Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN

KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN


SIKAP DEMOKRATIS SISWA
Moh. Wahyu Kurniawan, Adi Slamet
Kusumawardana
Universitas Muhammadiyah Malang

RESPONSI
ADEN NOPRIYAN DENI
NIM :06131382025068
A. Sinopris Artikel

Bersikap demokratis diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi karakter


demokratis adalah persamaan hak, partisipasi setara, dan prinsip mayoritas. Dengan
persamaan hak, kita menyatakan bahwa dalam masyarakat demokratis hanya ada satu kelas
warga negara yang setara yang mendefinisikan status umum bagi semua. Sedangkan
partisipasi merupakan dimensi nilai inti dari proses modernisasi. Dalam partisipasi ini
mengandung nilai-nilai toleransi sosial, kepuasan hidup, ekspresi publik, dan aspirasi pada
kebebasan yang merupakan prinsip hidup demokratis. Prinsip mayoritas merupakan
kekuasaan mayoritas harus dilakukan melalui diskusi yang idealnya dilakukan oleh orang
banyak, karena bertukar pikiran dengan orang. Diskusi pada prinsip mayoritas adalah cara
menggabungkan informasi dan meluaskan wilayah argument (Mohammad Mustari, 2014).
Dapat disimpulkan bahwa sikap demokratis meliputi persamaan hak, partisipasi setara, dan
prinsip mayoritas.

Demokrasi membutuhkan usaha nyata dari setiap warga maupun penyelenggara


negara untuk berperilaku sedemikian rupa sehingga mendukung pemerintahan atau sistem
politik demokrasi. Perilaku yang mendukung tersebut tentu saja merupakan perilaku yang
demokratis. Perilaku demokrasi terkait dengan nilai-nilai demokrasi. Perilaku yang senantiasa
bersandar pada nilai-nilai demokrasi akan membentuk budaya atau kultur demokrasi.
Pemerintahan demokratis membutuhkan kultur demokrasi untuk membuatnya tegak dan
kokoh (Winarno, 2008).

Membentuk sikap demokratis melalui kegiatan pembelajaran di sekolah maupun


terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan yang menjadi budaya sekolah merupakan salah satu
langkah menyiapkan generasi muda untuk dapat memahami dan dapat
mengumplementasikan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sekolah lebih luas dalam
kehidupan masyarakat dan negara. Untuk penguatan pendidikan karakter dalam
menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa di SMA N 7 Malang adalah sebagai berikut: Pada
proses pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan metode pembelajaran diskusi dengan
model pembelajaran berbasis masalah untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa yang
terintegrasi pada langkah-langkah pembelajaran.

Selain itu, bentuk kecil yang dicontohkan di sekolah SMA Negeri 7 Malang untuk
membentuk sikap demokratis yaitu pemilihan Ketua OSIS dan MPK yang dilakukan dengan
cara Pemilihan Umum, Musyawarah dalam pembentukan struktur kelas, Musyawarah dalam
pemilihan destinasi wisata pada saat Study Tour, sikap menghargai perbedaan pendapat, yang
ditunjukkan saat kegiatan sekolah seperti MPK maupun saat kegiatan koordinasi OSIS,
bahkan sekolah memfasilitasi orang tua siswa untuk bermusyawarah untuk menentukan
kebijakan terkait pembayaran sekolah.
B. Pokok Penting Sumbangan Artikel Terhadap Pendidikan Karakter

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan salah satu program pemerintah


yang bertujuan untuk mewujudkan sikap kritis dalam segala bidang. Menumbuhkan sikap
demokratis sebagai upaya sadar untuk membentuk kemampuan warga negara berpartisipasi
secara bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pentingnya penguatan
pendidikan karakter dalam menumbuhkan sikap deokratis membawa kehidupan berbangsa
dan bernegara yang lebih baik.

Berdasarkan artikel tersebut kita bisa melihat bagaimana untuk mewujudkan


masyarakat yang demokratis merupakan tanggaung jawab bersama, khususnya di dunia
pendidikan yaitu melalui kegiatan pembelajaran di sekolah agar peserta didik sebagai
generasi bangsa siap melaksanakan sistem demokrasi yang telah di amanatkan dalam
konstitusi. Masyarakat yang demokratis akan tercermin dalam kegiatan sehari-hari misalnya,
pemilihan umum berjalan damai, tidak adanya money politic, menghargai perbedaan, dan
mampu perpartisipasi aktif dalam memberikan control terhadap kebjakan pemerintah yang
dianggap telah tidak sesuai dengan UUD 1945 atau Pancasila. Perilaku demokrasi terkait
dengan nilai-nilai demokrasi bersandar pada nilai-nilai demokrasi akan membentuk budaya
atau kultur demokrasi.

Bersikap demokratis diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi karakter


demokratis adalah persamaan hak, partisipasi setara, dan prinsip mayoritas. Dengan
persamaan hak, kita menyatakan bahwa dalam masyarakat demokratis hanya ada satu kelas
warga negara yang setara yang mendefinisikan status umum bagi semua. Sedangkan
partisipasi merupakan dimensi nilai inti dari proses modernisasi. Dalam partisipasi ini
mengandung nilai-nilai toleransi sosial, kepuasan hidup, ekspresi publik, dan aspirasi pada
kebebasan yang merupakan prinsip hidup demokratis.

Berdasarkan penjabaran artikel tersebut bahwa penanaman nilai-nilai demokratis


menjadi tugas utama sekolah agar tercipta sebuah masyarakat yang memiliki kesempatan dan
hak yang sama sebagai warga negara Indonesia.
C. Kritik Terhadap Artikel

Berdasarkan pemahaman penulis kritikan bahwa:

1. Judul jurnal yaitu “Strategi Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Menumbuhkan


Sikap Demokratis Sisiwa” sudah sesuai menggambarkan secara isi yang hendak
diungkapkan dalam jurnal secara keseluruhan dan judul jurnal juga cukup jelas
menyangkut poin penting yang diutarakan.

2. Sistematika penulisan cukup tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul
penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, gambaran program yang diteliti,
metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, terdapat kata kunci (keyword) dalam
penelitian. Akan tetapi, masih adanya kesalahan penulisan (typo) dan penggunaan
tanda baca yang kurang tepat.

3. Isi abstrak tergambar dengan spesifik merepresentasikan isi artikel dan dibuat
dengan format yang benar

4. Tujuan penelitian ini sudah dipaparkan dengan jelas.

5. Ide / isu pada jurnal sudah cukup relevan dan penting. Artinya, pada suatu sekolah
memang dibutuhkan suatu strategi untuk penguatan pendidikan karakter agar bisa
menumbuhkan sikap demokratis siswa.

6. Desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dibuktikan
oleh desain kualitatif diskriptif dengan metode penelitian kualitatif dan penelitian
diskriptif untuk memperoleh data menunjuk kepada penguatan pendidikan karakter
dalam membentuk sikap demokratis siswa diintegrasikan dalam beberapa
pendekatan.

7. Pada bagian pembahasan terhadap hasil/temuan sudah relevan, artinya pembahasan


menyangkut masalah yang ingin ditelaah telah menunjuk pada konsep yang relevan
hasil.

8. Peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian.

9. Ada sebagian paragraf yang memuat pada satu kalimat kemudian terulang lagi pada
kalimat berikutnya seperti pada bagian karakter-karakter demokratis, diulang dua
kali yakni terulang pada bagian kelima. Selain itu, masih adanya kesalahan
penulisan (typo) dan penggunaan tanda baca yang kurang tepat.

10. Dalam penelitian ini peneliti terlihat objektif pada hasil, sesuai dengan pengolahan
data yang digunakan.
11. Kesimpulan jelas, singkat, padat, dan merefleksikan hasil penelitian.
D. Kesimpulan

Simpulan pada Penguatan Pendidikan Karakter dalam Menumbuhkan Sikap Demokratis


Siswa di SMA N 7 Malang adalah sebagai berikut: Pada proses pelaksanaan pembelajaran
guru menggunakan metode pembelajaran diskusi dengan model pembelajaran berbasis
masalah untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa yang terintegrasi pada langkah-langkah
pembelajaran. Temuan lain dalam penelitian penguatan pendidikan karakter dalam
menumbuhkan sikap demokratis siswa di SMA N 7 Malang ialah sekolah menanamkan nilai-
nilai demokrasi melalui kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan intra sekolah (MPK/OSIS),
dan budaya sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz & Sapriya. (2011). Teori dan landasan pendidikan kewarganegaraan. Bandung:
Alfabeta.
Berkowitz, W. Marvin. (2002). The science of character education. Dalam /Wiliam Damon
(Ed.), Bringing in a New Era in Character Education. California: Hoover Institution
Press, Stanford University, Stanford.
Nurdiansyah, E. (2015). Implementasi pendidikan politik bagi warga negara dalam rangka
mewujudkan demokratisasi di Indonesia. Jurnal Bhineka Tunggal Ika, Vol. 2 No. 1,
hlm. 54-58.
Klicperová-Baker Martina (2008). Education for citizenship and democracy:The Case of the
Czech Republic.The SAGE Handbook of Education for Citizenship and Democracy.
US: Sage Publications
Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar
dan Baik. Bandung: Nusa Media.
Mohammad Mustari. (2014). Nilai karakter refleksi untuk pendidikan. Jakarta: Rajawali
Press.
Ngainun Naim. (2012). Character building: optimalisasi peran pendidikan dalam
pengembangan ilmu & pembentukan karakter bangsa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Print, Murray. (2008). Education for democratic citizenship in Australia. The SAGE
Handbook of Education for Citizenship and Democracy. US: Sage Publications.
Samani, M. dan H. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Winarno. (2008). Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan panduan kuliah di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai