Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH ABDOMINAL MASSAGE TERHADAP KEJADIAN

KONSTIPASI PADA ANAK DENGAN KANKER YANG MENJALANI


KEMOTERAPI DI RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2019

Rizza Anfhal
Akademi Keperawatan Harapan Mama Deli Serdang, Indonesia
Jalan Medan-Batang Kuis km.14,5 No. 10 sei rotan kab. Deli Serdang 20371

E-mail: anfhalrizza@gmail.com

Abstract
Constipation is a clinical symptom not a disease. Constipation can occur as one effect of chemotherapy drug
use that occurs in children with cancer. The purpose of this research is to identify abdominal massage effects
on constipation in children with cancer who undergoing chemotherapy at RSU Kabupaten Tangerang. This
research used quasi experimental with non-equivalent control group design, as samples there were 18
respondents which divided into intervention group and control group. The instrument used is the assessment
of defecation and constipation assessment scale (CAS). Analyze research with difference 2 mean test. The
results showed that there was any difference of constipation score before and after abdominal massage given
to children with cancer undergoing chemoterapy (p value <0.05). Abdominal massage may be applied as a
nursing intervention to decrease constipation in children with cancer undergoing chemotherapy.

Key words: abdominal massage, constipation, cancer, children, undergoing chemotherapy.

Abstrak
Konstipasi adalah suatu gejala klinis bukan suatu penyakit. Konstipasi dapat terjadi sebagai salah satu efek
dari penggunaan obat kemoterapi yang terjadi pada anak dengan kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi efek abdominal massage terhadap konstipasi pada anak penderita kanker yang
menjalani kemoterapi di RSU Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan quasi experimental dengan
rancangan non-equivalent control group, terhadap 18 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah penilaian defekasi dan constipation assessment
scale (CAS). Analisis penelitian dengan uji beda 2 mean. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rata-
rata kejadian konstipasi sebelum dan sesudah diberikan abdominal massage pada anak kanker yang
menjalani kemoterapi (p value < 0,05). Pemberian abdominal massage dapat diterapkan sebagai salah satu
intervensi keperawatan untuk menurunkan konstipasi pada anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi.

Kata kunci: Abdominal Massage, konstipasi, kanker, anak, kemoterap

52
Pendahuluan Penatalaksanaan kanker yang cepat
akan meningkatkan harapan hidup anak.
Penyakit kronis merupakan suatu Kanker pada anak akan memiliki
kondisi yang mempengaruhi kondisi prognosis yang baik apabila dideteksi dan
anak selama lebih dari tiga bulan dalam ditemukan pada stadium dini, tetapi
satu tahun dan menyebabkan mendeteksi kanker pada anak cukup sulit
hospitalisasi selama lebih dari satu bulan karena anak belum mampu menceritakan
dalam satu tahun (Sharma, 2017). Salah gejala-gejala yang dirasakan (Nurhidayah
satu penyakit kronis yang sering terjadi et al., 2016). Saat ini penatalaksaan
pada anak adalah penyakit kanker. kanker pada anak adalah kemoterapi,
Menurut (National Cancer Institute, radiasi, pembedahan. Kemoterapi
2017) diperkirakan 1 dari 285 anak di US merupakan salah satu penatalaksanaan
didiagnosa kanker sebelum usia 20 yang efektif untuk menangani kanker
tahun. pada anak (Sharma, 2017). Kemoterapi
Kanker adalah suatu kondisi bisa menjadi pengobatan primer atau
dimana sel-sel yang tidak normal tumbuh tambahan dalam mengatasi kanker pada
membelah secara tidak terkontrol anak.
kemudian dapat menyerang jaringan lain Penderita kanker tidak mudah
pada tubuh. Kanker dapat menyerang untuk memutuskan menjalani kemoterapi
pada semua kelompok usia mulai dari karena menimbulkan efek samping yang
anak-anak sampai lansia. Kejadian tidak nyaman. Beberapa efek samping
kanker pada anak cukup tinggi, yang timbul akibat kemoterapi tersebut
diperkirakan 2% hingga 4% anak di adalah fatigue, infeksi, ganggguan pada
dunia mengalami kanker. Berdasarkan mulut dan tenggorokan, penurunan nafsu
data (IARC, 2018) menyatakan bahwa 1 makan, nyeri, mual dan muntah serta
dari 600 anak di dunia mengalami kanker konstipasi (Gonzalez Del Carmen et al.,
dibawah usia 16 tahun dan 80% anak 2015). Konstipasi yang terjadi
yang terdiagnosa kanker berasal dari merupakan salah satu efek samping
negara berkembang. Menurut (Steliarova- kemoterapi karena penggunaan opioid
Foucher et al., 2017), diperkirakan dan anti emetik yang merupakan anti
100.000 anak di dunia meninggal karena nyeri dan mual muntah pada anak dengan
kanker setiap tahunnya. kanker saat menjalani kemoterapi.
Menurut (American Cancer Saat ini terapi laksativ merupakan
Society, 2017), kasus kanker terbanyak salah satu medical management untuk
pada anak adalah leukemia yaitu mengatasi konstipasi. Menurut (Sinclair,
sebanyak 664 kasus (27,3%), limphoma 2011) penggunaan laksatif dalam jangka
malignum sebanyak 85 kasus (3,5%), waktu yang lama justru akan
retinoblastoma sebanyak 81 kasus (3,3 menyebabkan masalah konstipasi dan
%), rabdomiosarkoma 53 kasus (2,2%), fecal impaction. Salah satu terapi
dan neuroblastoma sebanyak 50 kasus komplementer yang dapat dilakukan
(2,1). Berdasarkan data dari penelitian untuk mencegah dan mengatasi masalah
yang dilakukan (Mudita, 2016) konstipasi adalah dengan melakukan
menyebutkan bahwa diperkirakan 11.000 abdominal massage.
anak di Indonesia menderita kanker Massage abdominal merupakan
/tahun dan 650 kasus kanker pada anak salah satu management keperawatan
ditemukan di Jakarta. Jenis kanker yang untuk mengatasi konstipasi yang sudah
paling sering menyerang anak di dilakukan sejak tahun 1870 dan pada
Indonesia adalah leukemia dan perkembangannya, massage abdominal
retinoblastoma. merupakan intervensi yang efektif untuk
mengatasi konstipasi tanpa menimbulkan
53
efek samping. Mekanisme abdominal a. Teridentifikasi karakteristik
massage dapat menurunkan kejadian responden (usia, aktivitas fisik,
konstipasi belum dapat dipahami jenis obat kemoterapi, asupan
sepenuhnya, kemungkinan disebabkan nutrisi, dan asupan cairan) pada
oleh adanya efek kombinasi dari anak dengan Kanker yang
stimulasi dan relaksasi. Tekanan secara menjalani kemoterapi.
langsung pada dinding abdomen secara b. Teridentifikasi kejadian
berurutan dan kemudian diselingi dengan konstipasi pada anak dengan
waktu relaksasi dengan cepat dapat kanker yang menjalani
meningkatkan reflek gastrokolik dan kemoterapi sebelum dan setelah
meningkatkan kontraksi dari intertinal diberikan tindakan intervensi pada
dan rectum (Turan & Asti, 2016). kelompok intervensi.
Abdominal massage dapat menurunkan c. Teridentifikasi kejadian
konstipasi melalui beberapa mekanisme konstipasi pada anak dengan
yang berbeda- beda antara lain dengan: kanker yang menjalani
menstimulasi sistem persyarafan kemoterapi sebelum dan setelah
parasimpatis sehingga dapat menurunkan diberikan tindakan intervensi pada
tegangan pada otot abdomen, kelompok kontrol.
meningkatkan motilitas pada sistem d. Teridentifikasi perbedaan rata-
pencernaan, meningkatkan sekresi pada rata kejadian konstipasi pada anak
sistem intestinal serta memberikan efek dengan kanker yang menjalani
pada relaksasi sfingter (Sinclair, 2011). kemoterapi setelah dilakukan
Penelitian mengenai Abdominal massage tindakan intervensi antara
untuk menurunkan kejadian konstipasi kelompok intervensi dan
sudah banyak dilakukan, intervensi ini kelompok kontrol.
juga tidak menimbulkan efek samping,
namun intervensi abdominal massage Metode
belum dilaksanakan di RSU Kabupaten
Tangerang. Oleh karena itu, peneliti ingin Penelitian ini merupakan penelitian
quasy experimental dengan rancangan
menerapkan intervensi abdominal
penelitian non equivalent control
massage pada anak dengan kanker yang group,dimana dalam penelitian ini
menjalani kemoterapi di RSU Kabupaten membandingkan perbedaan kejadian
Tangerang Tahun 2019. konstipasi pada anak dengan kanker yang
menjalani kemoterapi yang terdapat dalam
Rumusan Masalah kelompok kontrol setelah pemberian
“Apakah ada pengaruh abdominal intervensi standar dan kelompok intervensi
massage terhadap kejadian konstipasi setelah pemberian intervensi abdominal
pada anak dengan kanker yang menjalani massage
kemoterapi di RSU Kabupaten
Populasi
Tangerang tahun 2019”
Populasi Populasi dalam penelitian
adalah semua anak dengan kanker yang
Tujuan Penelitian menjalani kemoterapi di RSU Kabupaten
1. Tujuan Umum Tangerang pada bulan Juni-Juli 2019.
Tujuan umum dalam penelitian ini
adalah diketahuinya pengaruh Sampel
abdominal massage terhadap kejadian Sampel yang diambil dalam penelitia
konstipasi pada anak dengan kanker ini adalah semua anak dengan kanker yang
yang menjalani kemoterapi di RSU menjalani kemoterapi selama bulan Juni-Juli
Kabupaten Tangerang tahun 2019. 2019 (total sampling) yang berjumlah 18
2. Tujuan Khusus orang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok
54
yaitu kelompok intervensi dan kelompok tranversum dan pemijatan dengan arah
kontrol yang memenuhi kriteris inklusi : kebawah pada kolon decenden, selain itu
a. Orang tua bersedia anaknya menjadi pemijatan juga dilakukan secara sirkular
responden searah dengan jarum jam pada area
b. Anak kooperatif intestinal. Pemijatan dilakukan selama 15
c. Anak dengan kanker yang menjalani – 20 menit setiap hari selama lima hari
kemoterapi berturut-turut. Peneliti menggunakan
d. Anak yang tidak dalam keadaan demam coconut oil untuk menghindari nyeri pada
e. Anak dengan usia 3 – 12 tahun saat dilakukan abdominal massage.
f. Anak dengan konstipasi ringan-sedang 6. .Melakukan evaluasi score konstipasi
pada hari kelima dengan menggunakan
Tempat Penelitian format pengkajian CAS (Constipation
Penelitian ini dilakukan di RSU Assessment Scale).
Kabupaten Tangerang
Waktu Penelitian Analisa Data
Pengambilan data penelitian 1. Analisa Univariat
dilakukan pada bulan Juni-Juli 2019. Analisis univariat dilakukan untuk
mendiskripsikan setiap variabel
Instrument Pengumpulan Data penelitian, yaitu dengan distribusi
1. Lembar observasi dan karakterstik frekuensi dan distribusi proporsi.
responden 2. Analisa Bivariat
2. Format CAS (Constipation Assessment Analisa bivariat digunakan untuk
Scale) membuktikan hipotesis penelitian yaitu
melihat perbedaan skor konstipasi pada
responden kelompok intervensi dan
Prosedur Pengumpulan Data
kelompok kontrol setelah diberikan
Prosedur pengumpulan data adalah
intervensi dengan menggunkaan uji
sebagai berikut:
Independen T-test
1. Mengajukan perijinan untuk melakukan
penelitian di RSU Kabupaten Tangerang.
2. Peneliti melakukan pemilihan anak sesuai Hasil Univariat
dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang 1. Karakteristik responden
telah ditetapkan. Peneliti melakukan
pendekatan pada anak dan orang tua anak, Tabel 1
Distribusi karakteristik responden di
memberikan informasi mengenai tujuan,
Ruangan Anyelir dan Kemuning
manfaat dan prosedur penelitian yang RSU Kabupaten Tangerang Juni-Juli
dilakukan kemudian meminta orang tua 2019 pada kelompok intervensi
anak untuk menjadi responden dalam dan kontrol (n=18)
penelitian dengan menandatangani
informed consent. No Variabel Intervensi Kontrol Total
3. Peneliti mengisi lembar observasi dengan Karakteristik n % n % n %
melakukan wawancara dengan orang tua 1. Usia (tahun)
anak sesuai dengan pertanyaan yang Preschool 3-5 2 22,2 0 0 2 11,1
terdapat pada instrument penelitian. Sekolah 6-12 7 77,8 9 100 16 88,9
2. Jenis kelamin
4. Responden dikelompokkan menjadi 2, Laki-laki 5 55,6 5 55,6 10 55,6
dimana kelompok 1 adalah Perempuan 4 44,4 4 44,4 8 44,4
kelompok intervensi yang mendapat 3. Aktivitas fisik
Sangat ringan 6 66,7 1 11,1 7 38,9
abdominal massage selama 5 hari Ringan 3 33,3 8 88,9 11 61,1
berturut, sedangkan kelompok 2 adalah 4. Jenis obat
kemoterapi 5 55,6 5 55,6 10 55,6
kelompok kontrol. Vincristine 2 22,2 2 22,2 4 22,2
5. Teknik abdominal massage yang Methotrexate 0 0 0 0 0 0
dilakukan pada kelompok intervensi 6- 1 11,1 1 11,1 2 11,1
merkaptopurin 1 11,1 1 11,1 2 11,1
adalah dengan melakukan pemijatan Cytosine
dengan arah keatas pada kolon accenden, arabinoside
pemijatan melintang pada kolon Opioid

55
5. Asupan nutrisi responden minum 4-6 gelas perhari yaitu
1/3 porsi 4 44,4 1 11,1 5 27,8
½ porsi 4 44,4 5 55,6 9 50 55,6%.
1 porsi 1 11,1 3 33,3 4 22,2

6. Asupan cairan Bivariat


1-3 gelas 3 33,3 2 22,2 5 27,8 1. Perbedaan rata-rata kejadian konstipasi
4-6 gelas 4 44,4 5 55,6 9 50
> 6 gelas 2 22,2 2 22,2 4 22,2
sebelum dan sesudah intervensi pada
kelomok intervensi dan control

Berdasarkan tabel 5.1 diatas pada kelompok Tabel 2


intervensi menunjukkan distribusi responden Perbedaan rata-rata skor konstipasi
berdasarkan usia sebagian besar responden sebelum dan setelah intervensi pada
berusia 6-12 tahun (usia sekolah) yaitu kelompok intervensi dan kelompok
77,8% dibandingkan dengan usia 3-5 tahun kontrol di RSU Kabupaten
(usia pre-sekolah) yaitu 22,2%. Distribusi Tangerang (n=9)
responden berdasarkan jenis kelamin
mayoritas anak laki-laki (55,6%) lebih
banyak dibandingkan anak perempuan Variabel n Mean SD SE 95% CI P
value
(44,4%). Selanjutnya karakteristik responden Kelompok intenvensi
berdasarkan aktivitas fisik, sebagian besar Kejadian 9 7,33 3,000 1,000 -8,639-- 0,000
anak melakukan aktivitas fisik sangat ringan konstipasi 4,027
yaitu 66,7% sedangkan aktivitas fisik ringan sebelum
Kejadian 9 3,78 3,153 1,051 -5,202—
33,3%. Distribusi responden berdasarkan konstipasi 0,354
jenis obat kemoterapi yang digunakan paling Sesudah
banyak yaitu vincristine sebesar 55,6%, Kelompok kontrol

kemudian diikuti methotrexate sebesar Kejadian 9 8,00 2,550 ,850 -6,749— 0,169
konstipasi 1,251
22,2%, serta cytosine arabinoside dan opioid Sebelum
masing-masing sebesar 11,1%. Distribusi Kejadian 9 7,78 2,279 ,760 -7,530 - -
responden berdasarkan asupan nutrisi, anak konstipasi 4,026
Sesudah
yang mengkonsumsi ½ porsi sama besar Nilai skor rata-rata kejadian konstipasi anak
dengan yang mengkonsumsi 1/3 porsi yaitu pada kelompok intervensi sebelum diberikan
44,4%. Distribusi responden yang terakhir intervensi abdominal massage yaitu 7,33
yaitu asupan cairan mayoritas responden sedangkan nilai skor rata-rata kejadian
minum 4-6 gelas perhari yaitu 44,4%. konstipasi setelah diberikan intervensi
abdominal massage terjadi penurunan yaitu
Berdasarkan distribusi karakteristik 3,78. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=
responden pada kelompok kontrol, semua 0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan
anak di kelompok kontrol berusia 6-12 tahun yang signifikan antara skor kejadian
yaitu 100%. Pada distribusi responden konstipasi pada anak dengan kanker sebelum
berdasarkan jenis kelamin mayoritas anak dan sesudah dilakukan intervensi abdominal
laki-laki (55,6%) lebih banyak dibandingkan massage.
anak perempuan (44,4%). Selanjutnya Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-
karakteristik responden berdasarkan aktivitas rata kejadian konstipasi pada anak sebelum
fisik, sebagian besar anak melakukan diberikan intervensi abdominal massage
aktivitas fisik ringan yaitu 88,9% sedangkan yaitu 8,00, kemudian setelah diberikan
aktivitas fisik sangat ringan 11,1%. Distribusi intervensi nilai skor rata-rata kejadian
responden berdasarkan jenis obat kemoterapi konstipasi terjadi penurunan 7,78. Hasil uji
yang digunakan paling banyak yaitu statistik didapatkan nilai p= 0,169 yang
vincristine sebesar 55,6%, kemudian diikuti berarti bahwa tidak ada perbedaan yang
methotrexate sebesar 22,2%, serta cytosine signifikan antara kejadian konstipasi pada
arabinoside dan opioid masing-masing anak dengan kanker sebelum dan sesudah
sebesar 11,1%. Distribusi responden dilakukan intervensi sesuai prosedur rumah
berdasarkan asupan nutrisi, sebagian besar sakit.
anak mengkonsumsi ½ porsi makan yaitu
55,6%, sedangkan asupan cairan mayoritas
56
2. Perbedaan selish rata-rata kejadian analisis menunjukkan adanya perbedaan yang
konstipasi anak sebelum dan sesudah bermakna antara rata-rata kejadian konstipasi
pemberian intervensi pada kelompok antara kelompok intervensi dan kelompok
intervensi maupun kelompok control kontrol (p=0,007).

Tabel 3 Pembahasan
Perbedaan selisih rata-rata skor kejadian Hasil statistik lebih lanjut menyimpulkan ada
konstipasi responden perbedaan yang signifikan skor konstipasi
sebelum dan sesudah pemberian intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok
pada kelompok intervensi intervensi, artinya pelaksanaan abdominal
maupun kelompok kontrol di RSU Kabupaten
massage berdampak terhadap penurunan
Tangerang (n=18)
konstipasi pada anak dengan kanker yang
Kelompok Kelompok P menjalani kemoterapi (p value = 0,000; α =
Variabel
intervensi kontrol Value 0.05). Hasil penelitian terkait dengan
Kejadian konstipasi pengaruh pelaksanaan abdominal massage
a. Sebelum Mean ± SD 7,33±3,000 8,00±2,550 0,618
terhadap pencegahan konstipasi adalah
b. Sesudah Mean ± SD penelitian oleh (Bromley, 2014) dengan
3,78±3,153 7,78±2,279 0,007 metode randomised controlled trial pada 60
Selisih responden yang mengalami konstipasi, hasil
3,55±0,153 0,22±0,271 0,000 penelitian menunjukkan bahwa responden
Mean SD
P Value 0,000 0,169
yang mendapatkan terapi laxativ ditambah
dengan massage abdominal mengalami
peningkatan frekuensi defekasi, hilangnya
Selisih rata-rata skor kejadian konstipasi
ketidaknyamanan di abdomen, distensi
sebelum dan sesudah diberikan intervensi
abdomen berkurang dibandingkan pasien
abdominal massage adalah 3,55 (SD=0,153),
yang hanya mendapatkan terapi laksatif.
sedangkan selisih rata-rata skor kejadian
Penelitian lain yang dilakukan oleh (Lai et
konstipasi pada kelompok kontrol adalah
al., 2011), menunjukkan bahwa aroma
0,22 (SD=0,271). Hal ini menunjukkan
massage abdominal yang dilakukan pada
adanya perbedaan yang bermakna antara
pasien dengan kanker terbukti efektif untuk
selisih rata-rata kejadian konstipasi pada
mencegah konstipasi hal ini ditunjukkan
kelompok intervensi maupun kelompok
dengan penurunan constipation assesment
kontrol.
scale (CAS) secara signifikan pada kelompok
intervensi yang dilakukan massage
1. Perbedaan rata-rata kejadian konstipasi
abdominal dibandingan dengan kelompok
sesudah intervensi pada kelompok
kontrol yang hanya diberikan intervensi
intervensi dan kelompok kontrol
standar pencegahan kontipasi. Massage
abdominal efektif mencegah konstipasi
Tabel 4
Perbedaan rata-rata kejadian konstipasi
karena mekanisme kerjanya mampu
sesudah intervensi pada kelompok menstimulasi sistem persyarafan
intervensi dn kelompok kontrol parasimpatis sehingga dapat menurunkan
No Kelompok n Mean SD SE 95%CI t
P tegangan pada otot abdomen, meningkatkan
Value
motilitas pada sistem pencernaan,
1. Intervensi 9 3,78 3,153 1,051
-5,202 -- - meningkatkan sekresi pada sistem intestinal
0,354 6,333
serta memberikan efek pada relaksasis
0,007
-7,530- - - fingter. Teknik massage abdominal yang
2. Kontrol 9 7,78 2,279 0,760
4,026 7,605 digunakan pada penelitian ini adalah teknik
efflurage dan pada saat pelaksanaan massage
abdominal dengan teknik efflurage anak
Menunjukkan bahwa rata-rata kejadian merasa nyaman dan tidak ada keluhan yang
konstipasi sesudah diberikan intervensi pada berarti dari anak, hal ini juga sejalan dengan
kelompok intervensi adalah 3,78 (SD=3,153). penelitian yang dilakukan oleh (Tarihoran,
Sedangkan rata-rata kejadian konstipasi 2019) tentang latihan yang dapat
sesudah diberikan intervensi pada kelompok menurunkan ketegangan pada otot leher dan
kontrol adalah 7,78 (SD=2,279). Hasil
57
abdomen sehingga dapat mempercepat
penyembuhan. Menurut (Sinclair, 2011) Daftar Pustaka
terdapat beberapa teknik yang digunakan saat American Cancer Society. (2017). Cancer
melakukan massage abdominal yaitu dengan Facts and Figures 2017. Genes and
memberikan penekanan secara perlahan pada Development.
dinding abdomen, penekanan yang dilakukan https://doi.org/10.1101/gad.1593107
terdiri dari: stroking, effleurage, kneading Bromley, D. (2014). Abdominal massage in
dan vibration. Beberapa penelitian tentang the management of chronic constipation
massage abdominal menggunakan beberapa for children with disability. Community
teknik yang berbeda yaitu seperti (Connor et Practitioner.
al., 2014), menggunakan teknik efflurage Connor, M., Hunt, C., Lindley, A., & Adams,
selama 7 menit sedangkan (Emly & Marriott, J. (2014). Using abdominal massage in
2017) menggunakan moderate pressure yaitu bowel management. Nursing Standard
efflurage, kneading dan vibrasi selama 15-20 (Royal College of Nursing (Great
menit. Massage abdominal terbukti efektif Britain) : 1987).
sebagai terapi komplementer untuk https://doi.org/10.7748/ns.28.45.37.e86
mengatasi konstipasi, meskipun terdapat 61
beberapa teknik yang dapat digunakan. Emly, M., & Marriott, A. (2017). Revisiting
Selain pemberian massage pada pasien constipation management in the
kemoterapi bahwa diperlukan juga pemberian community. In British Journal of
konseling untuk pengetahuan pasien Community Nursing.
kemoterapi untuk mencegah peningkatan https://doi.org/10.12968/bjcn.2017.22.4
kecemasan (Silaen, 2019). .168
Gonzalez Del Carmen, M., Gutierrez
Kesimpulan Vazquez, G. L., Vazquez Avila, S.,
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Espinoza Oliveira, P. E., & Carino
terdapat perbedaan rata-rata kejadian Calvo, L. (2015). Efectiveness of
konstipasi pada anak dengan kanker yang topical vitamin E against bicarbonate
menjalani kemoterapi antara sebelum dan mouthwash in prevention of oral
sesudah diberikan abdominal massage pada mucositis in children with
kelompok intervensi dan kelompok kontrol, chemoteraphy. Tropical Medicine and
terdapat perbedaan nilai rata-rata kejadian International Health.
konstipasi pada anak dengan kanker yang https://doi.org/10.1111/tmi.12574
menjalani kemoterapi sesudah diberikan IARC. (2018). New Global Cancer Data:
abdominal massage antara kelompok GLOBOCAN 2018 | UICC.
intervensi dan kelompok kontrol. International Agency for Research on
Cancer.
Saran Lai, T. K. T., Cheung, M. C., Lo, C. K., Ng,
1. Pelayanan Keperawatan K. L., Fung, Y. H., Tong, M., & Yau,
Perawat dapat menerapkan abdominal C. C. (2011). Effectiveness of aroma
massage dalam menurunkan kejadian massage on advanced cancer patients
konstipasi pada anak dengan kanker yang with constipation: A pilot study.
menjalani kemoterapi. Abdominal massage Complementary Therapies in Clinical
dapat diterapkan dengan melibatkan keluarga Practice.
sebagai pendekatan perawatan berpusat pada https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2010.02.0
keluarga (Family Centered Care). 04
2. Penelitian Keperawatan Mudita, I. B. (2016). Pola Penyakit dan
Peneliti menyarankan untuk melakukan Karakteristik Pasien Hemato- Onkologi
penelitian lebih lanjut tentang pengaruh Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
abdominal massage terhadap kejadian Kedokteran Universitas Udayana/RS
konstipasi pada anak dengan kanker yang Sanglah Denpasar Periode 2000-2005.
menjalani kemoterapi dengan sampel yang Sari Pediatri.
lebih besar dan waktu untuk melakukan https://doi.org/10.14238/sp9.1.2007.13-
abdominal massage lebih lama. 6
58
National Cancer Institute. (2017). Metastatic
Cancer - National Cancer Institute.
Nci.
Nurhidayah, I., Hendrawati, S., S. Mediani,
H., & Adistie, F. (2016). Kualitas
Hidup pada Anak dengan Kanker.
Jurnal Keperawatan Padjadjaran.
https://doi.org/10.24198/jkp.v4n1.5
Sharma, R. (2017). Essentials of Pediatric
Nursing. In Essentials of Pediatric
Nursing.
https://doi.org/10.5005/jp/books/12994
Silaen, H. (2019). Pengaruh Pemberian
Konseling dengan Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Pemasangan Chemoport
yang Menjalani Kemoterapi di Rumah
Sakit Kota Medan. Jurnal Keperawatan
Priority.
Sinclair, M. (2011). The use of abdominal
massage to treat chronic constipation.
Journal of Bodywork and Movement
Therapies.
https://doi.org/10.1016/j.jbmt.2010.07.0
07
Steliarova-Foucher, E., Colombet, M., Ries,
L. A. G., Moreno, F., Dolya, A., Bray,
F., Hesseling, P., Shin, H. Y., Stiller, C.
A., Bouzbid, S., Hamdi-Cherif, M.,
Hablas, A., Chirpaz, E., Buziba, N.,
Chesumbai, G. C., Manraj, S. S.,
Reynders, D., Wabinga, H. R.,
Chokunonga, E., … Steliarova-Foucher,
E. (2017). International incidence of
childhood cancer, 2001–10: a
population-based registry study. The
Lancet Oncology.
https://doi.org/10.1016/S1470-
2045(17)30186-9
Tarihoran, Y. (2019). PENGARUH
SHAKER EXERCISE TERHADAP
KEMAMPUAN MENELAN PADA
PASIEN STROKE DENGAN
DISFAGIA DI RUMAH SAKIT
KOTA MEDAN. Indonesian Trust
Health Journal.
https://doi.org/10.37104/ithj.v1i2.14
Turan, N., & Asti, T. A. (2016). The effect of
abdominal massage on constipation and
quality of life. Gastroenterology
Nursing.
https://doi.org/10.1097/SGA.00000000
00000202

59

Anda mungkin juga menyukai