Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LINA FEBRIANI

NIM : L1C018050

TUGAS SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Analisis kekurangan dan kelebihan Teori Modernisasi

Teori Modernisasi ini lahir pasca perang dunia kedua, yaitu pada saat Amerika terancam
kehilangan lawan dagang, sehingga terjadi kejenuhan pasar dalam negeri. Dari keterlibatan
Amerika inilah Negara-negara Eropa yang porak poranda akibat perang mulai bangkit dari
keterpurukannya. Keterlibatan Amerika ini bukan hanya menolong Negara-negara Eropa, tetapi
juga membawa keuntungan bagi Amerika sendiri. Pada perkembangannya keberhasilan
pembangunan ini kemudian diterapkan di Negara-negara Eropa dan memberikan pemikiran
lanjut tentang ekspansi pasar pada Negara-negara dunia ketiga dan banyak memberikan bantuan
untuk pembangunannya. Namun pada kenyataannya banyak mendapat kegagalan yang kemudian
menyebabkan kemunduran perekonomian di Negara-negara dunia ketiga yang di dominasi oleh
Negara-negara nonblok pada masa perang dunia kedua. Perang dunia kedua ini mengakibatkan
Negara-negara di berbagai belahan dunia terbagi menjadi 3 bagian, yakni Negara blok barat,
blok timur dan non blok. Teori Modernisasi ini juga disebut sebagai teori pembangunan dunia
ketiga. Jika menkaji tentang pembangunan, maka Teori Modernisasi ini lah yang paling dominan
menentukan wajah pembangunan. Ada dua teori besar yang mempengaruhi Teori Modernisasi
yakni Teori Evolusi dan Teori Fungsionalis.

Teori modernisasi ini muncul untuk menjawab pertanyaan mengapa Negara-negara blok
barat lebih maju daripada Negara blok timur dan Negara-negara nonblok (Negara dunia ketiga).
Pertanyaan tersebut muncul karena adanya teori spesialisasi produksi secara internasional. Teori
ini menjelaskan bahwa Negara-negara yang ada dibelahan dunia ini mempunyai potensi dan
keuntungan komparatif yang berbeda dalam hal produksi. Oleh sebab itu menurut teori
spesialisasi Negara di bagi menjadi dua yakni Negara pertanian dan Negara industry. Negara
pertanian merupakan Negara-negara yang berada pada garis khatulistiwa contohnya seperti
Indonesia, Brasil, Somalia, Kolombia dan lain sebagainya.. Negara-negara yang berada pada
garis khatulistiwa ini cenderung memiliki tanah yang subur sehingga bagus untuk ditanami
bahan-bahan pangan. Sedangkan Negara industry ini adalah Negara-negara yang berada di
belahan bumi utara seperti Inggris, Perancis, Jerman dan lain sebagainya dan memiliki iklim
yang dingin sehingga lebih cocok untuk dikembangkannya perindustrian daripada pertanian. Jadi
dalam hal ini kedua kelompok Negara ini bisa bekerjasama untuk saling memenuhi kebutuhan
negaranya masing-masing melalui kerjasama internasional.

Beberapa tahun kemudian setelah adanya pembagian Negara menurut teori spesialisasi
ini muncullah ketimpangan antara negara pertanian dan Negara industry, dimana Negara industry
terlihat lebih maju di segala bidang daripada Negara pertanian. Sehingga muncullah dua teori
besar yang berusaha menjelaskan apa penyebab dari terbelakangnya Negara pertanian ini. Salah
satu teorinya adalah teori modernisasi. Teori Modernisasi ini beranggapan bahwa melemahnya
Negara pertanian di segala bidang khususnya bidang ekonomi dan pembangunan adalah
disebabkan karena factor internal dari Negara tersebut. Faktor internal itu dapat berupa Negara
itu sendiri, masyarakat dari Negara tersebut dan individu dari masyarakat tersebut.

Ada enam teori besar dalam teori modernisasi ini, teori-teori tersebut antara lain sebagai
berikut:

1) Teori Harrod-Domar : Tabungan dan Investasi


Teori ini menekankan pada bagaimana peran tabungan dan investasi untuk memajukan
perekonomian suatu Negara. Menurut teori ini apabila suatu Negara memiliki tabungan
dan investasi yang tinggi, maka pembangunan perekonomiannya juga akan semakin
maju.
2) Max Weber : Etika Protestan
Teori ini menekankan pada bagaimana factor manusia yang di pengaruhi oleh nilai-nilai
budaya khususnya nilai agama. Menurut teori ini keberhasilan manusia pada saat bekerja
di dunia menentukan apakah ia akan masuk surge atau neraka. Jadi teori ini sangat
menentang penganutnya yang bermalas-malasan, tidak mau bekerja dan menggantungkan
hidupnya pada orang lain. Pekerjaan penganut etika protestan juga tidak didasari pada
imbalan material. Mereka bekerja semata-mata untung mendapatkan ketenangan batin
mengenai surge atau neraka. Dan pekerjaan juga dianggap sebagai bentuk ketaatan
kepada Tuhan.
3) David McClleland: Dorongan Berprestasi atau n-Ach
Teori ini berpendapat bahwa apabila individu dalam suatu Negara memiliki n-Ach yang
tinggi, maka dapat dipastikan perekonomian suatu Negara itu akan maju. Peran keluarga
merupakan yang paling utama dalam menumbuhkan n-Ach dalam diri suatu individu.
Dorongan berprestasi atau n-Ach ini merupakan suatu yang hanya bisa ditularkan, bukan
merupakan sifat bawaan dari lahir. Jadi suatu individu harus memupuk n-Achnya dalam
keluarganya sendiri atau bisa melalui media yang lain. Dengan adanya n-Ach ini individu
dalam suatu Negara akan memiliki rasa semangat bekerja yang tinggi. Karena yang
terpenting menurut teori ini adalah bagaimana individu itu mendapatkan kepuasan batin
terhadap apa yang sudah ia kerjakan. Hampir sama dengan Etika Protestan, imbalan
material hanya dianggap sebagai bonus.
4) W.W Rostow: Lima Tahap Pembangunan
Menurut teori ini masyarakat berkembang mulai melewati lima tahap, yakni sebagai
berikut:
1. Masyarakat Tradisional: pada tahap ini msyarakat belum bisa memanfaatkan SDA
dengan baik dan masih sangat tunduk kepada alam. Selain itu masyarakat juga
masih bersifat sangat tertutup pada pengaruh luar.
2. Prakondisi untuk Lepas Landas: pada tahap ini masyarakat mulai menerima
perubahan dari luar. Dan sudah mulai mengembangkan produksinya.
3. Lepas Landas: pada tahap ini hambatan-hambatan pada tahap kedua sudah mulai
berkurang, pertumbuhan ekonomi sudah mulai berjalan ditandai dengan
meningkatnya investasi dan tabungan.
4. Menuju ke Kedewasaan: pada tahap ini perekonomian sudah semakin maju dan
industry sudah memiliki tempat di perekonomian global.
5. Jaman Konsumsi Massa Tinggi: pada tahap ini pendapatan masyarakat sudah
meningkat, selain itu konsumsi juga tidak hanya terbatas pada kebutuhan saja,
tetapi juga keinginan masyarakat sudah mulai terpenuhi.
5) Bert F. Hoselitz : Faktor-Faktor Non Ekonomi
Menurut teori ini pembangunan ekonomi bukan hanya harus memperhatikan segi
perekonomian itu saja, tetapi lingkungan juga berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi suatu Negara.
6) Alex Inkeles dan David H. Smith : Manusia Modern
Menurut teori ini pembangunan bukan hanya permasalahan modal dan kemajuan
teknologi semata, tetapi juga dibutuhkan tenaga manusia yang terampil dan berkualitas
sehingga mampu mengembangkan perekonomian menjadi lebih produktif.

Dari pemaparan diatas, menurut saya teori-teori yang ada dalam teori modernisasi hanya
menekankan pada satu aspek yang menurut mereka penting dalam Negara itu sendiri, seperti
SDM dan SDA nya. Menurut saya kekurangan dari teori ini adalah terlalu memfokuskan
kajiannya pada factor internal yang menyebabkan suatu Negara tidak bisa maju dalam berbagai
bidang khususnya pembangunan dan ekonomi. Padahal apabila kita lihat, pembangunan
perekonomian bukan hanya dibutuhkan SDM dan SDA yang berkualitas, tetapi juga sangat perlu
adanya hubungan dengan Negara lain, berupa hubungan kerjasama. Kerjasama atau hubungan
internasional ini sangat berguna bagi suatu Negara, karena memang pada dasarnya setiap Negara
memiliki kemampuan dan potensi ekonomi yang berbeda-beda. Jadi dengan diadakannya
kerjasama internasional ini kan mempermudah suatu Negara memenuhi kebutuhan
masyarakatnya, selain itu kerjasama internasional juga akan memberikan keuntungan kepada
Negara yang bersangkutan.

Adapun manfaat dari kerjasama atau hubungan internasional ini adalah sebagai berikut:

1. Mempererat hubungan antara satu Negara dengan Negara yang lain.


2. Mempermudah suatu Negara mengadakan kerjasama dalam berbagai bidang.
3. Memberikan keuntungan bagi Negara-negara yang terlibat.
4. Mengadakan hubungan dagang sesuai dengan kepentingan Negara masing-
masing.
5. Menjelaskan dan menegakkan kedaulatan dan batas wilayah setiap Negara.
Teori modernisasi ini seolah mengabaikan hubungan suatu Negara dengan Negara lain.
Dan menurut saya inilah titik kelemahan dari teori ini. Contoh dari pengaplikasian kerjasama
internasional ini adalah kerjasama Indonesia dengan Belanda dalam bidang perdagangan dan
pembangunan infrastruktur.

Kemudian adapun kelebihan dari teori modernisasi ini adalah benar-benar sangat
memperhatikan factor manusianya. Sepertinya yang kita ketahui factor manusia temasuk salah
satu yang paling utama dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Faktor manusia merupakan
dasar penggerak pembangunan perekonomian suatu Negara. Jadi pada dasarnya factor manusia
adalah factor paling penting yang akan menentukan bagaimana pembangunan di suatu Negara
akan berjalan. Meskipun suatu Negara memiliki modal atau sumber daya yang besar, akan
percuma jika manusianya tidak memiliki kompetensi dan skill untuk mengolah dan
manfaatkannya. Hal ini dapat kita lihat hampir pada semua teori yang termasuk teori
modernisasi, rata-rata semuanya memperhatikan factor manusianya. Maka dari itu sangat penting
sekali bagi suatu Negara untuk mengedukasi masyarakatnya tentang kemampuan dasar yang
harus dimiliki untuk mewujudkan kesadaran betapa pentingnya bekerja keras.

Anda mungkin juga menyukai