Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adelia Falentina

Nim : PO.62.20.1.17.313
Prodi :D-IV Keperawatan Reg IV
M.Kuliah : Manajemen Bnecana

Manajemen Bencana
Penugasan Individu

1. Diskusikan dan sebutkan minimal masing-masing 2 (dua) contoh serangan bencana


yang cepat !
2. Diskusikan dan sebutkan minimal masing-masing 2 (dua) contoh serangan bencana
yang lambat !

Jawaban:
1. 2 (dua) contoh serangan bencana yang cepat
 Gempa Bumi
Pergerakan lempeng
 Salah satu penyebab terjadinya gempa adalah pergerakan lempeng bumi. Pergerakan
lempeng ini menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa. Besar
kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan
lempeng ini.
 Teori dari lempeng tektonik menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan
batuan. Sebagian besar area dari lapisan kerak ini akan hayut dan mengapung di
lapisan seperti salju. Lapisan ini kemudian bergerak perlahan sehingga terpecah dan
bertabrakan satu dengan yang lainnya.
 Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya gempa tektonik. Karena letak Indonesia
berada dalam tiga lempeng bumi. Jika salah satu dari ketiga ini bergerak dan
bergesekan dengan lempeng lain, maka kemungkinan terjadinya gempa sangatlah
besar.

 Tsunami
Tsunami dapat dipicu oleh gangguan pada dasar laut yang menyebabkan perpindahan
sejumlah besar air.Dalam proses kembalinya air yang terganggu ini menuju
ekuilibrium atau keadaan tenang, suatu gelombang dapat terbentuk dan menyebar
meninggalkan pusat gangguan, sehingga menyebabkan tsunami.Peristiwa-peristiwa
yang dapat menyebabkan perpindahan air seperti ini meliputi gempa bumi bawah laut,
longsor yang terjadi di dasar laut, jatuhnya benda ke dalam air seperti letusan gunung,
meteor, atau ledakan senjata.
2. 2 (dua) contoh serangan bencana yang lambat.
 Banjir

 Adanya penyumbatan

penyumbatan aliran sungai atau selokan menjadi pemicu terjadinya banjir. Terutama
masyarakat yang gemar sekali membuang sampah di sungai. Sehingga sewaktu waktu
sampah yang menumpuk bisa mengakibatkan banjir.

 Intensitas hujan yang tinggi

Intensitas hujan yang relatif tinggi dapat menyebabkan sungai tidak dapat menampung
volume air yang dapat melampau kapasitas.

 Penebangan Pohon

Penebangan hutan bisa menyebabkan hutan menjadi gundul. Hal ini tentu akan berdampak
terhadap lingkungan sehingga semakin berkurangnya pohon yang berguna untuk menyerap
air.

 Minimnya daerah resapan air

Banjir terjadi karena makin sedikitnya daerah resapan air. Saat ini Daerah serap justru banyak
tertutup dengan aspal ataupun pembetonan sehingga air tidak dapat meresap ke dalam lapisan
tanah.

 Gunung Meletus

Di bawah ruang magma : Gunung berapi yang berada di zona subduksi–tempat lempeng
bumi bertemu, menyebabkan satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang lain–terus
menerus mendapat injeksi batuan cair baru ke dalam ruang magma.

Di dalam ruang magma : Aktivitas di dalam ruang magma juga bisa menyebabkan letusan. Di
dalam ruang itu, magma mengkristal karena suhu menurun. Magma yang sudah terkristalisasi lebih
berat daripada batuan panas semi-cair sehingga akan tenggelam ke dasar ruang magma. Ini
mendorong sisa magma ke atas, menambah tekanan pada penutup ruang itu. Sebuah letusan terjadi
saat tutupnya tidak lagi mampu menahan tekanan. Hal ini juga terjadi dalam sebuah siklus sehingga
dapat diprediksi.

Di atas ruang magma : Letusan juga bisa terjadi karena berkurangnya tekanan di atas ruang
magma. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penurunan kerapatan bebatuan di
atas ruang magma atau mencairnya es di puncak sebuah gunung berapi. Sebuah topan yang
melewati gunung berapi dalam kondisi kritis dapat memperhebat kekuatan letusan juga.

Melelehkan es : Pemanasan global dapat menyebabkan lebih banyak letusan dengan menyebabkan
gletser di atas gunung berapi meleleh. Saat volume besar es di atas gunung meleleh, tekanan di atas
ruang magma menurun. Magma akan naik untuk menemukan keadaan keseimbangan baru dan
menyebabkan letusan.

Anda mungkin juga menyukai