Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 Nomor 1 Januari – Juni 2018

IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA KEPESERTAAN JKN PADA


PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KAWASAN PEDESAAN
The Identification Causes JKN’s Low Membership at Informal Sector in Rural Areas

Wahyu Kurniawati1, Riris Diana Rachmayanti2


1,2FakultasKesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
E-mail: waahyuuk@hotmail.com

ABSTRACT

The low membership of National Health Insurance (NHS) with only 56.85% family owning JKN Card identified
as the main problem based on urgency, seriousness, and growth in Payaman Village, Ngraho Sub-district,
Bojonegoro District. The purpose of this study is to identify the root cause of low JKN’s membership using
Fishbone Analysis. This study was an Cross-sectional. Sample in this research that is 204 family selected using
simple random sampling technique. Data collection techniques with interviews and direct observation. The root
causes of the problems are the low level of public knowledge, lack of socialization, lack of health promotion media,
The head of the family is less aware of the importance of JKN and low level of education. Efforts that can be done
by the village management that is in cooperation with Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) Payaman Village and
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Bojonegoro District to educate the public regarding the importance
of JKN card ownership, Increasing the availability of socialization media to make easier in understanding JKN
and forming JKN cadres in Payaman Village.

Keywords: worker, informal, rural, national health insurance, fishbone

ABSTRAK

Persentase keluarga yang seluruh anggotanya telah terdaftar sebagai peserta JKN sebesar 56,85% teridentifikasi
sebagai masalah utama di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Tujuan dari studi ini
yakni mengidentifikasi akar penyebab masalah rendahnya kepesertaan JKN menggunakan Fishbone Diagram.
Desain penelitian merupakan cross-sectional. Sample dalam penelitian ini sebanyak 204 keluarga yang
ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yakni wawancara dan
observasi langsung. Faktor penyebab yang teridentifikasi sebagai akar penyebab masalah antara lain rendahnya
pengetahuan masyarakat, kurangnya sosialisasi, kurangnya media promosi kesehatan, kepala keluarga kurang
menyadari pentingnya JKN, dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah. Upaya yang dapat dilakukan oleh
perangkat desa yakni bekerja sama dengan Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) Desa Payaman dan BPJS
Kabupaten Bojonegoro untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya kepemilikan kartu
JKN.

Kata Kunci: pekerja, sektor informal, pedesaan, JKN, fishbone

Received: 10 July 2017 Accepted: 2 August 2017 Published: 01 June 2018

PENDAHULUAN kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan


dan mendorong partisipasi masyarakat serta
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia meningkatkan kepatuhan kepesertaan. Upaya
Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial mendorong partisipasi masyarakat dalam rangka
Nasional dijelaskan bahwa Jaminan sosial adalah mencapai universal health coverage artinya seluruh
salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin Warga Negara Indonesia wajib terdaftar sebagai
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar peserta JKN-KIS, maka penting bagi semua sektor
hidupnya yang layak. Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk turut mendukung dan melakukan berbagi
adalah suatu tata cara penyelenggaraan program upaya agar seluruh Warga Negara Indonesia terdaftar
jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara sebagai peserta JKN dengan bukti kepemilikan kartu
jaminan sosial. Jaminan kesehatan diselenggarakan JKN.
dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan,
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. pengertian Jaminan Kesehatan yakni jaminan berupa
Salah satu misi Badan Penyelenggara Jaminan perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh
Sosial (BPJS) Kesehatan adalah memperluas manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
kepesertaan JKN-KIS mencakup seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
paling lambat 1 Januari 2019 melalui peningkatan diberikan kepada setiap orang yang telah membayar

Identifikasi Penyebab.... 33 Kurniawati; Rachmayanti


Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 Nomor 1 Januari – Juni 2018

iurannya. Manfaat yang dijamin oleh Program JKN yang bertujuan menciptakan lapangan pekerjaan,
berupa pelayanan kesehatan perseorangan yang beroperasi pada skala kecil dan hubungan antara
komprehensif, mencakup pelayanan promotif, majikan dan pekerja cenderung kepada hubungan
preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk obat dan pribadi, sosial dan kekeluargaan. Sektor Informal
bahan medis. Pemberian manfaat menggunakan berbeda dengan kegiatan ekonomi ilegal karena
teknik layanan terkendali mutu dan biaya (managed aktivitas yang dilakukan dapat berupa aktivitas
care). JKN merupakan program jaminan sosial ekonomi yang teramati dan tidak teramati serta tidak
yang menjamin biaya pemeliharaan kesehatan secara sengaja menghindar dari kewajiban membayar
serta pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang pajak kepada negara.
diselenggarakan nasional secara gotong royong Berdasarkan penjelasan mengenai jenis peserta
wajib oleh seluruh penduduk Indonesia dengan jaminan kesehatan dan definisi sektor informal, maka
membayar premi secara berkala atau dibayarkan oleh Jaminan Kesehatan Nasional pada pekerja sektor
pemerintah kepada Badan Penyelenggara Jaminan informal masuk dalam kategori kepesertaan non PBI
Sosial (BPJS). Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Distribusi
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penduduk di Desa Payaman menurut pekerjaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan didominasi oleh pekerjaan sektor informal yang terdiri
program jaminan sosial pemerintah Republik dari petani dan wiraswasta sebesar 56,7%, PNS
Indonesia yang memberikan kepastian jaminan 0,98%, pelajar/ mahasiswa sebesar 12,58%, ibu
bagi rakyat Indonesia dengan cara membayar premi rumah tangga sebesar 7,03%, tidak bekerja sebesar
secara berkala atau dibayarkan oleh BPJS. Manfaat 7,52%, lainnya 4,74% dan 10,46% tidak memberikan
yang dapat diperoleh yakni pelayanan kesehatan jawaban.
perseorangan yang komprehensif meliputi promotif, Berdasarkan latar belakang, maka Tujuan umum
preventif, kuratif, rehabilitatif termasuk obat dan penelitian ini adalah menemukan akar penyebab
bahan medis. Pembayaran tarif premi setiap bulannya masalah rendahnya kepesertaan Jaminan Kesehatan
secara mandiri sesuai dengan kelas yang dipilih Nasional (JKN) pada pekerja sektor informal di
terdiri dari tiga kelas, yaitu: Kelas 1 sebesar Rp. kawasan pedesaan menggunakan analisis fishbone.
80.000,-/orang/bulan; Kelas 2 sebesar Rp. 51.000,-/ Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi
orang/bulan; dan Kelas 3 sebesar Rp. 25.500,-/orang/ faktor penyebab masalah menggunakan prinsip
bulan. Man, Machine, Method, Material, Media, Money,
Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan Time, Technology dan Information (6M 2T 1I)
kepada masyarakat, didapatkan hasil bahwa sehingga dapat ditemukan akar penyebab masalah
terdapat 56,86% keluarga yang seluruh anggota rendahnya kepesertaan JKN di Desa Payaman
keluarga memiliki Kartu JKN dan 43,16% keluarga . Manfaat dari penelitian ini yakni sebagai upaya
yang belum seluruh anggota keluarganya memiliki mendukung tercapainya cakupan semesta 2019 dan
kartu JKN. Sehingga, dapat diketahui bahwa tingkat hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi
kepemilikan kartu JKN masih rendah yakni hanya bagi perangkat desa sebagai upaya peningkatan
sebesar 56,86%. Rendahnya angka kepemilikan kepesertaan JKN di masyarakat.
kartu JKN menandakan bahwa masih banyak warga
yang belum terdaftar sebagai peserta JKN dan belum
sadar pentingnya memiliki kartu JKN. Kesadaran METODE
dalam berasuransi adalah mengerti, mengetahui
dan memahami tentang asuransi sehingga dapat Rancang bangun penelitian berupa studi cross-
menentukan kesanggupan untuk berpartisipasi sectional yang bertujuan mengumpulkan informasi
dalam program asuransi, salah satunya JKN yang dalam kurun waktu tertentu secara serentak.
ditandai dengan keterbukaan dalam menerima dan Penelitian ini dilakukan pada 18 Juli 2016–22
memanfaatkan JKN (Siswoyo, et al., 2015). Agustus 2016 di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho,
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Kabupaten Bojonegoro. Populasi dalam penelitian ini
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan adalah warga Desa Payaman RT 1–7, Kecamatan
menyebutkan bahwa peserta jaminan Kesehatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro dengan total populasi
meliputi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan 251 Keluarga dan besar sampel dalam penelitian ini
Kesehatan dan bukan PBI Jaminan Kesehatan. yakni 204 keluarga yang dipilih menggunakan teknik
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia simple random sampling. Teknik pengumpulan data
Nomor 101 Tahun 2012 tentang PBI Jaminan menggunakan wawancara kepada responden dan
Kesehatan, disebutkan bahwa peserta PBI Jaminan observasi langsung kondisi di lapangan, kemudian
Kesehatan terdiri dari orang yang tergolong fakir dilakukan identifikasi akar penyebab masalah
miskin dan orang tidak mampu sedangkan peserta menggunakan Diagram Fishbone berdasarkan faktor
bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan penyebab masalah yang telah dikumpulkan.
(Non PBI) merupakan peserta yang tidak tergolong Diagram fishbone (Tulang Ikan) atau Cause
fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri dari and Effect (Sebab dan Akibat) dapat membantu dan
Pekerja Penerima Upah dan Anggota Keluarganya, memampukan setiap orang atau organisasi atau
Pekerja Bukan Penerima Upah dan Anggota perusahaan dalam menyelesaikan masalah dengan
Keluarganya serta Bukan Pekerja dan Anggota cara mengidentifikasi akar penyebab masalah dan
Keluarganya. melakukan usaha untuk menangani akar penyebab
Badan Pusat Statistik (2014) menyatakan masalah. Akar penyebab masalah yang berpotensi
sektor informal adalah unit produksi barang atau jasa menyebabkan masalah diidentifikasi dengan cara

Identifikasi Penyebab.... 34 Kurniawati; Rachmayanti


Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 Nomor 1 Januari – Juni 2018

memberikan pendapat mengenai penyebab masalah dengan identifikasi sebanyak mungkin faktor
berdasarkan kenyataan di lapangan atau data yang penyebab dari setiap penyebab utama, kemudian
tepercaya dengan berbagai cara pengumpulan diterapkan prinsip why (mengapa) yang bertujuan
data kemudian menganalisisnya (Cahyono, 2012). untuk terus mempertanyakan bagaimana suatu bisa
Diagram Fishbone berbentuk mirip tulang ikan dengan terjadi dengan proses brainstorming yang dilakukan
kepala ikan menghadap ke kanan, diagram ini dapat bersama dan sesuai dengan kenyataan di lapangan
menunjukkan dampak sebuah permasalahan dengan atau informasi yang telah dikumpulkan, hal tersebut
berbagai penyebabnya (Pujiastuti, 2015). bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab masalah
Penggunaan diagram fishbone dapat yang lebih detail sehingga ditempatkan pada tulang
memperlihatkan berbagai faktor yang berpengaruh ikan dengan ukuran yang semakin kecil. Selanjutnya
pada kualitas dan berakibat pada masalah utama mengkaji dan menyepakati sebab potensial yang
(Puspitasari, 2006). Langkah menyusun dan memungkinkan sebagai akar penyebab masalah.
menganalisa Diagram Fishbone terdiri dari empat Sebab paling memungkinkan ditandai dengan adanya
langkah. Pertama, menyepakati pernyataan masalah penyebab potensial yang muncul berulang atau
yang akan dianalisis, diletakkan di bagian kepala muncul pada lebih dari satu kategori sehingga dapat
ikan dengan posisi menghadap ke arah kanan. dianggap sebagai akar penyebab masalah.
Pernyataan masalah yang disepakati dan dianalisis
yakni rendahnya kepesertaan JKN pada pekerja
sektor informal di kawasan pedesaan, yakni di Desa HASIL DAN PEMBAHASAN
Payaman.
Selanjutnya, faktor penyebab masalah Pengumpulan data penelitian menggunakan
dikategorikan ke dalam prinsip 6M + 2T + 1I (Man, dua cara yakni wawancara kepada responden dan
Machine, Method, Material, Media, Money, Time, observasi langsung. Hasil wawancara terhadap
Technology dan Information). Man adalah aspek responden dapat diketahui faktor penyebab rendahnya
sumber daya manusia yang berpotensi menyebabkan kepesertaan JKN antara lain: (1) masyarakat belum
masalah, terdiri dari lemahnya pengetahuan, kurang sakit; (2) masyarakat malas; (3) masyarakat sibuk
keterampilan, pengalaman, kelelahan, kekuatan fisik, bekerja; (4) kepala keluarga kurang menyadari
kurangnya motivasi, dan lain-lain. Machine (Mesin, pentingnya JKN; (5) masyarakat malas memahami
peralatan, infrastruktur) merupakan aspek peralatan, JKN; (6)masyarakat tidak memahami alur JKN; (7)
mesin maupun dan infrastruktur yang berpotensi belum adanya sosialisasi dari pihak BPJS Kesehatan;
menjadi akar penyebab masalah. Methods (Metode (8) lapangan pekerjaan rendah; (9) sebagian besar
dan prosedur) terkait dengan metode dan prosedur profesi sebagai petani; (10) pendapatan rendah; (11)
kerja. Misalnya metode dan prosedur yang harus pendapatan keluarga hanya cukup untuk kebutuhan
dijalankan untuk mendapatkan kartu kepesertaan sehari-hari; (12) informasi yang disampaikan kepada
jaminan kesehatan nasional, berbagai penyebab masyarakat; (13) media sosialisasi terbatas.
masalah yang potensial antara lain prosedur tidak Hasil Observasi kondisi di lapangan dapat
ada, tidak jelas, sulit dipahami, prosedur yang diketahui faktor penyebab masalah rendahnya
kurang disosialisasikan dan lain-lain. Materials kepesertaan JKN antara lain: (1) masyarakat
(Material bahan baku utama, bahan baku penolong) tidak memahami pentingnya JKN; (2) kurangnya
berkaitan dengan ketersediaan bahan baku utama pengetahuan masyarakat; (3)masyarakat apatis
atau bahan baku penolong yang terkait dengan akar terhadap hal baru; (4) kurang motivasi; (5)
masalah, apabila berkaitan dengan barang maka masyarakat selalu bergantung pada perangkat desa ;
berhubungan dengan aspek kualitas bahan baku (6) masyarakat tidak mau repot; (7) masyarakat tidak
tidak sesuai standar, bahan baku tidak lengkap, menyadari pentingnya JKN; (8) tingkat pendidikan
kuantitas bahan baku tidak seragam, ukuran dan masyarakat rendah; (9) kurangnya koordinasi antara
spesifikasi tidak standar. Market berkaitan dengan perangkat desa dan bidan desa; (10)masyarakat
sasaran suatu program atau kegiatan di suatu wilayah belum mengetahui alur pendataan yang jelas; (11)
kerja tertentu. Money (uang dan finansial) berkaitan kurangnya keterampilan; (12) jenis pekerjaan kurang
dengan aspek keuangan dan finansial yang belum beragam; (13) kepala keluarga kurang memahami
mendukung dan mantap, misalnya keterbatasan dan pentingnya JKN; (14) mudahnya proses pembuatan
ketidaktersediaan anggaran. Time berkaitan dengan surat keterangan tidak mampu untuk berobat;
waktu yang digunakan untuk mendapatkan sesuatu (15) media sosialisasi terbatas; (16) dan distribusi
yang dibutuhkan. Technology yakni teknologi yang informasi tidak merata.
digunakan untuk menunjang suatu kegiatan atau Berdasarkan Tabel 1 diketahui penyebab
pencapaian program. Information berkaitan dengan masalah berdasarkan hasil wawancara dan
penyampaian informasi dan kemudahan akses observasi. Hasil wawancara dan observasi kemudian
masyarakat terhadap informasi yang dibutuhkan. dikelompokkan menjadi 6 faktor. Keenam faktor
Informasi didukung oleh kelengkapan media yang tersebut antara lain man, method, money, market,
digunakan dan diperbarui secara berkala. information dan time. Faktor penyebab masalah yang
Identifikasi faktor penyebab dibatasi hanya telah diidentifikasi selanjutnya menjadi dasar dalam
pada 6 Faktor yakni man, method, money, penyusunan diagram fishbone.
market, information dan time. Method, Material Apabila faktor penyebab masalah telah
dan technology tidak diteliti karena kurang sesuai dikategorikan berdasarkan 6M+2T+1I selanjutnya
dengan masalah utama yang dikaji. Apabila faktor dilakukan pengkajian dan menyepakati sebab
penyebab utama telah diidentifikasi, dilanjutkan potensial yang memungkinkan sebagai Akar

Identifikasi Penyebab.... 35 Kurniawati; Rachmayanti


Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 Nomor 1 Januari – Juni 2018

Tabel 1. Hasil Analisis Akar Penyebab Masalah

Faktor Penyebab 1 Penyebab 2 Penyebab 3


Masyarakat tidak memahami Kurangnya pengetahuan
tentang JKN (M1.1) (M1.1.1)
Masyarakat belum sakit
(M1.2.1)
Masyarakat Malas (M1.2.2)
Masyarakat masih apatis (M1.2) Sibuk bekerja (M1.2.3)
Kepala keluarga kurang
Kurang Motivasi (M1.2.4) menyadari pentingnya JKN
Man (M1)
(M1.2.4.1)
Masyarakat selalu Bergantung
Masyarakat malas memahami pada perangkat desa (M1.3.1)
JKN (M1.3) Tidak memahami alur
Tidak mau repot (M1.3.2)
pendaftaran JKN (M1.3.2.1)
Belum Sakit (M1.4.1)
Masyarakat tidak menyadari
pentingnya JKN (M 1.4) Tingkat Pendidikan Rendah
Kurang Pengetahuan (M1.4.2)
(M1.4.2.1)
Kurangnya Koordinasi antara
Belum ada alur pendaftaran Kurangnya sosialisasi.
perangkat desa dan bidan desa
yang jelas.(M2.1.1) (M2.1.1.1)
Method (M2) (M2.1)
Kurangnya sosialisasi tentang Belum adanya sosialisasi dari
Kurangnya Pengetahuan (M2.2)
JKN. (M2.2.1) pihak BPJS (M2.2.1.1)
Lapangan Pekerjaan Rendah. Sebagian besar profesi sebagai
(M3.1) petani (M3.1.1)
Kurangnya Pengetahuan rendah (M3.2.1.1)
keterampilan(M3.2.1) Pendidikan Rendah (M3.2.1.2)
Pendapatan Rendah (M3.2)
Money (M3) Kurangnya Lapangan pekerjaan Jenis pekerjaan kurang
(M3.2.2) beragam (M3.2.2.1)
Pendapatan habis digunakan
untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari (M3.3)
Kepala keluarga kurang
Masyarakat (M4.1) memahami pentingnya JKN
(M4.1.1)
Mudah dalam proses
pembuatan Surat Keterangan
Perangkat desa (M4.2)
tidak mampu untuk berobat.
Market (M4) (M4.2.1)
Kurang memahami Prosedur
JKN(M4.3.1)
Bidan Perawat Desa (M4.3) Tidak memiliki data yang
lengkap warga yang memiliki
kartu JKN (M4.3.2)
Informasi yang disampaikan
Media Sosialisasi Terbatas
kepada masyarakat terbatas
(M5.1.1)
(M5.1)
Information (M5)
Masyarakat Sibuk Pekerja
Distribusi Informasi Tidak (M5.2.1)
Merata (M5.2)
Masyarakat Apatis (M5.2.2)
Masyarakat Sibuk Pekerja Memenuhi kebutuhan hidup
Time (M6)
(M.6.1) (M.6.2)

Identifikasi Penyebab.... 36 Kurniawati; Rachmayanti


Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 Nomor 1 Januari – Juni 2018

Gambar 1. Hasil Analisis Akar Penyebab Masalah berdasarkan Diagram Fishbone

Penyebab Masalah. Berdasarkan Tabel 1 maka merasakan manfaat kepemilikan JKN dan lebih
dikaji dan disepakati sebab potensial yang mungkin memilih berobat tanpa menggunakan kartu tersebut.
menjadi akar penyebab masalah yang mengakibatkan Hal tersebut menyebabkan penyebaran informasi
timbulnya masalah rendahnya kepesertaan tentang pentingnya kepemilikan kartu JKN menjadi
JKN di masyarakat desa. Kajian dilakukan minim, karena masyarakat tidak menggunakan
dengan melihat faktor penyebab pada penyebab kartu JKN yang mereka miliki dengan maksimal.
terakhir (penyebab 3) dan faktor penyebab yang Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
sering muncul atau penyebab yang muncul pada dilakukan oleh Ramadhana dan Amir (2015) yang
berbagai faktor sehingga dapat dianggap sebagai menyatakan bahwa kemampuan dan kemauan
akar penyebab masalah. Sebab potensial yang menjadi peserta BPJS secara signifikan dipengaruhi
disepakati berdasarkan analisis penyebab 1,2 dan 3 tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat
dikelompokkan menjadi dua, yakni Sebab Potensial pengetahuan terhadap BPJS. Selain itu penelitian
yang bisa dikelola (manageable) dan sebab potensial yang dilakukan oleh Susilo (2015) juga menyatakan
yang tidak dapat dikelola (unmanageable). tingkat pengetahuan, pendidikan, pendapatan dan
Sebab potensial manageable yang disepakati akses pelayanan kesehatan memiliki hubungan
sebagai akar penyebab masalah antara lain terhadap kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri.
rendahnya pengetahuan masyarakat, kurangnya Sebab potensial kedua yakni kurangnya
sosialisasi, kurangnya media promosi kesehatan, sosialisasi yang berada pada tulang M2.1.1.1.
dan kepala keluarga kurang menyadari pentingnya Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat menyatakan
JKN. Sedangkan sebab potensial yang tidak dapat bahwa mereka tidak pernah mendapatkan sosialisasi
dikelola yakni tingkat pendidikan masyarakat yang tentang JKN dari bidan desa, perangkat desa,
rendah yang muncul pada penyebab ketiga faktor pihak puskesmas maupun pihak BPJS Kesehatan,
market. Apabila penyebab masalah digambarkan sehingga dengan karakteristik masyarakat yang pasif,
dengan diagram fishbone sesuai dengan Tabel 1, masyarakat tidak tahu darimana bisa mendapatkan
yakni rendahnya kepemilikan JKN sebagai masalah informasi terkait JKN, penggunaan akses internet
yang dikaji dan penyebab 1,2, dan 3 sebagai tulang sangat minim, hanya dilakukan oleh kalangan pelajar,
pada diagram fishbone maka dapat dilihat pada namun mereka bukan sebagai pengambil keputusan
Gambar 1. penggunaan JKN. Selain itu kantor BPJS jauh dari
Berdasarkan identifikasi faktor potensial Desa Payaman, membutuhkan waktu 1,5 jam untuk
penyebab masalah yang diidentifikasi dengan dapat mencapai Kantor BPJS yang berada di pusat
diagram fishbone pada Gambar 1 maka disepakati kota, sedangkan lokasi Desa Payaman berada di
Sebab potensial pertama yakni Rendahnya perbatasan dengan jawa tengah. Hasil penelitian
pengetahuan masyarakat yang berada pada tulang ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
M1.1.1 dan M3.2.1.1. Berdasarkan hasil penelitian Iriani and JK (2015) yang menyatakan bahwa
menggunakan wawancara kuesioner terhadap warga sosialisasi JKN berdampak secara kognitif, afektif
Desa Payaman diketahui bahwa sebagian besar dan behavioral. Dampak secara kognitif berupa
masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang JKN, peningkatan pengetahuan mengenai informasi JKN,
otomatis masyarakat juga tidak tahu manfaat penting dampak secara afektif berupa kesadaran masyarakat
yang bisa didapatkan dengan memiliki JKN. Beberapa untuk menyisakan pendapatan yang berguna saat
warga memiliki kartu JKN Penerima Bantuan Iuran masyarakat sakit dan dampak behavioral berupa
(PBI), namun masyarakat hanya sebagai obyek pasif kesediaan masyarakat mendaftarkan diri mengikuti
tanpa mengetahui alur yang jelas cara pengurusan program JKN. Sebab potensial ketiga yakni kurangnya
kartu JKN. Sehingga, masyarakat hanya bergantung media promosi kesehatan yang berada pada tulang
kepada bidan desa dan perangkat desa. Selain itu M5.1.1. Berdasarkan hasil observasi di Desa
masyarakat yang sudah memiliki kartu JKN juga tidak Payaman, tidak ditemukan adanya media promosi
mengetahui cara pemakaiannya, sehingga kurang kesehatan yang berkaitan dengan JKN, misalnya

Identifikasi Penyebab.... 37 Kurniawati; Rachmayanti


Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 Nomor 1 Januari – Juni 2018

poster, spanduk, leaflet atau sejenisnya. Salah satu terdiri dari rendahnya pengetahuan masyarakat,
program BPJS Kesehatan yang mendukung Indikator kurangnya sosialisasi, kurangnya media promosi
Keluarga Kesehatan Kementerian Kesehatan adalah kesehatan dan kepala keluarga kurang menyadari
promosi kesehatan melalui media (Rusady, 2016). pentingnya JKN. Sedangkan penyebab yang
Menurut Mulyadi (2014) Masyarakat dengan akses tidak dapat ditangani (unmanageable) yakni
media elektronik dengan mudah menemukan pendidikan masyarakat yang rendah. Berbagai
informasi BPJS di internet atau televisi. Namun tidak usaha yang dapat dilakukan untuk menangani akar
berlaku bagi masyarakat dengan akses terbatas. permasalahan tersebut antara lain Memberikan
Sosialisasi lebih seharusnya dibuat dalam bentuk edukasi kepada masyarakat terkait kepemilikan JKN
imbauan, penyuluhan, dan pengumuman di berbagai bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, perangkat
tempat umum dan pusat keramaian. Penggunaan desa, puskesmas, dan bidan desa. Meningkatkan
media cetak dan media elektronik yang belum ketersediaan media sosialisasi yang sesuai dengan
merata untuk sosialisasi program JKN menyebabkan masyarakat dengan masyarakat lebih mudah
masyarakat tidak mengetahui tentang program JKN dalam memahami JKN. Selain itu bisa secara aktif
(Putrawan, Junaid and Suriani, 2016). membentuk kader JKN di Desa Payaman untuk
Sebab potensial keempat yakni kepala keluarga memenuhi kebutuhan masyarakat terkait JKN.
kurang menyadari pentingnya JKN yang berada
pada tulang M1.2.4.1 dan M4.1.1. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa DAFTAR PUSTAKA
Payaman, kepala keluarga merupakan pengambil
keputusan utama dalam keluarga, pencari nafkah Cahyono, U. 2012. Kajian Mutu Pelayanan Rumah
utama keluarga dan anggota keluarga mengikuti Sakit Bhineka Bakti Husada yang telah Lulus
keputusan yang dipilih oleh kepala keluarga. Akreditasi ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldrige.
Kepala keluarga di Payaman kurang menyadari International Labour Organization. 2010. Social
pentingnya JKN. Pendapatan mayoritas di bawah Security for Informal Economy Workers in
1 juta rupiah per bulan dan karakter masyarakat Indonesia: Looking for flexible and highly targeted
yang pasif menyebabkan masyarakat lebih memilih programmes. [pdf] [online] Available at: <staging.
menunggu bantuan dari pemerintah. Hasil penelitian ilo.org/public/libdoc/ilo/2010/110B09_152_e_i.
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh pdf>. [accessed 18 June 2017].
Werdani et al., 2013) yang menyatakan bahwa Iriani, M.R. and J.K, S. 2015. Studi Evaluasi Efektivitas
ada hubungan antara pengetahuan, sikap kepala Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh
keluarga, informasi yang diperoleh kepala keluarga, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
dukungan keluarga terhadap kepala keluarga, dan Kesehatan di Kabupaten Temanggung. [e-journal]
penghasilan kepala keluarga dengan keikutsertaan pp. 1–17. Available through: Jurnal Komunikasi
dalam JKN. Massa website <http://www.jurnalkommas.
Sebab potensial kelima yakni pendidikan com/docs/Mariza RizqiIriani_D0210072.
masyarakat yang rendah berada pada tulang pdf%5Cnhttps://eprints.uns.ac.id/18375/>.
M1.4.2.1 dan M3.2.1.2. Berdasarkan hasil penelitian [accessed 18 June 2017].
di Desa Payaman menunjukkan bahwa 47,88 warga Lembaga Administrasi Negara. 2008. Pemecahan
merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD); 16,34% Masalah dan Pengambilan Keputusan (PMPK).
lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP); 4,08% [pdf] Available at: <diklat.jogjaprov.go.id/
lulusan SMA; 9,31% lulusan S1 4,41% belum v2/.../87-pemecahan-masalah-dan-pengambilan-
sekolah; 5,38% masih menempuh pendidikan, keputusan>. [accessed 18 June 2017].
10,13% tidak memberikan jawaban dan sisanya Mulyadi, M. 2014. Sosialisasi Ketentuan Jaminan
tidak tamat sekolah. Tingkat pendidikan berpengaruh Sosial 2014. [e-journal] VI(2), pp.9–12. Available
terhadap kepesertaan JKN, hal ini sejalan dengan through: Info Singkat Kesejahteraan Sosial website
penelitian yang dilakukan oleh Susilo (2015) yang < http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/
menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, pendidikan, Info%20Singkat-VI-2-I-P3DI-Januari-2014-30.pdf>
pendapatan dan akses pelayanan kesehatan memiliki [Accessed 19 June 2017].
hubungan terhadap kepesertaan BPJS Kesehatan Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Peraturan
Mandiri. Namun tingkat pendidikan bukanlah faktor Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun
penyebab masalah yang dapat dengan mudah 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan
ditangani, membutuhkan waktu dan biaya yang besar, Kesehatan. [pdf]. Available at: <http://www.depkes.
oleh karena itu rendahnya pendidikan masyarakat go.id/resources/download/general/PP%20No.%20
dapat diimbangi dengan peningkatan pengetahuan 101%20Th%202012%20ttg%20Penerima%20
masyarakat tentang JKN. Bantuan%20Iuran%20Jaminan%20Kesehatan.
pdf.> [Accessed 18 June 2017].
Pemerintah Republik Indonesia. 2013. Peraturan
SIMPULAN Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
Tentang Jaminan Kesehatan [pdf]. Available at: <
Berdasarkan berbagai penyebab masalah yang www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/407>
ditemukan, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab [Accessed 18 June 2017].
rendahnya kepemilikan kartu JKN dibedakan menjadi Pujiastuti, E. 2015. Prototipe Peningkatan Pelayanan
penyebab yang dapat ditangani (manageable) yang Rawat Jalan dengan Pengujian FGD dan ISO 9126

Identifikasi Penyebab.... 38 Kurniawati; Rachmayanti


Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 6 Nomor 1 Januari – Juni 2018

pada Klinik Eka Anugerah. IJSE – Indonesian Workers Towards National Health Insurance
Journal on Software Engineering, [online] 1(1), Program in Province of Yogyakarta. [e-journal]
pp.1–10. Available at: <Lppm3.bsi.ac.id/jurna>. 4, pp.118–125 Available through: Jurnal
Puspitasari, E. 2006. Pengendalian Kualitas Produk Kebijakan Kesehatan Indonesia website <https://
dengan Metode Control Chart [e-journal]. 6(1), www.researchgate.net/profile/Budi_Siswoyo/
pp.49–54. Available through : Jurnal Keilmuan dan publication/287911888_Awareness_of_The_
Aplikasi Teknik website < http://ppjp.unlam.ac.id/ Informal_Sector_Workers_Towards_National_
journal/index.php/infoteknik/article/view/199> Health_Insurance_Program_in_Province_of_
[Accessed 20 June 2017]. Yogyakarta/links/567a644908aeaa48fa4c387e/
Putrawan, A., Junaid and Suriani, C. 2016. Studi Awareness-of-The-Informal-Sector-Workers-
Kualitatif Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Towards-National-Health-Insurance-Program-in-
Nasional oleh BPJS Kesehatan di Kecamatan Province-of-Yogyakarta.pdf.> [Accessed 4 July
Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan, [e-journal] 2017].
13, pp.1–9. Available through Jurnal Ilmiah Susilo, Y.P. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, website < dengan Kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri di
ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/ Kelurahan Air Manis. [pdf]. Available at: < http://
view/1244> [Accessed 3 July 2017]. scholar.unand.ac.id/6567/> [Accessed 22 June
Ramadhana, F.H. and Amir, H. 2015. Persepsi 2017>.
Pengusaha dan Pekerja UMKM terhadap Program Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-
Jaminan Sosial Nasional. [e-journal] pp.1–25. Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
Available through : Kementerian keuangan website 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
< https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/ [pdf] Available at: <https://bpjs-kesehatan.go.id/
Persepsi%20Pengusaha%20Dan%20Pekerja%20 bpjs/.../d1abb667f20cc917257d6dbabf8030be.
UMKM.pdf.> [Accessed 20 June 2017]. pdf>. [Accessed at 20 June 2017].
Rusady, M.A. 2016. Kebijakan Pelayanan dan Werdani, K.E., Purwaningsih, S.B. and Purwanti. 2013.
Pembayaran dalam Program JKN. [pdf] Available Keikutsertaan Kepala Keluarga Desa Tegalsari
at: <http://www.depkes.go.id/resources/download/ Ponorogo dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
info- terkini/rakerkesnas_gel2_2016/Kepala%20 [e-journal] pp.85–91. Available through Jurnal
BPJS.pdf> [Accessed 3 July 2017]. Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia
Siswoyo, B.E., Prabandari, Y.S. and Hendrartini, website <jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/
Y. 2015. Awareness of the Informal Sector viewFile/156/115> [Accessed 5 July 2017].

Identifikasi Penyebab.... 39 Kurniawati; Rachmayanti

Anda mungkin juga menyukai