Laporan Bioper Kel. 3
Laporan Bioper Kel. 3
BIOLOGI PERIKANAN
Oleh : Kelompok 3
Oleh : Kelompok 3
Praktikum
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester pada Mata
Kuliah Biologi Perikanan
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
Laporan ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan................................................................................................... 15
4.2. Saran............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 16
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.4................................................................................................................... 13
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
Tingkah laku reproduksi pada ikan merupakan suatu siklus yang dapat
dikatakan berkala dan teratur. Kebanyakan ikan mempunyai siklus reproduksi
tahunan. Beberapa ikan bahkan bisa bereproduksi lebih dari satu kali dalam satu
tahun. Pada sistem reproduksi ikan, faktor-faktor yang mempengaruhi
kematangan seksualitas ikan antara lain spesies, ukuran, dan umur. Siklus
reproduksi ikan berhubungan erat dengan perkembangan gonad
1. Seksualitas Primer
Ciri atau sifat seksualitas primer pada ikan ditandai dengan adanya organ
yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium
dan pembuluhnya pada ikan dan betina, dan pada ikan jantan testis dengan
pembuluhnya. Tanpa melihat tanda-tanda lain pada ikan, kiranya akan sukar
untuk mengetahui organ seksual primernya. Dengan demikian kita tidak dapat
membedakan ikan jantan dengan ikan betina.
1
2. Seksualitas Sekunder
Ciri atau sifat seksualitas sekunder adalah tanda-tanda luar yang dapat
dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina.
Selama proses perkembangan alat kelamin maka ovari dan testis akan
mengalami serangkaian perubahan seperti perubahan histologi dan
morfologi.Sejalan dengan perubahan tersebut, ovari dan testis juga mengalami
perubahanbobot dan volume, dan sering dijadikan sebagai tolak ukur dalam
menentukan tingkat kematangan gonad.
Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan.
Menurut Nikolsky (1963) beberapa aspek reproduksi berupa faktor kondisi,
ukuran ikan pertama kali matang gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas,
diketahui untuk kepentingan pengelolaan perikanan dan kelestarian spesies.
2
1.1.3 Fekunditas Ikan
1). Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan jenis kelamin ikan melalui
pengamatan sifat-sifat seksualitas ikan (primer dan sekunder).
2) Menentukan tingkat kematangan gonad ikan (TKG) berdasarkan
pengamatan bentuk, ukuran dan warna gonad.
3) Menghitung jumlah telur ikan yang telah matang gonad untuk menentukan
fekunditas ikan.
Setelah mengikuti praktikum, diharapkan agar keterampilan mahasiswa
meningkat dalam menentukan seksualitas ikan, tingkat kematangan gonad dan
3
menentukan fekunditas ikan berdasarkan pengamatan dan analisis data. Selain
itu, keterampilan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan PKL, skripsi ataupun
digunakan di dunia kerja kelak.
Alat yang digunakan dalam praktikum terdiri dari baki, telenan, penggaris stenlis
30 cm (tingkat ketelitian 1 mm), timbangan analitik digital (tingkat ketelitian 0,0 g),
dissecting set, tisu, kaca pembesar dan alkohol 5% untuk mengawetkan gonad.
4
BAB 2. PROSEDUR KERJA
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Pastikan ikan bersih dari kotoran
yang menempel.
2) Timbanglah berat ikan.
3) Letakkan ikan di atas telenan yang telah dialasi dengan busa sterofoam.
Pastikan posisi kepala berada di sebelah kiri dan bagian abdomen (perut)
menghadap praktikan (Gambar 1). Kemudian ukur panjang ikan dengan
penggaris.
5
2.2 Tingkat Kematangan Gonad
1) Buatlah form isian data untuk mencatat hasil pengukuran dan pengamatan
No Panjang Berat Jenis Berat Deskripsi gonad TKG
ikan (mm) Ikan (g) Kelamin gonad (g)
SL TL
1
2
dst.
SL = Panjang standar, TL = Panjang total
2) Ukurlah panjang ikan (panjang total dan panjang standar)dan berat ikan
(Gambar 2). Catat hasil pengukuran pada form data TKG. Berilah kode atau
label pada ikan yang telah diukur dan letakkan di baki.
SL
TL
7) Amatilah morfologi gonad (lihat Tabel 1) dan catat hasil pengamatan pada
kolom deskripsi gonad (form data TKG).
8) Tentukan TKG ikan yang Anda amati pada kolom TKG
6
Secara umum, tingkat kematangan gonad ikan menurut Kesteven (Bagenal
dan Braun, 1968) disajikan pada Tabel 2 berikut.
9) Awetkan gonad ikan betina yang telah matang (TKG III dan IV) dalam alcohol
5% dalam wadah berlabel. Simpan dalam freezer.
7
10) Lakukan analisis data untuk mendapatkan rasio jenis jenis kelamin ikan,
hubungan TKG dengan panjang tubuh ikan dan GSI.
8
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kerajaan: Animalia
Ordo: Perciformes
Famili: Serranidae
Genus: Plectropomus
Spesies: P. leopardus
Hasil pengamatan
9
Dari hasil pengamatan ini, telah diidentifikasi seksualitas dari ikan kerapu
merah.Ikan kerapu kerapu merah termasuk jenis ikan hermaphrodit protogini
yaitu berubah kelamin dari betina menjadi jantan pada ukuran tertentu. Effendi
(2002) menyatakan bahwa ikan kerapu merupakan jenis ikan bertipe hermaprodit
protogini, dimana proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betima ke fase
jantan atau ikan kerapu ini memulai siklus hidupnya sebagai ikan betina
kemudian berubah menjadi ikan jantan. Fenomena perubahan jenis kelamin
pada ikan kerapu sangat erat hubungannya dengan aktivitas pemijahan, umur,
indeks kelamin dan ukuran (Anonim, 1999 dalam Turangan 2000).
Hasil Pengamatan
10
Dari hasil pengamatan, diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Panjang Jenis
Berat Berat
No ikan (mm) Kelami Deskripsi gonad TKG
Ikan (g) gonad (g)
SL TL n
Tekstur lembek dan
20 23,1 26,2 479,1 J 13,111 II
berwarna pucat
Warna oranye
21 23,2 26,1 53,99 B 18,106 kemerahan dan telur IV
jelas
Kecil dan telur tidak
22 23,3 27,1 44,10 B 11,384 I
nampak
Warna oranye
23 22,1 26,1 64,43 B 20,681 kemerahan, padat dan IV
terlihat telur
Berlendir,warna putih
24 25,1 28,6 52,53 J 14,352 III
terang
Kemerahan,terdapat
25 22,5 25,4 59,01 B 13,456 III
telur namun tidak jelas
Warna putih pucat dan
26 23,4 27,3 44,24 J 13,536 II
lembek
27 23,9 27,7 49,58 J 11,576 Warna putih pucat II
Warna pucat, berlendir
28 21,9 25,4 57,13 J 13,246 II
dan lembek
Warna putih pucat dan
29 22,5 25,5 54,02 J 12,806 II
berlendir
Padat, warna oranye
30 22,9 25,9 45,63 B 17,661 IV
terang dan terlihat telur
31 22,1 25,5 53,00 J 12,376 Warna putih susu pucat II
Warna pucat dan
32 23,5 26,9 48,90 J 13,123 II
lembek
33 22,7 26,2 43,50 J 13,053 Lembek,berlendir,pucat II
34 21,5 26,9 62,12 J 12,608 Warna abu-abu pucat II
Warna oranye
35 23,5 27,4 56,21 B 19,733 kemerahan dan telur IV
terlihat jelas
Warna oranye
36 23,3 26,9 67,20 B 16,983 kemerahan dan telur IV
terlihat jelas
Warna merah pucat dan
37 22,5 26,1 48,18 J 12,946 II
berlendir
Warna oranye
38 24,9 28,7 48,22 B 18,957 kemerahan dan telur IV
terlihat jelas
11
Perbandingan 11 : 8
8 8
= = 0,7 : = 1
11 8
Nilai (x) yang menunjukkan perbandingan antara berat gonad dan berat tubuh
ikan termasuk gonad dikali 100%
Wg
Gsi = X 100 %
Wb
12
12,37 g
ikan 12 (31) Gsi = x 100 % = 23,3
53,00 g
13 ,12 g
ikan 13 (32) Gsi = x 100 % =26,8
48,90 g
13,05 g
ikan 14 (33) Gsi = x 100 % = 30
43,50 g
12,60 g
ikan 15 (34) Gsi = x 100 % = 20,2
62,12 g
19,73 g
ikan 16 (35) Gsi = x 100 % = 35,0
56,22 g
16,98 g
ikan 17(36) Gsi = x 100 % =25,2
48,18 g
12,94 g
ikan 18 (37) Gsi = x 100 % = 26,8
48,18 g
18,95 g
ikan 19 (38) Gsi = x 100 % = 39,2
48,22 g
13
kecermatan, kesabaran dan ketelitian dalam menghitung jumlah telur tersebut.
Hasil praktikum, didapatkan jumlah dan berat telur ikan seperti berikut:
Wg x
F:
Q
Q : berat telur
Wg : berat gonad
X = jumlah telur
18,10 x 609
21. F = = 873,4
12,62
20,68 x 418
23. F = = 722,1
11,97
13,48 x 310
25. F = = 373,4
11,19
17,66 x 425
26. F = = 611,6
12,27
19,73 x 895
35. F = = 811,3
12,94
16,98 x 850
36. F = = 1,180
22,23
12,95 x 678
38. F = = 682,6
18,826
14
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Sadovy, Y.J. & Colin, L.P. (1995). Sexual development and sexuality in thNassau
grouper. Journal of Fish Biology. (46):961-976. DOI:10.1111/j.1095
8649.1995.tb01401.xSadovy, Y.J. (2005). Troubled
Effendie, Moch. Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan (Dasar Pengembangan Teknik Perikanan). Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
17