KELAS : IX.B
Pembelahan Sel
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3
alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
reproduksi. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel mengalami
pembelahan. Alasan pertama sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan.
Mahluk hidup dapat tumbuh karena sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel
dalam suatu makhluk hidup maka semakin besar ukuran mahkluk hidup itu. Alasan selanjutnya
adalah untuk perbaikan. Perbaikan jaringan yang rusak pada tubuh tersebut adalah hasil dari
proses pembelahan sel. Alasan terakhir sel mengalami pembelahan adalah untuk reproduksi.
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup.
Pada proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu baru
(anakan). Proses pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan cara pembelahan sel. Menurut
teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis cellula e cellula).
Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel baru atau
anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel.
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan.
Sel anakan tersebut mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya, kedua
sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama, termasukn sama dalam
jumlah kromosom dengan induknya. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n
atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat fase
pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Setiap fase pembelahan tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Pada tahap akhir dari
pembelahan mitosis, yaitu fase telofase, umumnya selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasma
yang disebut dengan sitokinesis.
Pada saat sitokinesis, terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma sehingga
terbentuk dua sel anakan.
Fase- fase Pembelahan Mitosis dan Ciri Setiap Fase Pembelahan Mitosis
2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang
masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau
disebut dengan haploid. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi.
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meskipun
demikian, fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fasefase pembelahan mitosis.
Gambar berikut menunjukkan terjadinya fase-fase pembelahan meiosis pada tingkat meiosis I
dan meiosis II.
Materi Pertemuan II : Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia (28 Juli
2020)
Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada pria. Berikut adalah nama-nama
serta fungsi dari tiap organ.
1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.
2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada
skrotum terdapat dua buah testis.
3. Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma dan
hormon testosteron.
4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara.
5. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran
reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
6. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali),
fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
7. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan
yang bersifat asam.
8. Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk
melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam
uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama
ejakulasi.
Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh laki-laki dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada wanita secara sederhana. Berikut
adalah nama-nama organ beserta fungsinya.
1. Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus tempat
mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi.
2. Servis merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah
vagina.
3. Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di
kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel
telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan.
4. Indung telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur
atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen dan
progesteron.
5. Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel
sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta.
Sel telur yang dihasilkan di indung telur disebut juga sebagai ovum. Ovum termasuk ke
dalam alecithal (tanpa kuning telur) dan mengandung butiran kortikal dan trombosit kuning.
Struktur ovum terdiri dari membran vitelin, zona pelusida, dan korona radiata.
Membran vitelin adalah selaput tipis transparan yang membungkus sel telur. Sementara
itu, zona pelusida adalah membran transparan tebal yang terletak di atas membran vitelin.
Korona radiata adalah membran tebal terluar yang dibentuk oleh sel-sel folikel. Kista berisi
cairan tempat ovum berkembang dikenal sebagai folikel Graffian.
Tugas Pertemuan II : Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia (28 Juli 2020)
3. Beri nama organ reproduksi laki-laki pada gambar (Buku Paket Hal 8) tuliskan fungsinya!
4. Tuliskan zat -zat yang terkandung dalam cairan yang dihasilkan vesikula seminalis beserta
fungsinya (Buku paket Hal 12)
5. Beri nama organ - organ reproduksi wanitapada gambar (Buku Paket Hal 16) tuliskan
fungsinya!
Materi Pertemuan III : Siklus Menstruasi, Vertilasi, dan Kehamilan (10 Agustus 2020)
1. Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakbiatkan juga karena
berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormone dalam
darah menjadi tidaka ada.
2. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron
sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam
ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang
menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang
merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi
dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.
4. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan
menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi
hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH.
Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti
sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase
pendarahan/menstruasi.
Tapi biasanya setelah 14 haari kropus luteum akan hancur dan selama dalam fase ini seorang
wanita juga akan mengalami peningkatan suhu tubuh sampai siklus yang baru akan dimulai,
keculai jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum akan menghasilkan HCG
( Human Chorionic gonadotropin ) hormon ini akan menjaga kropus luteum yang menghasilkan
hormon progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendri. Fase Luteal biasanya
ditandai sebagai fase bagi wanita yang ingin hamil.
Setelah siklus menstruasi, ada lagi materi yang dikasih. Which is Siklus Fertilisasi. Cekidot :
1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8,
16 sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi
oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan
waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses
implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin).
Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan
estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang
akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin
sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa kehamilan
3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta.
Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan
karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone progesterone
semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk
memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme
tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang
persalianan.
Dan yang terakhir adalah…..proses kehamilan. Nah, disini. Bu Ika ngasih video mengenai proses
pembentukan zigot hingga jadi janin. Dsb….sayangnya, gak sempat dicopy.
Tugas Pertemuan III : Siklus Menstruasi, Vertilasi, dan Kehamilan (10 Agustus 2020 )
Pada laki-laki sistem ini terdiri dari dua bagian penting yakni testis dan
penis. Testis terletak di dalam kantong yang disebut scrotum. Ia memiliki suhu lebih rendah
dibanding tubuh agar bisa menghasilkan sperma yang berkualitas. Penis sendiri tersambung ke
saluran kencing dan reproduksi. Jadi selain berfungsi untuk alat reproduksi, ia juga berperan
sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan.
Penyakit pada sistem reproduksi manusia disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah
akibat adanya gangguan hormon pada indung telur, testis, atau kelenjar endokrin yang lain
seperti kelenjar di bawah otak, tiroid, atau adrenal. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi
manusia juga bisa terjadi karena adanya kelainan genetik bawaan, infeksi, tumor, atau penyebab
lain yang tidak diketahui.
Adapun beberapa jenis penyakit yang umum menyerang sistem reproduksi perempuan adalah:
Endometriosis
Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini terjadi ketika jaringan yang seharusnya
terbentuk di dalam rahim malah tumbuh berkembang di tempat lain. Bisa di indung telur, di
belakang rahim, di usus, bahkan di belakang saluran kandung kemih. Efek kesehatan dari
kejadian ‘salah tempat’ ini cukup banyak dan mengganggu. Mulai dari menimbulkan rasa nyeri
hebat saat menstruasi, siklus dan perdarahan menstruasi yang sangat banyak dan tidak teratur,
hingga kemandulan. Penderita endometriosis juga biasanya merasakan sakit pada perut,
punggung bagian bawah, dan tulang panggul. Meski begitu ada juga perempuan yang tidak
menunjukkan gejala apapun, dan baru mengetahui terkena penyakit ini setelah menikah dan
memeriksakan diri karena kesulitan untuk hamil.
Uterine fibroids
Ini merupakan penyakit non kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan di
usia reproduksi aktif. Fibroids sendiri adalah serat-serat yang terbentuk dari sel-sel otot dan
jaringan lain yang tumbuh di atau di sekitar dinding rahim.
Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti dari penyakit ini. Tapi
salah satu faktor pemicunya adalah kelebihan berat badan. Adapun beberapa gejala yang bisa
muncul adalah sebagai berikut:
Kanker serviks
Adalah kanker di pintu rahim. Penyebab umumnya adalah infeksi virus human
papillomavirus (HPV) yang masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual.
Saat virus ini berhasil masuk dalam persentase yang rendah, biasanya ia tidak akan mengganggu
kesehatan karena berhasil dihadang oleh sistem kekebalan tubuh.
Namun jika ia gagal terdeteksi selama bertahun-tahun, lambat laun akan tumbuh berkembang
menjadi sel-sel kanker serviks yang berbahaya. Adapun gejala-gejala yang umum timbul adalah
sebagai berikut:
1. Vagina mengalami pendarahan hebat atau mengeluarkan cairan yang tidak normal
2. Kesulitan buang air kecil
3. Sakit pada area panggul, dan
4. Rasa sakit saat berhubungan intim.
Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti kanker rahim. Namun
kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi diketahui dapat memperbesar risiko seseorang terkena
gangguan kesehatan ini. Perempuan yang mengalami kelebihan berat badan juga cenderung lebih
rentan mengalami kondisi ini.
Sel-sel kanker umumnya ditemukan pada permukaan vagina yang biasa disebut sebagai saluran
melahirkan. Adapun beberapa pertanda dari kanker vagina adalah sebagai berikut:
1. Perdarahan yang tidak seperti biasanya, misalnya setelah berhubungan intim atau setelah
menopause
2. Vagina mengeluarkan cairan asing dan berbau
3. Benjolan muncul di area vagina
4. Rasa sakit saat buang air kecil
5. Kencing lebih sering dari biasanya
6. Sulit buang air besar, dan
7. Sakit pada area panggul.
Kanker vulva
Adalah jenis kanker yang ditemukan di area luar alat kelamin perempuan. Vulva sendiri
adalah bagian kulit yang mengelilingi lubang saluran kencing dan vagina, termasuk klitoris dan
labia. Penyakit pada sistem reproduksi manusia yang satu ini biasanya terlihat seperti benjolan
yang menyebabkan rasa gatal.
Meski bisa menyerang perempuan pada usia berapa saja, namun wanita lanjut usia cenderung
lebih mudah terkena penyakit ini. Adapun beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:
Interstitial cystitis
Adalah penyakit kronis yang biasanya membuat penderitanya mengalami radang atau iritasi
pada dinding kandung kemih. Meski bisa menyerang baik pria maupun perempuan, penyakit ini
lebih sering ditemukan pada sistem reproduksi kaum hawa. Adapun ciri-cirinya adalah:
1. Kemandulan
2. Sakit pada panggul
3. Rambut pada wajah, dada, perut, jari dan kaki tumbuh dengan lebat
4. Kebotakan atau rambut menipis
5. Jerawat dan muka berminyak
6. Muncul ketombe, dan
7. Muncul bercak hitam atau coklat tua pada kulit.
Kanker prostat
Salah satu organ reproduksi laki-laki adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kacang yang
dinamakan prostat. Ia berfungsi mengalirkan cairan yang menutrisi dan melindungi sperma.
Meski sebagian besar kanker prostat tumbuh perlahan dan tidak berbahaya bagi nyawa, ada juga
yang bersifat ganas dan menyebar dengan cepat. Adapun beberapa gejala yang muncul dari
penyakit ini adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan buang air kecil
2. Penurunan aliran air seni saat kencing
3. Darah dalam air mani
4. Rasa tidak nyaman di area panggul
5. Sakit tulang, dan
6. Disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi
Biasa dikenal dengan istilah impotensi, gangguan kesehatan ini terjadi saat seorang pria
tidak mampu melakukan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan intim. Apabila hal ini
hanya terjadi sesekali, maka kamu tidak perlu terlalu terlalu khawatir.
Namun apabila kamu mengalaminya secara berkala dalam jangka waktu yang panjang, maka
kamu disarankan untuk segera berkonsultasi kepada dokter. Beberapa gejala yang ditimbulkan
adalah kesulitan ereksi, kalaupun ereksi hanya sebentar, dan penurunan gairah seksual.
4. Tuliskan contoh - contoh penyakit pada organ reproduksi wanita dan cara pencegahannya!
5. Tuliskan contoh - contoh penyakit pada organ reproduksi laki - laki dan cara pencegahannya!