Seseorang dengan penyakit kronis atau dengan penyakit terminal akan
mengalami rasa berduka dan kehilangan. Sebagai seorang perawat kita harus mampu memahami hal tersebut. Komunikasi dengan klien penyakit terminal dan kronis merupakan komunikasi yang tidak mudah. Perawat harus memiliki pengethauan tentang penyakit yang mereka alami serta pengetahuan tentang proses berduka dan kehilangan. Dalam berkomunikasi perewat menggunakan konsep komunikasi terapeutik.
B. Konsep berduka dan kehilangan
Menurut WHO, penyakit kronis (chonic diseases) adalah penyakit yang
berdurasi lama dengan progress kemajuan yang lambat, penyakit kronis termasuk dalam golongan penyakit tidak menular (noncommunicable diseases).
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Carpenito, 1999).
1. Pengertian berduka dan kehilangan
Kehilangan dapat bersifat actual atau dirasa. Kehilangan actual yaitu
terjadi ketika seseorang tak bisa lagi merasakan, mendengarkan, atau mengenali seseorang atau objek. Contohnya antara lain kehilangan bagian tubuh, kehilangan harta benda, kehilangan orang yang disayangi. Sedangkan kehilangan yang dirasa didefinisikan secara unik oleh seseorang yang mengalami rasa kehilangan dan bersifat tidak begitu jelas bagi individu lain.Contohnya yaitu seseorang yang merasakan penolakan dari temannya.
Berduka merupakan respon emosional terhadap rasa kehilangan, yang
dimanifestasikan oleh individudalam cara yang khusus, berdasarkan pengalaman personal, harapan, budaya, dan kepercayaan spiritual. (Hooyman dan Kramer 2006 dikutip dari potter dan perry 2010). Berduka ada yang normal, berduka disfungsional dan berduka yang di antisipasi.
Berduka yang normal yaitu dimana seseorang dapat melaui tahap
berdukanya dan sampai pada tahap penerimaan, sedangkan berduka disfungsional yaitu keadaaan dimana individu berduka berkepanjangan atau kesulitan maju setelah proses kehilangan, berduka yang diantisipasi yaitu berduka yang sebelumnya telah melaui tahap persiapan, individu pada tahap ini sudah mengetahui bahwa kehilangan itu akan terjadi. Contoh berduka yang diantisipasi yaitu pada klien yang menderita kanker atau keluarga dengan salah satu anggotanya yang menderita kanker, dimana penyakit tersebut akan berujung pada kehilangan, sehingga klien atau keluarga diharapkan mampu mempersiapkan hal tersebut.