Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU DAKWAH

“PENGERTIAN DAKWAH PENGERTIAN ILMU DAKWAH


DAN RUANG LINGKUP DAKWAH”

DOSEN PENGAMPU : NOVA DWIYANTI, M.Kom.I

KELOMPOK 1
Prasetio Amir Subekti ( 201451)
Rajabbul Amin (201650)

JURUSAN USHULUDIN, ADAB DAN DA’WAH


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


SULTAN ABDURRAHMAN

2020
2
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian Dakwah,
Pengertian Ilmu Dakwah dan Ruang Lingkup Ilmu Dakwah

Shalawat serta salam tak terlupakan semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Karena beliaulah petunjuk dari jalan kegelapan menuju jalan
keterangan dan juga sebagai penyelamat di dunia dan di akhirat ini yakni Addin Al
Islam.

Penyusunan makalah ini di buat penulis dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “Ilmu Dakwah” di program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di
Jurusan Ushuludin, Adab dan Dakwah

Sebagai penulis kami masih dalam proses pembelajaran jika pada saat penyajian
makalah ini jika banyak kekurangan dan kesalahan mohon perhatiannya dan harap
dimaklumi . Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis pada khususnya pembaca pada umumnya .

Tanjungpinang, 30 September 2020

i
Penulis

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3
A. Pengertian Dakwah........................................................................................................3
B. Pengertian Ilmu Dakwah...............................................................................................6
C. Ruang Lingkup Dakwah................................................................................................7
BAB III KESIMPULAN .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era Rasulullah SAW, masyarakat arab kala itu tersusun atas berbagai
macam suku. Rasulullah SAW terlahir dan besar di tengah suku yang terpandang
di tanah Arab kala itu, yakni suku Quraisy. Islam datang sebagai agama yang
menuntun masyarakat arab agar melaksanakan perintah Allah SWT. Perjuangan
baginda Rasulullah SAW tidak mudah sebab setiap suku tidak setuju ajaran
monotheisme yang diajarkan baginda Rasulullah SAW, dengan kegigihannya
pun agama islam berkembang hingga saat ini.
Agama Islam berkembang hampir di seluruh negara yang ada di dunia,
bahkan pernah mencapai dua per tiga dunia tak lain karena aktivitas berdakwah.
Penyebaran agama Islam dilakukan tanpa henti dan dilakukan oleh setiap umat
muslim di dunia. Karena dakwah merupakan kewajiban individu sekaligus juga
kewajiban kolektif bagi umat Islam.
Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong umatnya untuk
senantiasa aktif dalam kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat islam
sangat bergantung dan berkaitan erat dengan dakwah yang dilakukannya. Oleh
karena itu dalam Al-Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan Absatu
Qaula.
Dakwah menjadi tugas yang harus dilakukan oleh setiap muslim, dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab, bahkan dakwah itu menjadi tugas rutin
dan kesinambungan dari masa ke masa sampai kelak di kemudian hari. Dakwah
dapat dilakukan di mana saja, seperti masjid, rumah, lingkungan masyarakat,
kampus dan lain-lain.
Begitu sempurnanya agama Islam, karena semuanya telah diatur dalam
Al-Qur’an dan Hadist. Perihal dakwah sudah tentu didasarkan pada Al-Qur’an
dan Hadist dan rujukan yang lainnya , karena itu perlunya kami menjelaskan
dasar dan tujuan dari dakwah itu sendiri guna terpahami hakikat dakwah bagi
semua kalangan.

1
B. Rumusan Masalah

a. Apa yang mendasari dakwah di dalam Islam ?


b. Apa itu pengertian dakwah dan ilmu dakwah ?
c. Apa Ruang lingkup ilmu dakwah?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan makalah diatas adapun tujuan masalahnya sebagai


berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dakwah dan ilmu dakwah
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam menyampaikan dakwah
3. Untuk mengetahui dasar-dasar dakwah dalam Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dakwah

Dakwah berasal dari bahasa Arab, da’ayad’u-du’a-an/da’watan yang


artinya memanggil Arti dakwah menurut etimolgi (Bahasa) adalah panggilan,
seruan, ajakan. Menurut Wikipedia Indonesia Kata Dakwah (Arab: ‫دعوة‬, da‘wah;
"ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil
orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah,
syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari
kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.1
Sedangkan menurut istilah (terminologi) dakwah itu terbagi kepada dua
bagian, yaitu :
a. Arti dakwah dalam Islam dalam arti terbatas penyampaian Islam
kepada manusia, baik secara lisan maupun tulisan ataupun secara
manusia ( Panggilan, Seruan dan ajakan kepada manusia pada
islam)
b. Arti dakwah dalam arti luas adalah penjabaran, penerjemahan
serta pelaksanaan Islam dalam perilaku kehidupan dan
penghidupan manusia (termasuk didalamnya politik, ekonomi,
sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Dakwah
dalam arti luas adalah seluas kehidupan dan penghidupan itu
sendiri.2
Dakwah sebagai aktivitas di dalam kehidupan seorang muslim, maka
sudah tentu aktivitas tersebut harus berlandaskan pada dasar ajaran agama Islam
itu sendiri, adapun pokok landasan ajaran Islam pada dasarnya adalah Al-Qur’an
dan Hadist. Sedangkan pelaksanaan dakwah tersebut, juga menyangkut
komunikasi antar sesama manusia dalam masyarakat. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan pula peraturan yang berlaku di dalam masyarakat tersebut, sehingga

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah
2
Alwi, Susiati, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. (Surabaya:2010),hal: 1

3
dengan demikian pelaksanaan dakwah tidak banyak mengalami hambatan-
hambatan.
Dalam membahas dasar dakwah, perlu dikemukakan adanya dua macam
dasar, yaitu dasar keagamaan dan dasar kemasyarakatan atau kenegaraan.3
a. Dasar Keagamaan
Terdapat banyak ayat yang secara mungkin menunjukkan kewajiban
melaksanakan dakwah di dalam Al-Qur’an maupun Hadist, disamping menjadi
pedoman setiap aktivitas seorang muslim. Seperti contoh didalam Al-Qur’an
disebutkan antara lain :
 Q.S An-Nahl ayat 125

َ ‫ك هُ َو أَ ْعلَ ُم بِ َمن‬
‫ض َّل‬ َ َّ‫ك بِ ْٱل ِح ْك َم ِة َو ْٱل َموْ ِعظَ ِة ْٱل َح َسنَ ِة ۖ َو ٰ َج ِد ْلهُم بِٱلَّتِى ِه َى أَحْ َسنُ ۚ إِ َّن َرب‬ ِ ِ‫ع إِلَ ٰى َسب‬
َ ِّ‫يل َرب‬ ُ ‫ٱ ْد‬
َ‫عَن َسبِيلِ ِهۦ ۖ َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْٱل ُم ْهتَ ِدين‬

Referensi: https://tafsirweb.com/4473-quran-surat-an-nahl-ayat-125.html
Artinya :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.(Q.S An-Nahl:125)
Menurut Yunahar Ilyas bahwa salah satu faktor penentu keberhasilan
dakwah adalah metode tang tepat. Rasulullah SAW sangat berhasil dalam
berdakwah karena beliau dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada orang
yang tepat dengan cara yang tepat pada waktu yang tepat. Dalam bahasa Al-
Qur’an metode yang tepat itu adalah bil-hikmah wal mau’izhah al-hasanah, yang
difirmankan oleh Allah SWT dalam QS. An-Nahl: 125 di atas.
 Salah satu hadits
Di Samping ayat Al-Qur’an banyak pula Hadist mengenai dasar
berdakwah. Rasulullah SAW sendiri pun sebagai pembawa risalah dan hamba
Allah SWT yang ditunjukakan sebagai utusan. Allah SWT telah bersabda

3
Hafi, Ashari , pemahaman & pengalaman dakwah, ( Surabaya: 1993) hal 132

4
kepada umatnya untuk berusaha dalam bidang dakwah. Berdasarkan sabda
beliau yang dririwayatkan oleh Bukhari Muslim yang berbunyi

ِ ِ ِِ
َ ‫َم ْن َرأَى ِمْن ُك ْم ُمْن َك ًرا َفْلُيغَِّي ْرهُ بِيَ ده فَ ِإ ْن مَلْ يَ ْس تَ ِط ْع فَبِل َس انِِه فَ ِإ ْن مَلْ يَ ْس تَ ِط ْع فَبِ َق ْلبِ ِه َوذَل‬
‫ك‬
)‫وراه صحيح مسلم‬ (.‫ان‬ ِ َ‫َضعف اإْلِ مي‬
ُ َْ ‫أ‬

Referensi:http://www.follyakbar.id/2012/07/hadits-hadits-dakwah.html
Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran,
maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan
mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah
kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman” ( Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim).
Hadist ini menunjukkan bahwa perintah kepada umat islam untuk
mengadakan dakwah sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Selemah
lemahnya keadaan seseorang, setidaknya dia tetap berkewajiban menolak
kemungkaran dengan hatinya. Kalau dia masih dianggap Allah SWT sebagai
orang yang masih memiliki iman, penolakan kemungkaan dengan hati tempat
bertahan yang minimal, setidaknya dia telah bersaksi pada hatinya bahwa
perbuatan itu salah satu Nahi Mungkar.4
b. Dasar Kemasyarakatan atau kenegaraan
Landasan ini lebih mengarah kepada pelaksanaan dan teknis operasional
dakwah yang berkaitan erat dengan lingkungan di mana dakwah itu dilakukan.
Peranan dakwah di dalam kehidupan bangsa kita menduduki tempat yang sangat
penting di dalam kehidupan negara kita sangat penting di dalam mewujudkan
masyarakat pancasila, yakni masyarakat yang sosialistis-religius. Pancasila
merupakn ideologi negara yang harus menjiwai dan mewarnai kehidupan
politik,ekonomi, sosial, dan budaya bangsa kita. Pancasila merupakan
pandangan hidup yang harus menjadi wujud kehidupan kita semua.5
Dalam rangka mewujudkan masyarakat sosialistis-religius tersebut,
dakwah memegan peranan yang sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan kehidupan keagamaan di tanah keahiran kita ini. Karena

4
Natsir, Muhammad,Fiqhud Dakwah, (Semarang:1984),hal 113
5
Hafi, Ashari,Pemahaman & pengamalan dakwah ( Surabaya:1993), hal 135

5
membangun dan mengembangkan kehidupan keagamaan merupakan bagian dari
pembangunan nasional dalam rangka membangun manusia sutuhnya. Dengan
demikian prinsip-prinsip dakwah dapat dilakukan dengan teknis dan pelaksanaan
yang tepat , sedangkan sifat dakwah yang jelas, tegas, luges, fleksibel, berproses,
dapat dijabarkan dengan cermat dan baik.
Dakwah adalah kegiatan yang bertujuan perubahan positif bagi manusia,
perubahan positif tersebut mengarah pada peningkatan keimanan seseorang,
karena bertujuan yang baik, maka secara otomatis kegiatannya bersifat baik
pula. Ukuran baik dan buruknya sesuatu terangkum dalam syariat islam yang
termaktub dalam Al-Qur‘an dan Hadist. Dengan demikian, dapatlah dipahami
bahwa sebuah ajakan, seruan ataupun panggilan yang mengarah pada perbuatan
yang merusak tidak termasuk pada arti hakiki dari dakwah itu sendiri

B. Pengertian Ilmu Dakwah

Ilmu, ( Arab: ‫ )ال ِع ْلـ ُم‬adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki,


menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.6
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terbentuk
dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga
cabang itu terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.
Penjelasan di atas menjadi pintu masuk untuk menemukan identitas ilmu
dakwah. Dakwah belum dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan karena
belum memiliki kerangka keilmuan. Dengan alasan belum memiliki Batasan

6
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu

6
obyek kajian, sistematika konsep yang jelas, serta belum memiliki perangkat
metodologi untuk memahami masalah dakwah sebagaimana mestinya.7
Dengan diketahuinya pengertian ilmu, maka dapat dijabarkan tentang
definisi ilmu dakwah yaitu :
1. Menurut Wardi Bactiar menjelaskan ilmu dakwah terdiri dari
sejumlah pengetahuan tentang proses bagaimana upaya mengajak
manusia ke jalan Allah SWT yang tersusun secara sistematis, logis,
berupa pemikiran manusia obyektif dan hasilnya dapat diuji oleh
siapapun.8
2. Wahidin Saputra menjelaskan bahwa ilmu dakwah sebagai sebuah
ilmu yang mempelajari tentang bagaimana berdakwah atau
mensosialisasikan ajaran Islam kepada masyarakat dengan berbagai
pendekatan agar nilai-nilai ajaran agama Islam dapat terealisasikan
dalam kehidupan, dengan tujuan mendapat ridha Allah Swt.9
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu dakwah
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses penyampaian nilai-nilai
ajaran islam yang mencakup seluruh unsur-unsurnya dalam rangka mencapai
kehidupan umat islam yang lebih baik guna mencari ridha Allah SWT.

C. Ruang Lingkup Dakwah

Objek merupakan syarat yang utama dalam ilmu pengetahuan agar


dikatakan objektif , suatu ilmu ada yang disebut sebagai objek material dan
objek formal. Beberapa ilmu pengetahuan bisa sama objek materialnya, tapi
berbeda obyek formalnya, inilah yang membedakan antara ilmu yang satu
dengan ilmu yang lain.10
Objek ilmu dakwah terbagi kepada dua, yaitu: objek material dakwah adalah
ajaran pokok agama Islam (Al-Quran dan Hadist), serta manifestasinya dalam
semua aspek kegiatan dan kehidupan umat islam dalam sejarah Islam.

7
M. Rosyid Ridha, Afif Rifa’I dan Suisyanto,Pengantar Ilmu dakwah:sejarah,Perspektif, dan ruang
lingkup,(Yogyakarta:2017),hal51-52.
8
Ibid,hal 54.
9
Ibid.
10
Ibid.hal 87.

7
Sedangkan objek formal kajian ilmu dakwah adalah mengungkap salah satu
aspek dari objek material, yaitu aspek yang berhubungan dengan kegiatan
mengajak umat manusia, beramar ma’ruf nahyi munkar supaya umat manusia
masuk kepada jalan Allah dalam semua segi kehidupan.
Dalam membahas ruang lingkup dalam dakwah, perlu dikemukakan
adanya dua macam objek, yaitu Objek material ilmu dakwah dan objek formal
ilmu dakwah.
a. Objek Material Ilmu Dakwah
Objek material ilmu dakwah adalah sebuah aspek ajaran Islam yang
terdapat dalam Al-Qur’an, Hadits atau hasil Ijtihad Ulama. Secara material objek
kajian ilmu dakwah meliputi wilayah yang sangat luas, yaitu meliputi :
1). Manusia, sebagai pelaku dakwah ( da’I dan mad’u)
2). Lingkungan dimana manusia berada dan
3). Agama Islam sebagai ajaran pokok dalam dakwah .
Ilmu dakwah mencoba melihat interaksi antara manusia yang menjadi
subjek (Da’i) dan objek (Mad’u) dalam proses dakwah, Islam sebagai pesan
dakwah dan lingkungan di mana manusia akan menerapkan dan Mengamalkan
nilai-nilai islam, serta Allah yang menurunkan Islam dan Memberikan takdirnya
yang menyebabkan terjadinya perubahan keyakinan, Sikap dan tindakan.
Dengan demikian, ruang lingkup ilmu dakwah tidak akan pernah terlepas dari
Pembahasan tentang Allah SWT, manusia dan lingkungan di mana proses
dakwah Terjadi. Objek material ini termanifestasi dalam disiplin ilmu-ilmu
keislaman lainnya yang kemudian berfungsi sebagai ilmu baru disiplin dakwah.
b. Objek Formal Ilmu Dakwah
Objek formal ilmu dakwah adalah sudut pandang tertentu yang dikaji
dalam disiplin utama ilmu dakwah, yaitu disiplin tabliq, pengembangan
masyarakat islam dan manajemen dakwah. Objek formal kajian ilmu dakwah
adalah mempelajari hakikat dakwah. Lebih lanjut objek formal ilmu dakwah ini
akan berkaitan erat dengan persoalan mengenai materi dakwah, bemtuk dakwah,
metode penyampaian dakwah, efek penyampaian ajaran islam tersebut, pada
sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat yang menerima dakwah.11

11
M. Hasan,Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah,(Surabaya:2013),Hal 137.

8
Oleh karena itu secara garis besar, ruang lingkup ilmu dakwah adalah:
1. Bentuk-bentuk penyampaian ajaran islam dari seseorang atau kelompok
kepada seseorang atau kelompok yang lain.
2. Cara-cara penyampaian ajaran islam tersebut yang menyangkut
pendekatan, metodenya maupun medianya
3. Efek penyampaian ajaran tersebut terhadap sikap dan tingkah laku
individu dan masyarakat yang menerimanya
Untuk memahami dan menguji kebenaran sesuatu yang menjadi objek
studi ilmu dakwah, ilmu dakwah masih belum memiliki metode yang khusus.
Pengetahuan itu dapat diperoleh dengan sengaja dan kadang-kadang biasa juga
di peroleh secara tidak sengaja.
Pengetahuan itu menurut Ir. Pedwijatna di katakan bisa berupa
pengetahuan khusus dan berupa pengetahuan umum. Apabila hal ini di terapkan
dalam dakwah, maka pengetahuan tentang satu segi dari beberapa segi
pelaksanaan dakwah adalah merupakan pengetahuan yang khusus mengenai segi
dakwah tersebut.12
Apabila pengetahuan itu semakin mendalam dan ditambah dengan
pengetahuan lainnya mengenai segi-segi lain yang lebih luas dari dakwah, maka
pengetahuan itu dapat berkembang menjadi pengetahuan umum tentang dakwah.

12
M. Hasan,Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah,(Surabaya:2013),Hal 139.

9
BAB III
KESIMPULAN

Dakwah adalah kegiatan yang bertujuan perubahan positif bagi manusia,


perubahan positif tersebut mengarah pada peningkatan keimanan seseorang,
karena bertujuan yang baik, maka secara otomatis kegiatannya bersifat baik
pula. Ukuran baik dan buruknya sesuatu terangkum dalam syariat islam yang
termaktub dalam Al-Qur‘an dan Hadist. Dengan demikian, dapatlah dipahami
bahwa sebuah ajakan, seruan ataupun panggilan yang mengarah pada perbuatan
yang merusak tidak termasuk pada arti hakiki dari dakwah itu sendiri.
Sementara itu, ilmu dakwah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
proses penyampaian nilai-nilai ajaran islam yang mencakup seluruh unsur-
unsurnya dalam rangka mencapai kehidupan umat islam yang lebih baik guna
mencari ridha Allah SWT.
Ruang lingkup ilmu dakwah adalah bentuk-bentuk penyampaian ajaran
islam dari seseorang atau kelompok kepada seseorang atau kelompok yang lain.
Cara-cara penyampaian ajaran islam tersebut yang menyangkut pendekatan,
metodenya maupun medianya. Efek penyampaian ajaran tersebut terhadap sikap
dan tingkah laku individu dan masyarakat yang menerimanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Hafi. (1993) Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, Surabaya : Al-Ikhlas.


Alwy, Susiati. (2010) Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. Surabaya : Alpha.
Hasan, Muhammad. ( 2013) ,Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah,Surabaya:Salsabila M.
Rosyid Ridha, Afif Rifa’I dan Suisyanto. (2017) Pengantar Ilmu dakwah:sejarah,Perspektif,
dan ruang lingkup, Yogyakarta : Samudera biru.
Natsir, Muhammad. (1991) Fiqhud Dakwah, Solo: Ramadhani
https://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah

https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu

11

Anda mungkin juga menyukai