Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Pelaksanaan KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu sarana untuk melatih

diri mahasiswa dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang

mungkin tidak akan ditemukan dalam perkuliahan formal yang biasanya

dilakukan di kampus. Tentu saja dengan melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata diharapkan mahasiswa dapat lebih dewasa dalam menghadapi

permasalahan yang riil dan dapat menambah wawasannya dalam

bermasyarakat.

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pendidikan yang

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah

masyarakat luar kampus. Mahasiswa secara langsung dapat

mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah pembangunan yang

dihadapi. Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan oleh perguruan tinggi untuk

meningkatkan visi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan

mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada perguruan tinggi.

Bagi mahasiswa, kegiatan KKN dilaksanakan sebagai pemahaman belajar

yang baru dan memang tidak akan diperoleh di kampus. Dengan konsepsi

di atas, kegiatan KKN menjadi signifikan bagi setiap mahasiswa, sehingga

mereka dapat mematangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari

kampus sebelum terjun pada kehidupan bermasyarakat sesungguhnya.

1
Kuliah Kerja Nyata adalah bagian integral dari proses pendidikan yang

memiliki ciri-ciri khusus. Oleh karena itu, penyelenggaraan KKN

memerlukan landasan ideal yang diperlukan untuk menggambarkan

memahami hakikat KKN dan tujuannya. Landasan ini akan memberikan

petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan pola tindakan dalam setiap

proses penyelenggaraan KKN yang akan membedakan KKN dengan

bentuk-bentuk kegiatan di luar KKN.

Dengan semakin berkembangnya zaman dan gencarnya era globalisasi

membuat masyarakat Indonesia secara langsung maupun tidak langsung

menjadi salah satu korban dari arus globalisasi. Peningkatan

intelektualitas yang diikuti dengan penurunan moral mengakibatkan

bangsa Indonesia terpuruk dalam kondisi kritis multi dimensional di

segala bidang. Mewujudkan masyarakat adil makmur yang tercukupi

kebutuhan lahir batin, dapat diupayakan dengan cara menghadirkan sosok

manusia yang memiliki kemampuan berwawasan luas, kreatif dan

semangat juang tinggi.

1. Dasar Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata

KKN adalah kegiatan integral dari proses pendidikan yang memiliki ciri-

ciri khusus. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya memerlukan

landasan ideal yang akan memberikan gambaran serta pengertian yang

utuh tentang apa, bagaimana serta untuk apa KKN itu dilaksanakan.

Landasan ini akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir

dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN, yang pada

2
gilirannya akan membedakan KKN dengan bentuk-bentuk kegiatan lain

yang bukan KKN.

KKN paling tidak mengandung lima aspek yang bernilai fundamental

yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lainnya yaitu:

a. Keterpaduan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

yang memadukan unsur-unsur yang terkandung dalam Tri Dharma

Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian,

dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam satu paket kegiatan.

Sebagai kegiatan Dharma Pendidikan dan Pengajaran, KKN

merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi Strata

Satu (S-I) pada tingkat tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Hal ini berarti KKN:

1. Merupakan program yang tidak berdiri sendiri dan tidak

terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi lainnya.

2. Memiliki fungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi

kurikulum, dan bahkan juga penambah atau pelengkap isi

kurikulum yang telah ada.

3. Merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-

konsep akademis dengan realitas kehidupan dalam masyarakat.

4. Merupakan program yang didalamnya pengetahuan teori

mahasiswa dapat diperkaya melalui pengalaman praktis di

lapangan, dan

3
5. Merupakan program yang dapat mematangkan kepribadian

mahasiswa, menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon

pemimpin yang handal bagi pembangunan bangsa.

b. Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan pengamalan ilmu yang

menuntun mahasiswa untuk berfikir interdisipliner dan

komprehensif. Usaha pemecahan berbagai masalah yang timbul

dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner

merupakan pengalaman belajar yang baru yang tidak diperoleh

melalui aktivitas perkuliahan disiplin ilmu masing-masing.

Pola yang dikembangkan oleh Kuliah Kerja Nyata (KKN)

dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap kehidupan

masyarakat selalu mempunyai kaitan yang satu dengan yang lain,

sehingga sifatnya sangat kompleks. Dengan demikian, pendekatan

monodisipliner bila diterapkan ber-Kuliah Kerja Nyata (KKN)

menjadi tidak efektif.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka Kuliah Kerja Nyata (KKN)

berbeda dengan apa yang dikenal dengan Program Praktik

Lapangan (PPL), Pengalaman Kerja Lapangan (PKL), ataupun

Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Program-program tersebut selalu

bertolak dari dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang

dipelajarinya. Meskipun mungkin bersifat sangat ilmiah, kegiatan

tersebut cenderung bersifat sempit. Program Kuliah Kerja Nyata

4
(KKN) bersifat sebaliknya yakni bahwa Kuliah Kerja Nyata

(KKN) bertolak dari permasalahan nyata di masyarakat yang

disepakati dengan menggunakan segala ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni yang sudah, sedang, dan akan dipelajarinya.

c. Kegiatan Lintas Sektoral

Keterpaduan dalam melaksanakan proses pembangunan di

Indonesia oleh berbagai sektor yang ada merupakan prinsip yang

penting. Hal ini berkaitan dengan kompleksnya permasalahan serta

upaya membangun masyarakat Indonesia seutuhnya dengan ragam

aspirasi dan budaya yang dianutnya. Melalui Kuliah Kerja Nyata

(KKN), pola berfikir sektoral memaksa harus ditinggalkan oleh

mahasiswa. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap

masalah didalam kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan

antara satu dengan lainnya. Disamping itu, perlu disadari bahwa

setiap lokasi kerja atau wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN)

mempunyai penanggung jawab pembangunan secara formal yang

bersifat sektoral. Oleh karena itu, walaupun mahasiswa

meninggalkan pola berfikir sektoral, kerjasama dengan pejabat

serta kelembagaan birokrasi kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN)

harus tetap dijalin dengan baik, atau bahkan mutlak diperlukan.

d. Dimensi yang Luas dan Pragmatis

Di atas dikemukakan bahwa dalam Program Pengalaman

Lapangan, Pengalaman Kerja Lapangan, dan Kuliah Kerja

5
Lapangan kegiatan mahasiswa hanya sebatas bidang ilmunya.

Misalnya, mahasiswa Fakultas Farmasi berpraktek lapangan di

bidang farmasi, mahasiswa FKIP berpraktek lapangan di bidang

kependidikan. Dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa

boleh dan bahkan dianjurkan mengadakan kegiatan di luar bidang

studinya. Misalnya, mahasiswa Fakultas Farmasi boleh melakukan

kegiatan di bidang pertanian dan pendidikan, mahasiswa FKIP

boleh melakukan kegiatan di bidang pemerintahan dan peternakan.

Berangkat dari kebijakan dasar tersebut, dalam Kuliah Kerja Nyata

(KKN) yang dijadikan modal bukan hanya ilmu yang telah

dipelajarinya secara formal di program studinya, namun juga

semua pengetahuan, pengalaman, intelegensia yang dimiliki oleh

masing-masing mahasiswa. Dengan kata lain, semua yang

dikerjakan mahasiswa melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) harus

berdimensi luas dan sekaligus relevan dengan upaya memajukan

masyarakat serta secara nyata berguna bagi wilayah tersebut.

Selain itu, dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN),

pikiran dan perhatian mahasiswa diarahkan untuk tidak hanya

terpaku pada pembuatan laporan ilmiah pada bidang ilmu yang

bersangkutan saja, namun juga diarahkan untuk memusatkan

perhatiannya pada peningkatan komitmen kepada masyarakat di

lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa harus menyusun

6
program secara pragmatis atas dasar masalah dan kendala dalam

pelaksanaan pembangunan yang dihadapinya.

e. Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif

Dalam pelaksanaan KKN harus selalu ada keterlibatan dan peran

aktif di antara mahasiswa dan masyarakat sejak proses

pengumpulan data dan informasi, analisis situasi, identifikasi,

perumusan masalah, alternatif pemecahan masalah, perumusan

program dan rencana kerja sampai pelaksanaan dan evaluasi hasil.

Keterlibatan masyarakat secara aktif merupakan aspek yang

mutlak diperlukan. Hal ini berdasar pemikiran bahwa setiap

kegiatan KKN adalah membantu masyarakat dalam memecahkan

masalah pembangunan agar selanjutnya masyarakat mampu

memecahkan masalah pembangunan agar selanjutnya masyarakat

mampu memecahkan masalah secara mandiri.

2. Fungsi dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata

a. Fungsi Kuliah Kerja Nyata yang ingin dilaksanakan adalah :

 Sebagai motivator

Di tengah masyarakat mahasiswa diharapkan mampu

sebagai penggerak untuk dapat mengubah masyarakat yang

statis menjadi dinamis, dengan memberikan motivasi dan

solusi untuk mengembangkan sumber daya potensial

masyarakat.

 Sebagai fasilitator

7
Pada masyarakat yang telah mampu membangun dirinya,

mahasiswa diharapkan berdiri sebagai pelengkap, artinya

sebagai sumber pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat.

Mahasiswa sebagai fasilitator pemecah masalah pertanian,

kesehatan, pendidikan, maupun pembangunan.

b. Sebagai pelopor

Mahasiswa diharapkan mampu menjadi pelopor pembaharuan

yang diperlukan masyarakat, sehingga kehidupan dalam

masyarakat menjadi lebih mudah dan lebih maju seperti

diadakannya program plangisasi, inventarisasi pedukuhan,

neonisasi, dll.

c. Sebagai koordinator

Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengkoordinasi semua

kegiatan sehingga terjalin hubungan yang erat antar mahasiswa

dan masyarakat.

3. Tujuan Kuliah Kerja Nyata adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga

melalui keterlibatan langsung pada masyarakat dalam

menemukan, merumuskan, memecahkan masalah

pembangunan yang pragmatis.

b. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu,

teknologi dan seni dalam menumbuhkan, mempercepat gerak

serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.

8
c. Agar Perguruan Tinggi dapat sarjana pengisi teknostruktur

yang ada dalam masyarakat dengan lebih menghayati kondisi,

gerak dan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh

masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan

pemerintah daerah, instansi pemerintah serta organisasi sosial

serta kemasyarakatan, sehingga kegiatan Tri Dharma

Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat.

B. Arah dan Sasaran Kuliah Kerja Nyata

1. Arah KKN

Penerapan program KKN diarahkan pada tiga unsur penting

yang merupakan kegiatan praktis mahasiswa yang sedang

melakukan KKN. Kegiatan tersebut menyangkut bidang

penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Dalam bidang pendidikan arahan yang dilakukan adalah

memberi petunjuk dan memberi pengetahuan yang pragmatis

agar mahasiswa secara langsung mengenal kondisi masyarakat.

Selain itu arah KKN dalam bidang pendidikan difokuskan pada

pendidikan kemasyarakatan dengan cara kerja antar sektor atau

interdisipliner bagi masyarakat yang menjadi subjek

garapannya akan memperoleh pendidikan yang sifatnya

terapan dan pengetahuan-pengetahuan praktis.

9
Terkait dengan penelitian, mahasiswa diarahkan agar ikut

secara aktif menelaah dan merumuskan permasalahan

kompleks yang ada di masyarakat. Mereka mampu melakukan

penelaahan tentang potensi-potensi dan kelemahan atau

kekurangan pada masyarakat, kemudian hal tersebut

dirumuskan sesuai dengan petunjuk-petunjuk teknis yang

melalui suatu penelitian ilmiah.

Pemecahan masalah, hendaknya tidak menimbulkan

goncangan dalam masyarakat dan diharapkan mahasiswa

dalam menyelesaikan masalah secara tepat sesuai dengan

situasi dan kondisi masyarakat.

a. Sasaran KKN

KKN UAD Tahun Akademik 2014/2015 mempunyai 2

sasaran, yaitu kepada masyarakat dan pemerintah desa:.

 Masyarakat

Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

Memperoleh pengalaman dalam menggali potensi serta

menumbuhkan swadaya masyarakat sehingga mampu

berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

 Desa

Terbentuk kader-kader penerus pembangunan di

masyarakat sehingga terjamin kelangsungan

10
pembangunan. Memanfaatkan tenaga manusia untuk

melaksanakan program dan proyek pembangunan yang

berada di bawah tanggung jawab pemerintah dan

masyarakat.

11
BAB II

PROFIL WILAYAH

A. Deskripsi Wilayah

Kelurahan Prenggan

1) Data Geografis

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Divisi I Kelompok B Unit 3

Universitas Ahmad Dahlan Semester Gasal Tahun Akademik

2013/2014, berlokasi di RW 03, Kelurahan Prenggan, Kecamatan

Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Adapun uraian rinci keadaan Kelurahan Prenggan adalah sebagai

berikut:

a. Letak dan Luas Wilayah

 Letak Wilayah

Kelurahan Prenggan merupakan salah satu kelurahan yang

berada di wilayah Kecamatan Kotagede, Daerah Istimewa

Yogyakarta yang memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:

Utara :

Kelurahan Rejowinangun mengikuti gang kampung, Jl.

Pelemsari, Jl. Depokan, Jl. Pilahrejo, Jl. Pilahan dan selokan

Tinalan.

Selatan :

12
Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, dan

Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, mengikuti

jalan Mondorakan, dan batas antara kecamatan Kotagede

dengan Kecamatan Umbulharjo.

Timur :

Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede mengikuti Jalan

Kemasan.

Barat :

Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, mengikuti

sungai Gajahwong dan batas antara Kec. Kotagede dengan

Kec. Umbulharjo

 Luas Wilayah

Luas wilayah Kelurahan Prenggan adalah 0,99 KM2.

Sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai

pekarangan atau bangunan, pertenakan, kerajinan dan

industri kecil, Industri sedang dan besar, jasa dan

perdagangan. Keadaan tanah : Pasir , Iklim : Tropis ,

Curah hujan : 2.000,00 Mm/ Sedang (Sesuai Musim).

 Orbitrasi (jarak dari pusat pemerintahan dalam

kilometer)

- Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan = 0,5

- Jarak dari pusat pemerintahan kota =4

- Jarak dari kota/ibukota Kabupaten =4

13
- Jarak dari Ibukota Provinsi =8

b. Topografi dan Perhubungan

Topografi Kelurahan Prenggan terletak di dataran rendah.

Kelurahan Prenggan terdapattransportasi umum yang

melewati kelurahan. Kondisi prasarana jalan kelurahan

beraspal. Kondisi jaringan listrik bagi penduduk wilayah ini

sudah merata ke seluruh rumah. Sarana informasi yang

umumnya dimiliki oleh warga yaitu televisi, internet. Untuk

sarana komunikasi sebagian warga ada yang sudah banyak

memiliki telepon genggam (HP) dan Smartphone.

c. Potensi Sumber Daya Alam

Kelurahan Prenggan tidak memiliki sumber daya alam,

karena kelurahan Prenggan berada di tengah kota

Yogyakarta.

2) Data Demografis

a. Jumlah penduduk( 1 kelurahan ) : 11.903 jiwa

 Laki-laki : 5534 jiwa

 Perempuan : 5.943 jiwa

usia 0 – 15 : 2514 Jiwa

usia 16 – 65 : 8020 Jiwa

usia 65 keatas : 750 Jiwa

14
3) Komposisi Penduduk

3.1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Di wilayah kelurahan Prenggan, warga masyarakatnya memiliki

berbagai macam mata pencaharian.

no Mata Pencaharian Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 505 orang

2 Pegawai Swasta 2.606 orang

3 ABRI 38 orang
Wiraswasta /
4 142 orang
Pedagang
5 Tani 17 orang

6 Pertukangan 42 orang

7 Buruh Tani 5 orang

8 Pensiunan 275 orang

9 Nelayan 0

10 Pemulung 0

11 Jasa 1.911 orang

3.2. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

No
Lulusan Pendidikan Jumlah
.

1 Taman kanak-kanak 1.224 orang

2 Sekolah Dasar 1.308 orang

3 SMP 1.425 orang

4 SMA/SMU 3.204 orang

15
5 Akademi / D1-D3 566 orang

6 Sarjana 1.647 orang

7 Pascasarjana 150 orang

4) Jumlah Tempat Ibadah

Jumlah tempat ibadah yang ada di kelurahan Prenggan yaitu

sebanyak 33 bangunan yang tediri atas 19 masjid, 13 mushola.

Sebagian besar dari bangunan tersebut kondisi bangunannya baik.

Di kelurahan Prenggan juga terdapat 1 gereja. Terdapat lembaga

pendidikan di wilayah desa/ kelurahan yaitu: Taman Kanak-Kanak

(TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

5) Sarana Prasarana

a. Kantor kelurahan : Permanen

b. Prasarana Kesehatan :

 Puskesmas : ada

 UKBM (posyandu) : 17 buah

 Poliklinik / balai pelayanan masyarakat : 1 buah

c. Prasarana Pendidikan

 Gedung sekolah PAUD : 17 buah

 Gedung sekolah TK : 6 buah

 Gedung sekolah SD : 6 buah

 Gedung sekolah SLTP : 3 buah

 Gedung sekolah SMU : 3 buah

16
 Gedung perguruan tinggi : 1 buah

d. Prasarana Ibadah

 Masjid : 19 buah

 Musholla : 13 Buah

 Gereja : 1 buah

 Pura : 0 buah

 Vihara : 0 buah

 Klenteng : 0 buah

e. Prasarana Umum

 Olahraga : 36 buah

 Kesenian / budaya : 1 buah

 Balai pertemuan : 1 buah

 Lainnya : 2 buah

A.2 RW 3 Prenggan, Kotagede

1) Data Geografis

Kuliah Kerja Nyata (KKN) alternatif Divisi I Kelompok B Unit 3

Universitas Ahmad Dahlan Semester Gasal Tahun Akademik

2013/2014, berlokasi di Posdaya goro-goro , RW 03, Kelurahan

Prenggan, Kecamatan Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Adapun uraian rinci keadaan RW 03 Prenggan, Kotagede adalah

sebagai berikut:

a) Letak dan Luas Wilayah

 Letak Wilayah

17
RW 3 merupakan salah satu RW yang berada di wilayah

Kecamatan umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang

memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara :

Berbatasan dengan RW 2 (jalan Resigondo)

Selatan :

Berbatasan dengan RW 5 (jalan Pembayun)

Timur :

Berbatasan RW 4 (jalan pangeran romo)

Barat :

Berbatasan dengan sungai Gajah Wong

 Luas Wilayah

Luas wilayah RW 3 adalah X KM2. Sebagian besar tanah

digunakan untuk bangunan. Keadaan tanah : Pasir , Iklim :

Tropis , Curah hujan : 2.000,00 Mm/ Sedang (Sesuai

Musim).

2) Topografis dan Perhubungan

Topografi RW 03 Prenggan terletak di dataran rendah. Kelurahan

Prenggan RW 03 terdiri dari 5 RT. Di dusun tersebut terdapat

transportasi umum yang melewati jalan dusun. Kondisi prasarana

jalan RW beraspal. Kondisi jaringan listrik bagi penduduk

wilayah ini sudah merata ke seluruh rumah. Sarana informasi

yang umumnya dimiliki oleh warga yaitu televisi, internet. Untuk

18
sarana komunikasi sebagian warga ada yang sudah banyak

memiliki telepon genggam (HP) dan Smartphone.

3) Potensi Sumber Daya Alam

RW 3 kelurahan Prenggan tidak memiliki sumber daya alam,

karena kelurahan Prenggan berada di tengah kota Yogyakarta.

4) Data Demografi

 Jumlah penduduk : 1152 jiwa

KK RT 11 : 77 KK

KK RT 12 : 45 KK

KK RT 13 : 79 KK

KK RT 14 : 33 KK

KK RT 15 : 54 KK

B. Rencana pembangunan wilayah.

Untuk rencana pembangunan RW 03, Prenggan ini yaitu

merenovasi balai RW, pembuatan Bank Sampah khusus untuk RW

03 Prenggan, dan menjadikan wilayah RW 03 Prenggan menjadi

Kampung hijau untuk mewakili wilayah Prenggan pada lomba

Kampung Hijau.

19

Anda mungkin juga menyukai