Anda di halaman 1dari 10

Kekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan Komposit Ramah

Lingkungan Berbasis Serat Bambu dan Matriks Asam Poli Laktat

Sujito

Abstrak: Dalam makalah ini dibahas sintesis dan sifat mekanik bahan komposit
ramah lingkungan berhasil disintesis dari resin asam poli laktat (PLA) dengan penguat
serat bambu. Sintesis bahan komposit dilakukan dengan menggunakan tehnik
pengepresan campuran antara serat bambu (panjang 10,0 mm, 20,0 mm, 30,0 cm,
40,0 cm, dan 100,0 cm) dan resin PLA, pada temperatur 125OC dan tekanan 140
MPa. Sifat mekanik, kekuatan tarik dan modulus Young, bahan komposit hasil sintesis
ditentukan melalui uji tarik dengan menggunakan mesin uji Instron Universal Model
5567 dan kecepatan tarikan 1,0 mm/menit. Adapun dimensi bahan komposit ramah
lingkungan untuk keperluan uji tarik ini adalah panjang 100,0 mm, lebar 10,0 mm, dan
tebal 2,0 mm. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan modulus
Young bahan komposit ramah lingkungan hasil sintesis dipengaruhi oleh panjang
serat. Bahan komposit ramah lingkungan hasil sintesis dengan penguat serat bambu
panjang 100,0 mm memiliki kekuatan tarik paling besar.

Kata kunci: komposit ramah lingkungan, kekuatan tarik, modulus Young

PENDAHULUAN
Biodegradable komposit atau yang kekuatan yang tinggi. Akhir-akhir ini
juga dikenal sebagai green komposit banyak penelitian telah dilakukan untuk
atau komposit ramah lingkungan menyelidiki pengembangan bahan
sebagian besar terbuat dari serat alam komposit ramah lingkungan dengan
dan resin biodegradable. Penggunaan menggunakan serat alam seperti serat
serat alam dari tumbuh-tumbuhan rami (Stuart et al, 2006.), bambu
sebagai penguat dalam pengembangan (Takagi dan Ichihara, 2004; Sujito dan
bahan plastik berpenguat serat untuk Takagi, 2011), nanas (Liu et al, 2005.),
menggantikan serat sintetis seperti sutra (Lee et al., 2005), sisal (Alvarez
serat gelas mendapat perhatian yang dan Va'zquez, 2004), goni (Plackett et
cukup besar. Hal ini dikarenakan al, 2003.), dan kenaf (Ochi, 2008)
adanya beberapa keuntungan yang sebagai penguat dalam pengembangan
dimiliki bahan serat alam tersebut bahan komposit ramah lingkungan.
diantaranya adalah bahwa serat alam Penelitian tersebut kebanyakkan
merupakan bahan terbarukan, memiliki untuk menguji pengaruh kondisi
kepadatan rendah, dan memiliki molding, sifat mekanik, dan gaya

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Jember.
Email: sujito.fmipa@unej.ac.id
49
50 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 9, No. 1, Pebruari 2012 (49 – 58)

adhesi antara permukaan serat dan material struktur dengan waktu


resin. penggunaan cukup untuk
Di sisi yang lain, salah satu mempertahankan sifat mekaniknya
bahan biodegradable resin yang sering tanpa terhidrolisis dengan cepat.
digunakan dalam sintesis bahan Dalam paper ini sintesis bahan
komoposit ramah lingkungan adalah komposit ramah lingkungan dengan
asam poli-laktat atau poly-lactic acid penguat serat bambu dan matriks PLA
(PLA). PLA adalah kelas polimer didiskusikan. Pengaruh panjang serat
termoplastik kristal biodegradable bambu dengan orientasi arah serat lurus
dengan relatif titik leleh tinggi dan sifat sejajar terhadap kekuatan tarik dan
mekanik yang sangat baik. Saat ini PLA modulus elastisitas bahan komposit
telah menjadi perhatian para peneliti hasil sintesis dikaji dalam paper ini.
karena ketersediaannya dari sumber
daya terbarukan seperti jagung dan gula EKSPERIMEN
bit. PLA disintesis dengan kondensasi Bahan
polimerisasi D-atau L-asam laktat atau Serat bambu seperti ditunjukkan pada
polimerisasi pembukaan cincin laktida Gambar 1 diperoleh dari ekstraksi
yang sesuai ( Garlota, 2002 dan Fang et batang bambu dengan menggunakan
al., 1999). metode steam explosion pada
Dalam kondisi lingkungan temperatur 1800C selama 40 menit.
tertentu, bahan PLA murni dapat Setelah perlakuan tersebut batang
terbiodegradasi menghasilkan karbon bambu menjadi rapuh, dan serat bambu
dioksida, air dan gas metana selama dengan ukuran panjang tertentu
beberapa bulan sampai dua tahun. Ini dengan mudah dikeluarkan dari
merupakan keuntungan yang berbeda batang bambu dengan tangan. Sel-sel
dibandingkan dengan bahan plastik lunak yang melekat pada permukaan
yang berasal dari minyak bumi yang serat bambu dibersihkan dengan
membutuhkan waktu lebih lama lagi mengusapkan kain basah pada
untuk terbiodegradasi. Teknologi permukaan serat bambu. Kemudian
polimerisasi PLA dalam industri maju serat bambu dipotong-potong
telah dikembangkan untuk dengan ukuran 1,0 cm, 2,0 cm, 3,0 cm,
mendapatkan bahan PLA murni yang 4,0 cm, dan 10,0 cm untuk digunakan
memiliki berat molekul tinggi, sehingga sebagai penguat. Sementara itu resin
berpotensi untuk digunakan sebagai PLA berbentuk emulsi diperoleh dari
Sujito, Kekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan.............. 51

Miyoshi Oil & Fat Co, Ltd; PL-2000 diameter sekitar 2,2 m tersuspensi
digunakan sebagai matriks (Sujito dalam air dengan kandungan massa
dan Takagi, 2011). Emulsi ini sekitar 40%. Karakteristik dari bahan
berisi partikel halus dengan ukuran resin ini ditunjukkan pada Tabel 1.

Gambar 1. Serat bambu yang digunakan dalam sintesis bahan komposit


ramah lingkungan.

Tabel 1. Karakteristik bahan resin PLA (PL-2000).


Besaran Nilai
Massa jenis 1.26 gram/cm3
Kekuatan tarik 11.5 MPa.
Modulus elastisitas 1.1 GPa.
Diameter partikel 2.2 m

Pertama, potongan serat bambu (massa 5 dengan oven pada temperatur 75 0C


gram) dengan panjang 1,0 cm disusun selama 12 jam. Setelah itu, campuran
dengan arah orientasi serat sejajar di serat dengan PLA yang telah
dalam cetakan yang terbuat dari bahan mengering dikeluarkan dari cetakan
aluminium dengan dimensi panjang 10,0 dan selanjutnya ditempatkan ke dalam
cm, lebar 1,0 cm dan ketebalan 2,0 cm. cetakan logam pada mesin
Kemudian PLA yang berbentuk emulsi pengepres. Bahan komposit dalam
dengan massa 10,0 gram dituangkan di cetakan pada mesin
atas permukaan serat yang telah tersusun pengepres kemudian temperaturnya
hingga merata, kemudian dikeringkan dinaikkan hingga 1250C dan dibiarkan
52 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 9, No. 1, Pebruari 2012 (49 – 58)

selama 5 menit, kemudian dipres temperatur ruangan. Terakhir, bahan


dengan mesin pengepres, seperti komposit dikeluarkan dari alat cetakan
ditunjukkan pada Gambar 2, pada logam dan disimpan di dalam desikator
tekanan 140 MPa selama 5 menit. sebelum dilakukan uji tarik. Adapun
Setelah itu cetakan logam dikeluarkan dimensi bahan komposit hasil sintesis
dari alat pengepres kemudian adalah sekitar, panjang 10,0 cm, lebar
didinginkan hingga mencapai 1,0 cm dan tebal 0,2 cm.

Gambar 2. Mesin pengepres yang digunakan dalam pembuatan bahan


komposit.

Dengan metode yang sama Uji Tarik


dilakukan sintesis bahan komposit Kekuatan tarik dan modulus
berpenguat serat bambu dengan elastisitas (E) bahan komposit hasil
orientasi arah serat lurus sejajar yang sintesis ditentukan dengan melakukan
panjangnya 2,0 cm, 3,0 cm, 4,0 cm, uji tarik dengan menggunakan mesin uji
dan 10,0 cm. Untuk keperluan uji Instron (Model 5567) yang ditunjukkan
kekuatan tarik, masing-masing bahan pada Gambar 3. Pengujian tarik
komposit dibuat sebanyak lima buah. dilakukan pada kecepatan crosshead
Sujito, Kekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan.............. 53

1,0 mm/menit, dengan panjang gauge panjang serat yang hanya 1,0 cm tidak
30,0 mm. Uji tarik tidak dapat dilakukan mampu menahan PLA yang telah
untuk bahan komposit berpenguat serat meleleh kemudian dipres dengan
bambu dengan panjang serat 1,0 cm. tekanan sebesar 140 MPa., cairan
Hal ini dikarenakan bahan komposit keluar dari sela-sela alat pencetak dan
berpenguat serat bambu dengan akhirnya pada bahan komposit dengan
panjang serat 1,0 cm sintesis gagal penguat serat bambu panjangnya 1,0
dilakukan. Kekagalan ini disebabkan cm tidak dapat dilakukan uji tarik.

Gambar 3. Mesin uji tarik Instron Model 5567

HASIL DAN PEMBAHASAN Kemudian bahan komposit bertambah


Gambar 4 menunjukkan tipikal panjang dengan bertambahnya
grafik hubungan antara tegangan tarik tegangan tarik sehingga akhirnya putus.
atau stress dan regangan atau strain Nilai maksimum dari tegangan tarik
hasil uji tarik terhadap bahan komposit sesaat sebelum bahan komposit putus
hasil sintesis. Berdasarkan grafik disebut dengan tegangan tarik
tersebut tampak bahwa dalam batas- maksimum atau ultimate tensile
batas tertentu regangan bahan strength (UTS). Sehingga, berdasarkan
komposit bertambah secara linier Gambar 4. tampak bahwa UTS untuk
dengan bertambahnya tegangan tarik. masing-masing bahan komposit hasil
54 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 9, No. 1, Pebruari 2012 (49 – 58)

sintesis berbeda antara yang satu tidak akan cepat putus pada saat
dengan yang lain. Semakin besar nilai dilakukan uji tarik. Nilai kekuatan tarik
UTS bahan komposit maka bahan bahan komposit hasil sintesis sebagai
komposit tersebut bersifat semakin ulet. fungsi panjang serat ditunjukkan pada
Hal inilah yang menyebabkan Gambar 5. Berdasarkan gambar
dengan demikian bahan komposit tersebut tampak bahwa nilai kekuatan

50
(c)
Tensile Stress (MPa)

40
(b)
30 300
(a)
Tensile Stress (MPa)

250
200
20 150
100

10 50
0
0 2 4 6 8
Tensile Strain (%)
00 2 4 6 8
Tensile Strain (%)

Gambar 4. Tipikal grafik hubungan antara tegangan tarik dengan regangan bahan komposit
hasil sintesis dengan panjang serat: (a) 2,0 cm; (b) 3,0 cm, dan (c) 4,0 cm. Gambar inset
untuk panjang serat 10,0 cm.

Gambar 5. Kekuatan tarik bahan komposit hasil sintesis sebagai fungsi


panjang serat.
Sujito, Kekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan.............. 55

tarik bahan komposit hasil sintetis bahan komposit hasil sintesis. Ini berarti
bertambah dengan bertambahnya bahwa beban tarik yang diterima bahan
panjang serat sebagai penguat pada komposit didistribusikan secara merata
bahan komposit hasil sintesis. Nilai kepada serat dengan orientasi arah
kekuatan tarik bahan komposit hasil lurus sejajar dan matriks, sehingga
sintesis tersebut adalah (25,98  3,52) mengakibatkan kemampuan bahan
MPa., (34,39  5,67) MPa., komposit untuk menahan gaya tarik
(46,49  6,31) MPa., dan semakin besar dan regangan bahan
(246,63  11,53) MPa., yang masing- komposit juga bertambah besar
masing untuk bahan komposit dengan dengan bertambahnya panjang serat
panjang serat 2,0 cm, 3,0 cm, 4,0 cm, yang digunakan sebagai penguat. Nilai
dan 10,0 cm. regangan bahan komposit hasil sintesis
Hal ini menunjukkan bahwa dengan penguat serat bambu dan
panjang serat pada bahan komposit matrik PLA, dihasilkan dalam penelitian
mampu meningkatkan kekuatan tarik ini ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Nilai regangan sebagai fungsi dari panjang serat bambu


pada bahan komposit hasil sintesis.

Sementara itu, nilai Modulus dengan garis/daerah elastis hingga


Elastisitas (E) bahan komposit hasil memotong kurva pada grafik hubungan
sintesis ditentukan dengan antara tegangan (stress) dan regangan
menggunakan metode offset. Melalui (strain). Nilai tegangan (σ) dan
titik regangan 0,2% dibuat garis sejajar regangan (𝛆) dari titik potong tersebut
56 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 9, No. 1, Pebruari 2012 (49 – 58)

masing-masing disebut sebagai bambu 10,0 cm memiliki sifat keuletan


tegangan luluh (σy) dan regangan luluh yang lebih baik dibandingkan dengan
(𝛆y) bahan komposit hasil sintesis. bahan komposit lain yang dihasilkan
Modulus elastisitas bahan komposit dalam penelitian ini. Ini berarti bahwa
hasil sintesis kemudian ditentukan kemampuan bahan komposit dengan
dengan menghitung nilai perbandingan penguat serat bambu yang panjangnya
antara tegangan luluh (σy) dan 10,0 cm untuk menerima gaya dari luar
regangan luluh (𝛆y). Nilai modulus tanpa mengalami deformasi setelah
elastisitas bahan komposit hasil gaya dari luar tersebut tidak bekerja
sintesisis tersebut sebagai fungsi pada bahan lagi lebih besar
panjang serat ditunjukkan pada dibandingkan dengan bahan komposit
Gambar 7. dengan penguat yang lain. Berdasarkan
Berdasarkan Gambar 7 hasil tersebut di atas maka diperoleh
diperoleh bahwa nilai E yang paling bahwa penggunaan serat bambu
besar diperoleh pada bahan komposit dengan panjang 10,0 cm sebagai
dengan panjang serat 10,0 cm, yaitu penguat dalam sintesis bahan komposit
sebesar (4,07  0,5) GPa. Hal ini pada penelitian ini mampu
menunjukkan bahwa bahan komposit meningkatkan nilai modulus elastisitas
hasil sintesis dengan panjang serat bahan PLA murni sebesar kurang lebih
400%.

Gambar 7. Nilai modulus elastisitas bahan komposit hasil sintesis


sebagai fungsi panjang serat.
Sujito, Kekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan.............. 57

KESIMPULAN Fang, Q., Hanna, M.A., 1999.


Rheological properties of
Telah berhasil dilakukan sintesis amorphous and semicrystalline
poly(lactic acid) polymers. India
bahan komposit ramah lingkungan
Crop Production, 10, 47-53.
dengan menggunakan penguat serat
Garlotta, D.A., 2002. Literature review
bambu dan emulsi biodegradable resin
of poly(lactic acid). Journal of
asam poli-laktat (PLA). Kekuatan tarik Poland Environment, 9, 63-84
dan modulus elastisitas bahan komposit
Lee, S.M., Cho, D., Park, W.H., Lee,
hasil sintesis bertambah besar dengan S.G., Han, S.O., Drzal, L.T., 2005.
Novel silk/poly (butylene
bertambahnya panjang serat pada
succinate) biocomposites: the
bahan komposit ramah lingkungan hasil effect of short fibre content on their
mechanical and thermal
sintesis. Kekuatan tarik dan modulus
properties. Composites Science
elastisitas terbesar dari bahan komposit and Technology 65, 647–657.
yang dihasilkan dalam penelitian ini
Liu, W., Misra, M., Askeland, P., Drzal,
masing-masing adalah (246,63  11,53) L., Mohanty, A.K., 2005. ‘Green’
composites from soy based plastic
MPa dan (4,07  0,5) GPa, diperoleh
and pineapple leaf fiber: fabrication
pada bahan komposit dengan penguat and properties evaluation. Polymer
46, 710–2721.
serat bambu yang panjangnya 10,0 cm.
Ochi, S., 2008. Mehanical properties off
UCAPAN TERIMA KASIH kenaf fibers and kenaf/PLA
composites, Mechanics of Materials
Penulis mengucapkan banyak 40, 446-452.

terima kasih kepada Pemerintah Plackett, D., Andersen, T.L., Pedersen,


Indonesia melalui Dirjen Dikti W.B., Nielsen, L., 2003.
Biodegradable composites based
Kemendikbud Jakarta atas pendanaan on polylactide and jute fibres.
yang telah diberikan untuk melakukan Composites Science and
Technology 63, 1287–1296.
kegiatan penelitian melalui program
PAR C Tahun 2010. Stuart, T., Liu, Q., Hughes, M., McCall,
R.D., Sharma, H.S.S., Norton, A.,
2006. Structural biocomposites
from flax - Part I: effect of bio-
DAFTAR PUSTAKA technical fibre modification on
composite properties. Composites
Alvarez, V.A., Va´zquez, A., 2004. Part A: Applied Science and
Thermal degradation of cellulose Manufacturing 37, 393–404.
derivatives/starch blends and
sisal fibre biocomposites. Sujito and Takagi, H., 2011. Flexural
Polymer Degradation and strength and impact energy of
Stability 84, 13–21. microfibril bamboo fiber reinforced
58 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 9, No. 1, Pebruari 2012 (49 – 58)

environment-friendly composites
based on poly-lactic acid resin.
International of Modern Physics B,
Vol. 25, No. 31, 4195-4198.

Takagi, H. and Ichihara Y., 2004. Effect


of fiber length on mechanical
properties of green composites
using a starch-based resin and
short bamboo fibers. International
Journal of Material Science and
Engineering, Vol. 47, No. 4, 551-
555.

Anda mungkin juga menyukai