Anda di halaman 1dari 2

Akhir-akhir Ini saya jarang nonton TV, biasanya jika dirumah setiap hari wajib

saya di depan tv dan melihat berita tentang corona, karena memang semua berita
sekarang isinya covid-19 dimanapun itu.

Selama dua hari, saya baru menyadari kalau hidup saya terasa lebih tenang.
Kenapa? Karena berita-berita tentang corona itu jadi jarang saya tonton, di ponsel juga
jarang terlihat.

Lalu apakah ada dampaknya?

Dengan cara begini, mungkin kita akan tertinggal informasi. jelas yaa. Tapii,
dengan kamu tidak mengetahui informasi tersebut maka kamu lebih tenang.

Analoginya seperti ini:

Okay, sekarang kamu mungkin bangga bisa mengenal sosmed instagram,


whatsapp, twitter dan lainnya. Disana kamu bisa melihat kehidupan seseorang entah itu
sedang sedih, senang, pamer kehiatan, pamer kebahagiaan ...

Dan gak jarang, ketika kamu melihat kehidupan orang-orang di sosmed itu kita
iri pastinya, entah itu dari sisi cara berpakaian dan lain sebagainya.

Lanjoot

Nahhh, bayangkan deh kalo kita tidak punya ataupun gagap dalam menggunakan
berbagai sosmed yang kadang menjadi toxic bagi kita itu.

Mana yg kamu pilih?

1. Hidup tanpa sosmed/tidak pernah mengenal sosmed effectnya km tidak


membandingkan hidupmu dengan terlalu banyak orang. atau

2. Punya berbagai sosmed dan kadang membuat kita merasa tidak pernah puas
dengan kehidupan kita sendiri karena selalu memandang kehidupan orang lain??

Itu terlepas dari informasi tentang perkuliahan dan pekerjaan yaa

Jadi, kita bebas pilih yang mana


Okey, kita kembali k topik tontonan tentang corona yaaa

Ada sebuah teori yg pernah sy baca, mungkin teman" juga tau yaa..

"Apa yang terjadi dengan kita sebenarnya adalah apa yang kita pikirkan".

Teori ini menurut saya berkaitan dengan berita-berita tentang corona yang
kemudian membuat takut dan resah banyak orang, lalu kadang" ketika orang mengalami
flu biasa mereka melakukan self diagnosis terhadap diri mereka "Aku pilek ni, aduh
jangan-jangan gejala corona", pikiran-pikiran kita terlalu banyak di jejali dengan satu
topik yang sama.

Lalu, pertanyaannya adalah....

Apakah salah jika media terlalu banyak memberitakan tentang corona??

Saya rasa tidak yaa selama itu bukan berisi berita-berita untuk menakut-nakuti
masyarakat.

Seharusnya, dengan adanya karantina akibat korona ini kita lebih mampu
melakukan hal-hal positif yang bisa membuat pikiran semakin fresh.

Kebayang gak sih, masyarakat-masyarakat kita yang tidak punya tv maupun


ponsel untuk melihat berita-berita semacam korona ini? Mereka tidak tau kehidupan
artis-artis apalagi artis tik tok wkwk, ini adaa lho di desa saya masih ada. Dan mereka
tenang-tenang aja tuh, hidupnya sama aja mau ada korona kek mau ada drakor pelakor
kek mereka kagak tauu braayy. Mau terjadi inglasi kek, mereka mah fine gine aja ....
Udah biasa gaada uang di dompett wkwk .

Sesantuy itu sebenarne idup kita seharusnya hahahha, tapi masalahnya kan
kita gak mau disisi yg kek gitu.

Kita selalu mengikuti tuntutan ketidakpuasan yang ada, liat orang punya Hp
bagus dikejar sampe dapat, liat orang pergi ke luar negeri ikutaaan.

Lalu siapa yang salah dalam hal ini??

Yang nonton tv keseringan, wkwkwk

Anda mungkin juga menyukai