Anda di halaman 1dari 13

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM WANITA TETAP WANITA

(Analisis Semiotika Representasi Perempuan dalam Film Wanita Tetap Wanita)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan


Guna mencapai gelar sarjana S-I
Program Studi Ilmu Komunikasi

EVIYONO ADI WIBOWO


L100090060

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM WANITA TETAP WANITA
(Analisis Semiotika Representasi Perempuan dalam Film Wanita Tetap Wanita)

EVIYONO ADI WIBOWO

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Wanita Tetap Wanita merupakan sebuah film omnibus yang menceritakan


tentang lima tokoh sosok perempuan dengan latar belakang pekerjaan dan sosial
yang berbeda. Film ini menunjukan bagaimana perempuan menghadapi suatu
masalah yang dialaminya. Masih kuat sistem partiaki menjadi penyebab
perempuan digambarkan lemah tertindas dan kaum nomer dua. Namun
perempuan bangkit dari keterpurukan karena perempuan memiliki jiwa yang kuat.
Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yaitu dengan
mencari makna denotatif, makna konotatif dan mitos dalam menganalisis tanda-
tanda pada film yang merepresentasikan perempuan pada film ini. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dalam film Wanita Tetap Wanita menunjukan tanda-tanda
yang merepresentasikan perempuan, bahwa perempuan itu kuat dan dapat
melawan, pintar serta mampu berfikir dan berkarya, dapat memimpin dan bekerja
keras sebagai tulang punggung keluarga.

Kata kunci : Representasi, Film, Perempuan, Semiotika.


A. PENDAHULUAN perfilman sering menjadi tema menarik
Di era perkembangan jaman saat untuk diangkat ke layar lebar. Para
ini, perkembangan komunikasi pembuat film lebih cenderung
sangatlah pesat terutama komunikasi membumbui dengan adegan pornografi
dengan perantara media massa. Media untuk memikat para penonton. Seperti
massa menjadi salah satu kebutuhan film yang bergenre komedi maupun
pokok dalam mendapatkan informasi horor menampilkan perempuan secara
pada perkembangan jaman saat ini. vulgar atau bepenampilan tidak
Dalam penyampaian pesan dapat senonoh.
secara langsung maupun tidak Dapur, sumur, kasur, macak,
langsung. Media massa terdiri dari masak, dan manak merupakan istilah
surat kabar, radio, televisi, dan film. yang sering disetereotipkan pada
Keberadaan film saat ini perempuan. Pada masyarakat yang
mempunyai makna yang berbeda menganut sistem partiaki
dibanding dengan media massa lainya. memposisikan perempuan hanya dapat
Film merupakan suatu media untuk bekerja domestik saja yaitu rumah
menggambarkan sebuah bentuk seni tangga. Dan perempuan sering
kehidupan manusia. Film dapat dijadikan sebagai sumber masalah.
merekam realitas yang berkembang Banyak persoalan yang
dalam masyarakat yang ditayangkan ke menyeruak mengenai kaum perempuan
layar lebar. Film mempunyai seperti kasus kekerasan, KDRT,
kemampuan yang dapat menjangkau pelecehan seksual, perdagangan
dari banyak segmen sosial. Para ahli perempuan, pemerkosaan dan
berpendapat bahwa film memiliki pembunuhan. Setiap hari disetiap
potensi untuk mempenharuhi tempat terdapat realitas yang sering
khalayaknya (Sobur, 2006:127). kita temui tentang potret perempuan
Perempuan lemah, kalah dan pada kehidupan masyarakat yang
selalu tertindas sering kita jumpai pada mendapatkan perlakuan tidak
media massa baik itu surat kabar, mengenakan.
televisi dan film. Realitas perempuan Stereotipe perempuan pada
yang ditampilkan di media massa kehidupan sosial masyarakat sering
selama ini menjadi objek kepentingan dianggap lemah dan kaum nomer dua.
dari oknum yang ingin mendapatkan Untuk menggugah kesadaran dan
keuntungan. Perempuan dalam mencari solusi dari stereotipe tersebut

1
sudah banyak hal yang dilakukan representasi perempuan pada film
diantaranya, gerakan-gerakan sosial Wanita Tetap Wanita.
perempuan, akademisi, dan para Rumusan masalah penelitian ini
seniman. adalah bagaimana representasi
Berdasarkan realitas serta isu perempuan yang dipresentasikan dalam
yang berkembang saat ini dikalangan film Wanita Tetap Wanita.
masyarakat, maka tema tentang sosok
perempuan yang kuat dan hebat pun B. TINJAUAN PUSTAKA
dibuat untuk mendukung gerakan- Untuk mendapatkan hasil yang
gerakan sosial untuk perempuan maksimal dalam proses penelitian,
tersebut. Dimana film dapat penulis akan mengacu pada beberapa
mempengaruhi cara pandang penelitian sebelumnya. Seperti yang
masyarakat dalam melihat suatu diteliti oleh, Husninatul Ghassani
realitas dunia yang nyata. Film-film (2010) mahasiswa Program Studi Ilmu
yang mengangkat tentang kisah Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
seorang perempuan diantaranya, Jamila Ilmu Politik Universitas Diponegoro
dan Sang Presiden. Minggu Pagi di Semarang. Dengan judul “Kekerasan
Victoria Park, Wanita Tetap Wanita Terhadap Perempuan (Analisis
dan lain sebagainya. Semiotika Film Jamila dan Sang
Film Wanita Tetap Wanita Presiden)”. Hasil penelitian menujukan
merupakan film yang bercerita tentang kekerasan terhadap perempuan
kehidupan lima tokoh perempuan dimanifestasikan dalam berbagai
dengan latar belakang kehidupan sosial bentuk seperti kekerasan fisik, seksual,
serta memperjuangkan hidup yang ekonomi, perampasan kemerdekaan
berbeda. Ditengah masalah yang sewenang-wenang, dan psikologis.
membelit mereka mampu mencari Renny Prasetya Budi Suciati
solusi dan dapat mengatasinya serta (2012) mahasiswa Program Studi Ilmu
membahagiakan orang yang mereka Komunikasi, Fakultas Ilmu
sayangi. Pada film ini menampilkan Komunikasi dan Teknik Informatika
sosok perempuan yang kuat, pintar dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
dapat bekerja keras sebagai tulang Dengan Judul “Representasi
punggung keluarga. Dari isi film Feminisme Pada Film Minggu Pagi di
tersebut peneliti tertarik untuk Victoria Park (Analisis Semiotika
melakukan penelitian tentang Komunikasi Tentang Representasi

2
Feminisme Dalam Film Minggu Pagi proses penyampaian pesan dari
di Victoria Park)”. Hasil penelitian komunikator ke komunikan.
menyimpulkan bahwa representasi Terjadinya proses komunikasi
feminism dalam film Minggu Pagi di merupakan konsekuensi terjadinya
Victoria Park adalah melalui suatu hubungan. Menurut Carl I.
emansipasi perempuan yang Hovland komunikasi adalah upaya
menyeratakan hak antara perempuan yang sistematis untuk merumuskan
dan laki-laki. secara tegar asas-asas penyampaian
Rosyid Rochman Nur Hakim informasi serta pembentukan
(2012) mahasiswa Program Studi pendapat dan sikap (Effendy,
Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 2001:10).
Fakultas Dakwah Universitas Islam Ada dua tahap proses
Negeri Sunan Kalijaga. Dengan judul komunikasi yaitu secara primer dan
“Representasi Ikhlas Dalam Film sekunder. Proses komunikasi secara
Emak Ingin Naik Haji (Analisi primer merupakan proses
Semiotika Terhadap Tokoh Emak)”. penyampaian pesan kepada orang
Hasil penelitian menyimpulkan peneliti lain dengan menggunakan simbol
menemukan tanda-tanda ikhlas melalui sebagai media. Sedangkan proses
tokoh emak yaitu : 1) pantang komunikasi secara sekunder
menyerah, 2) orang yang ikhlas hatinya merupakan proses penyampaian
baik dan lembut, 3) istiqomah, 4) pesan kepada orang lain dengan
berusaha membantu orang lain yang mengggunakan alat sebagai media
lebih membutuhkan, 5) selalu kedua. Media yang digunakan yaitu
memaafkan kesalahan orang lain, 6) surat, telepon, telegram, radio, surat
tidak membeda-bedakan dalam kabar, film dan lain sebagainya
pergaulan, 7) tawakal, 8) bersyukur. (Effendy, 2001:11-18). Media
tersebut merupakan bentuk dari
C. LANDASAN TEORI komunikasi massa. Media massa
1. Komunikasi tersebut diantaranya yaitu
a. Pengertian Komunikasi b. Komunikasi Massa
Komunikasi dalam bahasa Komunikasi massa adalah
latin disebut dengan communis yang proses penyampaian pesan dari
memiliki arti “sama” (Mulyana, komunikator ke komunkan dengan
2009:46). Komunikasi adalah suatu menggunakan perantara media

3
massa. Komunikasi massa berasal memproyeksikan ke layar lebar.
dari bahasa latin yaitu media of Kemapuan film dalam menciptakan
mass communication (media gambar dan suara dapat menjangkau
komunikasi massa). surat, telepon, berbagai segmen sosial dan
telegram, radio, surat kabar, film, berpotensi untuk mempengaruhi
internet dan lain sebagainya. Media khalayaknya. Sehingga film selalu
massa lebih merujuk pada mempengaruhi dan membentuk
penerimaan pesan yakni kepada masyarakat berdasarkan muatan
khalayak,penonton atau audience, pesan dibaliknya (Sobur, 2009:127).
pemirsa maupun pembaca (Nurudin, 3. Representasi
2009:4). Representasi adalah cara untuk
Pesan yang disampaikan dari membentuk pengetahuan yang
media massa tidak hanya sekedar dimungkinkan oleh otak untuk
pesan, melainkan pesan yang sama memaknai suatu tanda yang
yang disampaikan kepada khalayak dilakukan oleh semua manusia.
atau masyarakat umum. Perbedaan Definisi yang lebih jelasnya yaitu
komunikasi massa dengan penggunaan tanda (suara/bunyi,
komunikasi pada umumnya yaitu gambar dan lain-lain) untuk
lebih berdasarkan pada jumlah menghubungkan, memproduksi,
pesan yang berlipat-lipat kepada menggambarkan, memotret sesuatu
penerimanya. Ciri-ciri komunikasi yang dilihat, dibayangkan, dirasakan
massa yaitu, komunikasi massa dalam bentuk fisik tertentu (Danesi,
berlangsung satu arah, komunikator 2012:20).
pada komunikasi massa melembaga, 4. Gender
pesan bersifat umum, komunikasi Gender yaitu sifat yang melekat
massa menimbulkan keserempakan pada kaum laki-laki maupun
dan bersifat heterogen (Effendy, perempuan yang dikonstruksikan
2001:22-26). secara sosial maupun kultural (Fakih,
2. Film sebagai Alat Komunikasi 2012:8). Dalam jenis kelamin terbagi
Film merupakan salah satu menjadi dua yaitu perempuan dan
bentuk dari komunikasi massa. Film laki-laki sedangkan pada konsep
bersifat secara audio visual. Film gender yaitu terdapat maskulin dan
merekam realitas yang berkembang feminim.
dalam masyarakat kemudian

4
5. Perempuan dalam Media Massa bagaimana kemanusiaan (humanity)
Pengertian perempuan menurut memaknai hal-hal (things) memaknai
Fakih adalah manusia yang memiliki (to sinify) dalam hal ini tidak
alat reprodukasi seperti rahim, dicampur adukan dengan
saluran untuk melahirkan, mengkomunikasikan. Pada penelitian
mereproduksi telur, memiliki vagina ini peneliti menggunakan teori
dan mempunyai alat menyusui. analisis semiotika Roland Barthes.
Perempuan memiliki sifat yang lemah Barthes menjelaskan bahwa
lembut, cantik, emosional dan signifikasi tahap pertama merupakan
keibuan (Fakih, 2012:8). Gambaran hubungan antara signifier dan
perempuan Indonesia kebanyakan signified di dalam sebuah tanda
dijadikan sebagai objek dari mesin terhadap realitas eksternal atau
operasional industri media dan objek sebagai denotasi. Sedangkan konotasi
pola kerja patriarki, seksis, pelecehan adalah signifikasi pada tahap kedua
dan kekerasan. Banyak persoalan (Sobur, 2009:15).
perempuan yang menyeruak dalam
media massa seperti kasus KDRT, D. METODE PENELITIAN
pelecehan seksual, pemerkosaan, 1. Jenis Penelitian
perdagangan perempuan dan bahkan Jenis penelitian ini adalah
pembunuhan. penelitian kualitatif dengan
Keberadaan perempuan menggunakan metode analisis
disektor publik cenderung semiotika. Penelitian dengan
dimanfaatkan oleh oknum-oknum menggunakan pendekatan metode
tertentu untuk memperlancar bisnis. analisis semiotika untuk menganalisis
Hal tersebut bisa kita temui seperti dan memberikan makna-makna
pada tayangan iklan maupun program terhadap lambang-lambang yang
televisi dan film yang nyaris menjual terdapat suatu paket lambang-
citra perempuan sebagai pengumbar lambang pesan atau teks (Pawito,
seks (Anshori dkk, 1997:3). 2008:155).
6. Semiotika 2. Teknik Pengumpulan Data
Semiotika adalah suatu ilmu Adapun jenis data penelitian ini
atau metode analisis untuk mengkaji yaitu data primer dan data sekunder.
tanda. Menurut Barthes, semiologi Data primer diperoleh dari sumber
pada dasarnya mempelajari penelitian yaitu film Wanita Tetap

5
Wanita. Sedangkan data sekunder tanda verbal maupun non verbal
dikumpulkan dari bahan kepustakaan lainnya. Selanjutnya data dianalisis
yang berupa referensi untuk dengan pemaknaan den0tasi dan
mendukung sumber data primer. konotasi.
Langkah-langkah yang
dilakukan peneliti untuk E. HASIL DAN PEMBAHASAN
mngumpulkan data yaitu dengan Hasil dari data yang dipilih dari
observasi dilakukan dengan film Wanita Tetap Wanita dianalisis
menonton atau mengamati film untuk dalam bentuk korpus. Korpus
memahami isi film. Selanjutnya penelitian terdiri dari tanda verbal
yaitu dokumentasi dengan dan nonverbal yang berupa scene
mengcapture atau memotong potongan dari beberapa adegan yang
beberapa adegan yang dapat merepresentasikan perempuan dalam
mewakili dari representasi film dapat dikelompokan menjadi 3
perempuan. Selanjutnya yaitu studi kategorisasi yaitu sebagai berikut :
pustaka. Dalam penelitian ini peneliti 1. Perempuan Kuat
menggunakan studi pustaka, buku, Kata kuat dalam Kamus
jurnal, internet, dokumentasi dan Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
sumber lainnya. adalah banyak tenaga, tahan
3. Teknik Analisis Data (menderita sakit dsb), mampu
Untuk menganalisis film dan berkuasa (berbuat sesuatu).
Wanita Tetap Wanita dalam Stereotipe perempuan pada
penelitian ini menggunakan metode umumnya yaitu mereka sering
analisis semiotika. Peneliti memilih dianggap kaum lemah, tertindas,
metode analisis semiotika Roland kaum nomer dua dan biang
Barthes sebagai metode analisis. masalah. Namun anggapan
Barthes mengkaji makna dari suatau tersebut tidak benar. Perempuan
tanda atau simbol-simbol dengan tidak selemah seperti pandangan
pemaknaan dua tahap yaitu denotatif masyarakat umum, mereka dapat
dan konotatif. membela diri dan melawan dari
Data penelitian diambil dari bentuk kekerasan yang mereka
film Wanita Tetap Wanita yang alami.
mencakup dari segala aspek seperti, Seperti pada korpus 8
dialog, setting, adegan pemain dan terdapat tanda non verbal yang

6
memperlihatkan adegan
perlawanan ketika Vanya dipaksa
untuk melayani nafsu bejat Dion.

Gambar 2
Mitos perempuan hanya
duduk di rumah saja cukup
Gambar 1 macak, masak dan manak.
Tindakan Vanya Pendapat tersebut seudah tak
berdasarkan tanda nonverbal berlaku di jaman modern saat ini.
diatas adalah bentuk sikap seperti yang dikatakan Fakih,
perlawanan dari ketidakadilan dalam aspek pendidikan prestasi
gender dan kekerasan.Vanya perempuan dalam mengejar
melindungi dirinya dengan ketertinggalan pendidikan dari
melawan Dion dengan cara kaum laki-laki justru
menendangnya. Teknik mengesankan. Jumlah
pengambilan gambar pada perempuan yang buta huruf pada
korpus 8 dilakukan secara close dasawarsa terakhir menurun
up yang bertujuan untuk dratis (Fakih, 2012:158). Dari
memperjelas adegan perlawanan. tanda tersebut dapat disimpulkan.
2. Perempuan Pintar Bahwa adit mampu membuat
Pintar yaitu kemampuan suatu karya tulisnya yaitu dalam
seseorang diatas rata-ratadan bentuk novel.
paham benar dalam berlogika 3. Perempuan Bekerja Keras
untuk berfikir dalam banyak hal. Perempuan bekerja keras
Sosok perempuan pintar terdapat untuk memenuhi kebutuhan
pada korpus 11 terdapat tanda sendiri dan menafkahi
non verbal saat Adit sedang keluarganya. Perempuan juga
mengadakan peluncuran dan memiliki peran ganda selain
bedah bukunya. mengurusi pekerjaan domestik
(rumah), perempuan juga

7
membantu dalam produktifitas a). Perempuan Kuat
perekonomian keluarga. Sosok Perempuan tidak tinggal diam
perempuan bekerja keras seperti dari ketertindasan, mereka
pada korpus 5. dapat membela diri dan
Ibu(menangis) : “seharusnya melawannya.
yang meninggal duluan itu ibuk b). Perempuan Pintar
bukan ayah kamu nan. Lihat aja Tidak hanya mahir dalam
sekarang kamu kerja keras pekerjaan rumah tangga saja,
banting tulang cuma biayain perempuan juga dapat
rumah sakit ibuk”. mengembangkan
Khinan adalah anak satu- kreativitasnya.
satunya dalam keluarga. Setelah c). Perempuan Bekerja Keras
ditinggal mati ayahnya dia Perempuan juga dapat bekerja
menjadi tulang punggung keras sebagai tulang punggung
keluarganya. Dari tanda verbal keluarga karena mereka
diatas memberikan gambaran memiliki sifat lemah lembut,
tentang sosok perempuan yang keibuan dan tanggung jawab.
bekerja keras untuk menafkahi 2. Saran
keluarganya. Pada akhir penelitian ini
penulis ingin menyampaikan
F. KESIMPULAN DAN SARAN beberapa saran sebagai berikut :
1. Kesimpulan a. Masih banyak pandangan
Setelah menganalisis film maupun stereotipe tentang
Wanita Tetap Wanita, terdapat perempuan yang bernilai
makna-makna dalam penggalan negatif. Masyarakat
adegan perscene yang terdapat diharapkan agar menghargai
tanda-tanda pada film tersebut. atau menghormati kaum
Hasil dari penelitian dapat perempuan. Segala bentuk
disimpulkan bahwa makna-makna yang merugikan kaum
dari film tersebut perempuan tidak menjadikan
merepresentasikan perempuan alasan dari budaya partriaki
sebagai berikut : untuk memposisikan
perempuan secara sejajar
dengan kaum laki-laki.

8
b. Peneliti berharap akan ada
lagi penelitian yang sejenis
dan dapat dijadikan sebagai
referensi pada penelitian
selanjutnya agar lebih cermat
dan lebih mendalam.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Dadang S, Kosasih, Engkos, Sarimaya, Farida.1997. Membincangkan


Feminisme, Refleksi Muslimah Atas Peran Sosial Kaum Wanita. Bandung:
Pustaka Hidayah

Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra

Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya

Fakih, Mansour.2012. Analisis Gender dan Transformasi social. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Mulyana, Deddy. 2009. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers

Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT LKIS Pelangi


Aksara

Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai