Anda di halaman 1dari 45

LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

PROPOSAL

Oleh :
Friendky
PO.62.20.1.17.325

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
MEI 2021
LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

PROPOSAL

Oleh :
Friendky
PO.62.20.1.17.325

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
MEI 2021

2
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Friendky
NIM : PO.62.20.1.17.325
Program Studi : Sarjana Terapan Keperawatan
Jurusan : Keperawatan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dalam bentuk literature review yang
saya tulis ini benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau
seluruhnya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa literature
review ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palangka Raya, ………........................


Yang membuat pernyataan

Friendky
NIM PO.62.20.1.17.325

3
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal ini diajukan oleh:

Nama : Friendky
NIM : PO.62.20.1.17.325
Program Studi : Sarjana Terapan Keperawatan
Judul : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil Trimester I

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Palangka Raya, ………....................

Pembimbing I Pembimbing II

Natalansyah, S.Pd., M.Kes. Dr. Yeyentimalla, S.Kep., Ns., M.Si.


NIP 196812251991031001 NIP 197401111992022001

4
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal ini diajukan oleh:


Nama : Friendky
NIM : PO.62.20.1.17.325
Program Studi : Sarjana Terapan Keperawatan
Judul : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil Trimester I

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada Seminar Hasil Penelitian


Hari .............Tanggal: ...............

Ketua Penguji Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep., Sp.Kep.Mat. ( _____________ )


NIP 197904062001122003

Anggota I Natalansyah, S.Pd., M.Kes. ( _____________ )


NIP 196812251991031001

Anggota II Dr. Yeyentimalla, S.Kep., Ns., M.Si. ( _____________ )


NIP 197401111992022001

Ketua Program Studi


Sarjana Terapan Keperawatan,

Ns. Ester Inung Sylvia, M.Kep., Sp.MB


NIP 19710208 200112 2 001

Mengesahkan
Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya,

Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep., M.Kep.

5
NIP 197609072001122002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan proposal literature review yang berjudul “Hubungan Pola

Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester I”. Penyusunan literature

review ini untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di

Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Jurusan Keperawatan Program Studi Sarjana

Terapan Keperawatan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu Pembimbing yang mengawal

proses penulisan ilmiah perdana ini. Semoga Bapak/Ibu tetap panjang sabar melakukan

pembimbingan untuk tahap lanjutan hingga presentasi hasil studi literatur ini. Tuhan Yang

Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.

Semoga penulisan literature review ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu

terutama dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

Palangka Raya, 2021

Penulis

6
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.....................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................vi
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................12
C. Tujuan.......................................................................................................................12
D. Manfaat.....................................................................................................................12
BAB II METODOLOGI PENELITIAN........................................................................................................14
A. Strategi Pencarian Literatur......................................................................................14
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi......................................................................................15
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................21

7
DAFTAR TABEL

15
16
18

8
DAFTAR GAMBAR

17

9
DAFTAR LAMPIRAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu masa peralihan, yakni suatu masa kehidupan ketika

sebelum memiliki anak yang pada saat ini berada dalam kandungan dan kehidupan

kelak setelah anak tersebut telah lahir [ CITATION Suk13 \l 1057 ]. Masa kehamilan

dimulai dari konsepsi sampai janin (fetus) lahir. Lamanya kehamilan normal dihitung

dari hari pertama haid terakhir (HPHT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).

Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai dari konsepsi

sampai 3 bulan, trimester kedua mulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester

ketiga mulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan [ CITATION Sai09 \l 1057 ].

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kehamilan

merupakan suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (fetus)

dengan rentang waktu 280 hari (9 bulan 7 hari) di mana terdapat rangkaian kehidupan

sebelum memiliki anak karena sedang dikandung dan kehidupan setelah anak

tersebut lahir.

Pada ibu hamil trimester I setelah terjadinya konsepsi kadar hormon progesteron

dan estrogen dalam tubuh akan meningkat. Hal ini menyebabkan timbulnya keluhan

mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara. Mual

dan muntah membuat ibu mengalami gangguan nutrisi jika tidak diimbangi dengan

pola konsumsi makanan yang benar. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci

kehamilannya. Beberapa ibu hamil merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan,

1
2

dan kesedihan. Pada awal kehamilan seringkali terdapat beberapa ibu hamil yang

belum siap untuk menjalani proses kehamilannya. Pada trimester I seorang ibu akan

mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil. Setiap

perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan saksama

[ CITATION Fat17 \l 1057 ].

Menurut Sukarni dan Margareth [CITATION Suk13 \n \t \l 1057 ] , Fauziah dan

Sutejo [CITATION Fau12 \n \t \l 1057 ], dan Yuli [CITATION Yul17 \n \t \l 1057 ],

menuliskan bahwa terdapat perubahan-perubahan fisiologis ibu hamil yang terjadi di

antaranya pada sistem reproduksi, uterus ibu hamil akan tumbuh membesar baik

primer maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen

menyebabkan hiperplasia jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas/kelenturan

uterus. Selanjutnya pada vulva/vagina terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh

estrogen dan progesteron, menyebabkan warna menjadi merah kebiruan (tanda

Chadwick). Ovarium pada kehamilan 16 minggu fungsinya diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium

tenang/beristirahat. Payudara pada ibu hamil terjadi hiperplasia sistem duktus dan

jaringan interstisial payudara akibat pengaruh estrogen sehingga menyebabkan

payudara membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar

Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanotor serta

puting susu membesar dan menonjol. Ibu hamil akan mengalami peningkatan berat

badan sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume

berbagai organ/cairan intrauterin.

Ibu hamil juga mengalami perubahan-perubahan fisiologis pada organ-organ

sistem tubuh lainnya seperti pada sistem respirasi, ibu hamil mengalami peningkatan
3

kebutuhan oksigen sampai 20%, diafragma juga terdorong naik ke kranial terjadi

hiperventilasi dangkal akibat kompensasi dada menurun. Volume tidal meningkat,

volume residu paru dan kapasitas vital menurun. Selanjutnya pada sistem

gastrointestinal, hormon estrogen dan Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

meningkat dengan efek samping mual dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan

peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan

ingin makan terus. Pada sistem sirkulasi/kardiovaskuler, tekanan darah selama

pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5-10

mmHg. Selama trimester ketiga tekanan darah ibu hamil harus kembali ke nilai

tekanan pada trimester pertama. Pada sistem integumen ibu hamil terdapat garis-

garis memanjang yang disebut sebagai striae gravidarum livide/alba, linea nigra,

areola mammae, papilla mammae dan cloasma gravidarum.

Pada sistem muskuloskletal, ibu hamil akan mengalami masalah umum selama

kehamilan seperti kram otot, sendi-sendi melemah dan karies gigi karena wanita di

masa kehamilannya akan membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan

fosfor. Selanjutnya pada sistem perkemihan, selama kehamilan suplai darah ke

kandung kemih meningkat dan perbesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor

inilah yang menyebabkan ibu hamil sering berkemih. Pada sistem hematologi,

menurut Gant & Cuningham [CITATION Gan11 \n \t \l 1057 ], perubahan yang

terjadi pada sistem hematologi ibu hamil terjadi pada volume darah, di mana volume

darah pada atau mendekati akhir kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% di atas

volume pada keadaan tidak hamil. Derajat peningkatan volume sangat bervariasi.

Peningkatan terjadi pada trimester pertama, meningkat paling cepat selama trimester

kedua, kemudian peningkatan dengan kecepatan lebih lambat selama trimester


4

ketiga. Selain itu terjadi peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi sebagai respons

terhadap diet tinggi natrium. Perubahan hematokrit dan haemoglobin sedikit menurun

selama kehamilan normal mengakibatkan viskositas darah berkurang.

Peredaran darah pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan langsung

antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter dan pengaruh hormon estrogen

dan progesteron semakin meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa

perubahan peredaran darah yaitu volume darah ibu hamil semakin meningkat di

mana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi

semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada hamil 32

minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel

darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.

Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur 16 minggu, sehingga

pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan

selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat

jatuh dalam decompensatio cordis. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan

puncak hari ketiga sampai hari kelima [ CITATION Wik10 \l 1057 ].

Ibu hamil dan ibu yang tidak hamil memiliki kadar Haemoglobin (Hb) yang

berbeda. Pada ibu tidak hamil kadar Haemoglobin (Hb) normal adalah 12 g/dl

[ CITATION Eva10 \l 1057 ]. Sedangkan kadar Haemoglobin (Hb) normal ibu hamil

adalah lebih besar dari 11 g/dl. World Health Organization (WHO) atau Badan

Kesehatan Dunia telah memberikan batasan kadar Haemoglobin (Hb) normal pada

ibu hamil sesuai usia kehamilan yaitu hamil trimester pertama berkisar 11,6–13,9 g/dl,
5

hamil trimester kedua 9,7–14,8 g/dl dan hamil trimester ketiga 9,5–15,0 g/dl

[ CITATION Rit18 \l 1057 ].

Pada masa kehamilan ibu harus selalu memperhatikan kondisi fisik dan

kesehatan. Hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai kemungkinan kelainan atau

komplikasi yang akan memengaruhi kehamilannya. Berikut ini kejadian yang harus

menjadi perhatian di antaranya perdarahan, preeklamsia dan eklamsia, diabetes

gestasional, hamil di luar kandungan, kehamilan mola, oligohidramnion,

polihidramnion, dan anemia pada kehamilan [ CITATION Suw10 \l 1057 ].

Anemia pada ibu hamil dapat diartikan sebagai kondisi ibu hamil yang

mengalami defisiensi zat besi dalam darah. Selain itu anemia dalam kehamilan dapat

dikatakan juga sebagai suatu kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin (Hb) < 11 gr%

pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar Haemoglobin < 10,5 gr%.

Haemoglobin terdapat di dalam sel darah merah dan berguna untuk mengangkut

oksigen dan karbondioksida dalam tubuh [CITATION Pro15 \t \l 1057 ] . Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Mariana [CITATION Mar18 \n \t \l 1057 ] anemia

pada kehamilan disebabkan oleh gravida, umur, paritas, tingkat pendidikan, status

ekonomi, kepatuhan konsumsi tablet besi dan pola makan. Gravida dapat

memengaruhi anemia dalam kehamilan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Ridayanti, Lanni, & Wahyuningsih [CITATION Rid12 \n \t \l 1057 ] dikatakan bahwa

terdapat sebesar 44,6% ibu primigravida yang mengalami anemia dalam

kehamilannya sedangkan ibu multigravida yang mengalami anemia kehamilan

sebesar 12,8%. Hal tersebut disebabkan ibu primigravida belum mempunyai


6

pengalaman yang cukup untuk menjaga kesehatan selama hamil karena proses

kehamilannya merupakan pengalaman yang pertama kali.

Selanjutnya umur dapat memberikan pengaruh terhadap anemia dalam

kehamilan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sitti [CITATION Sit12 \n \t \l

1057 ] dikatakan bahwa reproduksi yang sehat untuk kehamilan adalah usia 20-35

tahun sedangkan untuk kehamilan yang berisiko adalah usia < 20 tahun dan > 35

tahun karena hal ini berkaitan dengan keadaan biologis dan psikologis dari ibu yang

menjalani proses kehamilannya. Paritas juga dapat memengaruhi anemia dalam

kehamilan. Hal ini disebabkan karena paritas merupakan salah satu faktor yang

diasumsikan memiliki hubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jumlah

paritas adalah banyaknya bayi yang dilahirkan seorang ibu dalam keadaan hidup

maupun lahir mati. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Cunningham

[CITATION Cun13 \n \t \l 1057 ] dikatakan bahwa ibu hamil dengan paritas tinggi

berhubungan dengan kondisi organ reproduksi yang masih belum pulih dan ditambah

dengan proses menyusui. Pemulihan organ reproduksi pada ibu memerlukan zat besi

yang cukup. Ketika ibu belum bisa mengembalikan cadangan zat besi di dalam

tubuhnya tetapi sudah hamil kembali maka hal ini berdampak pada terjadinya anemia.

Tingkat pendidikan juga dapat menjadi penyebab dari anemia kehamilan karena

dalam pendidikan terdapat proses pengembangan, pengetahuan, wawasan,

kompetensi, dan pola pikir seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Dhiny [CITATION Dhi16 \n \t \l 1057 ] dikatakan bahwa pendidikan berhubungan

dengan kemampuan ibu dalam mencari pengetahuan dan informasi terkait anemia.

Ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat menyempurnakan pola makan dan asupan
7

gizi yang dibutuhkan. Selanjutnya status ekonomi juga dapat menyebabkan anemia

pada kehamilan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Liow [CITATION

Lio12 \n \t \l 1057 ] bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan

dengan kejadian anemia ibu hamil. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

anemia pada ibu hamil lebih besar dialami oleh keluarga yang berpendapatan rendah

dibandingkan dengan keluarga yang berpendapatan tinggi. Kurangnya pendapatan

keluarga menyebabkan berkurangnya pembelian makanan untuk sehari-hari sehingga

memengaruhi jumlah dan kualitas makanan yang diperlukan ibu hamil.

Selanjutnya faktor yang dapat memengaruhi anemia dalam kehamilan adalah

kepatuhan mengonsumsi tablet besi (Ferrum). Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Dhiny [CITATION Dhi16 \n \t \l 1057 ] dikatakan bahwa ibu hamil yang tidak

patuh dalam mengonsumsi tablet besi (Ferrum) akan berisiko lebih besar mengalami

anemia dibandingkan ibu hamil yang mengonsumsi tablet besi (Ferrum) secara

teratur. Hal ini disebabkan karena apabila ibu hamil tidak patuh mengonsumsi tablet

besi (Ferrum) maka dapat memengaruhi penyerapan zat besi dan kebutuhan tubuh

terhadap zat besi tidak dapat terpenuhi. Setelah menjelaskan beberapa faktor-faktor

di atas yang berhubungan dengan anemia dalam kehamilan, penulis ingin

memfokuskan faktor yang berperan penting dalam memengaruhi terjadinya anemia

salah satunya adalah pola makan. Pola makan adalah informasi yang berisi

karakteristik dan gambaran mengenai jenis dan jumlah bahan makanan yang

dimakan setiap hari [CITATION Sul111 \t \l 1057 ].

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rentiani, Sunaryanto, & Hanum

[CITATION Ren17 \n \t \l 1057 ] seringkali ditemukan bahwa pola makan ibu hamil
8

cenderung tidak teratur (1-2 kali sehari) dan ibu hamil hanya akan makan ketika

memiliki selera makan sehingga membuat pola makan ibu hamil menjadi tidak sehat.

Jika pola makan yang ibu hamil terapkan tidak seimbang dan tidak terpenuhi, maka

hal ini cenderung mengakibatkan anemia saat kehamilannya. Kondisi anemia ini bila

dibiarkan dapat menyebabkan masalah bagi janin dalam kandungan, seperti lahir

sebelum waktunya, cacat bawaan, keguguran (abortus), persalinan (partus) lama,

pendarahan hingga syok haemoragik akibat lemahnya kontraksi rahim [CITATION

Rah12 \t \l 1057 ]. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dikatakan bahwa

ibu hamil mengalami anemia disebabkan karena kurangnya zat gizi untuk memenuhi

kebutuhan seperti zat besi dan vitamin B12. Kurangnya zat besi pada ibu hamil ini

disebabkan karena pola makan yang kurang baik dan tidak seimbang sehingga

berujung dengan terjadinya anemia pada masa kehamilan. Jika anemia ini tidak

ditangani maka akan berisiko membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu yang

mengandung maupun janinnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Roosleyn [CITATION Roo18 \n \t \l

1057 ] pemerintah telah mengupayakan penanganan anemia pada ibu hamil dengan

memberikan suplementasi tablet besi (Ferrum). Kandungan yang terdapat di dalam

suplementasi tablet besi (Ferrum) ini mengandung zat besi yang padat beserta asam

folat yang dapat mencegah dan mengatasi ibu hamil yang juga kekurangan asam

folat. Cara ini tergolong efektif dan murah karena dapat dijangkau oleh masyarakat

yang kurang mampu dan mudah untuk didapatkan. Beberapa bentuk umum dari

anemia yang paling mudah dicegah dengan mengatur pola makan seperti makan-

makanan yang sehat dan teratur serta membatasi penggunaan alkohol. Semua jenis

anemia sebaiknya dihindari dengan memeriksakan diri ke dokter secara teratur dan
9

ketika masalah timbul [ CITATION Fat16 \l 1057 ] . Penanganan anemia pada ibu

hamil selain memberikan suplementasi tablet besi (Ferrum) dan mengatur pola makan

terdapat juga cara lainnya seperti pemberian buah bit.

Buah bit (Beta vulgaris) adalah salah satu jenis buah yang memiliki kadar zat

besi tinggi dan diperkaya dengan kandungan vitamin C yang berfungsi untuk

meningkatkan kadar Haemoglobin (Hb) ibu hamil yang sedang mengalami anemia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suci, Widayanti, & Wahyu [CITATION

Suc20 \n \t \l 1057 ] terdapat 14 ibu hamil dengan anemia yang akan diteliti.

Sebelum diberikan kombinasi jus buah bit dan lemon dengan kombinasi tablet besi

(Ferrum), kadar Haemoglobin (Hb) ibu hamil yang paling rendah adalah 9,70 g/dl dan

paling tinggi adalah 10,80 g/dl. Ketika sesudah diberikan jus buah bit dan lemon

dengan kombinasi tablet besi (Ferrum) terjadi perubahan yang signifikan yaitu kadar

Haemoglobin (Hb) ibu hamil yang paling rendah adalah 10,80 g/dl dan paling tinggi

adalah 12,10 g/dl. Penelitian ini membuktikan bahwa pemberian buah bit ( Beta

vulgaris) yang mengandung antioksidan dan nutrisi termasuk magnesium, natrium,

kalium, zat besi, dan vitamin C memiliki dampak positif yang cukup besar untuk

meningkatkan kadar Haemoglobin (Hb) pada ibu hamil yang sedang mengalami

anemia.

Selain itu, terdapat juga penanganan anemia lainnya untuk mencegah dampak

yang lebih buruk pada ibu hamil di antaranya melalui pemberian edukasi atau

pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan gizi selama kehamilan untuk

meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku yang awalnya tidak baik menjadi

baik, rutin melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, rutin melakukan

pemeriksaan Haemoglobin (Hb) khususnya pada trimester I dan III, segera


10

memeriksakan diri jika ibu hamil mengalami keluhan yang tidak biasa, keluarga

disarankan untuk menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ibu

hamil, dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga dalam memilih,

mengolah dan menyajikan makanan agar kandungan zat besi tetap ada dan dapat

tercukupi dengan baik [ CITATION Suk18 \l 1057 ].

Pada literature review ini penulis ingin memfokuskan penanganan anemia pada

ibu hamil melalui pola makan yang diterapkan sehari-hari. Ibu hamil perlu

memperhatikan pola makannya karena ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi

makanan secara sembarangan dan terdapat juga pantangan lainnya. Ibu hamil

dianjurkan untuk mengatur pola makannya secara baik, teratur, dan memilih makanan

yang bersih, sehat dan bergizi demi kesehatan diri sendiri dan janin yang sedang

dikandungnya. Pada ibu hamil terdapat beberapa komponen pola makan yang

dianjurkan di antaranya frekuensi makan, jenis makanan, jumlah makan, dan

pengolahan makanan. Frekuensi makan pada ibu hamil yang baik adalah dengan

mengonsumsi makanan utama sebanyak 3 kali sehari ditambah 2 kali

selingan/camilan. Ibu hamil membutuhkan porsi makan yang lebih banyak

dibandingkan sebelum hamil karena pada masa kehamilan ibu membutuhkan 500

kkal bagi tubuhnya [ CITATION Kri17 \l 1057 ].

Selanjutnya jenis makanan pada ibu hamil yang baik adalah makan-makanan

yang banyak mengandung zat besi di antaranya bahan makanan hewani (daging,

ikan, ayam, telur, hati), bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-

kacangan), sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C

(bayam, jambu, tomat, jeruk) [ CITATION Arr17 \l 1057 ]. Jumlah makan pada ibu
11

hamil adalah banyaknya makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil agar kebutuhan

nutrisinya dapat tercukupi dengan baik. Jumlah makan yang harus dipenuhi selama

kehamilan yaitu nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 4-5 potong, lauk nabati 2-4

potong, sayuran 2-3 mangkuk, buah-buahan 3 potong, dan minum air tidak kurang

dari 8 gelas perhari [ CITATION Goz18 \l 1057 ]. Ibu hamil juga perlu untuk

memerhatikan cara pengolahan bahan makanan dengan baik dan benar karena jika

cara pengolahan bahan makanan tidak tepat maka akan memengaruhi ketersediaan

zat besi yang terdapat di dalam bahan makanan.

Pengolahan makanan pada ibu hamil menurut Lailiyana [CITATION Lai10 \n

\t \l 1057 ] di antaranya buah dan sayur harus dicuci dengan baik dan bersih untuk

menghilangkan residu pestisida, tidak membakar atau memanggang makanan karena

hal ini untuk mengurangi kandungan karsinogen yang dapat memicu terjadinya

kanker, dan saat memasak makanan disarankan menggunakan oven microwave

untuk menjaga kandungan gizi makanan agar tidak hilang saat dimasak. Selain itu

proses pemanasan bahan makanan juga dapat memengaruhi kandungan zat besi

yang terdapat di dalam bahan makanan [CITATION Mar18 \t \l 1057 ]. Agar

kandungan zat besi dalam sayuran hijau tidak hilang maka cara yang tepat memasak

sayuran tidak boleh terlalu matang untuk menjaga agar kandungan zat besi tetap ada

[ CITATION Pad10 \l 1057 ]. Selain itu pengolahan bahan makanan dianjurkan

berdasarkan ketersediaan peralatan pengolahan makanan di rumah tangga.

Ibu hamil harus memerhatikan pola makannya dengan baik dan teratur yang

mencakup frekuensi makan, jenis makanan, jumlah makan, dan pengolahan bahan

makanan agar kandungan zat besi yang dibutuhkan ibu hamil dapat tercukupi.
12

Makan-makanan seperti daging merah, hati dan kuning telur, tepung roti dan

beberapa jenis sereal memiliki sumber zat besi yang dapat memenuhi kebutuhan ibu

hamil agar terhindar dari anemia. Selain itu, ibu hamil juga dapat diberikan

suplementasi tambahan dan buah-buahan yang mengandung zat besi seperti tablet

besi (Ferrum) dan buah bit (Beta vulgaris). Jika ibu hamil telah mendapatkan asupan

zat besi dengan cukup maka anemia pada kehamilan dapat segera diatasi dan

dicegah.

Penulis memilih topik “Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu

Hamil Trimester I” karena kehamilan pada trimester I merupakan masa yang sangat

penting dan krusial. Pada waktu ini organ janin seperti sistem saraf, otak, dan jantung

telah mulai berkembang. Ibu hamil trimester I mengalami perubahan besar yang

dapat menimbulkan berbagai gejala seperti mual, muntah, mudah lelah, mudah

emosi, sering berkemih dan nyeri pada payudara. Kondisi tiap ibu dapat berbeda-

beda dan sebagian besar kasus keguguran dan cacat lahir terjadi pada periode ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah

literature review ini apakah terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian

anemia pada ibu hamil trimester I?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Secara umum tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk menganalisis

hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I.

2. Tujuan khusus
13

a. Menganalisis gambaran pola makan pada ibu hamil trimester I.

b. Menganalisis gambaran kejadian anemia pada ibu hamil trimester I.

c. Menganalisis hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia pada ibu

hamil trimester I.

D. Manfaat

1. Institusi pendidikan

Hasil literature review ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna

dan referensi dalam mengembangkan konsep, teori, dan model dari penelitian

sebelumnya mengenai ilmu keperawatan dan kesehatan yang berfokus pada

masalah kesehatan ibu hamil.

2. Mahasiswa kesehatan

Melalui hasil literature review ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan

memahami hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil

trimester I.

3. Masyarakat

Melalui hasil literature review ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

berguna dan sebagai bentuk dari promosi kesehatan terhadap masyarakat.

4. Profesional kesehatan

Hasil literature review ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi profesional

kesehatan dalam memecahkan masalah dan isu yang muncul mengenai kejadian

anemia pada ibu hamil dan dampak yang dapat terjadi di masyarakat sekitarnya.
BAB II

METODE

A. Strategi Pencarian Literatur

1. Protokol dan Registrasi

Literature review merupakan bentuk dari ulasan, ringkasan dan pemikiran

penulis yang sifatnya menyeluruh mengenai Hubungan Pola Makan dengan

Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester I. Literature review ini menggunakan

metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analyses

(PRISMA) checklist sebagai protokol dan evaluasi. Metode ini dilakukan secara

sistematis dengan mengikuti tahapan atau protokol penelitian yang benar untuk

menentukan pilihan studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan

dari literature review tersebut [ CITATION Nur20 \l 1057 ].

2. Database Pencarian

Literature review merupakan ringkasan menyeluruh dari beberapa penelitian

yang telah ditentukan berdasarkan tema tertentu. Waktu yang diperlukan untuk

pencarian literatur ini yaitu pada bulan Januari–Februari 2021. Penelitian yang

terdapat dalam literature review ini bukan menggunakan data primer yang

diperoleh dari pengamatan langsung melainkan menggunakan data sekunder

yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti.

Literature review ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari artikel

jurnal bertaraf nasional maupun internasional dengan tema yang telah ditentukan.

Literature review ini menggunakan dua database yang terdiri dari Pubmed dan

Google Scholar sebagai tempat untuk melakukan pencarian artikel atau jurnal

dengan kriteria atau tingkat kualitas sedang hingga tinggi.

14
15

3. Kata Kunci

Kata kunci yang digunakan untuk pencarian artikel atau jurnal dalam

literature review ini adalah (AND, OR NOT or AND NOT) yang berfungsi untuk

memperluas dan menspesifikkan pencarian artikel atau jurnal, sehingga dapat

mempermudah dalam menentukan artikel atau jurnal yang diperlukan. Kata kunci

dalam literature review ini disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH)

dan terdiri dari sebagai berikut:

Tabel 1 Kata Kunci Literature Review

Hubungan Pola Makan Kejadian Anemia Ibu Hamil Trimester


I
Hubungan Pola Makan Kejadian Anemia Ibu Hamil Trimester
I
OR OR OR OR
Relationship Diet Anemia Pregnant Women
OR OR OR OR
Relation Dietary Less Blood Pregnancy
OR OR OR OR
Diet Anemia Pregnant Women

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework, yang

terdiri dari:

1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan dianalisis sesuai

dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorangan

atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi sesuai dengan

yang sudah ditentukan dalam literature review.


16

3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai

pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol dalam studi yang

terpilih.

4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang sesuai

dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang akan di

review.

Tabel 2 format PICOS dalam literature review

Kriteria Inklusi Eksklusi


Populasi Ibu hamil dengan Ibu hamil tanpa Anemia, ibu hamil
Anemia, ibu hamil yang tidak kurang darah
kurang darah
Intervensi Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi yang
yang diberikan diberikan
Pembanding Tidak ada pembanding -
Luaran Hubungan pola makan Hubungan pola makan dengan
dengan kejadian kejadian anemia bukan pada ibu
anemia pada ibu hamil hamil
Desain penelitian Cross Sectional Bukan Cross Sectional
Tahun Publikasi 2016-2021 Sebelum tahun 2016
Bahasa Bahasa Indonesia dan Di luar Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris Bahasa Inggris

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

1. Hasil pencarian dan seleksi studi

Hasil penelusuran artikel melalui database Pubmed dan Google Scholar

menggunakan kata kunci sesuai Medical Subject Heading (MeSH), peneliti

mendapatkan 135 artikel penelitian sesuai kata kunci yang telah ditentukan. Artikel

yang terduplikasi dan tidak relevan dengan topik penelitian dihapus sehingga

diperoleh 44 artikel penelitian. Dari 44 artikel penelitian, penelitian yang tidak


17

dianggap layak sebanyak 20 penelitian dikeluarkan dalam daftar sehingga tersisa

24 penelitian. Kemudian artikel teks lengkap yang di eksklusi dengan alasan

sebanyak 10 sehingga tersisa 14 artikel penelitian. Hasil penelitian tersebut dibuat

dalam diagram alir berdasarkan Preferred Reporting Items for Systematic Review

and Meta Analyses (PRISMA) dalam gambar berikut:

Identifikasi artikel
Identification

Identifikasi artikel
penelitian melalui penelitian melalui
pencarian basis data pencarian basis data
Scholar Pubmed
(n=81) (n=54)
Screening

Jumlah artikel penelitian yang terduplikasi dan tidak relevan setelah dihapus
(n=44) Artikel
penelitian yang
Artikel penelitian yang telah disaring (n=44) di eksklusi
(n=20)
Eligibility

Artikel teks lengkap dinilai untuk kelayakannya (n=24) Artikel lengkap


yang di eksklusi
dengan alasan
Artikel peneltian dengan desain (n=10)
kualitatif
(n=2)
Included

Artikel penelitian dengan desain


kuantitatif
(n=12)

Gambar 1 Diagram Alir PRISMA

2. Penilaian Kualitas
18

Hasil akhir dari total artikel yang tersedia dan diperoleh selanjutnya dianalisis

melalui Critical Appraisal untuk memenuhi syarat yang dilakukan oleh para

peneliti. Penilaian pada kriteria diberi nilai ya, tidak, tidak jelas, atau tidak berlaku.

Pada setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol.

Setiap skor studi selanjutnya dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini diambil

10 artikel penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap memenuhi kriteria

Critical Appraisal dengan nilai titik cut-off yang telah disepakati oleh peneliti. Pada

penelitian ini nilai cut-off nya adalah 50% dari total pertanyaan pada Critical

Appraisal yang digunakan.

Dari hasil telaah menggunakan Critical Appraisal dari 14 artikel penelitian

diperoleh artikel yang mencapai skor cut-off 50% sebanyak 12 artikel dengan nilai

masing-masing skor sebagai berikut:

Tabel 3. Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut-off penelitian

Skor
No Judul Penelitian
(Total Skor 10)
1. Dietary Quantity and Diversity among Anemic Pregnant 8

Women in Madura Island, Indonesia (Rian Diana, Ali

Khomsan, Faisal Anwar, Dyan Fajar Christianti, Rendra

Kusuma, Riris Diana Rachmayanti, 2019)


2. Dietary Diversity and Its Association with Anemia among 8

Pregnant Women Attending Public Health Facilities in South

Ethiopia (Romedan Delil, Dessalegn Tamiru, Beakal Zinab,

2018)
3. Socio-Economic and Dietary Diversity Characteristics are 8
19

Associated with Anemia among Pregnant Women Attending

Antenatal Care Services in Public Health Centers of

Kembata Tembaro Zone, Southern Ethiopia (Semalign

Samuel, Teshale Darebo, Derese Tamiru Desta, Afework

Mulugeta, 2020)
4. Anaemia at Antenatal Care Initiation and Associated 8

Factors among Pregnant Women in West Gonja District,

Ghana (Basil Addayire Tibambuya, John Kuumuori Ganle,

Muslim Ibrahim, 2019)


5. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu 8

Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas (Dina Mariana, Dwi

Wulandari, Padila, 2018)


6. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu 8

Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto (Sri

Mulyaningsih, Sukarni A. Ismail, Fitriyanti Kadir, 2020)


7. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu 8

Hamil di Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta

(Nurmila, Umu Hani, 2019)


8. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu 8

Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III (Wigutomo

Gozali, 2018)
9. Korelasi Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada 7

Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur

Tangerang Selatan Provinsi Banten (Reni Nofita, Dorsinta

Siallagan, Yuliyanti, 2019)


10. Korelasi Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C dan Mual 7

Muntah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester

I (Karwati, Damay Yanti, 2019)


20

11. Hubungan Kecukupan Konsumsi Fe, Pola Makan dan 7

Ukuran Lila dengan Anemia Ibu Hamil di Puskesmas

Simpang Kawat Kota Jambi (Ruwayda, Nurmisih, 2019)


12. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu 6

Hamil Trimester III di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta

(Arrihfatur Rahmania Chaeril, Asri Hidayat, 2017)

Dari tabel tiga di atas, diperoleh 12 artikel dengan nilai skor tertinggi yang dibahas

dalam penelitian literature review Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada

Ibu Hamil Trimester I. Untuk selanjutnya hasil penelitian tersebut akan dibahas dalam bab

hasil dan pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA
21

Arrihfatur, R. C., & Asri, H. (2017). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada
Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Unisa Digital.
Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, & Spong. (2013). Obstetri Williams. Jakarta:
EGC.
Dhiny, E. Y. (2016). Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Bernung Kabupaten Pesawaran.
Jurnal Dunia Kesmas.
Evawany, A. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press.
Fathonah, S. (2016). Gizi & Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Semarang: Erlangga.
Fatimah, & Nuryaningsih. (2017). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Fauziah, & Sutejo. (2012). Keperawatan Maternitas Kehamilan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Gant, N. F., & F, G. C. (2011). Dasar-dasar Ginokologi dan Obstetri. Jakarta: EGC.
Gozali, W. (2018). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III. International Journal of Natural Sciences
and Engineering, 117-121.
Kristiawan, N., Windu, M., & Julia, M. H. (2017). Hubungan Perilaku Makan dan Konsumsi
Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kabupaten Fakfak Papua
Barat. Journal of Health, 92-99.
Lailiyana, N. &. (2010). Buku Ajar Gizi Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Liow, F. M., Nova, H. K., & Nancy, M. (2012). Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi
dengan Anemia pada Ibu Hamil di Desa Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten
Minahasa Selatan.
Mariana, D. W. (2018). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan Silampari, 108-121.
Padmiari, I. A. (2010). Manfaat Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran. Denpasar: Politeknik
Kesehatan Depkes RI.
Proverawati, A. (2015). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmawati. (2012). Dasar-dasar Kebidanan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
Rentiani, E., Sunaryanto, H., & Hanum, S. H. (2017). Buruknya Gizi Ibu Hamil Pada
Keluarga Miskin. Jurnal Sosiologi Nusantara, 64-70.
Ridayanti, N., Lanni, F., & Wahyuningsih, M. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu
Hamil dengan Kejadian Anemia pada Kehamilannya di Puskesmas Banguntapan
1 Bantul.
22

Rita, R., Triyani, K., Sri, I., & Nur'aini, R. S. (2018). Stop Stunting dengan Konseling Gizi.
Jakarta: Penebar Swadaya Grup.
Roosleyn, I. P. (2018). Strategi Dalam Penanggulangan Pencegahan Anemia Pada
Kehamilan. Jurnal Ilmiah Widya, 1-9.
Saifuddin. (2009). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
EGC.
Sitti, A. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Tahun
2012.
Suci, S., Widayati, & Wahyu, K. (2020). Keefektifan Jus Buah dan Lemon dalam Kenaikan
Kadar HB pada Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan, 71-76.
Sukarni, K. I., & Margareth, Z. H. (2013). Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Dilengkapi
Dengan Patologi. Yogyakarta: Nuhamedika.
Sukmawati, L. M., Mamuroh, L., & Nurhakim, F. (2018). Pemberdayaan Masyarakat dalam
Upaya Pencegahan dan Penanganan Anemia pada Ibu Hamil di Haurpanggung.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 804-807.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suwignyo, S., & Fitria, C. (2010). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Jakarta: Penebar
Plus.
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Yuli. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Trans Info Media.
LAMPIRAN 1

Critical Appraisal Jurnal 1

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Dietary Quantity and Diversity among Anemic Pregnant Women

in Madura Island, Indonesia

Penulis : Rian Diana, Ali Khomsan, Faisal Anwar, Dyan Fajar Christianti,

Rendra Kusuma, Riris Diana Rachmayanti

Tahun : 2019

Alamat Artikel : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31662905/

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku

Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √


didefinisikan dengan jelas?

Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √


secara rinci?

Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √


dapat diandalkan?

Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √


mengukur kondisi?

Apakah faktor perancu diidentifikasi? √

Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √

1
2

dinyatakan?

Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √


diandalkan?

Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √


3

LAMPIRAN 2

Critical Appraisal Jurnal 2

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Dietary Diversity and Its Association with Anemia among
Pregnant Women Attending Public Health Facilities in South
Ethiopia
Penulis : Romedan Delil, Dessalegn Tamiru, Beakal Zinab
Tahun : 2018
Alamat Artikel : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30607078/

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √
33

LAMPIRAN 3

Critical Appraisal Jurnal 3

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Socio-Economic and Dietary Diversity Characteristics are


Associated with Anemia among Pregnant Women Attending
Antenatal Care Services in Public Health Centers of Kembata
Tembaro Zone, Southern Ethiopia
Penulis : Semalign Samuel, Teshale Darebo, Derese Tamiru Desta,
Afework Mulugeta
Tahun : 2020
Alamat Artikel : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32328264/

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 4

Critical Appraisal Jurnal 4


34

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Anaemia at Antenatal Care Initiation and Associated Factors


among Pregnant Women in West Gonja District, Ghana
Penulis : Basil Addayire Tibambuya, John Kuumuori Ganle, Muslim
Ibrahim
Tahun : 2019
Alamat Artikel : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31692871/

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 5

Critical Appraisal Jurnal 5

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies


35

Judul Artikel : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas
Penulis : Dina Mariana, Dwi Wulandari, Padila
Tahun : 2018
Alamat Artikel : https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/article/view/83

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 6

Critical Appraisal Jurnal 6

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto
Penulis : Sri Mulyaningsih, Sukarni A. Ismail, Fitriyanti Kadir
Tahun : 2020
36

Alamat Artikel : https://journal.umgo.ac.id/index.php/Madu/article/view/736

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 7

Critical Appraisal Jurnal 7

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta
Penulis : Nurmila, Umu Hani
Tahun : 2019
Alamat Artikel : http://digilib2.unisayogya.ac.id/handle/123456789/629

Ya Tidak Tidak Tidak


37

jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 8

Critical Appraisal Jurnal 8

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III
Penulis : Wigutomo Gozali
Tahun : 2018
Alamat Artikel : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJNSE/article/view/
17448

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
38

didefinisikan dengan jelas?


Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 9

Critical Appraisal Jurnal 9

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Korelasi Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Kehamilan
di Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan
Provinsi Banten
Penulis : Reni Nofita, Dorsinta Siallagan, Yuliyanti
Tahun : 2019
Alamat Artikel : http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/ijm/article/view/260

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
39

Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √


dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 10

Critical Appraisal Jurnal 11

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Korelasi Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C dan Mual Muntah
dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester I
Penulis : Karwati, Damay Yanti
Tahun : 2019
Alamat Artikel : http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik/article/view/
2trik9401

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
40

mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 11

Critical Appraisal Jurnal 10

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Kecukupan Konsumsi Fe, Pola Makan dan Ukuran
Lila dengan Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Simpang Kawat
Kota Jambi
Penulis : Ruwayda, Nurmisih
Tahun : 2019
Alamat Artikel : http://journal.poltekkesjambi.ac.id/index.php/JBKM/article/view
/214

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
41

dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √

LAMPIRAN 12

Critical Appraisal Jurnal 12

JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Trimester III di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta
Penulis : Arrihfatur Rahmania Chaeril, Asri Hidayat
Tahun : 2017
Alamat Artikel : http://digilib.unisayogya.ac.id/3984/

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel √
didefinisikan dengan jelas?
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan √
secara rinci?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalkan?
Apakah kriteria standar yang objektif digunakan untuk √
mengukur kondisi?
Apakah faktor perancu di identifikasi? √
Apakah strategi untuk menangani faktor perancu √
dinyatakan?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan? √
42

Anda mungkin juga menyukai