A. Pendahuluan
Salah satu kegiatan penting dalam pelaksanaan UKS adalah penjaringan peserta didik.
Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk deteksi dini para peserta didik mengenai ada/tidaknya masalah
kesehatan. Hal ini dilakukan agar peserta didik yang memiliki masalah kesehatan dapat
segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Menkes menyatakan, di dalam program UKS tercakup pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang disebut Trias UKS. Jika Trias
UKS dilaksanakan dengan baik akan berdampak meningkatnya penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sedini mungkin di kalangan peserta didik
Di samping itu, keberhasilan pelaksanaan UKS juga sangat ditentukan oleh peran dan
dukungan seluruh warga sekolah, baik para guru, peserta didik, dan masyarakat di
lingkungan sekolah. Orangtua peserta didik juga mempunyai peran yang sangat penting
dalam mensukseskan UKS, utamanya dalam menggerakkan terlaksananya UKS.
Sedangkan warga sekolah berperan dalam mengupayakan terjaminnya kesehatan dan
kebersihan lingkungan sekolah yang kondusif untuk hidup sehat yang: 1) bebas sari
asap rokok dan Narkoba; 2) memungkinkan dilaksanakannya
aktivitas fisik; serta 3) memungkinkan peserta didik mengkonsumsi makanan yang sehat
dan bergizi seimbang.
B. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Sesuai dengan visi dan misi
pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 yang bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, maka dalam
pelaksanaannya harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat serta seluruh kelompok
umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).
Program yang dikembangkan dalam penanganan masalah kesehatan pada anak
sekolah dasar di antaranya adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pelaksanaan
program UKS ini dilakukan secara lintas sektoral maupun lintas program karena UKS
merupakan salah satu upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas (Depkes, 2004).
Hal ini sesuai dengan program kesehatan di sekolah sebagai kesehatan masyarakat
yang telah berkembang, dimana sekolah telah memperluas perspektif kesehatannya
secara keseluruhan yang telah menjadi perhatian utama (Turner et al., 1961).
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 79 Ayat 1
menjelaskan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta
didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Ayat 2 juga menjelaskan bahwa,
kesehatan sekolah sebagaimana pada ayat (1) diselenggarakan melalui sekolah formal
dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain (Depkes, 2009). Terkait dengan
surat keputusan bersama 4 menteri, yaitu menteri kesehatan, menteri pendidikan,
menteri agama, dan menteri dalam negeri Republik Indonesia Nomor :
1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor : MA/230 A/2003,
Nomor : 26 Tahun 2003 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan
Sekolah.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui tiga
program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan
program pokok UKS di sekolah ataupun pendidikan luar sekolah diperlukan program
pendukung yaitu : ketenagaan, pendanaan, sarana prasarana serta penelitian dan
pengembangan, pembinaan serta pengembangan UKS dilaksanakan oleh tim UKS
yang terdiri atas : tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina
UKS kabupaten/kota, tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah
(SKB 4 Menteri, 2003).
Kegiatan penjaringan/skrining yang dilakukan meliputi pemeriksaan
kesehatan yaitu pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan gigi dan mulut,
mata, telinga, rambut, kuku dan kulit dengan sasaran siswa kelas satu. Kegiatan
tersebut juga dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembinaan lingkungan
sekolah yang terdiri dari kebersihan ruang kelas, halaman, kamar mandi/WC, dan
kantin sekolah.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam upaya pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan keadaan umum, indera, dan
status gizi.
b. Menanamkan kebiasaan hidup sehat dan mendorong siswa untuk ikut serta dalam
berbagai usaha kesehatan serta ikut bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
dan
lingkungannya.
H. Sasaran
Siswa siswi baru klas 1 sekolah dasar