia. Ciri khas hewan vertebrata yaitu memiliki tulang dalam atau endoskeleton
yang berfungsi untuk menopang berat badan hewan tersebut. Otot dan tulang hewan saling
menempel membuat struktur endoskeleton. Dimana bentuk tulang dalam (rangka dalam) masing-
masing hewan vertebrata tersebut berbeda-beda antara hewan yang satu dengan hewan yang
lain.
Adapun dalam artikel ini hanya akan dibahas untuk sistem gerak pada hewan vertebrata saja.
Untuk hewan avertebrata akan dibahas dikemudian hari. Setiap jenis hewan – hewan tersebut
memiliki sistem gerak dan bentuk rangka yang berbeda menyesuaikan dengan tempat hidupnya
di alam bebas.
Sirip ikan terdiri dari sepasang sirip yang berada di kanan maupun di kiri dan sirip ekornya.
Sirip-sirip ini bermanfaat bagi ikan agar bisa bergerak ke depan dengan mudah. Selain itu ada
lagi sirip tengah, yaitu sirip yang terletak di atas tubuh ikan. Ikan yang hanya menggunakan sirip
tengah dan sirip pasangan biasanya tidak dapat berenang secepat ikan yang memanfaatkan sirip
pasangan dan sirip ekornya. Contoh ikan jenis ini yaitu ikan yang hidup di terumbu karang (ikan
yang tidak dapat bergerak cepat).
Karakteristik Rangka
Beberapa ikan yang habitatnya di air tawar maupun di air laut memiliki bentuk tubuh yang unik,
sebagian besar berwujud mirip torpedo. Ada juga yang mengatakan bentuk tubuh ikan berbentuk
streamline. Ternyata bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline) tersebut memudahkan ikan
dalam melakukan maneuver berbelok ke kanan dan ke kiri lebih cepat dan praktis saat berada di
air tanpa mengalami hambatan atau gesekan dengan air.
Pada saat ikan bergerak di dalam air, terdapat gelembung – gelembung udara yang naik ke
permukaan air. Maksud dan tujuan ikan melakukan ini yaitu agar ikan memudahkan ikan
mengatur saat ikan ingin naik ke permukaan air atau saat menyelam ke dasar sungai atau laut.
Selain itu bentuk rangka tulang ikan dan otot-otot ikan yang praktis dan efisien sangat berguna
saat ikan ingin bergerak ke depan dengan lincah.
Karakteristik Rangka
Bentuk sayap burung memiliki susunan rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga
diperkuat oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin yang
kencang pada waktu sedang terbang di udara. Kontruksinya tulang sayap yang kuat dan ringan
memberikan gaya angkat yang cukup besar bagi burung saat akan terbang.
Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini menyebabkan udara yang mengalir di bawah
sayap burung mengalir lebih lambat daripada udara yang mengalir di atas sayap burung. Pada
waktu burung akan terbang yaitu dengan mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir ke
bagian bawah yang menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau
terbang.
Amfibi memiliki sendi baik itu di lutut, bahu, siku, pinggul, pergelangan kaki dan tangan. Sendi
ini memudahkan hewan amfibi seperti katak untuk melompat.
Karakteristik Rangka
Selain itu bentuk tulang kepala katak berukuran kecil dan hanya memiliki sedikit tulang. Hal ini
menyebabkan tulang kepala katak sangat ringan namun kuat. Selain itu postur badan katak juga
ditopang oleh tulang belakang yang dapat menahan berat tubuh bagian belakang dan bagian
depan katak.
Katak memiki kaki yang sangat panjang dan otot-otot yang kekar dan solid. Agar katak mudah
saat berenang, kaki katak memiliki selaput renang. Selaput renang ini sangat berguna bagi katak
saat sedang berenang di dalam air. Dengan adanya selaput renang, katak dapat bergerak lincah di
dalam air.
Karakteristik Rangka
Bentuk tulang ular yaitu terdiri dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang ekor. Pada tulang
badan, terdiri dari ratusan buah ruas-ruas tulang belakang. Sedangkan pada tulang rusuk ular
terhubung dengan tulang belakang dibalut dengan otot-otot yang lentur dan kuat. Dengan bentuk
tubuh dan banyaknya ruas-ruas tulang belakang inilah yang menyebabkan ular bergerak dengan
cara meliuk-liukan badannya ke kanan dan ke kiri dengan cepat.
Contoh dari hewan mamalia yaitu banteng, paus, kucing, anjing, sapi, kerbau, dan sebagainya.
Mamalia hidup di berbagai jenis habitat, ada yang hidup di air, di darat dan di udara. Salah satu
contoh mamalia yang hidup di darah yaitu kuda.
Karakteristik Rangka
Kuda memiliki tulang-tulang kokoh dan kuat untuk menopang tubuhnya. Otot-ototnya yang
elastis dan kuat yang terhubung dengan tulang-tulangnya, menyebabkan kuda dapat berlari
sangat kencang dibandingkan mamalia yang lain. Pada saat kuda bergerak, maka kaki kuda
paling belakang memberikan dorongan agar kuda dapat maju ke arah depan. Kencang atau
lambatnya kuda berlari tergantung pada kuat atau lemahnya saat kaki belakang memberikan
gerakan pada kaki belakangnya.
Tugas Pertemuan III : Sistem Gerak pada Hewan danTumbuhan (01 Agustus 2020 )
1. Jelaskan gerak hewan yang hidup dalam air dan hewan yng hidup di darat berikan contohnya!