Kelompok 4:
Herawati
Heris Agung Alamsyah Sam
Titi Kustaniah
1. Pengertian
1.1. Investasi
INVESTASI
1.1 Pengetian Investasi
High Risk – High Return?
High Risk – High Return?
High Risk – High Return?
1.2 PENGERTIAN BETA
Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu
sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar.
Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series ini akan menghasilkan
koefisien Beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama masa
periode observasi.
Jika Beta sifatnya adalah stabil, semakin lama periode observasi yang
digunakan di persamaan regresi, semakin baik (karena kesalahan
pengukurannya semakin lebih kecil) hasil dari Beta. sebagai berikut:
Contoh Perhitungan : Regresi Linear
Akan tetapi bila periode observasi terlalu lama, anggapan Beta konstan dan
stabil kurang tepat, karena sebenarnya Beta berubah dari waktu ke waktu.
Bogue (1972) dan Gonedes (1973) menginvestigasi hal ini dan menyimpulkan
bahwa untuk data return bulanan, 60 bulan merupakan periode yang optimal.
Persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi Beta dapat
didasarkan pada model indeks-tunggal atau model pasar di bab 10 atau dengan
menggunakan model CAPM (lihat bab 14). Jika digunakan model indeks
tunggal atau model pasar, Beta dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai
berikut:
Contoh Perhitungan : Regresi Linear
Dan persamaan di atas, koefisien merupakan Beta sekuritas ke-i yang diperoleh
dari teknik regresi.
Dari bab 10 sudah diketahui bahwa secara konstruksi E(ei)=0. Akan tetapi ini
bukan berarti untuk tiap-tiap observasi nilai c adalah sama dengan nol.
• Dan data di contoh 2: hasil dari perhitungan dengan teknik regresi adalah
sebagai berikut ini.
Beta dapat juga dihitung dengan teknik regresi menggunakan model CAPM dapat
dituliskan:
Notasi :
• Ri = return sekuritas ke-i.
• RBR = return aktiva bebas risiko.
• RM = return portofolio pasar.
• I = Beta sekuritas ke-i.
Perhitungan Model CAPM
• Dan contoh 11 .1. return-return sekuritas A (RA) dari return- return pasar
(RM) selama 10 minggu ditambah dengan return- return bebas risikonya
(RBR) tampak di tabel berikut ini.
Perhitungan Model CAPM
Contoh 3:
Besarnya Beta adalah 1,068792 yang secara statistik juga signifikan tidak sama
dengan nol dengan p-value sebesar 0,0085. Beta yang diperoleh dengan model
CAPM ini cukup berbeda dengan Beta yang diperoleh dari model indeks tunggal
(yaitu sebesar 1,434515).
2.1.4. Perhitungan Model Covarian
Jika volatilitas ini diukur dengan kovarian, maka kovarian return antara
sekuritas ke-i dengan return pasar adalah sebesar iM.
Jika kovarian ini dihubungkan relatip terhadap risiko pasar (yaitu dibagi dengan
varian return pasar atau M2).
Maka hasil ini akan mengukur risiko sekuritas ke-i relatip terhadap risiko pasar
atau disebut dengan Bela. Dengan demikian Beta dapat juga dihitung dengan
rumus sebagai herikut ini (lihat lebih lanjut di bab 14):
Perhitungan Model Covarian
Notasi:
hi = Beta akuntansi sekuritas ke-i.
laba,iM = kovarian antara laba perusahaan ke-i dengan indeks
laba pasar.
2laba,M = varian dari indeks laba pasar.
Indeks laba pasar dapat dihitung berdasarkan rata-rata laba
akuntansi untuk ponofolio pasar.
Contoh 5:
• Misalnya suatu pasar modal hanya mempunyai tiga
macam sekuritas, yaitu sekuritas A, B dan C. Dengan
demikian indeks laba pasar dapat dihitung dengan cara
rata-rata aritmatika laba perusahaan A, B dan C. Laba
akuntansi untuk perusahaan A, B, C dan indeks laba
pasarnya selama 10 periode tampak di tabel berikut ini.
• Kovarian antara laba sekuritas A dengan
laba pasar (Cov(EA,EM)), kovarian antara
laba sekuritas B dengan laba pasar
(Cov(Ea,EM)), kovarian antara laba
seluritas C dengan laba pasar
(Cov(Ec,EM)) dan vanian laba pasar
(Var(EM)) dapat dihitung sebagai berikut
ini.
• Beta akuntansi untuk sekuritas A, B dan C
dapat dihitung sebagai berikut ini.
• Beta akuntansi digunakan pertama-kali di
studi Brown dan Ball (1969) yang
menggunakan persamaan regresi untuk
mengestimasinya. Brown dan Ball
menggunakan perubahan laba akuntansi,
bukan tingkat laba akuntansi untuk
menghitung Beta akuntansi. Persaniaan
regresi untuk mengestiinasi Beta
akuntansi adalah sebagai berikut:
• Ball dan Brown menggunakan model pasar
(lihat bab 9) dan model Beta akuntansi (11-4)
untuk mengestitnasi Beta pasar (βi) dan Beta
akuntansi (hi) dengan menggunakan data
sebanyak 261 perusahaan selama periode
1946-1966. Korelasi (dihitung berdasarkan
Spearman rank order) untuk kedua Beta
tersebut adalah sebesar 0,46, 0,39 dan 0,41
berturut-turut untuk laba operasi, laba setelah
pajak dan laba yang tersedia untuk pemegang
saham umum. Dan hasil korelasi ini terlihat
bahwa Beta akuntansi cukup berhubungan
Contoh 6:
• Dari contoh 11.5 sebelumnya, perubahan
laba akuntansi untuk perusahaan A dan
perubahan indeks laba pasar adalah
sebagai berikut ini.
• Beta akuntansi dengan menggunakan data
perubahan laba akuntansi dapat diestimasi
dengan menggunakan teknik regresi berdasarkan
persamaan (11-4) dengan hasil:
Contob 7:
Misalnya dan hash regresi multivaniat mi didapatkan
persamaan regresi dengan sernua koefisien secara
statistik signifikan sebagal berikut mi.
ĥ = 0.05-1.2 DIVi + 1.5 GROWTHi
+ 1.05 LEVi – 0.07 LIKUIi – 0.0085SIZEi
+ 0.15 EVARi + 0.35 ABETAi
Nilai-nilai variabel fundamental untuk suatu perusahaan pada
periode ini adalah sebagai berikut ini.
Dividend payout = 0,075
Asset growth = 0,05
Leverage = 0,9
Liquidity = 1,8
Log(Total Asset) = 5,1
Earnings variability = 0.55
Accounting Beta = 1,5
= 1.418