Anda di halaman 1dari 6

Nama : Asri Patiar Br Regar

NIM : 3173331003
Mata Kuliah : Biogeogarfi
Kelas : D 2018
Dosen Pengampu : Muh Farouq Ghazali Matondang, S.Pd., M.Sc

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Deskripsikan menurut pendapat anda pengertian dan keadaan keanekaragaman


hayati di Indonesia pada saat ini
Jawab :
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi dan variabilitas
kehidupan di Bumi. Keanekaragaman hayati biasanya merupakan ukuran variasi pada
tingkat genetik, spesies, dan ekosistem.
Menurut pendapat saya, Keanekaragaman Hayati di Indonesia ialah salah satu
negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversitas) terbesar di
dunia. Salah satu penyebabnya adalah karena Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia, diapit dua benua, diapit dua samudera, dan memiliki garis pantai yang
panjang.
Kondisi keanekaragaman hayati Indonesia saat ini tengah terancam. Maraknya
perdagangan satwa ilegal, pencurian keanekaragaman hayati maupun sumber daya
genetik serta lemahnya perlindungan hukum menjadi penyebab semakin berkurangnya
jumlah keanekaragaman hayati Indonesia.

2. Sebutkan dan jelaskan apa sajakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


terjadinya Migrasi Hewan?
Jawab :
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Migrasi Hewan, yakni :
1. Faktor Tekanan
Tekanan dapat disebabkan oleh padatnya populasi. Tersedianya makanan yang
melimpah ruah dan ruang (teritorial) yang luas menyebabkan sebagian organisme
melakukan migrasi (pindah) untuk menghindari kompetisi, terutama kompetisi
intraspesies.
2. Faktor Transportasi
Transportasi baik berupa transportasi darat, laut dan udara dapat menjadi sarana
suatu kelompok hewan untuk menempati suatu wilayah baru. Misalnya melalui kapal
laut, kelompok tikus dapat berpindah dari satu pulau ke pulau lain.
3. Faktor Rusaknya Habitat/ Ekosistem Asal
Rusaknya habitat/ekosistem asal dapat disebabkan oleh bencana alam (gunung
meletus, banjir badang, angina putting beliung, dll). Dengan rusaknya
habitat/ekosistem asal maka memaksa hewan yang selamat untuk mencari habitat
baru.
4. Faktor Tersedianya Makanan
Makanan yang semakin berkurang karena berbagai sebab dapat mendorong
sebagian besar populasi bermigrasi untuk menghindari bencana kelaparan.
5. Faktor Predator
Serangan dari populasi predator ganas dapat mendorong populasi mangsa untuk
bermigrasi menjauh (menyelamatkan diri).
6. Faktor Parasit
Parasit dapat menyebabkan sebagian populasi yang masih sehat bermigrasi
menjauh.
7. Faktor Penyakit
Penyakit ganas dapat menyebabkan wabah sehingga menyebabkan sebagian
populasi yang sehat bermigrasi untuk menyelamatkan diri.
8. Faktor Kompetitor
Saingan yang diperoleh dari populasi kompetitor yang terlalu kuat dan dominan
menjadi pendorong populasi yang kalah bermigrasi menyingkir.
9. Faktor Iklim
Perubahan iklim berkala yang sangat ekstrim mendorong populasi yang tidak
mampu beradaptasi tetapi mempunyai daya jelajah yang sangat tinggi untuk
bermigrasi ke daerah yang lebih sesuai untuk hidupnya. Misalnya pada daerah yang
memiliki 4 musim, pada musim dingin, bangsa burung melakukan migrasi.
10. Faktor Manusia
Eksploitasi habitat yang dilakukan manusia secara membabi buta seperti
penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan rusaknya ekosistem suatu populasi.
Hal tersebut memacu hewan untuk keluar dari hutan seperti ke perkampungan
penduduk.
11. Faktor Mencari Pasangan
`Pada saat musim kawin, hewan jantan yang mengalami ekstrus (birahi) akan pergi ke
tempat/ daerah yang terdapat hewan betina untuk melakukan kopulasi (perkawinan)
12. Faktor Jembatan/ Teruzan
Jembatan penghubung antar pulau ataupun teruzan antar benua dapat menjadi
sarana bagi hewan untuk melakukan migrasi terutama bagi hewan darat.
13. Faktor Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran air, udara, maupun tanah.
Pencemaran dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan yang berbahaya bagi
kelangsungan hidup hewan di daerah tersebut. Sehingga memacu hewan untuk
mencari tempat yang tidak tercemar.
14. Faktor Potensi Berbiak yang Tinggi
Daya dukung lingkungan pada daerah asal tidak memungkinkan hewan untuk
berbiak secara optimal. Untuk itu, hewan akan mencari tempat baru yang mendukung
untuk berbiak secara optimal.
15. Faktor Ruang di Tempat Asal
Ruang/ daerah territorial di tempat asal yang semakin menyempit mendorong
hewan untuk mencari daerah territorial yang lebih luas.

3. Persebaran fauna dibagi menjadi 6 kawasan utama, sebutkan dan jelaskan keenam
kawasan tersebut
Jawab :
6 pembagian wilayah persebaran fauna di dunia menurut Alfred Russel, yakni :
1. Zona Neartik
Persebaran :
 Amerika Utara (AS dan Kanada):bagian timur (hutan gugur), bagian tengah
(padang rumput_ dan hutan taiga.
 Greenland yang tertutup salju.
Jenis Fauna:
 Beruang cokelat, berang-berang, tupai salamander, bison, karibu, kelinci, kalkun
dan bison.
2. Zona Neotropik
Persebaran :
 Daerah iklim tropik dan iklim sedang
 Meksiko selatan, Amerika tengah dan Amerika latin
Jenis fauna :
 kukang, armadilo, kelelawar pengisap darah, siamang, piranha, trenggiling,
anaconda, kura-kura galapagos, belut listrik.
3. Zona Australis
Persebaran:
 Sebagian besar daerah iklim tropis dan sebagian iklim sedang.
 Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, Oseania
Nama Fauna:
 Kangguru, koala, buaya, platipus, wallaby, burung pengisa madu, kiwi, kasuari.
4. Zona Oriental
Persebaran:
 Wilayah briklim tropik dan dominan hutan hujan.
 Benua Asia selaran dan Asia Tenggara (sampai wilayah peralihan)
Nama Fauna:
 Badak, harimau, orangutan, bekantan, gajah.
5. Zona Paleartik
Persebaran:
 Hewan bervariasi karena suhu di daerah tersebut tinggi dan curah hujan
bervariasi.
 Wilayah Eurasia dari kutub utara hinga Himalaya, Afganistan, Afrika, Inggris,
Jepang dan Selat Bering.
Nama Fauna:
 Lynx, landak, rusa kutub, bison, kambing gunung, panda, serigala, kelinci kutub,
burung pelatuk.
6. Zona Ethiopian
Persebaran:
 Wilayah Afrika, Madagaskar dan daratan Arab selatan
 Bagian utara wilayah Ethiopian berupa gurun Sahara
Nama Fauna:
 Gorila, simpanse, cheetah, jerapah, zebra, lemur, babon, singa, kudanil, unta.

4. Persebaran flora dapat dibagi menjadi beberapa wilayah bagian sebutkan dan
jelaskan wilayah penyebaran tersebut
Jawab :
Persebaran flora di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
subregion Indo-Malayan di bagian barat, subregion Australia atau Indo-Australian di
bagian timur.

1) Indo-Malayan
Persebaran ini meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam
kelompok Indo-Malayan ini adalah Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Bali.
Karakteristik flora yang terdapat di Indonesia Barat ,yakni :
 Jenis meranti-merantian sangat banyak
 Terdapat berbagai jenis rotan
 Tidak terdapat hutan kayu putih
 Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) sedikit
 Jenis tumbuhan sagu sedikit
 Terdapat berbagai jenis nangka

2) Indo-Australian.
Persebaran ini meliputi tumbuhan yang berada kawasan Indonesia Timur. Pulau-
pulau yang termasuk dalam kawasan Indo-Australian ini adalah Sulawesi, Maluku,
Nusa Tenggara, dan Papua.
Karakteristik flora yang terdapat di Indonesia Timur, yakni :
 Jenis flora meranti-merantian hanya sedikit 
 Tidak terdapat berbagai jenis rotan 
 Terdapat hutan kayu putih 
 Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa, dan khususnya di Papua 
 Banyak terdapat tumbuhan sagu 
 Tidak terdapat jenis nangka 

Namun selain itu terdapat juga bagian persebaran flora di Indonesia yakni
Kepulauan Wallacea (Sulawesi, Nusa Tenggara, Timor, dan Maluku) di bagian
tengah. Pembagian lebih spesifik terbagi atas 4 bagian yakni :

1) Flora Sumatra-Kalimantan
Secara umum wilayah sumatra dan kalimantan memiliki iklim hujan tropis
dimana memiliki curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi. Flora yang hidup
didaerah ini antara lain kayu meranti (Dipterocarpus), damar, berbagai jenis anggrek,
jenis lumut, cendawan (jamur), hutan bakau dan paku-pakuan.
2) Flora Jawa-Bali
Kondisi iklim di daerah jawa-bali sangatlah bervariasi. Semakin ke timur, curah
hujan di daerah ini akan semakin berkurang. Wilayah Jawa Barat didominasi oleh tipe
iklim hutan hujan tropis (Af) dan iklim muson tropis (Am). Sedangkan di wilayah
timur, akan dijumpai iklim sabana tropis (Aw), terutama di daerah Bali. Adapun flora
yang hidup di daerah ini antara lain pohon jati, pinus dan cemara.
3) Flora Kepulauan Wallacea
Kepulauan wallacea meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara
dan Pulau Timor. Daerah ini memiliki kelembaban udara yang rendah, kecuali
kepulauan Maluku.Adapun flora yang hidup di daerah ini antara lain vegetasi sabana
dan stepa tropis di wilayah Nusa Tenggara, vegetasi hutan pegunungan di sekitar
Sulawesi dan vegetasi hutan campuran di wilayah Maluku dengan jenis rempah-
rempah, seperti pala, cengkeh, kayu manis, kenari, kayu eboni, kayu cendana dan
lontar.
4) Flora Papua
Sebagian besar kondisi iklim di wilayah Papua didominasi oleh tipe iklim hujan
tropis (Af) sehingga jenis vegetasi yang menutupi kawasan ini adalah hutan hujan
tropis. Jenis floranya sangat khas antara lain pohon rasamala dan eucalyptus.

5. Jelaskan perbedaan antara paleontologi, biologi dan biogeografi


Jawab :

Perbedaan Paleontologi, Biologi dan Biogeografi


Paleontologi Biologi Biogeografi
 Paleontologi ilmu yang  Biologi ilmu tentang  Biogeografi ilmu yg
mempelajari kehidupan makhluk hidup, mempelajari tentang
praaksara. contohnya seperti falora keanekaragaman hayati
 Pada paleontology dan fauna. dan persebaran flora
mencakup pada  Biologi lebih dan fauna dipermukaan
pembelajaran tentang mempelajari tentang bumi berdasarkan ruang
fosil suatu organisme sifat fisik dari suatu dan waktu.
dan interaksinya dengan organisme.  Dalam biogeogarfi
organisme lain dan  Biologi lebih spesifik dalam
lingkungannya mempelajari tentang memperlajari factor-
stuktur dari organism faktor yang
 Biologi lebih menyebabkan
mempelajari tentang terjadinya perbedaan
pertumbuhan dari suatu antara jenis flora dan
organisme atau sering fauna pada suatu
disebut sebagai evolusi. wilayah dg wilayah
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai