Anda di halaman 1dari 11

Nama : Keitaro Lazuardi Borneo Rafi

NIM : 1801035200
Jurusan : Akuntansi
Kelas : Etika Bisnis & Profesi AK/E

Hakikat Ekonomi dan Bisnis

Hakikat Ekonomi

Ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu oikonomia yang artinya pengelolaan
rumah maksudnya cara kelompok yang berada dalam rumah mendapat maupun
menghasilkan barang jasah demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kemudian
berkembang lah ilmu ilmu ekonomi dari kata tersebut.

Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang membahas mengenai produksi,


distribusi, dan konsumsi. Ilmu ekonomi berkembang berdasar dari asumsi dasar yaitu
adanya kebutuhan manusia yang tak terbatas tetapi sumber daya yang dimiliki
terbatas yang menimbulkan pertanyaan bagaimana menggunakan sumber daya yang
terbatas secara efektif dan efisien agar kebutuhan manusia bisa terpenuhi.

Etika dan Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah berbagai unsur yang berkaitan yaitu pola pikir, konsep,
teori, asumsi dasar, aturan - aturan & hukum, infrastruktur, institusi, negara termasuk
rakyat & pemerintahannya, dan unsur lainnya yang bertujuan agar meningkatnya
produktifitas dan pendapatan masyarakat.

Dalam sejarah ekonomi juga terdapat dua paham mengenai sistem ekonomi
ekstrem yang berkembang, yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi komunis
Ekonomi Kapitalis, Perekonomian pada negara kapitalis cenderung lebih pesat
perkembangannya dibandingkan negara yang menganut sistem ekonomi komunis.
Namun paham atau sistem ekonomi kapitalis dan komunis juga sama sama
berkembang berdasar hakikat manusia tidak utuh, dimana pada keduanya juga
terfokuskan hanya kepada kemakmuran ekonomi (materialistic) tanpa memandang
tujuan manusia yang sesungguhnya oleh Tuhan. Pada paham ini, memandang bahwa
tiap individu bebas untuk memiliki dan mengumpulkan kekayaan dengan usahanya
sendiri.

Ekonomi Komunis, sistem ini sangat bertentangan dengan sistem ekonomi kapitalis,
tujuan sitem ekonomi ini agar terciptanya kemakmuran merata serta menghilangkan
eksploitasi yang dilakukan kalangan majikan kepada buruh atau pekerja. Paha mini
cukup berpengaruh sampai abad ke -20.

Tetapi pada akhirnya tetap saja negara yang menganut sistem ini rakyatnya
miskin dan perekonomian negaranya jauh tertinggal dibandingkan negara yang
menganut sistem ekonomi kapitalis, alih alih ingin meratakan kesehjateraan dan
kemakmuran rakyatnya, tetapi yang terlihat adalah kemiskinan yang merata terhadap
rakyat dan kesehjateraan hanya untuk kaum pejabat negara.

Paham ini berpandangan tiap tiap individu tidak diperbolehkan untuk


menguasai suatu usaha, modal, ataupun alat alat produksi, semua alat alat tersebut
dikuasai dan hanya diberi otoritas oleh negara sehingga tidak ada eksploitasi oleh
kelompok kelompok kecil pengusaha terhadap masyarakat kecil (buruh, pekerja).

Ekonomi Pancasila, disamping kedua sistem tersebut, terdapat sistem lain yang
adalah perpaduan antara kedua sistem ekonomi kapitalis dan komunis. Sistem negara
tersebut adalah falsfah pancasila yang dikenalkan oleh Soekarno yang saat itu
merupakan pemimpin bangsa Indonesia dan juga Mohammad Hatta yang juga tokoh
pemimpin bangsa Indonesia. Pokok pikir dari falsafah pancasila adalah

1) Bertujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera


2) Berlandaskan pada kepercayaan terhadap Tuhan YME, HAM,
kebersamaan terhadap sesame rakyat didalamnya, dan demokrasi.

Falsahaf pancasila ini sendiri juga dilandasi oleh teori etika yang ada:

(Sila ke-1) Teori teonom

(Sila ke-2) Teori hak

(Sila ke-3&4) Teori deontology dan teori kewajiban

(Sila ke-5) Teori utilitarianisme

Pada sistem ekonomi pancasila mencoba menggabungkan hal positif yang


terdapat pada sistem ekonomi kapitalis dan komunis, Keadilan dan kebersamaan
diambil dari sistem ekonomi komunis, hak dan kebebasan individu diambil dari
sistem kapitalis dan ditambahkan ciri yang tidak ditemukan pada kedua sistem
perekonomian tersebut yaitu percaya dan berlandaskan pada Tuhan YME dengan
membebaskan tiap individu memeluk kepecayaannya masing masing.

Etika dan Sistem Ekonomi

Etika adalah prilaku juga tindakan seseorang, kelompok, ataupun lembaga yang
dianggap baik ataupun tidak baik. Sistem ekonomi adalah seperangkat unsur yang
terdiri atas individu, lembaga, wilayah wilayah serta sumberdayanya yang saling
berkaitan dan terkoordinasi demi meningkatnya produksi serta pendapatan agar
masyarakat dapat hidup makmur. Semua sistem ekonomi yang ada seharusnya
bersifat etis karena dasanya suatu sistem eknomi bermaksud agar terdapat
peningkatan produksi juga pendapatan demi tercapainya kemakmuran masyarakat.
Namun nyatanya berbagai sistem ekonomi tetap menimbulkan dampak negative,
dampak yang paling terlihat yaitu rusaknya alam, terdapat kesenjangan terhadap
golongan masyarakat kaya dan miskin, juga selain itu banyaknya korupsi, kolusi,
nepotisme oleh oknum pejabat. Sebenarnya apapun sistem ekonominya tetap dapat
memunculkan masalah yang tak etis. Kunci dari permasalahan ini bukanlah
sistemnya, melainkan tingkat kesadaran tiap tiap individu dalam menilai hakikat
dirinya sebagai manusia utuh.

Pengertian dan Peranan Bisnis

Aktivitas bisnis ini sudah ada semenjak manusia sudah berada dibumi, karena
manusia yang hidup membutuhkan barang serta jasah untuk hidup. Bisnis sendiri
dimaknai sebagai proses menghasilkan juga menyediakan barang untuk memenuhi
kebutuhan. Pada zaman dahulu kegiatan berbisnis manusia adalah berburu kemudian
seiring zaman berkembang berubah menjadi pertukaran barang antar individu atau
kelompok yang dikenal sebagai barter. Lalu selanjutnya diperkenalkan uang sebagai
alat tukar mendapatkan suatu barang yang dibutuhkan.

Dengan begitu pengertian aktivitas bisnis ini cukup kuat, yaitu bukan saja
kegiatan menghasilkan barang dan jasah, tetapi didalamnya terdapat kegiatan
mendistribusikan barang dan jasa kepada pihak yang memerlukannya. Namun
terdapat pro juga kontra mengenai bisnis ini.

Pandangan praktis realistis memandang tujuan bisnis sebagai sarana mencari


keuntungan bagi pelaku bisnis, sedangkan aktivitas distribusi adalah alat untuk
merealisasikan keuntungan tersebut. Penganut paham ini memandang bahwa dalam
berbisnis terdapat persaingan yang ketat dan untuk bisa bertahan, jadihlah pemenang
dalam persaingan bisnis itu.
Pandangan idealis memandang tujuan utama bisnis adalah untuk menghasilkan
dan mendistribusikan barang dan jasah untuk terpenuhinya kebutuhan masyarakat,
dan keuntungan yang didapat hanyalah akibat logis dari aktivitas bisnis tersebut.

Lima Dimensi Bisnis

Dimensi Ekonomi, berdasar dimensi ini bisnis merupakan kegiatan produktif yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, bisnis adalah tulang punggung
perekonomian tanpa adanya bisnis maka perekonomian tidak akan berjalan.

Dimensi Etis, berdasar dimensi ini bisnis diwarnai oleh pro dan kontra, pro dan
kontra pada dimensi ini masih dipandang wajar karena adanya perbedaan pemahaman
mengenai apakah etis bila berbisnis hanya bertujuan untuk mencari keuntungan.

Dimensi Hukum, dalam kaitannya dengan tinjauan dari sisi hokum, De George
membedakan berpendapat terdapat dua macam pandangan mengenai status
perusahaam, yaitu legal creator bahwa perusahaan secara legal dibentuk oleh negara
sehingga perusahaan termasuk badan hukum dan legal recognition pada sudut
pandang ini negara bukanlah yang membentuk suatu perusahaan, melainkan oleh
individu atau kelompok orang berkepentingan untuk memperoleh keuntungan.

Dimensi Sosial, didalam organisasi dan perusahaan terdapat macam macam elemen
yang saling berkaitan, terhubung, berinteraksi, saling bergantung, dan
berkepentingan. Keberadaan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh faktor internal
yang berupa sumber daya manusia dan non manusia, tetapi juga oleh faktor eksternal
seperti faktor manusia (pemasok, pelanggan, investor, pemerintah) dan non manusia
(alam). Perusahaan akan mampu hidup bila kepentingan semua pihak yang ada dapat
diakomodasi. Bila hal ini bisa terlaksana maka perusahaan dapat berfungsi sebagai
pelayan masyarakat dan keberadaannya dirasa dibutuhkan.

Dimensi Spiritual, bila dilihat dari dimensi spiritual perusahaan dibutuhkan


keberadaanya agar dapat melayani masyarakat. Sepanjang masyarakat membutuhkan
produk dari peruashaan tersebut, maka perusahaan tersebut dapat terus berjalan
(exist)

Pendekatan Pemangku Kepentingan

Umumnya, dulu perusahaan didirikan oleh pemilik yang juga merangkap


menjadi pengelola perusahaan tersebut (tidak terdapat pemisahan antara manajemen
dengan pemilik). Namun dengan berkembangnya perusahaan hingga mencapai skala
yang besar maka muncul lah hokum perusahaan yang berstatus Perseroan Terbatas
(PT) maka mulailah terdapat pemisahan antara pemilik perusahaan dengan pengelola
atau pihak manajemen suatu perusahaan tersebut. Pemangku kepentingan dalam
perusahaan adalah semua pihak yang memperngaruhi ataupun dipengaruhi oleh
keberadaan dari perusahaan itu. Pemangku kepentingan sendiri dibagi menjadi dua
golongan, yaitu pemangku kepentingan pasar dan non pasar

Hubungan Tingkat Kesadaran, Teori Etika, dan Pradigma Pengelolaan


Perusahaan

Kesadaran hewani, menganut teori egoisme dan teori hak, pradigma pengelolaannya
adalah pradigma kepemilikan dan pradigma pemegang saham

Kesadaran manusiwi, menganut teori utilitarianismem, teori keadilan, teori


kewajiban, teori keutamaan, pradigma pengelolaannya adalah pradigma ekuitas dan
pradigma perusahaan

Kesadaran transedental, menganut teori teonom, pradigma pengelolaannya pradigma


perusahaan tercerahkan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Konsep CSR tidak banyak berbeda dengan konsep stakeholder, konsep CSR ini
merupakan upaya untuk memperjelas juga mempertegas konsep stakeholder yang
sudah ada:

a)Fungsi ekonomis, yaitu untuk mendapat keuntungan


b)Fungsi social, perusahaan berperan untuk bertanggung jawab terhadap apa
yang dilakukan
c)Fungsi Alamiah, perusahaan berperan dan betanggung jawab menjaga
lingkungan alam

Perusahaan adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya, perusahaan


memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tingkat CSR yang dijalankan akan
berpengaruh terhadp tingkat kesadaran pelaku bisnis juga pemangku kepentingan.
Weber
Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem mengenai keyakinan atau kepercayaan yang


normative oleh para kelompok social tertentu. Ideologi mengekspresikan tanggapan
kelompok tersebut mengenai pertanyaan tentang sifat sifat manusia (missal apakah
manusia hanya terdorong dan termotivasi hanya karena faktor ekonomi dan
materialitas?)

Sistem Pasar vs Sistem Perintah

Tujauan dari pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah mengenai ekonomi


dasar yang dihadapi semua masyarakat (siapa yang akan memproduksi barang untuk
siapa?). Dalam sistem pemerintah satu otoritas membuat keputusan tentang apa yang
akan diproduksi, siapa yang memproduksi, dan siapa yang mendapat hasil produksi
tersebut. Kemudian otoritas yang mengkoordinasikan mengenai keputusan yang akan
dibuat kepada para anggota sistem dalam pemerintah.

Alternatif dari sistem pasar ini ada sistem pasar bebas, yang didalamnya semua
perusahaan, yang tiap tiapnya dimilki oleh individu yang berbeda beda, juga mencari
keuntungan dengan cara berbeda, bebas mengambil keputusan mengenai apa yang
akan mereka produksi.

Pasar Bebas dan Hak: John Locke

John Locke adalah seorang filsuf politik yang dianggap sebagai pengembang
gagasan mengenai manusia memiliki hak alami atas kebebasan dan hak alami atas
property pribadi yang dimilikinya. Dalam keadaan alami, maksudnya manusia bebas
dari batasan batasan yang ada (kecuali hukum alam dan prinsip mengenai moral oleh
Tuhan pada manusia) dan secara politik seluruhnya sama.
Kritik atas Hak Locke

Kritikus melihat empat kelemahan yang dimiliki oleh pendapat locker, yang
pertama asumi bahwa individu memiliki hak alami, konflik antara hak negative dan
positif, konflik antara hak menurut locke ddengan prinsip keadilan, dan asumsi
individualistic yang dibuat oleh locke. Masalah ini sangat terlihat pada pandangan
oleh locke tentang hak alami atas property, setidaknya dalam kasus ini memadukan
sesuatu yang menjadi milik saya dengan sesuatu yang bukan milik saya.

Utilitas Pasar Bebas Adam Smith

Kedua sistem pasar tak teregulasi ini merupakan pandangan dari argument
utilitarioan yang menyatakan bahwa pasar juga property tanpa adanya regulasi bisa
menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar disbanding dengan adanya suatu
aturan.

Berdasar sistem ini para pembeli akan mencari apa yang mereka ingin atau
butuhkan tetapi dengan harga semurah mungkin. Pemerintah tidak perlu
memperhatikan mengenai apa yang terdapat pada pasar, Dengan begitu pasar bebas
ini menjamin bahwa kegiatan perekonomian hanya menghasilkan apa yang konsumen
inginkan tanpa melihat aturan aturan oleh pemerintah.

Kritik atas Pendapat Adam Smith

Kritikus mengkritik mengenai argument utilitarian tersebut didasari pada


asumsi yang tak etis dan realistis, karena perusahaan yang memonopoli mampu
menentukan harga yang sangat tinggi tanpa memandang kemampuan masyarakat juga
bisa menghancurkan usaha kecil lain yang tak memilki kekuasaan besar. Selain itu
kritikus tidak setuju mengenai tiap indivitu bebas melakukan aktivitas bisnis tanpa
melihat aturan yang ada dan hanya terfokus kepada bagaiman memperoleh
keuntungan semata.

Kritik Keynes

Keynes berpendapat bahwa bila masyarakat memfokuskan uang mereka untuk


ditabung, maka kemungkinan akan terjadi kesenjangan antara permintaan dan
penawaran, jika masyarakat lebih terfokus untuk menabung makan permintaan akan
menurun terhadap penawaran yang tinggi dan membuat para pembisnis tiadak akan
mampu melakukan penjualan secara maksimal.

Menurutnya pemerintah akan mampu mempengaruhi masyarakat untuk


membeli ekuitas dan sebagainya. Tetapi pemerintah juga bisa mempengaruhi
masyarakat untuk mencegah penghematan agar masyarakat tidak menabung secara
berlebih dengan cara mengatur suku bunga dari tabungan, pemerintah juga bisa
secara langsung mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam membeli dengan
mengatur pendapatan atau upah mereka.

Utilitas Survival Of The Fittest: Darwinisme Sosial

Pada teori ini menambahkan warna baru bagi justifikasi utilitarianisme bahwa
pasar bebas memberikan akibat akibat yang lebih menguntungkan dibandingkan teori
oleh Adam smith. Teori ini menyatakan adanya persaingan akan menimbulkan
motivasi untuk tiap tiap pelaku bisnis untuk semakin bertumbuh

Kritik Marx

Mark mengklaim bahwa contoh contoh eksploitasi dari para pekerja hanyalah
awal gejala dari ketidak adilan dari sistem kapitalisme. Sistem kapitalis ini hanya
akan memberi dua sumber penghasilan, yang pertama penghasilan atas produksi hasil
dari penjualan atas hasil kerja seperti penjualan bahan bangunan, penjualan mesin,
dan bahan baku dll. Yang kedua penghasilan timbul atas penjualan tenaga karena
mereka tidak bisa memproduksi barang untuk dijual, tetapi pengusaha tidak memberi
mereka upah penuh sesuai apa yang mereka ingin penuhi tetapi hanya membayar
sesuai dengan apa yang mereka butuhkan untuh bisa bertahan hidup.

Pengasingan

Marx menyatakan bahwa manusia harus mampu dalam mewujudkan sifat


mereka denga mengembangkan kemampuan juga potensi diri mereka secara bebas
dan memenuhi kebutuhan kebutuhan mereka. Ekonomi kapitalis akan menimbulkan
pemisahan dan pengasingan, pertama masyarakat kapitalis memberikan penguasaan
atas hasil usaha para pekerja pada orang lain, kedua kapitalisme mengasingkan
masyarakat karena memaksa mereka untuk melakukan pekerjaan yang tidak mereka
sukai, ketiga kapitalisme mengasingkan orang orang dari diri mereka dengan
menanamkan pandangan keliru atas apa yang mereka butuhkan dan inginkan,
keempat masyarakat kapitalis mengasingkan satu sama lain dengan memisahkan
mereka

Anda mungkin juga menyukai