Anda di halaman 1dari 6

JURNAL AWAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

Nama pratikan : Nur Wahyuni


NIM : 19021069

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI


PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
2021
BAB I
PENGENALAN ALAT DAN METODE STERILISASI

I. TUJUAN
Mengenal bermacam-macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada praktikum
mikrobiologi serta metode sterilisasi alat dan bahan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Anton (2003), Sterilisasi yaitu proses mematikan semua mikroorganisme
dengan pemanasan, dengan tujuan untuk membebaskan bahan dari semua mikroba perusak.
Sterilisasi cepat dan efektif dilakukan pada tekanan tinggi agar tidak merusak bahan dalam
kaleng, selama 10 menit pada suhu tinggi 121 C.
Menurut Sutedjo et al.,(1995), proses sterilisasi juga termasuk pemanasan. Apabila
pasteurisasi hanya bertujuan membunuh bakteri – bakteri patogen maka sterilisasi bertujuan
untuk membunuh semua bakteri baik patogen maupun non patogen. Suhu yang digunakan
lebih tinggi dari suhu pasteurisasi yaitu sekitar 194 – 140 C
Proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan disebut sterilisasi. Suatu benda
uang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi artinya bebas dari mikroba atau
mikroorganisme hidup. Suatu benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak steril, tidak
akan pernah mungkin setengah steril atau hampir steril (Pelczar dan Chan, 1988).
Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan
semua mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika anda untuk
pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhhnya anda
telah menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan
dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila
dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1985).

1.1 Macam Sterilisasi beserta Kelebihan dan Kekurangan


Menurut Adawyah (2007), sterilisasi dengan pemanasan dibedakan atas:
1.1.1 Sterilisasi dengan pemijaran, biasanya dilakukan untuk alat – alat seperti jarum ose
dan menggunakan pembakaran bunsen.
1.1.2 Sterilisasi dengan udara panas, alat yang digunakan adalah oven dengan suhu 170
180C selama 2 jam, dan peralatan yang disterilisasi kan biasanya alat – alat dari
kaca yang tahan terhadap suhu tinggi.
1.1.3 Sterilisasi dengan uap air panas, biasanya menggunakan peralatan dandang sama
halnya seperti mengukus, yaitu menggunakan uap air panas.
1.1.4 Sterilisasi dengan uap panas bertekanan, alat yang digunakan adalah autoclave,
biasanya digunakan untuk mensterilkan media.

Menurut Waluyo (2007), beberapa metode sterilisasi memiliki kelebihan dan


kekurangan. Pada pemanasan basah dengan autoklaf memerlukan waktu yang lebih
cepat untuk sterilisasi mikroba, sedangkan metode sterilisasi panas dengan
menggunakan oven membutuhkan waktu yang lebih lama dan penetrasi panasnya tidak
sebaik metode pemanasan basah. Pembakaran juga cara yang ampuh dan 100% efektif,
tetapi penggunaannya terbatas pada alat – alat yang tidak hangus ketika
dibakar.Sterilisasi secara kimia, bahan yang sering digunakan adalah alkohol, umumnya
adalah isopropil alkohol 70 - 90 % dan merupakan yang paling murah dan efisien, tetapi
tidak mampu membunuh spora.

1.2 Kelebihan dan Kekurangan Produk Sterilisasi


Ada 3 cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi, yaitu penggunaan panas,
penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas digunakan bersama – sama
dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilsiasi basah, bila tanpa
kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering. Sedang kan sterilisasi kimiawi dapat
dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada sifat
bahan yang disterilkan.Karena metode sterilisasi umum yang digunakan secara rutin di
laboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan panas.Sterilisasi basah biasanhya
dilakukan dalam autoklaf (pada hakikatnya autoklaf adalah pressure cooker berukuran
besar) atau sterilisator yang mudah diangkat (portable) dengan menggunakan uap air jenuh
bertekanan pada suhu 121 C selama 25 menit.Karena naiknya titik didih air menjadi 121 C
itu disebabkan oleh tekanan 1atmosfer (atm). Pada ketinggian permukaan laut, maka daur
sterilisasi tersebut seringkali juga dinyatakan sebagai : 1 atm selama 15 menit (Hadioetomo,
1985).
Menurut Umiyasihet al., (1990) dalam Sawearniet al., (1973), sterilisasi dilakukan
dengan cara penerangan/dikukus dengan menggunakan dandang dalam waktu masing –
masing selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit dihitung sejak air mulai mendidih.
Selanjutnya susu disimpan pada suhu kamar, kemudiandilakukan analisis kualitas yang
meliputi : uji alkohol, kadar lemak, kadar kasein dan angka keasaman setiap 12 jam sampai
susu rusak/pecah. Sebagai pelengkap dilakukan pula pengamatan organoleptik yang meliputi
uji bau, rasa, dan warna.
BAB II
2.1 METODOLOGI
2.1.1 ALAT DAN FUNGSI
Alat – alat kecil yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan
Alat dan Sterilisasi antara lain :
- Beaker glass 1000 ml : sebagai tempat pembuatan media kaldu
- Erlenmeyer 250 ml : sebagai tempat pembuatan media NA dan PDA
- Gelas ukur 100 ml : untuk mengukur volume larutan
- Cawan petri : untuk tempat penanaman bakteri dan jamur, juga
sebagai wadah isolasi bakteri
- Mortar dan alu : untuk menghaluskan sampel
- Pipet volume : untuk mengambil larutan dalam skala 1 – 10 ml
- Pipet serologis : untuk mengambil larutan dalam skala 0.1 – 1 ml
- Sprayer : sebagai wadah alkohol 70 %
- Washing bottle : sebagai wadah aquadest
- Bunsen : sebagai alat pemanas skala kecil dan
pengkondisian aseptis
- Tabung reaksi : sebagai wadah untuk mereaksikan larutan
- Rak tabung reaksi : untuk meletakkan tabung reaksi
- Jarum ose : untuk membantu menginokulasi media dari padat
ke padat
- Jarum loop : untuk membantu menginokulasi dari media cair
ke padat dan sebaliknya
- Bola hisap : untuk membantu memindahkan larutan dengan
pipet volume
- Pipet tetes : untuk memindahkan larutan dalam skala kecil
- Spatula : untuk memebantu menghomogenkan larutan
- Triangle : sebagai alat untuk membantu saat metode sebar
- Object glass : sebagai wadah sampel untuk diamati di bawah
mikroskop
- Cover glass : untuk menutup preparat yang akan diamati
- Object glass cekung : untuk wadah sampel jamur yang akan diamati
- Crushable tang : untuk mengambil benda – benda panas
- Kaca arloji : sebagai alas pada saat menimbang
Alat – alat besar yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat
dan Sterilisasi antara lain :
- Mikroskop : Untuk mengamati dan melihat pergerakan benda-
benda mikroskopis
- Kulkas : Untuk menyimpan bahan dalam suhu rendah
- Cooling incubator : Untuk menginkubasi pada suhu rendah
- Inkubator : Untuk menginkubasi pada suhu yang bisa
ditentukan
- Hot plate : Untuk memanaskan media agar tetap cair
- Timbangan digital : Untuk menimbang massa suatu bahan dengan
ketelitian 0.01
- Waterbath : Untuk menyimpan media tetap cair dengan suhu
yang dapatditentukan
- Oven : Sebagai alat sterilisasi kering
- Colony counter : Untuk menghitung jumlah koloni bakteri dan jamur
menggunakan sensor sentuh
- Kompor : Sebagai sumber panas
- Panci : Untuk tempat perebusan
- Autoklaf : Sebagai alat sterilisasi basah
- Incase : Untuk menginkubasi pada suhu ruang
- Vortex mixer : Untuk membantu menghomogenkan larutan dan
pengenceran pada tabung reaksi
- Etalase bakteri : Untuk menginkubasi bakteri pada suhu 29-310C
2.1.2 Bahan dan Fungsi
Bahan – bahan yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan
Alat dan Sterilisasi antara lain :
- Kertas koran : sebagai pembungkus alat – alat yang akan
disterilisasi
- Tali : untuk mengikat alat yang telah dibungkus dengan
kertas koran agar tidak mudah terlepas
- Kapas : untuk menutup lubang pada peralatan yang akan
disterilisasi
- Air : untuk mengisi autoklaf dan mencuci peralatan
- Kertas label : untuk menandai peralatan yang akan disterilisasi
agar tidak tertukar dengan kelompok lain
- Aquadest : sebagai pelarut pada pembuatan media
- Spirtus : sebagai bahan bakar pada bunsen

2.1.3 Skema Kerja


Cawan Petri Pipet Serologis

Dicuci dengan air Dicuci dengan air

Dikeringkan dengan Dikeringkan


cara diangin- anginkan

Di tutup kapas pada


Dibungkus kertas koran pangkalnya
koran

Dibungkus kertas koran


Diikat dengan tali

Diikat dengan tali

Autoklaf Manual

Diisi air sampai elemen pemanas

Dimasukkan alat yang akan disterilisasi

Ditutup secara diagonal

Dinyalakan kompor

Ditunggu sampai tekanan 1 atm (0.15 Mpa)

Dikecilkan api kompor

Ditunggu 15 – 20 menit

Dimatikan kompor

Dibuka klep uap perlahan – lahan

Ditunggu sampai tekanan 0 atm ( 0 MPa)

Dibuka tutupnya secara diagonal

Hasil

Anda mungkin juga menyukai