FARMAKOLOGI
MEDIKASI SUBCUTAN
JURUSAN D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.
Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
3. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke bawah kulit yaitu
pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis (Aziz.2006). Pemberian obat yang
dilakukan dengan suntikan dibawah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah
luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilikus
(abdomen). Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program
pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Tehnik ini digunakan
apabila kita ingin obat yang disuntikanakan diabsorbsi oleh tubuh dengan pelan dan
berdurasi npanjang (slow and sustained absorption). Tujuan pemberian obat secara
subkutan agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan. Lokasi injeksi secara
subkutan adalah lengan atas sebelah luar, paha bagian depa, perut, area scapula,
ventrogluteal, area dorsogluteal. injeksi subkutan merupakan salah satu metode pemberian
obat dalam tubuh manusia.sampai dengan 2 ml larutan obat biasa langsung disuntikan
dibawah kulit. Dengan cara ini, obat dapat berlaku dalam waktu 20o menit. Metode ini
dilakukan dengan menggunakan sejumlah kecil cairan obat ke pasien yang tidak dapat
mengambil obat-obatan oral atau jika obat ini sensitif dan dapat dengan mudah
dihancurkan oleh sekresi usus. Tidak semua obat cair dapat diberikan melalui subkutan. Ada
obat Yang dapat membahayakan jaringan permukan kulit. Dalam hal ini, injeksi
intramuscular atau intravens dilakukan. Ketika pemberian obat apapun, penyedia medis
harus ingat untuk mengelola obat yang tepat kepada orang yang tepat, dengan dosis yang
tepat, melalui rute yang tepat dan situs pada waktu yang sempurna. Ketika pemberian
injeksi subkutan, jarum kecil dan tipis digunakan dan dimasukan tepat di bawah kulit, dan
kemudian obat ini disuntikan perlahan-lahan. Obat ini kemudian akan bergerak langsung ke
pembuluh darah kecil pergi ke aliran darah. Individu dapat memiliki reaksi yang berbeda
untuk obat-obatan yang diberikan secara subkutan. Itulah sebabnya tim kesehatan harus
memantau reaksi pasien terutama ketika obat diperkenalkan untuk pertama kalinya. Setiap
reaksi yang merugikan harus segera dilaporkan kepada staf medis. Jika pasien memerlukan
suntikan sering, obat harus disuntikan di lokasi yang berbeda setiap kali. Jika Injeksi
subkutan dilakukan dengan benar, tidak aka nada komplikasi yang dapat membahayakan
kesehatan baik pasien maupun penyedia layanan.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apakah yang dimaksud dengan pemberian medikasi subcutan ?
b. Apakah tujuan dari pemberian medikasi subcutan ?
c. Apa saja area penyuntikan subcutan ?
d. Apa saja indikasi subcutan ?
1
e. Bagaimana kontra indikasi subcutan ?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu injeksi subcutan
b. Untuk mengetahui tujuan pemberian medikasi subcutan
c. Untuk mengetahui area penyuntikan subcutan
d. Untuk mengetahui apa saja indikasi subcutan
e. Untuk mengetahui kontra indikasi subcutan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PEMBERIAN OBAT DENGAN CARA INJEKSI SUBCUTAN
A. PENGERTIAN PEMBERIAN MEDIKASI SUBCUTAN
Tujuan pemberian medikasi subcutan teknik subkutan ini digunakan apabila kita
ingin obat yang disuntikan akan diabsorpsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi
panjang (slow and sustained absorption). Tujuan injeksi subkutan ini adalah agar
obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan – lahan (contoh vaksin, insulin).
3
d. Area lain yang lazim digunakan adalah area scapula, ventrogluteal dan dorsogluteal.
Injeksi tidak diberikan pada area yang nyeri, merah, pruitis atau edema.
1) Di lengan : Klien duduk atau berdiri
2) Di Abdomen, scapula : Klien duduk atau berbaring
3) Di Bokong : Klien duduk atau berbaring
4) Di Tungkai : Klien duduk ditempat tidur atau kursi
D. INDIKASI SUBCUTAN
a. Injeksi obat - obatan yang memerlukan absorpsi yang perlahan dan konstan
terhadap 1-2 ml obat. Misalnya, insulin.
b. Anastesia lokal yang akan dilanjutkan dengan suntikan.
c. Komplikasi yang dapat terjadi pada injeksi subkutan adalah alergi obat yang
ketidaksengajaan menyuntikan obat intradermal, intramuskular/intravena secara
tidak sengaja.
a. Jenis Obat dari Pemberian Subkutan Terdapat banyak jenis obat yang diberikan
secara subkutan (di bawah kulit), diantaranya adalah vaksin, obat praoperasi,
narkotika, insulin, dan heparin. Permberian obat melalui subkutan ini umurnnya
dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat dua tipe larutan, yaitu jernih dan
keruh. Larutan jernih disebut juga sebag insulin reaksi cepat (insulin reguler). Larutan
keruh terjadi karena adanya penambahan protein sehingga memperlambat absorpsi
obat atau juga termasuk tipe lambat. Oleh karena itu, apabila pemberian insulin
tersebut, perlu diperhatikan cara mencampurnya. Insulin reguler dapat dicampur
4
dengan semua jenis insulin lain, sedangkan insulin lente tidak dapat dicampur
dengan tipe lain kecuali insulin reguler. Saat pencampuran upayakan dalam
mengambil larutan, jarum tidak menyentuh jenis larutan yang dicampur.
b. Pendokumentasian
1) Catat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan dan respon
pasien setelah dilakukannya tindakan
2) Catat dosis obat, rute pemberian, tempat injeksi, dan waktu serta tanggal injeksi
pada catatan pengobatan. Tanda tangani dengan benar sesuai kebijakan institusi
c. Pemberian Medikasi Subkutan
Alat dan Bahan:
a. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi
b. Bak instrumen
c. Kom
d. Perlak dan alasnya
e. Bengkok
f. Wastafel / tempat cuci tangan
g. Handuk/ lap tangan
h. Kapas alkohol
i. Obat injeksi dalam vial atau ampul
j. Daftar pemberian obat k. Waskom berisi larutan chlorin 0,5 %
Prosedur:
a. Cek instruksi/ order pengobatan
b. Perawat mencuci tangan
c. Siapkan obat, masukkan obat dari vial atau ampul dengan cara yang benar
d. Identifikasi klien (mengecek nama)
e. Beritahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan serta tujuannya
f. Bantu klien untuk posisi yang nyaman dan rileks (lengan atas, paha bagian
anterior,abdomen,area scapula upper ventrogluteal dan dorsogluteal)
1) Di lengan : Klien duduk atau berdiri
2) Di Abdomen, scapula : Klien duduk atau berbaring
3) Di Bokong : Klien duduk atau berbaring
4) Di Tungkai : Klien duduk ditempat tidur atau kursi
5
g. Membebaskan yang akan disuntik dari pakaian
h. Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari edema, massa, nyeri tekan, jaringan
parut, kemerahan/ inflamasi, gatal)
i. Memakai sarung tangan
j. Membersihkan tempat penyuntikan dengan mengusap kapas alkohol dari tengah
keluar secara melingkar sekitar 5 cm, menggunakan tangan yang tidak untuk
menginjeksi.
k. Siapkan spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus sambil menunggu antiseptik
kering dan keluarkan udara dari spuit .
l. Pengang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara Ibu jari dan jari
telunjuk dengan telapak tangan menghadap ke arah samping, atas atau ke bawah .
m. Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk mengangkat/ meregangkan kulit.
n. Secara hati – hati dan mantap tusuk/ suntikan jarum dengan 45°.
o. Raih ujung bawah barrel spuit dengan tangan non dominan dan pindahkan tangan
dominan ke plunger
p. Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger, jika terdapat darah dalam spuit maka
segera cabut spuit untuk dibuang dan diganti dengan spuit dan obat yang baru. Bila
tidak terdapat darah, suntikkan obat secara perlahan ke dalam jaringan.
q. Cabut spuit/jarum dengan cepat sambil meletakkan kapas alkohol pada tempat
penyuntikan lalu usap pada area injeksi. Bila tempat penusukan mengeluarkan
darah, tekan tempat penusukan dengan kassa steril kering sampai perdarahan
berhenti. Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kapnya ( guna mencegah
cidera pada perawat) pada tempat pembuangan secara benar)
r. Melepas sarung tangan dan merapihkan pasien
s. Membereskan alat- alat
t. Mencuci tangan
u. Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu, cara) pada lembar obat
atau catatan perawat
v. Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit)
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Injeksi subkutan merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit
yang dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian
dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar abdomen. Prosedur kerja pemberian
injeksi subkutan pada klien/pasien harus secara tepat pasien, tepat obat, tepat dosis,dan
tepat waktu.
B. SARAN
Penulis menyadari makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
7
DAFTAR PUSTAKA