Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya para wali anak didik yang menjadi
pekerja dari pagi hari hingga siang menjelang sore hari, dan kemajuan zaman yang
sangat pesat dengan globalisasi mereka ingin tetap terpenuhinya hak-hak anak
mendapatkan pendidikan umum dan keagamaan dalam satu kelola lembaga yang
berkualitas. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Konsep penerapan TQM di
TKIT Umar Bin Khathab Kudus analisis internal dan eksternal, melakukan evaluasi
program sekolah yang dilakukan setiap awal dan akhir semester, dengan berprinsip;
partisipasi aktif dari semua pihak, Berorientasi pada mutu berdasarkan kepuasan
pengguna, dinamika manajemen top down dan bottom up, menanamkan budaya
“team work” dengan baik, menanamkan budaya problem solving melalui konsep
PDCA (Plan-Do-Check-Action), sertaperbaikan berkelanjutan. (2) Implementasi
TQM pendidikan dalam pengembangan kurikulum dengan pendekatan uswah
hasanah di TKIT Umar bin Khathab Kudus; fokus pada pelanggan, keterlibatan
total, pengukuran, komitmen, perbaikan berkelanjutan, (3) Peranan TQM
pendidikan dalam meningkatkan kinerja organisasi dengan pendekatan uswah
hasanah di TKIT Umar bin Khathab Kudus; obsesi terhadap mutu, pendekatan
ilmiah, kerjasama tim (teamwork), pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang
terkendali, kesatuan tujuan.
Kata Kunci : Total Quality Management; Uswah Hasanah; TKIT
Abstract
This research is motivated by the number of guardians of students who become
workers from the morning until noon in the afternoon, and the progress of the times
is very rapid with globalization they want the fulfillment of children's rights to get
general and religious education in a quality management institution. The results of
this study are as follows: (1) The concept of applying TQM at TKIT Umar Bin
Khathab Kudus, internal and external analysis, evaluating school programs
conducted at the beginning and end of the semester, principally; active
participation of all parties, quality oriented based on user satisfaction, top down
and bottom up management dynamics, instilling a culture of "team work" well,
instilling a culture of problem solving through the concept of PDCA (Plan-Do-
Check-Action), and continuous improvement. (2) Implementation of TQM
education in the development of curricula with the approach of hasanah at TKIT
Umar bin Khathab Kudus; focus on customers, total involvement, measurement,
commitment, continuous improvement, (3) the role of TQM education in improving
organizational performance with the approach of hasanah prayer at TKIT Umar
bin Khathab Kudus; obsession with quality, scientific approach, teamwork,
education and training, controlled freedom, unity of purpose.
Keywords: Total Quality Management; Uswah Hasanah; TKIT
Himmatul
A. Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab 1, Pasal 1). Interaksi yang terjadi antara individu dengan
lingkungan sekitarnya, membuktikan bahwa telah terjadi adanya proses belajar
mengajar.
Peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri sebuah keniscayaan yang
harus dilakukan di dunia pendidikan. Suatu proses yang terintegrasi dengan
proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada bab IV pasal II ayat
2 menyatakan bahwa ”pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan
layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi” (Undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada bab IV pasal II ayat 2,
diakses pada tanggal 27 Oktober 2017).
Berdasarkan situasi zaman saat ini ditengah-tengah kehidupan global
yang sangat kompetitif manusia akan merasasurviveketika ia dapat merubah
tantangan menjadi peluang, dan dapat mengisi peluang tersebut secara
produktif. Sementara itu faktor kepribadian atau moralitas yang baik akan
menjadi salah satu daya tarik dalam berkomunikasi dengan sesama manusia.
Masa depan membutuhkan manusia-manusia yang kreatif, inovatif, dinamis,
terbuka, bermoral baik, mandiri atau penuh percaya diri, menghargai waktu,
mampu berkomunikasi dan memanfaatkan peluang serta menjadikan orang lain
sebagai mitra (Abudin Nata, 2007 : 170).
Pendidikan di abad ini menuntut adanya manajemen pendidikan yang
modern, professional serta bernuansa pendidikan. Lembaga-lembaga
pendidikan diharapkan mampu mewujudkan peranannya secara efektif dengan
keunggulan dalam kepemimpinan, proses belajar mengajar, pengembangan
67
Himmatul
staf, kurikulum, tujuan dan harapan, iklim sekolah, penilaian diri, komunikasi,
dan keterlibatan orang tua atau masyarakat. Serta yang tidak kalah pentingnya
adalah sosok kinerja kepala sekolah dan guru yang ditandai dengan adanya
keunggulan dan profesionalisme dalam sikap nasionalisme dan jiwa juang,
keimanan serta ketakwaan, penguasaan Iptek, etos kerja dan disiplin, kerja sama
dan belajar dengan berbagai disiplin, wawasan masa depan, kepastian karier,
dan kesejahteraan lahir batin (Kunandar, 2007 : 12). Dalam konteks tujuan
pendidikan, manusia yang unggul adalah manusia yang cerdas dan berwatak
baik dalam bidang kecerdasan intelektual, sosio-emosional, maupun spiritual.
Manusia seperti inilah yang diharapkan akan dapat berguna dalam dunia yang
sedang berubah, dan mampu mencapai keunggulan dalam era persaingan global
(Abdul Aziz Wahab, 2011 : 275). Kemajuan bidang ekonomi suatu negara pada
gilirannya juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan proses
pendidikan.
Setiap anak memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang
berbeda-beda, hal itu dapat diketahui sejak usia dini anak mulai dapat
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hasil dari interaksi tersebut akan
menimbulkan perilaku yang berbeda dari sebelumnya. Hal ini dijelaskan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 ayat 14 yang menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, Pasal 1 ayat 14,
hlm. 2).Upaya penyelenggaraan suatu taraf pendidikan bagi masa usia pra
sekolah merupakan peran penting bagi tumbuh kembang anak untuk tahap usia
selanjutnya. Upaya ini salah satunya yakni penyelenggaraan pendidikan anak
usia dini yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke beberapa arah
diantaranya yakni Pertumbuhan dan perkembangan fisik,
kecerdasan,sosioemosional yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Maimunah Hasan, 2012 : 15-
16). Masa anak usia dini merupakan masa keemasan (the golden age), dan
68
Himmatul
69
Himmatul
70
Himmatul
71
Himmatul
72
Himmatul
73
Himmatul
74
Himmatul
75
Himmatul
76
Himmatul
77
Himmatul
78
Himmatul
79
Himmatul
80
Himmatul
81
Himmatul
82
Himmatul
orang tua yang sehari-harinya sibuk waktunya habis untuk kerja dari pagi sampai
sekitar sore. Program yang diutamakan untuk penerapan sistem Total Quality
Management selanjutnya adalah menanamkan budaya kerja tim. Dalam
membuat program kami bentuk Tim. Menanamkan budaya problem solving
melalui konsep PDCA (Plan-Do-Check-Action). Konsep penerapan manajemen
mutu terpadu selanjutnya yakni Menanamkan budaya problem solving,dan
perbaikan berkelanjutan. Komponen-Komponen Total Quality Manajemen
adalah sebagai berikut; Fokus pada Pelanggan, Keterlibatan Total, Pengukuran,
Komitmen, Perbaikan Berkelanjutan. Peranan Total Quality Management
pendidikan dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi dengan pendekatan Uswah
Hasanah di TK IT Umar Bin Khathab Kudus. Diantaranya yakni: Obsesi
terhadap mutu, Pendekatan Ilmiah, Kerjasama Tim (Teamwork), Pendidikan
Dan Pelatihan, Kebebasan yang Terkendali, Kesatuan Tujuan.
Daftar Pustaka
Data Dokumen Kurikulum TKIT Umar Bin Khathab Tahun. 2017. Yayasan
Pendidikan Al Fath TKIT Umar Bin Khathab Jl. Kudus-Jepara No. 82
Purwosari dan Jl. Pangeran Puger No. 33 Kudus.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Penddikan Non Formal
dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Kelompok Bermain.
83
Himmatul
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada bab
IV pasal II ayat 2, diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan Edisi 3,
Bumi Aksara, Jakarta.
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni. 2010. Education Management Analisis Teori
dan Praktik, Rajawali Pers, Jakarta.
84