Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERKULOSIS PARU (TBC)

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan 7

Disusun Oleh:

Indah Tri Khoerun Nisa

PO.62.20.1.17.329

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
KELAS REGULER IV
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : TB Paru
SUB TOPIK : Cara Pencegahan Penularan TB Paru
SASARAN : Bapak X dan Keluarga
TEMPAT : Rumah Bapak X
PEMATERI : Indah Tri Khoerun Nisa
HARI/TANGGAL : Sabtu, 09 Mei 2020
WAKTU : 35 menit

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan kasus Bapak X sejak 5 tahun telah terdiagnosa menderita penyakit
TB paru dimana Bapak X batuk-batuk berdahak dan terdapat bercak darah.
Membuang lendir dahak bila batuk, yang kadang ada bercak darahnya hanya di
sebuah baskom terbuka, ketika batuk Bapak X tidak menutup mulut dan tidak
menggunakan masker serta tidak ada pemisahan alat makan Bapak X dengan
keluarga sehingga sangat meningkatkan risiko penularan terhadap anggota keluarga.

Dari latar belakang tersebut maka saya mahasiswi Sarjana Terapan Keperawatan
Reguler IV, memilih untuk melakukan penyuluhan mengenai cara pencegahan
penularan penyakit TB paru.

II. TUJUAN UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan Bapak X dan keluarga dapat
memahami tentang cara pencegahan penularan TB paru.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1x35 menit, diharapkan Bapak X
dan keluarga dapat mengetahui tentang:

a. Pengertian TB paru
b. Penyebab TB paru
c. Tanda dan gejala TB paru
d. Cara penularan TB paru
e. Cara pencegahan penularan TB paru
f. Cara pengobatan pada penderita TB paru
g. Cara perawatan penderita TB paru di rumah
IV. STRATEGI PELAKSANAAN
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1 Pendahuluan - Salam pembuka - Menjawab 5 menit
- Menyampaikan tujuan salam
penyuluhan - Menyimak

2 Kerja - Penyampaian garis besar - Mendengarkan 20 menit


materi tentang: dengan penuh
1. Pengertian TB paru perhatian dan
2. Penyebab TB paru konsentrasi
3. Tanda dan gejala TB
paru
4. Cara penularan TB
paru
5. Cara pencegahan
penularan TB paru
6. Cara pengobatan pada
penderita TB paru
7. Cara perawatan
penderita TB paru di
rumah

3 Evaluasi - Memberikan kesempatan - Menanyakan 5 menit


kepada Bapak X dan hal-hal yang
keluarga untuk bertanya belum jelas
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
- Menanyakan kembali jawaban yang
mengenai materi diberikan
penyuluhan yang telah - Menjawab
disampaikan kepada pertanyaan
Bapak X dan keluarga

4 Penutup - Menyimpulkan - Mendengarkan 5 menit


- Salam penutup - Menjawab salam

V. GARIS BESAR MATERI (MATERI TERLAMPIR)


a. Pengertian TB paru
b. Penyebab TB paru
c. Tanda dan gejala TB paru
d. Cara penularan TB paru
e. Cara pencegahan penularan TB paru
f. Cara pengobatan pada penderita TB paru
g. Cara perawatan penderita TB paru di rumah

VI. METODA
a. Ceramah
b. Tanya jawab

VII. MEDIA
a. Flip Chart
b. Leaflet (terlampir)

VIII. SETTING TEMPAT

Keterangan:
: Flip chart
: Penyaji atau Pemateri
: Audiens

IX. EVALUASI
A. Evaluasi proses
1. Bapak X dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
2. Bapak X dan keluarga tidak ada yang meninggakan tempat penyuluhan
sebelum acara selesai
3. Bapak X dan keluarga mengajukan pertanyaan.
4. Bapak X dan keluarga menyimak dengan seksama
B. Evaluasi hasil
1. Bapak X dan keluarga mengetahui dan memahami tentang TB paru
2. Bapak X dan keluarga mengetahui tentang penyebab TB paru
3. Bapak X dan keluarga mengetahui dan memahami tentang tanda dan gejala
TB paru
4. Bapak X dan keluarga mengetahui tentang cara penularan TB paru
5. Bapak X dan keluarga mengetahui dan memahami tentang cara pencegahan
penularan TB paru
6. Bapak X dan keluarga memahami tentang pengobatan TB paru
7. Bapak X dan keluarga memahami tentang bagimana perawatan TB paru di
rumah
C. Pertanyaan yang diajukan kepada sasaran
1. Apa yang dimaksud dengan TB paru?
2. Apa penyebab TB paru?
3. Apa saja tanda dan gejala TB paru minimal 3?
4. Bagaimana cara penularan TB paru?
5. Bagaimana cara pencegahan penularan TB paru minimal 3?
6. Berapa lama pemberian obat anti TB pada penderita TB paru?
7. Bagaimana cara perawatan TB paru di rumah?

X. DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, C.S. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan

Suddarth. Edisi 8. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2016. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:


Dirjen P2M&PL.

Kementrian Kesehatan, RI. 2016. Tuberkulosis, (online),


(http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-TB.pdf,
diakses pada tanggal 07 Mei 2018).

Depkes RI., 2010. Pedoman Nasional penanggulangan Tuberculosis Edisi 2 hal 4-6.
Jakarta : Gerdunas TB.

Chandra B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC
Lampiran materi penyuluhan kesehatan

A. Pengertian TB Paru
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian bersar kuman tuberculosis
menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya (Depkes, 2010).
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru dan
organ di luar paruseperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta ginjal yang
sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC (Chandra,2012).
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim
paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama
meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Tuberkulosis paru adalah penyakit
infeksi yang menyerang pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri yaitu
Mycobacterium Tuberculosis (Smeltzer, 2015).
Dapat  disimpulkan bahwa, TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
kuman Mycobakterium Tuberculosis yang menyerang saluran pernafasan terutama
parenkim paru.

B. Penyebab TB Paru
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan kuman
Mycobacterium Tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-
paru (KemenKes RI, 2016).

C. Tanda dan Gejala TB Paru


Keluhan yang diraskan pasien pasien tuberkulosis dapat bermacam-macam atau
malah banyak ditemukan TB paru tanpa keluhan sama sekali dalam
pemeriksaan kesehatan .keluhan yang terbanyak: (Depkes RI 2016)
1. Demam

Umumnya subfebris, kadang-kadang 40-410C, keadaan ini sangat dipengaruhi


oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberculosis
yang masuk.

2. Batuk

Terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuang produk radang. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non produktif).
Keadaan setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum
atau dahak). Keadaan yang lanjut berupa batuk darah haematoemesis karena
terdapat pembuluh darah yang cepat. Kebanyakan batuk darah pada TBC terjadi
pada dinding bronkus.

3. Sesak nafas

Pada gejala awal atau penyakit ringan belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas
akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah
setengah bagian paru-paru.

4. Nyeri dada

Gejala ini dapat ditemukan bila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura,
sehingga menimbulkan pleuritis, akan tetapi, gejala ini akan jarang ditemukan.

5. Malaise

Penyakit TBC paru bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering
ditemukan anoreksia, berat badan makin menurun, sakit kepala, meriang, nyeri
otot dan keringat malam. Gejala semakin lama semakin berat dan hilang timbul
secara tidak teratur.

D. Cara Penularan TB Paru


1. Melalui dahak penderita yang mengandung TBC
2. Melalui udara, bila penderita batuk atau bersin, kuman yang ada di dalam paru
akan menyebar ke udara
3. Bekas alat makan dan minum penderita

E. Cara Pencegahan Penularan TB Paru


1. Bagi penderita, tutup mulut bila batuk
2. Jangan buang dahak sembarangan, cara membuang dahak yang benar yaitu:
a) Menimbun dahak dengan pasir
b) Tampung dahak dalam kaleng berisi lysol, air sabun, spiritus, dan buang di
lubang wc atau lunag tanah
3. Memeriksakan anggota keluarga yang lain
4. Makan-makanan bergizi (cukup karbohidrat, protein, dan vitamin )
5. Istirahat cukup
6. Memisahkan alat makan dan minum bekas pasien
7. Memperhatikan keadaan rumah, ventilasi & pencahayaan baik, hindari rokok
8. Berikan Imunisasi BCG pada bayi

F. Pengobatan Pada Penderita TB Paru


Cara pengobatan TB Paru yaitu dengan obat anti TB (OAT) yang didapatkan di
pelayanan kesehatan secara gratis, yang harus diminum secara teratur tidak boleh
putus selama 6-8 bulan dan dosis yang diminum sesuai dengan petunjuk petugas
kesehatan. Saat minum obat perlu adanya orang yang mengawasi atau PMO
(pengawas minum obat).

Cara minum obat yang benar :


1. Sebaiknya satu papan obat (blister) diminum sekaligus setelah makan
pagi/malam hari sebelum tidur .
2. Jika sulit minum obat boleh ditelan satu persatu akan tetapi harus dalam waktu 2
jam.
3. Minum obat harus didampingi oleh PMO (pengawas minum obat)
4. Jangan selesai minum obat /putus obat sebelum pada waktu yang ditentukan
Akibat bila minum obat tidak teratur / putus obat :

1. Tidak sembuh/ menjadi lebih berat penyakitnya bahkan bisa meninggal.


2. Sukar diobati karena kemungkinan kuman menjadi kebal sehingga diperlikan
obat yang lebih ampuh/mahal harganya.
3. Dapat menularkan kepada anggota keluarga atau orang lain.

G. Perawatan Penderita TB Paru di Rumah (Melalui Tekhnik Batuk Efektif)


1. Siapkan tempat dahak (tempat dahak harus tertutup)
2. Klien menarik nafas melalui hidung dan tahan selama kurang lebih 3 detik
kemudian dihembuskan melalui mulut (lakukan 3x)
3. Segera batukan keluar dari dada bukan dari tenggorokan
4. Tampung dahak pada wadah yang telah diberikan larutan sabun, lysol atau
bayclin kemudian ditutup.

Anda mungkin juga menyukai