Anda di halaman 1dari 9

Arti implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

adalah pelaksanaan atau penerapan. Sedangkan pengertian umum


adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana yang telah disusun secara
cermat dan rinci (matang). Dalam kalimat lain implementasi itu sebagai
penyedia sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menyebabkan
dampak terhadap sesuatu.

Apa yang dimaksud dengan paradigma? Secara umum, arti paradigma


adalah suatu cara pandang seorang individu terhadap dirinya sendiri
dan lingkungannya dimana hal tersebut akan mempengaruhi cara berpikir
(kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Pendapat lain
menyebutkan pengertian paradigma adalah seperangkat keyakinan,
asumsi, ide, teori, konsep, nilai, dan praktik yang .

Pengertian Komprehensif. Secara umum, komprehensif adalah segala


sesuatu yang sifatnya luas dan lengkap yang meliputi berbagai aspek
atau ruang lingkup yang luas.

Apa yang dimaksud dengan indikator (indicator)? Secara umum,


pengertian indicator adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai
petunjuk atau standar dasar sebagai acuan dalam mengukur adanya
perubahan pada suatu kegiatan atau kejadian. Pendapat lain menyebutkan
arti indikator adalah sesuatu, terutama tren atau fakta, yang menunjukkan
keadaan atau tingkat sesuatu. Jadi, fungsi indikator sebenarnya adalah
sebagai batas atau penanda terjadinya perubahan dan bersifat tetap.

Pengertian linimasa. Linimasa adalah suatu representasi kronologis urutan


peristiwa atau jadwal kegiatan penting dalam rentang periode waktu
tertentu. Nama lain dari linimasa adalah garis waktu atau alur waktu.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris diucap sebagai Timeline.

Pembelajaran Berpusat Pada Siswa | Student


Centred Learning
Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) BUKAN
pendekatan baru di dunia pendidikan, tetapi memang Pembelajaran Berpusat Pada
Siswa BARU bagi dunia pendidikan Indonesia. Pembelajaran Berpusat Pada
Siswa  (Student Centred Learning) merupakan pendekatan Pembelajaran
Kurikulum 2013 tertuang secara jelas dalam Permendikbud No. 81A tentang
Implementasi Kurikulum 2013. Pada dokumen regulasi tersebut Pembelajaran
Berpusat Pada Siswa  (Student Centred Learning) sebagai ciri Pembelajaran
Kurikulum 2013 perlu diikuti dengan penyempurnaan pola pikir (mindset) sebagai
berikut (Permendikbud No. 70 Thn 2013) :
1. perubahan dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/ media lainnya) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
2. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
3. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
4. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis
tim) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
5. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
6. pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
7. pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines) pada Pembelajaran
Kurikulum 2013 ; dan
8. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis pada Pembelajaran
Kurikulum 2013 .

Pembelajaran berpusat pada siswa

Dengan penerapan pendekatan-pendekatan di atas secara terpadu, proses


pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) pada
pendekatan pembelajaran kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan
lulusan yang menguasai 4 (empat) kompetensi inti lulusan yaitu :
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Pembelajaran berpusat pada siswa  (Student Centred Learning) menjadi pendekatan


wajib bagi pembelajaran kurikulum 2013 yang mendahulukan kepentingan dan
kemampuan siswa (dalam belajar). Pembelajaran berpusat pada siswa (Student
Centred Learning) harus memberi ruang bagi siswa untuk belajar
menurut ketertarikannya, kemampuan pribadinya, gaya belajarnya. Siswa secara
natural berbeda-beda satu dengan yang lainnya baik dalam ketertarikannya terhadap
suatu bahan ajar, kemampuan intelektual masing-masing maupun dalam gaya
belajar yang disukainya. Guru dalam pembelajaran kurikulum 2013 yang berpusat
pada siswa (student centred) berperan sebagai fasilitator yang harus mampu
membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi belajar dan menyediakan
beraneka pendekatan cara belajar sehingga siswa (yang berbeda-beda
tersebut) memperoleh metoda belajar yang paling sesuai baginya. Lebih
jauh lagi kemampuan intelektual dari masing-masing siswa berbeda-beda. Sebagian
siswa bisa belajar secara mandiri dengan cara mendengar, membaca, melihat,
menonton video, mengikuti demonstrasi keahlian tertentu dsb. sendiri tanpa orang
lain membantunya, namun sebagian lainnya siswa perlu berinteraksi / berkolaborasi
dengan lingkungan belajar lainnya seperti dengan teman-temannya, guru,
lingkungan kelas, sekolah dan bahkan perlu bekerja bersama dalam suatu kelompok
kerja. Sebagian yang lain lagi perlu sedikit bermain dengan tantangan dsb. Karena
itulah di dalam pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred
Learning) pada pembelajaran kurikulum 2013, guru perlu menyediakan
wahana, media dan pendekatan cara belajar yang bervariasi pada pembelajaran
kooperatif / kerja kelompok.
Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) menurut konsep
pembelajaran Kurikulum 2013 SMK SMA SMP SD diwujudkan melalui
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan yang diistilahkan dengan pendekatan saintifik. Melalui 5
tahapan tersebut guru pada pembelajaran berpusat pada siswa menurut Kurikulum
2013 SMK SMA SMP SD harus mampu memotivasi dan membangkitkan
ketertarikan siswa pada topik pelajaran, membimbing siswa mempertanyakan fakta-
fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses-proses maupun prosedur-prosedur
yang relefan. Selanjutnya guru harus mampu memfasilitasi dan membimbing siswa
mengumpulkan informasi-informasi pendukung fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, proses-proses maupun prosedur-prosedur tersebut untuk kemudian
dibimbing mengasosiasikan, menemukan hubungan dan menyimpulkan. Tahapan
terakhir pembelajaran berpusat pada siswa menurut pembelajaran Kurikulum
2013 SMK SMA SMP SD adalah mengkomunikasikan semua aspek fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip maupun prosedur-prosedur, hubungan antar elemen
tersebut. Jangan lupa … semua tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan harus dirasakan oleh
siswa secara individual maupun dalam kerja sama atau kerja
kelompok atau pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dan semua
anggota kelompok harus terlibat berkolaborasi, punya peran masing
masing (bersifat kolaboratif – collaborative learning). 
Pembelajaran berpusat pada siswa  (Student Centred Learning) kadang masih terasa
‘klise’ bagi kita yang sedang dalam tahapan mengadaptasi perubahan. Untuk
memberi gambaran pembanding berikut adalah video penerapan pembelajaran
kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa dengan menerapkan juga prinsip
pembelajaran kooperatif, pembelajaran kolaboratif, penerapan TIK – ICT,
menerapkan pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, mengkomunikasikan (jejaring) yang substansi strateginya diperoleh
dalam Pelatihan Master Trainer Pedagogy Program kerjasama Indonesia –
Singapore (Institute of Technical Education – ITE  Singapore atas bantuan
pendanaan Temasek Foundation).
Selama ini kita sudah mengenal dua pendekatan belajar yaitu pendekatan belajar
berpusat pada guru (teacher centred learning) dan pembelajaran berpusat pada
siswa (Student Centred Learning). Pada kenyataannya, selama ini
proses pembelajaran berpusat pada siswa tidak begitu mendapat perhatian dan
penekanan untuk mengimplementasikannya sehingga sebagian besar proses
pembelajaran condong menerapkan prinsip sebaliknya yaitu pembelajaran
berpusat pada guru. Guru lebih dominan berceramah dan memberi instruksi
dibanding membimbing dan memfasilitasi belajar siswa. Marilah kita mencoba …
sedikit demi sedikit … menuju …. Pembelajaran berpusat pada siswa
(Student Centred Learning) yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran
kurikulum 2013.
Prinsip Dasar Pembelajaran berpusat pada
siswa
Pembelajaran berpusat pada siswa (student centred learning) yang menjadi
ciri pembelajaran kurikulum 2013 merujuk pada teori constructivism yang
menempatkan siswa sebagai individu yang memiliki bibit ilmu di dalam dirinya yang
memerlukan berbagai aktifitas / kegiatan untuk
mengembangkannya menjadi pemahaman yang bermakna terhadap sesuatu hal.
Dalam pandangan pembelajaran kurikulum 2013 ini siswa perlu dan harus terlibat
mengkonstruksi pemahaman melalui penalaran oleh diri sendiri maupun dalam
kelompok diskusi atau suatu kelompok kecil yang membahas suatu materi belajar.
Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dalam proses membangun pengetahuan
tersebut.
Pada pembelajaran berpusat pada siswa (student centred learning) ini siswa
mengambil tanggung jawab yang lebih untuk memantau kemajuan belajar mereka
sendiri. Tugas belajar yang harus mereka selesaikan bersifat lebih terbuka dan
menantang untuk dikuasai (boleh jadi mempunyai varian penyelesaian tergantung
pada situasinya). Siswa lebih terlibat jauh dalam berpikir tingkat yang lebih
tinggi (high order thinking). Dalam pendekatan ini siswa secara berdiskusi
dengan kelompoknya mengeksplorasi secara mandiri terhadap suatu permasalahan.
Di dalam implementasi pembelajaran berpusat pada siswa (student centered
learning) yang sesuai pendekatan-pendekatan berikut harus dipenuhi agar lebih
menjamin implementasi yang tepat. Pendekatan-pendekatan yang penting adalah:
 Siswa harus jelas apa yang mereka butuhkan untuk dicapai.
 Mereka harus melihat belajar sebagai sesuatu yg bermakna.
 Bimbingan (atau panduan) harus disediakan untuk membantu siswa
mencapai hasil yang diinginkan
 harus ada kegiatan yang diperlukan siswa untuk membangun
pengetahuan mereka sendiri dari berbagai sumber belajar

pembelajaran berpusat pada siswa | grafik relasi aktifitas terhadap tingkat serapan ingatan

Source: Diadopsi dari Pelatihan Master Trainer Pedagogy Program Indonesia-


Singapore 2012
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa semakin aktif siswa terlibat di dalam proses
belajar berkelompok semakin tinggi prosentase serapan siswa terhadap materi yang
dipelajarinya.

Pertanyaannya sekarang adalah … bagaimana merancang pembelajaran kurikulum


2013 yang menerapkan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa?
Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
Berpusat Pada Siswa  (Student Centred Learning)
Pembelajaran berpusat pada siswa  (Student Centred Learning) yang
merupakan ciri pembelajaran kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan
saintifik juga melibatkan siswa dalam proses belajarnya dan perlu mengikuti prinsip
kerja kelompok atau pembelajaran kooperatif  (cooperative learning). Ada beberapa
rekan yang bertanya … benarkah pembelajaran kurikulum 2013 perlu menggunakan
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) karena mereka tidak menemukan
panduan tentang hal itu? Setelah membuka ulang beberapa dokumen pendukung
pembelajaran kurikulum 2013 memang benar istilah pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) tidak muncul di dalam dokumen kurikulum
2013 dengan istilah persis seperti itu … pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Namun demikian terdapat beberapa paragraf yang menurut
pemahaman saya mengindikasikan perlunya pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) dalam implementasi kurikulum 2013. Untuk lebih jelasnya lihat di
postingan baru saya pembelajaran kooperatif  (cooperative learning)
Terdapat banyak strategi pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) yang dapat
digunakan. Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) yang saya kenalkan di sini
untuk mendukung pembelajaran berpusat pada siswa / pembelajaran kurikulum
2013 diadopsi dari Program Master Trainer Pedagogy Program bersama ITE
Singapore. Jenis strategi pembelajaran kooperatif  (cooperatif learning) tersebut
adalah:
1. Jig Saw
2. Numbered Heads Together
3. Reciprocal Learning
4. Think-Pair-Share
5. Circle of Knowledge
6. Send-a-Problem
7. TAPPS
8. PMI
9. Taking sides
Dasar-dasar Merancang Pembelajaran Berpusat Pada
Siswa
Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centred Learning) merupakan
pembelajaran kurikulum 2013 yang menempatkan siswa sebagai subyek untuk
belajar, artinya siswa sendirilah yang melakukan langkah-langkah (secara aktif)
dalam rangka belajar yang telah dirancang secara cermat oleh guru. Saat itu guru
aktif memfasilitasi dan membimbing agar siswa mampu melakukan langkah-langkah
belajarnya. Karena itu guru perlu lebih cermat lagi merencanakan kegiatan-kegiatan
siswa ini dalam rpp (rencana pelaksanaan pembelajaran). Berbagai jenis
konten/materi pembelajaran perlu disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan
siswa mengkonstruksi pemahaman terhadap konten/materi pembelajaran. Secara
garis besar, merancang pembelajaran berpusat pada siswa terdiri atas langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Merancang Aktifitas-aktifitas Belajar Berpusat pada Siswa yang Sesuai
2. Memilih Strategi Pembelajaran Kooperatif yang tepat
3. Memilih Strategi Penilaian Formatif yang sesuai
Merancang Aktifitas-aktifitas Belajar Berpusat pada Siswa yang Sesuai

Pembelajaran Berpusat Pada Siswa menuntut siswa untuk aktif belajar melalui


aktifitas-aktifitas dalam rangka meraih sub-sub kompetensi yang membentuk
kompetensi utama secara utuh. Oleh karena itu, guru harus secara cermat
menyiapkan kegiatan-kegiatan dan aktifitas-aktifitas yang sesuai dengan tujuan
akhir pembelajaran. Penyusunan aktifitas belajar berpusat pada siswa ini harus
memperhatikan karakteristik-karakteristik siswa pada umumnya. Begitu juga
dengan pendekatan cara belajar siswa juga merupakan pertimbangan yang pantas
diterapkan.
Memilih Strategi Pembelajaran Kooperatif yang tepat pada pembelajaran
berpusat pada Siswa
Siswa berbeda satu dengan yang lain termasuk diantaranya dalam cara belajar
mereka. Banyak diantara mereka merasa nyaman dan enak belajar ketika siswa
belajar secara berkelompok. Oleh karena itu, aktifitas-aktifitas belajar berpusat pada
siswa perlu mengimplementasikan pembelajaran kooperatif / pembelajaran ber
kelompok.

Memilih Strategi Penilaian Formatif yang sesuai pada pembelajaran


berpusat pada Siswa
Pembelajaran Berpusat Pada Siswa sarat dengan aktifitas-aktifitas belajar siswa.
Dalam prosesnya banyak inisiatif, kerja sama, toleransi dan berbagai keterampilan
sosial lainnya yang harus menjadi perhatian guru sebagai hasil dari interaksi antara
siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru maupun siswa dengan sumber belajar
lainnya. Hal-hal inilah yang mendasari perlunya memilih strategi penilaian formatif
yang tepat untuk mendapatkan penilaian autentik sesuai proses pembelajaran
berpusat pada siswa.
Pengelolaan Kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
Pengelolaan Kelas cukup mendapat perhatian dalam Standar Proses Pendidikan
yaitu melalui Permendikbud No. 65 Tahun 2013 yaitu tersurat pada Bab IV huruf A
poin 3. Butir-butir pengelolaan kelas dalam dokumen tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan
tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.
3. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh
peserta didik.
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
8. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran; dan
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
Kalau kita mencermati isi pedoman / panduan pengelolaan kelas yang tersurat
dalam Standar Proses tersebut nampak bahwa ke 10 (sepuluh) poin pengelolaan
kelas tersebut lebih merupakan pengaturan/anjuran kepada guru. Karena itulah
saya memaknai panduan pengelolaan kelas ini sebagai panduan umum bagi guru
dalam pengelolaan kelas. Guru sebagai pribadi dewasa yang bertugas sebagai
pendidik harus melakukan langkah-langkah operasional menejemen kelas /
pengelolaan kelas. Saya mencoba membahas topik pengelolaan kelas pada posting
yang lain di sini pengelolaan kelas atau pada posting lain di sini pengelolaan kelas.
Statistik Minat Baca Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
Topik pembelajaran berpusat pada siswa yang diupload
blog https://belajarpedagogi.wordpress.com/ ternyata mendapat perhatian dari
segenap pembaca. Ini menunjukkan bahwa trend untuk mempelajari pedagogi
kurikulum 2013 khususnya pendekatan pembelajaran berpusat pada
siswa mengalami kenaikan, tampak pada statistik posting pembelajaran berpusat
pada siswa berikut ini.

Statistik Pembelajaran Berpusat Pada Siswa cukup mendapat perhatian pembaca

Hasil SEO Pembelajaran Berpusat Pada Siswa


Pembelajaran Berpusat Pada Siswa menjadi posting paling TOP bagi
saya. Pembelajaran Berpusat Pada Siswa menjadi posting paling mengesankan bagi
saya sebagai blogger pemula. Ya … melalui posting Pembelajaran Berpusat Pada
Siswa pada blog ini untuk pertama kalinya blog ini mendapat dua peringkat teratas
hasil penelusuran Google, setidaknya pada hari ini. Boleh jadi hasil
SEO Pembelajaran Berpusat Pada Siswa ini kesalahan browser saya sendiri … tetapi
setelah berkali-kali saya bersihkan riwayat, singkirkan hasil penelusuran pribadi …
tetap saja … dua peringkat teratas di halaman 1 diberikan
kepada https://belajarpedagogi.wordpress.com. Terima kasih Google.com untuk
penghargaan ini …
ini …

SEO pembelajaran berpusat pada siswa 07-06-2014

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan


Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
Pembelajaran Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
sesungguhnya mempunyai maksud dan pengertian yang berbeda. Namun demikian
pembelajaran Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa mempunyai
kaitan yang teramat dekat.
Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang mengimplementasikan
konsep-konsep, prinsip-prinsip, pandangan-pandangan yang dinyatakan di dalam
dokumen kurikulum 2013 atau setidaknya konsep-konsep, prinsip-prinsip,
pandangan-pandangan yang searah dengan pandangan pembelajaran kurikulum
2013.

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola


pembelajaran dari yang semula pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta
didik) yang didominasi dengan metode ceramah menjadi pembelajaran yang bersifat
interaktif yaitu pembelajaran yang melibatkan terjadinya interaksi dua arah atau
lebih yang meliputi interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/ media lainnya.
Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola
pembelajaran terisolasi terbatas hanya di dalam kelas menjadi pembelajaran secara
jejaring yang memungkinkan peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet.
Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola
pembelajaran pasif dimana siswa hanya bersifat menunggu informasi baru dari guru
pengajar menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola belajar
sendiri menjadi belajar kelompok /berbasis tim / pembelajaran kooperatif  yang di
lengkapi dengan pola pembelajaran berbasis alat multimedia.
1. Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola
pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik ;
2. Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines) ; dan
3. Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola
pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Demikianlah sekitar pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran kurikulum
2013 yang secara kronologis di dalam kurikulum 2013 terdiri atas pengalaman
belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan. Sekedar mengingatkan diri sendiri dan kita semua,
pendekatan pembelajaran apapun yang digunakan harus direncanakan dengan baik
yang dituangkan di dalam rpp kurikulum 2013 didampingi dengan pengelolaan
kelas. Semoga posting sederhana ini bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai