TINGKAT 3A
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, atas limpahan nikmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Asuhan Keperawatan
Intranatal dengan Komplikasi Distosia”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Anak II. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Ns. Suryani Hartati, M.Kep., Sp.Kep.Mat, selaku Direktur dan Koordinator mata
kuliah Keperawatan Maternitas II
2. Ns. Retno Winarti, M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Dosen mata kuliah Keperawatan
Maternitas II
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik yang membangun, khususnya dari koordinator dan dosen mata kuliah Keperawatan
Maternitas II guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman kami untuk lebih baik di masa
yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..…Error!
Bookmark not defined.i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….……...iii
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………....15
3.2 Saran……………………………………………………………………………...16
DAFTARPUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 2010).
Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan
lahir (passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya psikologi ibu, penolong saat
bersalin dan posisi saat bersalin, dengan adanya keseimbangan antara faktor tersebut, bila
ada gangguan pada faktor ini dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya
persalinan, kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut distosia.
Distosia merupakan salah satu kesulitan dalam jalannya persalinan karena kelainan
his baik kekuatan maupun sifatnya yang menghambat kelancaran persalinan. Yang dapat
dibedakan menjadi distosia kelainan janin yaitu bayi besar, hidrosephalus, anecephalus,
kembar siam, gawat janin, IUFD. Distosia karena kelainan his dapat terjadi karena sifat
his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antar bagian-bagiannya
sehingga kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaan. Kelainan his juga dapat
terjadi karena his yang tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau
mendorong anak keluar.
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
2.2 Penyebab
- tanpa interval
c. Inkordinate uteri kontraksi : kontraksi tidak sinkron dari masing – masing otot
2. Postmatur
3. Faktor herediter
4. Kelainan uterus
5. Uterus terdapat mioma atau kelainan bawaan seperti letak uterus abnormal
1. Letak sungsang
2. Letak lintang
4. Distosia bokong pada spina bifida dan tumor pada bokong janin
5. Kembar siam
a. Pada ibu :
- Dada teraba sleperti punggu, belakang kepala terletak berlawanan dengan letak
dada, teraba bagian-bagian kecil dan denyut jantung janin terdengar lebih jelas
pada dada.
Masalah kesehatan ibu yang ada sebelumnya ( mis: anemia, hipertensi yang
diinduksi oleh kehamilan, dan diabetes ) mengontribusi banyak terhadap
komplikasi persalinan (Stright, 2011 dalam Olganita,2010). Menurut SKRT
(2011), penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%,
infeksi 11%, partus lama 5%, dan lain-lain
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Riwayat Kesehatan
3. Pemeriksaan Fisik
- Vulva dan vagina : ketuban sudah pecah atau belum, edema pada
vulva/servik, biasanya teraba promantorium, ada/tidaknya kemajuan
persalinan, biasanya teraba jaringan plasenta untuk mengidentifikasi
placenta
B. Diagnosa Keperawatan
2. Resiko cedera pada ibu ditandai dengan induksi persalinan, usia ibu >35
tahun.
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Intervensi
1. Nyeri b.d kontraksi uterus yang Mengobservasi sifat, lokasi, dan durasi nyeri,
terus menerus, persalinan kontraksi uterus, hemoragik dan nyeri tekan
memanjang, ketidakefektifan abdomen
uterus
Mengobservasi intensitas nyeri klien dengan
skala nyeri
E. Evaluasi Keperawatan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. S : Pasien mengatakan sudah mengerti tanda-tanda
persalinan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. S : Pasien mengatakan sudah tidak ada gejala infeksi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Distosia secara harfiah berarti persalinan sulit, ditandai oleh kemajuan persalinan
yang terlalu lambat. Secara umum, persalinan abnormal sering terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan ukuran antara bagian presentasi janin dan jalan lahir. Manifestasi
dari pasien distosia adalah suhu tubuh meningat, nadi dan pernafasan cepat, edema
pada vulva dan serviks, nyeri hebat dan janin sulit dikeluarkan.
5.2 Saran
Diharapkan hasil laporan ini dapat meningkatkan pengetahuan pembaca tentang
distosia dan sebagai wacana untuk mengetahui pelaksanaan proses asuhan
keperawatan intranatal dengan komplikasi distosia.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat PPNI