Anda di halaman 1dari 17

MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : IX.B

GURU : Rosta br Karo, S.Pd

BAB I : SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Materi Pertemuan I : Pembelahan sel (27 Juli 2020 )

Pembelahan Sel

Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3
alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
reproduksi. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel mengalami
pembelahan. Alasan pertama sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan.

Mahluk hidup dapat tumbuh karena sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel
dalam suatu makhluk hidup maka semakin besar ukuran mahkluk hidup itu. Alasan selanjutnya
adalah untuk perbaikan. Perbaikan jaringan yang rusak pada tubuh tersebut adalah hasil dari
proses pembelahan sel. Alasan terakhir sel mengalami pembelahan adalah untuk reproduksi.
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup.

Pada proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu baru
(anakan). Proses pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan cara pembelahan sel. Menurut
teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis cellula e cellula).
Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel baru atau
anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel.

Pembelahan Mitosis dan Meiosis

Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan


mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan
sel anak yang mempunyai kromosom yang jumlahnya sama dengan kromosom sel induk.
Pembelahan secara meiosis hanya terjadi pada organ kelamin. Pembelahan ini berfungsi untuk
menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel
anak yang mempunyai kromosom setengah dari kromosom sel induk.

1. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan.
Sel anakan tersebut mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya, kedua
sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama, termasukn sama dalam
jumlah kromosom dengan induknya. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n
atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat fase
pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.

Setiap fase pembelahan tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Pada tahap akhir dari
pembelahan mitosis, yaitu fase telofase, umumnya selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasma
yang disebut dengan sitokinesis.

Pada saat sitokinesis, terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma sehingga
terbentuk dua sel anakan.

Fase- fase Pembelahan Mitosis dan Ciri Setiap Fase Pembelahan Mitosis

2. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang
masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau
disebut dengan haploid. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi.
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meskipun
demikian, fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fasefase pembelahan mitosis.

Gambar berikut menunjukkan terjadinya fase-fase pembelahan meiosis pada tingkat meiosis I
dan meiosis II.

Fase -fase Pembelahan Meiosis


Tugas Pertemuan I Pembelahan sel (27 Juli 2020)

1. Tuliskan pengertian pembelahan mitosis!

2.Tuliskan pengertian pembelahan miosis!

3. Tuliskan fase-fase pembelahan mitosis!

4. Tuliskan fase-fase pembelahan miosis!

5. Jelaskan perbedaan pembelahan Mitosis dan Miosis!

Materi Pertemuan II : Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia (28 Juli
2020)

Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia


 
Semua organisme memiliki rentang hidup yang terbatas. Karena itu untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, diperlukan generasi penerus. Proses biologis ketika
organisme menghasilkan individu baru dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Tiap
jenis organisme memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda. Di artikel kali ini, kita akan
membahas struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia.
Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual. Artinya,
reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina
(ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi.
Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian mengalami
perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian mamalia, termasuk manusia,
bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan menghasilkan sperma, sementara perempuan akan
menghasilkan ovum.
 
Sistem Reproduksi Pria

 
Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada pria. Berikut adalah nama-nama
serta fungsi dari tiap organ.
1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.
2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada
skrotum terdapat dua buah testis.
3. Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma dan
hormon testosteron.
4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara.
5. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran
reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
6. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali),
fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
7. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan
yang bersifat asam.
8. Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk
melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam
uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama
ejakulasi. 
Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh laki-laki dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Sistem Reproduksi Wanita


 

Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada wanita secara sederhana. Berikut
adalah nama-nama organ beserta fungsinya.
 
1. Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus tempat
mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi.
2. Servis merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah
vagina.
3. Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di
kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel
telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan.
4. Indung telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur
atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen dan
progesteron.
5. Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel
sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta.
Sel telur yang dihasilkan di indung telur disebut juga sebagai ovum. Ovum termasuk ke
dalam alecithal (tanpa kuning telur) dan mengandung butiran kortikal dan trombosit kuning.
Struktur ovum terdiri dari membran vitelin, zona pelusida, dan korona radiata.
Membran vitelin adalah selaput tipis transparan yang membungkus sel telur. Sementara
itu, zona pelusida adalah membran transparan tebal yang terletak di atas membran vitelin.
Korona radiata adalah membran tebal terluar yang dibentuk oleh sel-sel folikel. Kista berisi
cairan tempat ovum berkembang dikenal sebagai folikel Graffian.

Tugas Pertemuan II : Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia (28 Juli 2020)

1. Tuliskn organ - organ reproduksi pada pria beserta fungsinya!

2. Tuliskn organ - organ reproduksi pada wanita beserta fungsinya!

3. Beri nama organ reproduksi laki-laki pada gambar (Buku Paket Hal 8) tuliskan fungsinya!

4. Tuliskan zat -zat yang terkandung dalam cairan yang dihasilkan vesikula seminalis beserta
fungsinya (Buku paket Hal 12)
5. Beri nama organ - organ reproduksi wanitapada gambar (Buku Paket Hal 16) tuliskan
fungsinya!

Materi Pertemuan III : Siklus Menstruasi, Vertilasi, dan Kehamilan (10 Agustus 2020)

Siklus Menstruasi, Fertilisasi dan Kehamilan

Ini dia mengenai siklus menstruasi:

1. Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakbiatkan juga karena
berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormone dalam
darah menjadi tidaka ada.
2. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron
sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam
ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang
menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang
merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi
dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.

3. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel


ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan
folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum
berfungsi untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal
dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

4. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan
menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi
hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH.
Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti
sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase
pendarahan/menstruasi.

Tapi biasanya setelah 14 haari kropus luteum akan hancur dan selama dalam fase ini seorang
wanita juga akan mengalami peningkatan suhu tubuh sampai siklus yang baru akan dimulai,
keculai jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum akan menghasilkan HCG
( Human Chorionic gonadotropin ) hormon ini akan menjaga kropus luteum yang menghasilkan
hormon progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendri. Fase Luteal biasanya
ditandai sebagai fase bagi wanita yang ingin hamil.

Setelah siklus menstruasi, ada lagi materi yang dikasih. Which is Siklus Fertilisasi. Cekidot :

Tahapan waktu dalam fertilisasi :

1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8,
16 sel.

2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi
oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan
waktu 3-4 hari.

3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses
implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin).
Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan
estrogen sehingga mencegah menstruasi.

4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.

5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang
akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin
sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.

Hormon yang berperanan dalam kehamilan

1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa kehamilan
3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta.
Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan
karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone progesterone
semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.

2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk
memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme
tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.

3. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi


adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan.
Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.

4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang
persalianan.

Dan yang terakhir adalah…..proses kehamilan. Nah, disini. Bu Ika ngasih video mengenai proses
pembentukan zigot hingga jadi janin. Dsb….sayangnya, gak sempat dicopy.

Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan


1. Relaksin merupakan hormone yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis

2. Estrogen merupakan hormone yang mempengaruhi hormone progesterone yang


menghambat kontraksi uterus.

3. Oksitosin merupakan hormone yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.

Tugas Pertemuan III : Siklus Menstruasi, Vertilasi, dan Kehamilan (10 Agustus 2020 )

1. Jelaskan terjadinya proses menstruasi pada wanita!

2.Jelaskan terjadinya proses kehamilan pada wanita!

3. Jelaskan tahap - tahap perkembangan embrio mulai trimester 1 sampai trimester ke 3!

4. Tuliskan fungsi cairan ketuban atau cairan amnion!

5. Jelaskan perbedaan antara kembar dizigot dan kembar monozigot!

Materi Pertemuan IV : Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya


Pencegahannya (11 Agustus 2020 )

Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Bagaimana sistem reproduksi laki-laki bekerja

Pada laki-laki sistem ini terdiri dari dua bagian penting yakni testis dan
penis. Testis terletak di dalam kantong yang disebut scrotum. Ia memiliki suhu lebih rendah
dibanding tubuh agar bisa menghasilkan sperma yang berkualitas. Penis sendiri tersambung ke
saluran kencing dan reproduksi. Jadi selain berfungsi untuk alat reproduksi, ia juga berperan
sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan.

Bagaimana sistem reproduksi perempuan bekerja

Tubuh perempuan membagi sistem reproduksinya menjadi eksternal dan internal.


Klitoris, labia minora (bibir vagina bagian dalam), labia mayora (bibir vagina bagian luar) dan
kelenjar bartholin adalah bagian dari sistem reproduksi eksternal.
Sementara rahim, vagina dan uterus yang berfungsi sebagai penampungan air mani disebut
sebagai sistem reproduksi internal. Vagina sendiri tersambung ke dalam rahim melalui serviks, di
mana pada saat yang bersamaan saluran tuba falopi juga menyambungkan rahim dan indung
telur. Pada kondisi normal, indung rahim seorang perempuan akan menghasilkan satu sel telur
atau lebih untuk dibuahi setiap bulannya. Sel telur akan berjalan menuju rahim melalui saluran
tuba falopi. Apabila ia tidak dibuahi maka sel telur akan luruh dalam proses menstruasi.

Apa itu penyakit pada sistem reproduksi manusia

Penyakit pada sistem reproduksi manusia disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah
akibat adanya gangguan hormon pada indung telur, testis, atau kelenjar endokrin yang lain
seperti kelenjar di bawah otak, tiroid, atau adrenal. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi
manusia juga bisa terjadi karena adanya kelainan genetik bawaan, infeksi, tumor, atau penyebab
lain yang tidak diketahui.

Penyakit pada sistem reproduksi manusia: perempuan

Adapun beberapa jenis penyakit yang umum menyerang sistem reproduksi perempuan adalah:

Endometriosis
Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini terjadi ketika jaringan yang seharusnya
terbentuk di dalam rahim malah tumbuh berkembang di tempat lain. Bisa di indung telur, di
belakang rahim, di usus, bahkan di belakang saluran kandung kemih. Efek kesehatan dari
kejadian ‘salah tempat’ ini cukup banyak dan mengganggu. Mulai dari menimbulkan rasa nyeri
hebat saat menstruasi, siklus dan perdarahan menstruasi yang sangat banyak dan tidak teratur,
hingga kemandulan. Penderita endometriosis juga biasanya merasakan sakit pada perut,
punggung bagian bawah, dan tulang panggul. Meski begitu ada juga perempuan yang tidak
menunjukkan gejala apapun, dan baru mengetahui terkena penyakit ini setelah menikah dan
memeriksakan diri karena kesulitan untuk hamil.

Uterine fibroids
Ini merupakan penyakit non kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan di
usia reproduksi aktif. Fibroids sendiri adalah serat-serat yang terbentuk dari sel-sel otot dan
jaringan lain yang tumbuh di atau di sekitar dinding rahim.
Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti dari penyakit ini. Tapi
salah satu faktor pemicunya adalah kelebihan berat badan. Adapun beberapa gejala yang bisa
muncul adalah sebagai berikut:

1. Sakit yang tidak bisa ditoleransi selama menstruasi


2. Rasa begah pada perut bagian bawah
3. Frekuensi buang air kecil yang meningkat
4. Rasa sakit saat berhubungan badan
5. Sakit pada punggung bagian bawah, dan
6. Masalah pada sistem reproduksi seperti kemandulan, keguguran berulang kali, atau
melahirkan terlalu dini.

Kanker serviks
Adalah kanker di pintu rahim. Penyebab umumnya adalah infeksi virus human
papillomavirus (HPV) yang masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual.
Saat virus ini berhasil masuk dalam persentase yang rendah, biasanya ia tidak akan mengganggu
kesehatan karena berhasil dihadang oleh sistem kekebalan tubuh.

Namun jika ia gagal terdeteksi selama bertahun-tahun, lambat laun akan tumbuh berkembang
menjadi sel-sel kanker serviks yang berbahaya. Adapun gejala-gejala yang umum timbul adalah
sebagai berikut:

1. Pendarahan pada vagina setelah berhubungan badan


2. Vagina mengeluarkan cairan yang mengandung darah dan berbau tidak sedap, dan
3. Rasa sakit pada panggul saat berhubungan intim.

Beberapa faktor pemicu penyakit ini di antaranya adalah memiliki partner berhubungan intim


lebih dari satu, berhubungan seksual terlalu dini, sistem kekebalan tubuh yang lemah, kebiasaan
merokok, dan mengonsumsi obat-obatan pencegah keguguran tertentu.
Kanker rahim
Disebut juga dengan istilah womb cancer, penyakit ini umum terjadi pada perempuan yang
memasuki masa menopause. Ciri utamanya adalah sebagai berikut:

1. Vagina mengalami pendarahan hebat atau mengeluarkan cairan yang tidak normal
2. Kesulitan buang air kecil
3. Sakit pada area panggul, dan
4. Rasa sakit saat berhubungan intim.

Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti kanker rahim. Namun
kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi diketahui dapat memperbesar risiko seseorang terkena
gangguan kesehatan ini. Perempuan yang mengalami kelebihan berat badan juga cenderung lebih
rentan mengalami kondisi ini.

Kanker vagina adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia


Meskipun termasuk jarang terjadi, jenis kanker ini menyerang otot pada liang vagina
yang menyambungkan rahim dan bagian luar alat kelamin perempuan.

Sel-sel kanker umumnya ditemukan pada permukaan vagina yang biasa disebut sebagai saluran
melahirkan. Adapun beberapa pertanda dari kanker vagina adalah sebagai berikut:

1. Perdarahan yang tidak seperti biasanya, misalnya setelah berhubungan intim atau setelah
menopause
2. Vagina mengeluarkan cairan asing dan berbau
3. Benjolan muncul di area vagina
4. Rasa sakit saat buang air kecil
5. Kencing lebih sering dari biasanya
6. Sulit buang air besar, dan
7. Sakit pada area panggul.
Kanker vulva
Adalah jenis kanker yang ditemukan di area luar alat kelamin perempuan. Vulva sendiri
adalah bagian kulit yang mengelilingi lubang saluran kencing dan vagina, termasuk klitoris dan
labia. Penyakit pada sistem reproduksi manusia yang satu ini biasanya terlihat seperti benjolan
yang menyebabkan rasa gatal.
Meski bisa menyerang perempuan pada usia berapa saja, namun wanita lanjut usia cenderung
lebih mudah terkena penyakit ini. Adapun beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:

1. Rasa gatal yang susah hilang pada alat kelamin


2. Perdarahan yang tidak berasal dari menstruasi
3. Perubahan warna atau tekstur pada kulit, dan
4. Benjolan yang terlihat seperti berisi air, atau luka menyerupai sariawan.

Interstitial cystitis
Adalah penyakit kronis yang biasanya membuat penderitanya mengalami radang atau iritasi
pada dinding kandung kemih. Meski bisa menyerang baik pria maupun perempuan, penyakit ini
lebih sering ditemukan pada sistem reproduksi kaum hawa. Adapun ciri-cirinya adalah:

1. Rasa tidak nyaman pada perut atau panggul


2. Rasa ingin buang air kecil yang lebih sering dari biasanya
3. Rasa tertekan pada perut atau panggul, dan
4. Rasa sakit pada perut yang memperkuat sensasi seolah-olah kandung kemih telah penuh
atau kosong.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), penyakit pada sistem reproduksi manusia


Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini terjadi saat rahim atau kelenjar adrenal
memproduksi hormon testosteron di atas batas yang seharusnya. Ini menyebabkan tumbuhnya
kista di dalam rahim. Beberapa gejalanya adalah:

1. Kemandulan
2. Sakit pada panggul
3. Rambut pada wajah, dada, perut, jari dan kaki tumbuh dengan lebat
4. Kebotakan atau rambut menipis
5. Jerawat dan muka berminyak
6. Muncul ketombe, dan
7. Muncul bercak hitam atau coklat tua pada kulit.

Penyakit pada sistem reproduksi manusia: laki-laki

Kanker prostat
Salah satu organ reproduksi laki-laki adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kacang yang
dinamakan prostat. Ia berfungsi mengalirkan cairan yang menutrisi dan melindungi sperma.
Meski sebagian besar kanker prostat tumbuh perlahan dan tidak berbahaya bagi nyawa, ada juga
yang bersifat ganas dan menyebar dengan cepat. Adapun beberapa gejala yang muncul dari
penyakit ini adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan buang air kecil
2. Penurunan aliran air seni saat kencing
3. Darah dalam air mani
4. Rasa tidak nyaman di area panggul
5. Sakit tulang, dan
6. Disfungsi ereksi.

Kanker testis adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia


Kanker ini menyerang testis yang terletak di dalam scrotum, sebuah ‘kantung’ dari kulit
yang menggantung di bawah penis. Seperti yang telah disebutkan di atas, testis berfungsi untuk
menghasilkan hormon seks dan sperma untuk menghasilkan keturunan.
Dibandingkan tipe kanker yang lain, kanker testis tergolong jarang terjadi dan lebih mudah
ditangani. Adapun ciri pertanda dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

1. Muncul benjolan pada testis


2. Salah satu testis membesar
3. Scrotum  terasa berat
4. Rasa sakit pada testis atau scrotum, dan
5. Sakit punggung.
6. Penurunan Berat Badan lebih dari 10% dalam 1 bulan terakhir

Disfungsi ereksi
Biasa dikenal dengan istilah impotensi, gangguan kesehatan ini terjadi saat seorang pria
tidak mampu melakukan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan intim. Apabila hal ini
hanya terjadi sesekali, maka kamu tidak perlu terlalu terlalu khawatir.

Namun apabila kamu mengalaminya secara berkala dalam jangka waktu yang panjang, maka
kamu disarankan untuk segera berkonsultasi kepada dokter. Beberapa gejala yang ditimbulkan
adalah kesulitan ereksi, kalaupun ereksi hanya sebentar, dan penurunan gairah seksual.

Penyebab terjadinya disfungsi ereksi bermacam-macam, seperti:

 Sumbatan pada pembuluh darah


 Penyakit jantung
 Kolesterol tinggi
 Diabetes
 Tekanan darah tinggi
 Masalah pencernaan
 Kelebihan berat badan
 Kebiasaan merokok
 Sindrom parkinson.

Penyakit pada sistem produksi manusia yakni kekurangan testosteron


Hormon testosteron  adalah hormon yang sangat berpengaruh pada penampilan maupun
perkembangan seksual seorang laki-laki. Selain menghasilkan sperma, ia juga membantu
pembentukan otot dan massa tulang. Kadar normal testosteron pada laki-laki adalah 300 sampai
1000 nl/dL. Ketika produksinya di bawah itu, seorang laki-laki akan mengalami:

1. Penurunan gairah seksual


2. Susah mengalami ereksi
3. Penurunan volume air mani
4. Rambut rontok
5. Kehilangan massa otot
6. Mudah lelah
7. Peningkatan lemak tubuh, dan
8. Ukuran testis yang mengecil.

Tugas Pertemuan IV : Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya


Pencegahannya (11 Agustus 2020 )

1. Tuliskan contoh - contoh penyakit pada organ reproduksi!

2.Tuliskan bagaimana cara penularan dan pencegahan penyakit HIV!

3. Tuliskan faktor - faktor penyebab penyakit pada sistem reproduksi!

4. Tuliskan contoh - contoh penyakit pada organ reproduksi wanita dan cara pencegahannya!

5. Tuliskan contoh - contoh penyakit pada organ reproduksi laki - laki dan cara pencegahannya!

Pertemuan V : KUIS 1 (14 Agustus 2020 )

1. Berikut ini adalah saluran reproduksi pada pria secara urut . . . . 


a. testis, vas deferens, epididimis, uretra, penis
b. testis, epididimis, vas deferens, uretra, penis
c. testis, uretra, vas deferens, epididimis, penis
d. testis, epididimis, uretra, vas deferens, penis
2. Masa pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya . . . .
a. sperma oleh pria atau sel telur oleh wanita
b. testosteron oleh testis dan estrogen oleh ovarium
c. testosteron dan FSH
d. FSH dan LH
3. Selaput pembungkus embrio salah satunya adalah amnion yang mempunyai
fungsi . . . .
a. melindungi ibu dan janin
b. pertukaran zat antara ibu dan janin
c. melindungi embrio dari benturan
d. memberi makanan dan O2 pada embrio
4. Penghubung antara ibu dan embrio adalah . . . .
a. plasenta
b. amnion
c. khorion
d. yolk
5. Selain menghasilkan sel sperma, testis juga berfungsi sebagai tempat
pembentukan hormon ….
a. insulin
b. estrogen
c. progesteron
d. testesteron
6. Seorang wanita sudah tidak produktif untuk bereproduksi yang ditandai dengan
tidak mengalami menstruasi disebut ….
a. oogenis
b. permatogenesis
c. ovulasi
d. menopause
7. Penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan virus adalah ….
a. sifilis
b. gonore
c. AIDS
d. herpes genetalis
8. Berikut adalah penyakit yang dapat mengakibatkan menurunnya sistem
kekebalan tubuh seseorang . . .
a. AIDS
b. herpes
c. gonore
d. sifilis
9. Pernyataan berikut adalah usaha untuk mencegah penularan virus HIV, kecuali .
...
a. menggunakan jarum suntik yang steril dan sekali pakai
b. peralatan operasi harus steril
c. tidak perlu melakukan donor darah
d. memeriksa darah sebelum melakukan transfusi darah
10. Sperma yang matang disimpan dalam ..
a. tubulus seminiferus
b. uretra
c. epididimis
d. vas deferens
11. Pengaruh kerja pil kontrasepsi oral yaitu …
a. mencegah terjadinya haid
b. mencegah pematangan sel telur
c. mematikan sperma yang masuk ke dalam rahim
d. menambah daya tahan tubuh
12. Hormon yang aktif paling awal pada proses menstruasi seorang wanita dewasa
adalah …
a. estrogen
b. progesteron
c. gonadotrophin
d. FSH
13. Anak laki-laki yang telah mengalami pubertas mengalami perubahan suara dan
bentuk tubuh. Perubahan ini dipengaruhi oleh hormon ….
a. testoteron
b. progesteron
c. adrenalin
d. tiroksin
14. Ovulasi dirangsang oleh hormon …
a. FSH
b. LH
c. oksitosin
d. estrogen
15. Membran yang melindungi embrio dalam rahim terhadap goncangan adalah…
a. amnion
b. korion
c. alantois
d. sakus vitelinus
16. Berikut ini adalah hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, kecuali

a. oksitosin
b. prostaglandin
c. relaksin
d. estrogen
17. Gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi pria yang disebabkan oleh virus
herpes adalah …
a. uretritis
b. prostatitis
c. epididimitis
d. orkitis
18. Ovarium adalah tempat terjadinya ….
a. Fertilisasi
b. Implantasi
c. Perkembangan bayi
d. Pematangan ovum
19. Berikut ini yang langsung terbentuk setelah proses fertilisasi adalah ….
a. Sel telur
b. Sel sperma
c. Zigot
d. Embrio
20. Pada siklus menstruasi apabila fertilisasi tidak terjadi maka akan terjadi
peristiwa berikut, kecuali ….
a. Kehamilan
b. Estrogen dan progesteron menurun
c. Dinding rahim akan luruh
d. Menstruasi

Anda mungkin juga menyukai