Anda di halaman 1dari 5

BAB I

STATISTIK DAN DATA

A. Batasan Statistik
Dalam banyak kasus penelitian ataupun paparan berbagai data sebuah
perusahaan ataupun keadaan wilayah baik tentang kependudukan, ekonomi
maupun sosial masyarakat, statistik sangat membantu memberikan penjelasan
melalui angka-angka ataupun dalam bentuk grafik.
Pengertian statistik dapat didefinisikan dalam pengertian luas maupun
dalam pengertian sempit. Dalam arti luas statistik merupakan cabang ilmu
yang membahas teknik pengumpulan , analisis, penyajian dan interpretasi
terhadap berbagai fenomena yang berupa data-data baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Sedangkan dalam arti sempit statistik adalah
gambaran data dalam bentuk tabel ataupun dalam bentuk grafik.
Berdasarkan pengertian sempit diatas, maka statistik dapat
diilustrasikan dalam bentuk penyataan seperti berikut:
1. Grafik jumlah wisatawan yang datang ke DIY selama 5 tahun
terakhir
2. Tabel pengguna jasa penerbangan GIA tahun 2012 Jurusan Jogja
– Jakarta
3. Grafik jumlah tenaga kerja sektor pariwisata
4. Grafik jumlah pengunjung Candi Borobodur selama tahun 2010
dll.
Berdasarkan atas kedalaman penarikan kesimpulan terhadap suatu hasil
penelitian maka statistik dapat dibedakan menjadi:
1. Statistik Deskriptif yaitu statistik yang lingkup kerjanya sebatas pada
masalah pengumpulan data, mendeskripsi data, menjabarkan atau
menguraikan data dan menganalisis terhadap sekelompok data.
2. Statistik Induktif disebut pula statistik inferensial yaitu statistik yang
lingkup kerjanya selain mengumpulkan dan menganalisa juga
memberikan penekanan utama dalam hal penarikan kesimpulan
terhadap populasi data yang diselidiki.
3. Statistik Nonparametrik, jenis statistik ini lebih sederhana bila
dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya, karena statistik
nonparametrik tidak perlu menggunakan parameter (mean, median,

1
mode, standar deviasi, varians dll), menarik gambaran sebagai
kesimpulan atas data yang diselidiki. Keunggulan dari jenis statistik ini
dapat dipakai untuk data yang bersifat nominal dan ordinal dan data
tidak harus berdistribusi normal.

B. Variabel dan Data


Untuk memperoleh data atau kumpulan sebuah nilai perlu pemahaman
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Variabel yaitu sesuatu obyek penyelidikan, obyek ini sangat bervariasi
tergantung dari masalah yang akan dicari pemecahannya. Dalam dunia
riset variabel merupakan sesuatu yang penting. Variabel dalam sebuah
penelitian bisa bersifat mandiri, komparatif, asosiatif,maupun prediktif.
Beberapa contoh variabel misalnya ;
Seorang peneliti ini mengetahui kepuasaan tamu yang menginap di
sebuah hotel.
Seorang mahasiswa menyelidiki tentang pelayanan tenaga
Administrasi Akademik.
Manager pemasaran Perusahaan Jasa Penerbangan ingin mengetahui
sikap penumpang rute Jakarta – Yogya. Kepuasan, Pelayanan dan
Sikap merupakan berbagai contoh variabel penelitian.
2. Nilai dan macam variabel
Nilai variabel adalah bobot yang diberikan kepada masing-masing
variabel penelitian, sedangkan macam variabel dapat berupa variabel
diskritmaupun variabelkontinum. Variabel berupa nilai diskrit yaitu
nilai variabel yang terpisah satu dengan yang lain. Misalnya Benar,
Salah, Lulus, Gagal dll. Varibel kontinum yaitu nilai variabel yang
berujud angka-angka pembulatan misalnya 23, 25, 50, 100 dll.
Berdasarkan pengertian tentang variabel di atas, maka sebuah variabel
nilainya dapat berupa nilai diskrit maupun nilai kontinum. Namun
demikian nilai diskrit dalam sebuah variabel dapat dikontinumkan.
Sebagai misal sebuah penelitian dengan variabel kepuasan, melalui
nilai diskrit dapat diidentifikasi; sangat puas, puas, cukup puas, kurang
puas, sangat kurang puas, bila dijadikan variabel kontinum maka
masing-masing harus di skor (diberi bobot), sangat puas dengan bobot
4, puas dengan bobot 3 dan seterusnya.

3. Persoalan Data

2
Pemahaman tentang nilai dan macam variabel penelitian menimbulkan
persoalan baru yaitu mengenai persoalan data. Dalam sebuah penelitian
data menjadi kunci dalam memecahkan masalah. Tanpa sebuah data
persoalan penelitian menjadi menjadi tidak berarti karena hasil
penelitian tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Banyak dan macamnya jenis data dalam sebuah penelitian hendaknya
dipahami pada awal penelitian bagi seorang peneliti dapat dilustrasikan
sebagai berikut:

KUALITATIF
MACAM DATA DISKRIT
ordinal
KUANTITATIF
KONTINUM interval

rasio

- Data kualitatif yaitu data yang berbentuk gambar, simbol, kata ataupun
kalimatdata ini tidak bisa diukur dengan skala numerik. Namun
demikian untuk memudahkan dalam aplikasi alat analisis penelitian
data kualitatif dikuantitatifkan (diubah menjadi data numerik).
Dikuantitatifkan diangkakan (skoring) misalnya: prestasi baik sekali
diberikan skor 4, prestasi baik diberikan skor 3, cukup baik diberikan
skor 2,kurang baik diberikan skor 1.
- Data Kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka).
Berbentuk angka atau kata/kalimat yang diangkakan. Jenis data ini
dapat berupa data diskrit (data dari hasil menghitung atau membilang)
maupun data kontinum (data hasil pengukuran). Untuk selanjutnya
jenis data ini dapat dirinci sebagai berikut:
a. Data diskrit atau jenis data ini sering juga disebut data nominal
adalah data yang berasal dari mencacah atau menghitung atau
membilang bukan dari hasil pengukuran misalnya jumlah
wisatawan, jumlah komputer dalam satu ruangan dll. Data diskrit
atau data nominal juga dinyatakan dalam bentuk kategori. Misalnya
pada saat terjadi musibah Gempa di Yogyakarta tahun 2006 BNPB
((Badan Nasional Penangulangan Bencana) mengkategorikan
masyarakat yang terkena musibah sebagai berikut:

3
Rumah rusak total dan hewan ternak hilang/mati masuk dalam
kategori 1
Rumah rusak 50% dan hewan ternak hilang/mati masuk dalam
kategori 2
Rumah rusak 25% tapi hewan ternak hilang masuk dalam kategori 3
b. Data kontinum yaitu data hasil pengukuran misalnya, jarak,
waktu, berat, suhu, tekanan darah dll
Termasuk dalam kelompok data kontinum yaitu data ordinal yaitu
data yang berjenjang atau peringkat misalnya juara I dengan skor
788 juara II dengan skor 735 dst. Data interval yaitu data yang
tersusundalam interval(range) dengan memperhitungkan nilai nol
(0) misalnya dalam penelitian ilmu sosialyang instrumennya
menggunakan skala Likert, Guttman, Semantic Differencial,
Thurstone dengan alternatif jawaban: Sangat baik sekali, Baik
sekali, Baik, Kurang baik, Sangat kurang baik dapat diskor menjadi
data kuantitatif 4, 3, 2, 1, dan 0 ini berarti bahwa skor nol (0)
menunjukkan predikat Sangat kurang baik.
Selanjutnya data kontinum dapat dirinci menjadi:
- Data ordinal yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori
namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam
skala peringkat. Misalnya tingkat pendidikan karyawan sebuah
Perusahaan Jasa Akomodasi dan Transportasi dikategorikan sebagai
berikut:
Sangat rendah diberi kode 1
Rendah diberi kode 2
Moderat diberi kode 3
Tinggi diberi kode 4
Sangat tinggi diberi kode 5 dst
- Data interval yaitu data berupa angka yang diukur berdasarkan
skala tertentu dalam sebuah variabel penelitian. Misalnya variabel
jarak, suhu udara, nilai ujian, kemampuan, waktu, berat dll.
Misalnya jarak pengamanan terhadap tamu negara ring I antara
0–100 m, ring II 100- 200 m. dst. Nilai ujian mahasiswa misalnya
0–40 dikonversikan dengan nilai E, 41- 60 dikonversikan dengan
nilai C dst.
- Data rasio yaitu suatu variabel yang diukur berdasarkan proporsi
(perbandingan atau persentase) tertentu misalnya; tingkat hunian
kamar Hotel X sebesar 70% dan Hotel Y sebesar 80% dihitung

4
melalui tingkat hunian kamar (Occupancy) maka tingkat hunian
kamar Hotel X lebih rendah dari Hotel Y.

Sumber Data
Dari sudut pandang subyeknya dimana data itu berada maka sumber data
dapat dikenali melalui 3 (tiga) P yaitu: Person, Paper dan Place. Person
umumnya berupa populasi, sampel ataupun responden yang menjadi andalan
dalam penelitian kuantitatif sedangkan Paper dan Place umunya berupa studi
literatur maupun dokumentasi atau observasi mapun eksperimen yang
menjadi andalan dalam penelitian kualitatif. Secara ringkas sumber data
penelitian dapat dibedakan menjadi:
Data primer yaitu merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya. Data-data primer biasanya berbentuk data
subyek (Self Report Data) misalnya opini subyek (orang) secara individu
maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (data fisik), kejadian
atau kegiatan, maupun hasil pengujian (data dokumenter).
Jenis data seperti ini biasanya dicari melalui metode survei atau observasi.
Data sekunder yaitu merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung, bisa melalui perantara media (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain) biasanya berbentuk data fisik misalnya; hasil laporan
keuangan Food and Beverage Hotel XX, laporan nilai semester, laporan
jumlah tamu menginap dll.

Anda mungkin juga menyukai