Wawasan Seni - TUGAS 7
Wawasan Seni - TUGAS 7
WAWASAN SENI
Dosen Pengampu : Drs. Syahruddin Harahap, M. SI.
DISUSUN OLEH :
GENIE SOPHEEN
(2203151014)
KELAS : D
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
TUJUAN
3. Perkembangan Renaissance
Seni Renaisance yang berarti "kelahiran kembali", yang dianggap sebagai tradisi kuno
paling mulia, mengambil dasarnya sebagai seni kuno Klasik , tetapi mengubah tradisi itu dengan
menyerap perkembangan terkini dalam seni Eropa Utara dan dengan menerapkan pengetahuan
ilmiah kontemporer. Seni Renaisans, dengan filosofi humanis Renaisans , menyebar ke seluruh
Eropa, memengaruhi seniman dan pendukung mereka dengan perkembangan teknik baru dan
kepekaan artistik baru. Seni Renaisans menandai transisi Eropa dari periode abad pertengahan ke
era Modern Awal.
Di banyak bagian Eropa, seni Renaisance Awal diciptakan secara paralel dengan seni Abad
Pertengahan Akhir. Seni Renaisance, lukisan, patung, arsitektur, musik, dan sastra yang
diproduksi selama abad ke-14, 15, dan 16 di Eropa di bawah pengaruh gabungan dari
peningkatan kesadaran akan alam, kebangkitan pembelajaran klasik dan pandangan yang lebih
individualistis tentang manusia. Para ahli tidak lagi percaya bahwa Renaisans menandai
pemutusan mendadak dengan nilai-nilai abad pertengahan, seperti yang dikemukakan oleh kata
Prancis renaisance, yang berarti "kelahiran kembali". Sebaliknya, sumber sejarah menunjukkan
bahwa minat pada alam, pembelajaran humanistik dan individualisme sudah ada di akhir periode
abad pertengahan dan menjadi dominan di Italia abad ke-15 dan ke-16, bersamaan dengan
perubahan sosial dan ekonomi seperti sekularisasi kehidupan sehari-hari, kebangkitan ekonomi
kredit-uang yang rasional, dan mobilitas sosial yang sangat meningkat.
Sejarah
Pelukis Negeri-negeri Rendah pada periode ini termasuk Jan van Eyck, saudaranya Hubert
van Eyc , Robert Campin, Hans Memling, Rogier van der Weyden dan Hugo van der Goes.
Lukisan mereka berkembang sebagian secara independen dari lukisan Renaisans Italia Awal, dan
tanpa pengaruh upaya yang disengaja dan sadar untuk menghidupkan kembali zaman kuno.
Gaya lukisan tumbuh langsung dari lukisan abad pertengahan dalam bentuk tempera, pada
panel dan manuskrip bercahaya , dan bentuk lain seperti kaca patri, media fresco kurang umum
di Eropa utara. Media yang digunakan adalah cat minyak , yang sudah lama digunakan untuk
mengecat perisai dan perlengkapan upacara kulit, karena sifatnya yang fleksibel dan relatif tahan
lama. Lukisan cat minyak Belanda paling awal sangat teliti dan detil seperti lukisan tempera.
Materinya cocok untuk penggambaran variasi dan tekstur tonal, sehingga memfasilitasi
pengamatan alam dengan sangat detail.
Pelukis Belanda tidak mendekati penciptaan gambar melalui kerangka perspektif linier dan
proporsi yang tepat. Mereka mempertahankan pandangan abad pertengahan tentang proporsi
hierarkis dan simbolisme agama, sambil menikmati perlakuan realistis terhadap elemen material,
baik alami maupun buatan manusia. Jan van Eyck, bersama saudaranya Hubert, melukis The
Altarpiece of the Mystical Lamb . Antonello da Messina kemungkinan besar telah mengenal
karya Van Eyck saat berada di Napoli atau Sisilia. Pada tahun 1475, Altarpiece Portinari Hugo
van der Goes tiba di Florence di mana ia memiliki pengaruh yang mendalam pada banyak
pelukis, paling cepat Domenico Ghirlandaio , yang melukis altar meniru elemen-elemennya.
Seorang pelukis Belanda yang sangat penting menjelang akhir periode adalah Hieronymus
Bosch , yang menggunakan jenis bentuk khayalan yang sering digunakan untuk menghias
perbatasan dan huruf dalam manuskrip yang diterangi, menggabungkan bentuk tumbuhan dan
hewan dengan arsitektonis. Jika diambil dari konteks iluminasi dan dihuni manusia, bentuk-
bentuk ini memberikan lukisan Bosch kualitas surealis yang tidak ada bandingannya dengan
karya pelukis Renaissance lainnya. Karya besarnya adalah triptych The Garden of Earthly
Delights.
Rogier van der Weyden , The Descent from the Cross (1435), minyak pada panel kayu ek, 220 cm × 262 cm
(87 inci × 103 inci). Museo del Prado , Madrid
Berdiri di samping Leonardo dan Michelangelo sebagai pelukis besar ketiga dari High
Renaissance adalah Raphael yang lebih muda, yang dalam rentang hidup yang singkat melukis
sejumlah besar potret yang hidup dan menarik, termasuk lukisan Paus Julius II dan penggantinya
Paus Leo X, dan banyak lagi. penggambaran Madonna dan Christ Child, termasuk Sistine
Madonn . Kematiannya pada 1520 pada usia 37 dianggap oleh banyak sejarawan seni sebagai
akhir dari periode High Renaissance, meskipun beberapa seniman terus bekerja dalam gaya High
Renaissance selama bertahun-tahun setelahnya.
Di Spanyol Utara, High Renaissance diwakili oleh karya-karya terakhir Giovanni Bellini,
terutama lukisan religius, yang mencakup beberapa altar besar dari jenis yang dikenal sebagai "
Percakapan Suci ", yang menunjukkan sekelompok orang suci di sekitar Madonna yang bertahta.
Giorgione sezamannya, yang meninggal sekitar usia 32 tahun 1510, meninggalkan sejumlah
kecil karya misterius, termasuk The Tempest , yang subjeknya tetap menjadi spekulasi. Karya
paling awal Titian berasal dari era High Renaissance, termasuk altar besar The Assumption of
the Virgin yang menggabungkan aksi manusia dan drama dengan warna dan suasana
spektakuler. Titian terus melukis dalam gaya Renaisans Tinggi secara umum hingga mendekati
akhir kariernya pada tahun 1570-an, meskipun ia semakin sering menggunakan warna dan garis
terang untuk menentukan sosoknya.
Inggris
Inggris sangat terlambat untuk mengembangkan gaya Renaisans dan sebagian besar seniman
istana Tudor adalah orang asing yang diimpor, biasanya dari negara-negara Rendah, termasuk
Hans Holbein the Younger, yang meninggal di Inggris. Satu pengecualian adalah miniatur potret
yang dikembangkan oleh seniman termasuk Nicholas Hilliard menjadi genre yang berbeda, jauh
sebelum menjadi populer di seluruh Eropa. Seni Renaisans di Skotlandia juga bergantung pada
seniman impor dan sebagian besar terbatas pada pengadilan.
Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki
masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha
perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki
kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan
perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan
dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.
Dengan kebebasan besar itu, seniman bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang
mengangkat nama banyak seniman terkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan
pekerjaan, bekerja sama, hingga mendidik bakat-bakat baru.
Sejarah kebudayaan modern, dengan segala kelebihan dan kekurangannya bagi umat manusia
dan kemanusiaan, berawal dari kota-kota di Italia dan Prancis selatan pada tahun 1300-an
Masehi. Kota-kota ini tidak berada dibawah otoritas raja, bangsawan maupun pihak gereja
seperti daerah-daerah lain di Eropa kala itu. Para warganya menyebut diri mereka sebagai
“komuni” otonom yang mampu mengatur diri sendiri.
High Renaissance, dalam sejarah seni, merupakan puncak perkembangan seni Renaissance Italia
antara 1450 dan 1527. Karena Paus Julius II melindungi banyak seniman ketika itu,
perkembangan pergerakan seni ini berpusat di Roma; sebelumnya berpusat di Kota Florence.
High Renaissance secara luas dipandang sebagai ledakan terbesar para seniman jenius
kreatif dalam sejarah. Bahkan relatif kecil pelukis aktif selama periode itu, seperti Fra
Bartolomeo dan Mariotto Albertinelli, menghasilkan karya-karya yang luar biasa dengan
harmoni yang sempurna dan kontrol media lukis. Proporsi pose memanjang dan tidak biasa
dalam karya akhir Michelangelo, Andrea del Sarto dan Correggio menandai kemunculan
Mannerism, sebagai akhir dari sejarah Renaissance. Kematian Raphael di 1520 dan kerusuhan
Roma pada tahun 1527 disebut sebagai penutup High Renaissance.
Mannerism adalah gaya seni rupa, terutama seni lukis, yang berkembang setelah peristiwa Sack
of Rome pada tahun 1527 sesaat setelah munculnya masa High Renaissance. Mannerisme
memperlihatkan sisi individual seniman, di samping juga pengaruh seni klasik Roma,
mannerisme digunakan untuk menjelaskan gaya seni pada rentang waktu 1530 sampai 1580 yang
memperlihatkan lukisan-lukisan dengan proporsi tubuh seperti ditarik memanjang, beberapa
deformasi bentuk, dan pose-pose janggal dengan tujuan menciptakan dramatisasi.
Pada masa renaissance muncul beberapa konsep dalam perencanaan kota. Salah satu yang
paling menonjol adalah konsep gaya sumbu dalam disain kota. Kota harus memiliki garis tengah
sebagai pengatur. Penggunaan lapangan umum dan dan alun-alun sangat dianjurkan oleh para
perencana, contohnya, adalah Piazza San Marco di Venice (salah satu Piazza terbaik) dan
Lapangan St. Peter’s di Roma.
Pada pembahasan kali ini, penulis akan menjelaskan implementasi Renaissance yang ada
pada abad 20. Objek implementasi Renaissance yang akan dibahas adalah latar tempat dari
sebuah video klip berjudul “Badman” dari sebuah grup laki-laki asal Korea Selatan, B.A.P.
Namun sebelum itu, penulis akan menjelaskan mengenai arsitektur Renaissance.
Karakter Arsitektur
1. Penerapan konsep simetri yang kuat, pada
tampak dan ruang dalam bangunan.
2. Mayoritas pemakaian bahan
bangunan/material dari marmer pada interior
3. Warna bangunan yang cenderung
monochrome atau satu warna.
4. Bangunan kaya akan elemen dekoratif, baik pada interior maupun eksterior bangunan. Elemen
dekoratif tersebut umumnya berupa ukiran/sculpture, relief serta lukisan-lukisan. Tema elemen
dekoratif tersebut umumya melambangkan karakter-karakter atau penginterpretasian alam dan
sosok manusia, flora, fauna serta pemandangan alam.
5. Pada ruang dalam, bagian dinding dan langit-langit umumnya dilapisi ukiran (stucco) yang
obyeknya seputar flora, sosok dan perilaku dari fauna dan manusia, topeng-topeng, perahu
maupun perisai.
6. Pada langit-langitnya biasanya berbentuk kubah (setengah lingkaran) yang dihiasi elemen-
elemen dekoratif.
Salah satu ciri khas dari seni zaman Renaissance adalah lukisan-lukisan yang realis namun
memiliki perspektif yang linear. Prinsip perspektif dan titik hilang baru digunakan sejak
penelitian catatan arsitektur Yunani didemonstrasikan oleh Filipo Brunelleschi. Penggunaan
perspektif merupakan langkah pertama menuju realisme. Seniman-seniman lain mulai
mengembangkan teknik-teknik baru, seperti mempelajari cahaya dan bayangan, dan kemudian
dipelopori oleh Leonardo da Vinci - anatomi.
Lukisan-lukisan yang hadir di era ini awalnya menggambarkan peristiwa-peristiwa dari
mitologi. Namun, penggambaran mitologi erat hubungannya dengan penyembahan dewa-dewa
yang dianggap pagan atau kafir oleh Gereja. Akhirnya, lukisan-lukisan Renaissance berhenti
menggambarkan mitologi dan lebih banyak melukiskan peristiwa-peristiwa dari kitab suci. Ciri
khas lain dari Renaissance adalah, meskipun yang dilukiskan adalah peristiwa dari kitab suci,
tapi setting tempat dalam lukisan-lukisan tersebut adalah keadaan abad 16.
karya-karya seni yang dibuat menggambarkan dewa-dewi mereka, dan karena dewa-dewi
dianggap sempurna, maka hasil lukisan dan patung yang dibuat pun juga menggambarkan postur
tubuh manusia yang “sempurna.” Hal ini pun dihidupkan kembali di era Renaissance, sehingga
karya-karyanya menggambarkan manusia dengan postur tubuh sempurna, walaupun aslinya tidak
demikian; misalnya patung David yang dibuat Michelangelo menggambarkan lelaki tinggi,
tegap, dan berbadan atletis, padahal di kisah aslinya, Daud/David digambarkan pendek. Warna-
warna yang digunakan dalam lukisan sebagian besar menggunakan warna pastel (dicampur putih
sehingga menjadi halus) atau dull (dicampur abu-abu sehingga tampak kusam).
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari
semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib
di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini.
Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan
menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga.
Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia
bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan
manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan
majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero
dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri.
6. Tokoh-Tokoh
Leonardo da Vinci
Patung Pieta
Kecenderungan karya Michaelangelo untuk menampilkan objek nudity tubuh laki-laki
membuat ia diduga mengalami kelainan homoseksualitas. Michaelangelo juga terkenal dengan
sifatnya yang perfeksionis terhadap karya-nya. Sifat perfeksionis terlihat di banyak karya
Michaelangelo, salah satunya patung Faun yang dikritik oleh Lorenzo de Medici. Michaelangelo
rela menghancurkan gigi-gigi Faun tersebut untuk memenuhi keinginan Lorenzo de Medici
untuk membuat patung itu terlihat tua.
Michelangelo mengungkapkan pernyataan bahwa gerak dan kemuliaan tubuh (keindahan)
terletak pada kecermatan observasi berdasarkan hitungan aritamatika tertentu. Selain itu
Michalangelo juga memberikan ‘sumbangan’-nya terhadap Renaissance, diantaranya:
• Karya Michaelangelo membuka mata seniman pada zaman ini tentang pentingnya studi
yang baik tentang anatomi. Pada masa inilah dimulai penelitian langsung organ tubuh dan
alat gerak dari mayat.
• Karya-karyanya banyak menjadi inspirasi karya seni di masa Renaisans. Selain itu karya
arsiterturnya bisa dilihat di banyak bangunan di Firenze.
Daftar Tokoh-tokoh berpengaruh pada jaman Renaissance di bidang seni dan budaya lainnya;
Italia
Jerman
Prancis
Kroasia
Francesco Laurana (1430 - 12? Maret 1502)
Giorgio da Sebenico (1410 - 10 Oktober 1475)
Niccolò di Giovanni Fiorentino
Andrea Alessi (1425–1505)
Nicholas dari Ragusa (1460? - 1517)
Giovanni Dalmata (± 1440 - ± 1514)
Andrea Schiavone (1510 / 1515–1563)
KESIMPULAN
Renaissance dipungut dari kata Itali (abad ke-16) yang memiliki arti kelahiran kembali..
Para ahli kebudayaan modern menggunakan istilah ini sebagai gejala kebudayaan dari abad ke-
15 dan 16 di Itali.
Ciri utama dari karya seni rupa Renaissance ini ialah gaya seni naturalisme. Seni naturalisme
Renaissance merupakan kelahiran kembali nilai-nilai seni klasik, yang mencapai puncaknya
sekitar tahun 1500-1527. Pusat gerakan Renesan adalah kota Florence berdasarkan pendapat ahli
sejarah kesenian umum. Gerakan ini dikelompokkan ke dalam tiga periode perkembangan
(Yudoseputro, 1987):
Pembagian tiga periode Renesan itu didasari oleh adanya tiga kecenderungan karakteristik gaya
(segi teknis dan estetis). Renesan awal memperlihatkan adanya gaya perintisan naturalisme yang
belum sempurna. Renesan tinggi tampak menampilkan karya yang lebih idealistik dengan tingkat
pencapaian teknik yang mapan. Pada Renesan akhir perkembangan mengalami penurunan
kualitas ideal klasik, sebab idenya hanya berkisar pada peniruan gaya naturalisme lama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/zaman-renaissance-apa-itu-4591/
https://blog.ruangguru.com/renaissance-eropa-menuju-masa-kebangkitan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abad_Renaisans#:~:text=Renaisans%20adalah%20sebuah
%20gerakan%20budaya,kemudian%20menyebar%20ke%20seluruh
%20Eropa.&text=Kebudayaan%20klasik%20ini%20dipuja%20dan,dasar%20bagi%20seluruh
%20peradaban%20manusia
https://kumparan.com/potongan-nostalgia/periode-renaissance-membangkitkan-peradaban-
modern-eropa
https://wawasansejarah.com/sejarah-renaisans/
https://serupa.id/aliran-seni-rupa-berdasarkan-periodisasi-seni-dunia/
https://www.gurupendidikan.co.id/renaissance/
https://www.kompasiana.com/wahyu_setyaningsih/sejarah-
renaissance_55007ea5813311971ffa78ad
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/zaman-renaissance-apa-itu-4591/
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?
client=srp&depth=3&hl=id&nv=1&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&sp=nmt4&t
l=id&u=https://en.m.wikipedia.org/wiki/Renaissance_art&usg=ALkJrhgQcnguz8P-
Unn1Ru9zxKX7yoixmw
http://adhiskaputrimaharani.blogspot.com/2011/02/baroque-rococo-dan-rinaisancce.html?m=1