Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENANGANAN REAKSI ANAFILAKTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

A 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan di: Takalar


Direktur
STANDAR
21 Januari 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

PROSEDUR 1. Petugas yang memberikan penjelasan memperkenalkan diri kepada pasien atau
keluarganya dan menyampaikan penjelasan tentang informasi yang dibutuhkan.
2. Informasi yang disampaikanolehpetugaskepadapasiendanKeluarga/
waliadalahpenjelasantentangisiformulirpesetujuanumum yang meliputi:
a. Persetujuanuntukperawatandanpengobatan
b. Persetujuanpelepasaninformasi
c. Hakdantanggungjawabpasien
d. Informasirawatinap
e. Privasi
f. Informasibiaya
3. Penjelasan harus diberikan secara lengkap dengan bahasayang mudah dimengerti
atau dengan cara lain agar dapatmempermudah pemahaman.
4. Pasien / Keluarga diberi kesempatan untuk bertanya atau mendapat penjelasan
ulang dari Petugas.
5. Pasien/ Keluarga mengisi dan menandatangani formulirinformasi dan memahami
tentang pelayanan kesehatan yang persetujuan umum.
6. Petugaspemberiinformasimembubuhkantandatangan
7. Perstujuan Umum dapat diberikan oleh pasien / keluarga terdekat setelah
mendapat akan diberikan dengan segala konsekuensinya serta menyetujuinya.
8. Persetujuan terhadap pelayanan kesehatan harus sudah diisi dengan
ditandatangani sebelum pasien masuk unit pelayanan
9. Formulir persetujuan Umum Yang sudah ditandatangani dimasukkan kedalam
berkas Rekam Medis pasien.
10. Petugas mencatat didokumentasikan dalam berkas Rekam Medis dengan
mencantumkan tanggal , waktu , nama dan tandatangan pemberi dan penerima
penjelasan.

PEMILAHAN SAMPAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
…/SPO/…./RS-MCM/2019 1/1
Reaksi anafilaktik adalah reaksi hipersensitivitas generalisata atau sistemik yang terjadi
dengan cepat (umumnya 5-30 menit sesudah suntikan) serius dan mengancam jiwa. Jika
PENGERTIAN
reaksi tersebut cukup hebat dapat menimbulkan syok yang disebut sebagai syok
anafilaktik.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan reaksi anafilaktif di
TUJUAN
tingkat RSUD H.Padjonga Daeng Ngalle Takalar
SK Direktur Nomor ……………… Tahun 2021 tentang Kebijakan prosedur penanganan
KEBIJAKAN
reaksi anfilaktif di RSUD H.Padjonga Daeng Ngalle Takalar.
PROSEDUR
1. Nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernapasan, status mental, kulit, dan berat badan
(massa)
2. Berikan epinefrin (adrenalin) intramuskular pada regio midanterolateral paha, 0,01
mg/kg larutan 1:1000 (1 mg/ml), maksimum 0,5 mg (dewasa): catat waktu
pemberian dosis dan ulangi 5-15 menit jika diperlukan.
3. Letakkan pasien telentang atau pada posisi paling nyaman jika terdapat distres
pernapasan atau muntah, elevasi ekstremitas bawah.
4. Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi (6-8 L/menit) dengan masker atau
oropharingeal airway.
5. Berikan akses intravena menggunakan jarum atau kateter dengan kanula diameter
besar (14-16 G), jika diperlukan, berikan 1-2 liter cairan NaCl 0.9% (isotonik) salin
dengan cepat (mis: 5-10 ml/kg pada 5-10 menit awal pada orang dewasa)
6. Jika diperlukan, lakukan resusitasi kardiopulmoner dengan kompresi dada secara
kontinyu dan amankan pernapasan.
7. Monitor tekanan darah pasien, denyut, dan fungsi jantung, status pernapasan, dan
oksigenasi pasien sesering mungkin dalam interval regular.
8. Catat tanda tanda vital (kesadaran, frekuensi denyut jantung, frekuensi pernapasan,
denyut nadi) setiap waktu dan catat dosis setiap pengobatan yang diberikan.
Yakinkan catatan detail tersebut juga dibawa bersama pasien ketika dirujuk.
9. Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas, sehingga pasien tersebut tidak boleh
lagi mendapat jenis vaksin tersebut.
a. Tim Vaksinator RS
UNIT TERKAIT b. Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai