Anda di halaman 1dari 15

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI


Manajemen 1. Perilaku Kesehatan 1. Dukungan koping keluarga (I.092660) hal: 28
Kesehatan Keluarga Setelah dilakukan intervensi Definisi : memfasilitasi peningkatan nilai-nilai, minat dan tujuan
Tidak Efektif (hal keperawatan selama 1 minggu, dalam keluarga. Tindakan
484) (Gastritis) maka perilaku kesehatan meningkat a. Observasi
berhubungan dengan dengan kriteria hasil : • Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
kompleksitas program • Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga

1perawatan dibuktikan
Kemampuan 4 • Identifikasi smber-sumber yang dimiliki keluarga
dengan
melakukan b. Terapeutik
mengungkapkan
tindakan tidak • Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya
memahami masalah
pencegahan kesehatan
kesehatan yang diderita,
masalah • Gunakan saranan dan fasilitas yang ada dalamkeluarga
aktivitas keluarga untuk
kesehatan • Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
2mengatasi
Kemampuan
masalah 4 c. Edukasi
peningkatan
kesehatan tidak tapat, • Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
Ket
dan: gagal
kesehatan
melakukan • Anjurkan penggunaan fasilitas kesehatan yang ada
tindakan untuk
1. Menurun
mengurangi faktor 2. Dukungan Keluarga Merencakan Perawatan
2.resiko.
Cukup menurun (i.13477 ) hal: 26

3. Sedang 2. Manajemen Definisi : memfasilitasi perencanaan pelaksanaan perawatan kesehatan

4. Cukup meningkat

5. Meningkat
1 Kemampuan 4
menjelaskan masalah
Kesehatan Keluarga keluarga Tindakan :
kesehatan yang
Setelah dilakukan a. Observasi
dialami.
2 Aktivitas keluarga 4 intervensi keperawatan  Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
mengatasi masalah selama 1 minggu, maka b. Terapeutik
kesehatan secara manajemen kesehatan  Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga.
tepat. keluarga meningkat  Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
3 Tindakan untuk 4 dengan kriteria hasil : c. Edukasi
mengurangi faktor
 Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga Perawatan
resiko

3. Koordinasi diskusi keluarga (i.12482) hal :140


Definisi : menyeimbangkan kegiatan keluarga untuk mencapai tujuan
bersama anggota keluarga
a. Observasi
• Identifikasi gangguan keshatan setiap anggota keluarga Terapeutik
• Ciptakan suasana rumah yang sehat dan mendukung perkembangan
kepribadian anggota keluarga
• Fasilitasi keluarga mendiskusikan masalah kesehatan yang dialami

Ket : • Pertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas


kesehatan
1. Menurun
• Libatkan keluarga dalam mengambil keputusan untuk melakukan

2. Cukup menurun tindakan yang tepat


• Beri perawatan bagi anggota keluarga yang sakit
3. Sedang

4. Cukup meningkat

5. Meningkat
b. Edukasi
• Anjurkan anggota keluarga dalam memanfaatkan sumber-sumber
yang ada dalam masyarakat.

4. Edukasi Proses Penyakit (i.12444) hal : 106


Definisi : memberikan informasi tentang mekanisme munculnya penyakit
dan menimbulkan tanda dan gejala yang mengganggu kesehatan tubuh
pasien
Tindakan :
a. Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
 Berikan kesempatan untuk bertanya.
 Jelaskan pengertian Gastritis
 Jelaskan penyebab gastritis dan faktor risiko penyakit.
 Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit:
 Jelaskan perilaku pencegahan kekambuhan gastritis
 Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau
tidak biasa
Intervensi Rencana Kegiatan
1. Dukungan Keluarga Merencakan 1. Dukungan Keluarga Merencakan Perawatan
Perawatan (i.13477 ) hal: 26
(i.13477 ) hal: 26 a. Observasi
Definisi : memfasilitasi perencanaan  Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga.
pelaksanaan perawatan kesehatan Tindakan untuk mengurangi faktor resiko penyakit gastritis menurut (Rizky,
keluarga Tindakan : 2019) yaitu mengatur pola makan, mencegah sesuatu yang mengandung alkohol,
d. Observasi menghindari minuman berkafein, menghindari minuman atau makanan yang dapat
 Identifikasi tindakan yang dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan pedas, makanan berlemak, dan
dilakukan keluarga menghindari stress.
e. Terapeutik b. Terapeutik
 Gunakan sarana dan fasilitas yang  Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga.
ada dalam keluarga. Sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga seperti adanya dukungan keluarga
 Ciptakan perubahan lingkungan terhadap keluarga yang mengalami penyakit gastritis agar tidak terjadi kekambuhan
rumah secara optimal gastritis. Contoh dukungan yang dapat diberikan yaitu dengan mengontrol
f. Edukasi perawatan, pola makan, memberikan informasi mengenai penyakit (Khusna, L,
 Ajarkan cara perawatan yang bisa 2018)
dilakukan keluarga Perawatan Upaya untuk pencegahan peran pelayanan kesehatan sangat penting yaitu,
5. Dukungan koping keluarga dengan memberikan Pendidikan kesehatan kepada semua masyarakat tentang
(I.092660) hal: 28 gastritis, baik cara mencegah maupun menanganinya. Peran keluarga dan
Definisi : memfasilitasi peningkatan lingkungan juga mendorong penurunan terjadinya gastritis, yaitu dengan cara hidup
nilai-nilai, minat dan tujuan dalam sehat (Lippoit Williams &Wikins, 2008).
keluarga. Tindakan  Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
d. Observasi Perubahan lingkungan rumah dapat dilakukan dengan mengontrol pola makan
• Identifikasi kebutuhan dan harapan pasien gastritis, membantu perawatan pada pasien gastritis, menghindai stress, dan
keluarga tentang kesehatan memberikan dukungan kepada keluarga agar tidak terjadi kekambuhan penyakit
• Identifikasi konsekuensi tidak gastritis.
melakukan tindakan bersama c. Edukasi
keluarga  Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga Perawatan pada pasien gastritis
• Identifikasi smber-sumber yang menurut (Rizky, 2019) yaitu :
dimiliki keluarga - Menjaga pola makan seperti waktu makan (makan pagi sebelum pukul 09.00,
e. Terapeutik makan siang jam 12.00- 13.00, makan malam jam 18.00- 19.00).
• Motivasi pengembangan sikap dan - Frekuensi makan (3 kali sehari untuk makan lengkap dan makanan selingan antara
emosi yang mendukung upaya makan pagi dengan siang serta antara makan siang dan malam).
kesehatan - Jenis makanan (tidak makan yang pedas dan yang mudah dicerna serta tidak keras
• Gunakan saranan dan fasilitas yang ).
ada dalamkeluarga - Porsi makanan (karbohidrat 50-60 %, lemak 25-30%, dan protein 15- 20%).
• Ciptakan perubahan lingkungan - Menjaga agar tidak timbul stress salah satunya dengan teknik relaksasi otot
rumah secara optimal progresif
f. Edukasi Penelitian (Atifa, I, 2017) mengatakan bahwa ada pengaruh relaksasi otot
• Informasikan fasilitas kesehatan progresif terhadap penurunan tingkat nyeri dan tingkat stress pada pasien dengan
yang ada di lingkungan keluarga gastritis.
• Anjurkan penggunaan fasilitas - Menjaga agar tidak terjadi nyeri pada ulu hati seperti melakukan latihan fisik atau
kesehatan yang ada penggunaan obatobatan jika mengalami sakit, dimana pemakaian obat-obatan
6. Koordinasi diskusi keluarga NSAIDs yang pemakaiannya dianjurkan sekali jika sakit.
(i.12482) hal :140 2. Dukungan koping keluarga (I.092660) hal: 28
Definisi : menyeimbangkan kegiatan a. Observasi
keluarga untuk mencapai tujuan • Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
bersama anggota keluarga • Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga
c. Observasi • Identifikasi smber-sumber yang dimiliki keluarga
• Identifikasi gangguan keshatan b. Terapeutik
setiap anggota keluarga Terapeutik • Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan
• Ciptakan suasana rumah yang sehat • Gunakan saranan dan fasilitas yang ada dalamkeluarga
dan mendukung perkembangan • Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
kepribadian anggota keluarga c. Edukasi
• Fasilitasi keluarga mendiskusikan • Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
masalah kesehatan yang dialami • Anjurkan penggunaan fasilitas kesehatan yang ada
• Pertahankan hubungan timbal balik 3. Koordinasi diskusi keluarga (i.12482) hal :140
antara keluarga dan fasilitas a. Observasi
kesehatan • Identifikasi gangguan keshatan setiap anggota keluarga Terapeutik
• Libatkan keluarga dalam • Ciptakan suasana rumah yang sehat dan mendukung perkembangan kepribadian
mengambil keputusan untuk anggota keluarga
melakukan tindakan yang tepat • Fasilitasi keluarga mendiskusikan masalah kesehatan yang dialami
• Beri perawatan bagi anggota • Pertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan
keluarga yang sakit • Libatkan keluarga dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
d. Edukasi tepat
• Anjurkan anggota keluarga dalam • Beri perawatan bagi anggota keluarga yang sakit
memanfaatkan sumber-sumber yang b. Edukasi
ada dalam masyarakat. • Anjurkan anggota keluarga dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam
masyarakat.
7. Edukasi Proses Penyakit (i.12444) 4. Edukasi Proses Penyakit (i.12444) hal : 106
hal : 106 Tindakan :
Definisi : memberikan informasi tentang a. Observasi
mekanisme munculnya penyakit dan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi. Didalam pelayanan
menimbulkan tanda dan gejala yang kesehatan harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada pasien
mengganggu kesehatan tubuh pasien dan keluarga dalam melihat kesiapan menerima informasi pelayanan kesehatan untuk
Tindakan : menghindari kesalahpahaman dan menilai memori pasien dalam menerima informasi
b. Observasi yang diberikan (Arumsari, 2016). Menurut Potter & Perry (1997), Suliha dkk (2002)
 Identifikasi kesiapan dan dan Machfoedz dkk (2005) (dalam Waluyo, 2010), menyatakan bahwa faktor yang
kemampuan menerima informasi. berasal dari pasien yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pendidikan
Terapeutik kesehatan, yaitu :
 Sediakan materi dan media
a. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan mengarahkan
pendidikan kesehatan.
 Jadwalkan pendidikan kesehatan pasien untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka pasien akan giat untuk
sesuai kesepakatan. mendapatkan informasi tentang kondisiya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk
 Berikan kesempatan untuk bertanya.
 Jelaskan pengertian Gastritis melanjutkan pengobatan dan meningkatkan kesehatannya.
 Jelaskan penyebab gastritis dan b. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan memudahkan
faktor risiko penyakit. pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan kesehatan.

 Jelaskan tanda dan gejala yang c. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan perasaan

ditimbulkan oleh penyakit: cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi.

 Jelaskan perilaku pencegahan d. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan informasi

kekambuhan gastritis terganggu.

 Anjurkan melapor jika merasakan e. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia

tanda dan gejala memberat atau tidak kemampuan menerima informasi semakin baik dan didukung pula pengetahuan yang

biasa dimiliki sebelumnya.


f. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untuk menerima
dan memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan tingkat pendidikan yang
dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya kemampuan
belajarnya juga semakin tinggi.
b. Terapeutik
Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam berperilaku atau
melakukan tindakan. Jika individu mengetahui tentang gastritis, seperti hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kekambuhan dan akibat dari gastritis, maka individu
tersebut akan melakukan suatu tindakan untuk menghindari hal tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan. Pada dasarnya tujuan utama
pendidikan kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu
(1) Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat;
(2) Peningkatan perilaku masyarakat;
(3) Peningkatan status kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2005).
Sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2005), leaflet menurut pembuatannya
dan penggunaannya termasuk dalam alat peraga yang sederhana, yang mempunyai
ciri-ciri antara lain mudah dibuat, bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan-bahan
lokal, mencerminkan kebiasaan, kehidupan, dan kepercayaan setempat, ditulis
(digambar) dengan sederhana, memakai bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh
masyarakat, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertugas kesehatan dan masyarakat
(Marliana, 2017).
Media pendidikan kesehatan masyarakat menurut Notoatmodjo (2014) yaitu :
1. Media cetak berupa booklet, leaflet, flipchart dan poster serta foto.
2. Media elektronik berupa televise, radio, video, slide dan lainnya.
3. Media papan informasi yang dipasang ditempat umum.
4. Media pembelajaran yang dipakai baik itu media cetak, media elektronik dan
media papan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap individu
terhadap kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan. Memberikan pendidikan
kesehatan sebaiknya sesuai dengan kontrak yang telah dibuat dengan peserta
pendidikan (Notoatmodjo, 2014).
 Berikan kesempatan untuk bertanya. Memberikan kesempatan kepada peserta
pendidikan kesehatan untuk bertanya dapat menambah pengetahuan serta
mengurangi hal yang menjadi keraguan peserta terkait dengan materi pendidikan
kesehatan yang diberikan, sehingga dapat membuat suasana pendidikan kesehatan
tidak monoton (Notoatmodjo, 2014).
 Jelaskan pengertian Gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut dan
kronik. Gastritis dapat mengakibatkan pembengkakan pada mukosa lambung
sampai terlepasnya lapisan mukosa lambung yang akan menimbulkan proses
inflamasi. Gastritis memiliki gejala
seperti kembung, sering bersendawa, mual dan muntah, tidak nafsu makan, dan
nyeri pada ulu hati (Rosiani, N, 2020).
 Jelaskan penyebab gastritis dan faktor risiko penyakit.
Gastritis dapat disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang bersifat
meningkatkan asam lambung, seperti makanan pedas dan asam, juga cara memasak
makanan yang tidak matang sempurna dapat menjadi penyebab utama peningkatan
asam lambung, karena lambung sukar mencerna makanan sehingga kerja lambung
lebih tinggi dan mengakibatkan peningkatan asam lambung (Rukana, L, 2018).
Faktor risiko penyakit Penyebab gastritis menurut Sulastri (2016) yaitu :
- Lanjut Usia
Lanjut usia meningkatkan resiko gastritis disebabkan karena dinding mukosa
lambung semakin menipis akibat usia tua dan pada usia tua lebih mudah untuk
terinfeksi helicobacter pyllori atau penyakit autoimun daripada usia muda.
- Pola Makan
Perubahan pola makan meliputi tidak teraturnya waktu makan, frekuensi
makan, jenis makanan dan porsi makanan yang dikonsumsi. Perubahan pola
makan antara lain cepat merasa kenyang, makan menjadi malas dan tidak teratur
sehingga berisiko mengalami gangguan pada saluran pencernaan khususnya
gastritis.
- Efek Obat-obatan
Obat-obatan dapat menjadi faktor risiko terjadinya kerusakan pada saluran
pencernaan dan mempengaruhi pemenuhan nutrisi akibat efeknya terhadap
proses pencernaan makanan, pola makan dan penyerapan makanan.
- Gaya Hidup
Gaya hidup seperti konsumsi alkohol merokok dan konsumsi kafein dapat
mempengaruhi terjadinya gastritis. Alkohol dan zat nikotin dalam rokok dapat
mengiritasi mucosa lambung.
- Faktor Psikososial
Stres memiliki efek negatif melaluimekanisme neuroendokrin terhadap
saluran pencernaan sehingga berisiko untuk mengalami gastritis. Efek stres pada
saluran pencernaan menyebabkan penurunan aliran darah pada sel epitel lambung
dan mempengaruhi fungsi sel epitel dalam melindungi mukosa lambung.
- Faktor Budaya dan Sosial Ekonomi.
Pada budaya tertentu menyukai jenis makanan yang pedas atau asam
sehingga menyebabkan peningkatan risiko terjadinya gastritis. Faktor sosial
ekonomi jug mempengaruhi pola makan dan pemilihan makanan.
- Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah dapat mempengaruhi pola makan dan sekaligus dapat
menjadi sumber stres. Lingkungan rumah yang bising atau padat penghuni
mempengaruhi konsumsi makanan dan kemampuan menikmati makanan.
- Perilaku berhubungan dengan ketidakpahaman
Kurang pengetahuan tentang diet dan proses penyakit gastritis dapat
menyebabkan risiko terjadinya gastritis dan kekambuhan penyakit gastritis.
Pengetahuan tentang makanan dan minuman pantangan pada penderita gastritis
sangat mempengaruhi perilaku dalam pemilihan makanan
 Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit:
Tanda gejala penyakit gastritis menurut Since (2018) yaitu :
a. Mual dan sering muntah
b. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
keringat dingin.
c. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar.
d. Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati).
e. Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut.
f. Kepala terasa pusing
g. Perdarahan pada saluran cerna berupa muntah darah (hematemesis) dan buang air
besar dengan darah (melena) atau bisa tanpa adanya keluhan.
 Jelaskan perilaku pencegahan kekambuhan gastritis
Pencegahan gastritis menurut Sulastri (2016) :
a. Hindari stres dan bekerja terlalu berat.
b. Konsumsi makanan yang ringan dan lunak. Jangan sampai terlambat makan dan
hindari makan berlebihan.
c. Hindari makan yang pedas, asam, keras dan lain-lain yang dapat mempengaruhi
radang lambung.
d. Usahakan buang air besar secara teratur.
e. Kurangi makanan yang bisa membentuk gas, sehingga mengakibatkanperut
kembung.
f. Olahraga teratur.
g. Konsumsi makanan seimbang dan kaya serat.
h. Banyak minum air putih.
i. Hindari merokok, dan kafein.
j. Menerapkan pola makan dan tidur yang teratur.
k. Jika memungkinkan, hindari pemakaian obat-obatan yang
- Peningkatan kesadaran tentang hal- hal yang dapat menyebabkan penyakit
gastritis, misalnya makan makanan pedas dan asam, stres, mengkonsumsi
alkohol dan kopi berlebihan, merokok, mengkonsumsi obat penghilang nyeri
dalam jangka panjang (Suryono, 2016).
- Mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah buahan
membantu melancarkan kerja pencernaan (Rukana, L, 2018).
Jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi
- Nasi lunak, roti, biskuit, krekers), sumber protein yang diolah dengan cara
direbus dan dipanggang dan ditumis, sayuran yang tidak bergas dan tidak
banyak serat (bayam, dan wortel), buah-buahan yang tidak bergas (pepaya,
pisang, pir), dan minuman (teh, susu).
Jenis makanan yang tidak dianjurkan
- Sumber karbohidrat yang sulit dicerna (nasi keras, beras ketan, mie, jagung,
singkong, talas, cake, kue tart), sumber protein yang diolah dengan cara
digoreng dan digulai, sarden, kornet dan keju, sayuran yang bergas dan banyak
serat (daun singkong, kol, kembang kol, sawi), buah-buahan yang bergas dan
tinggi serat (kedondong, jambu biji, durian, nangka dan buah-buahan masam),
makanan yang pedas, makanan bergas dan berlemak tinggi (tapai, coklat,
gorengan, jeroan) dan minuman bersoda
- Makan dalam jumlah kecil tetapi sering, dan minum air putih untuk membantu
menetralkan asam lambung (Suryono, 2016).
Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak
biasa.Jika merasakan tanda dan gejala yang memberat pada pasien gastritis,
segera bawa pasien ke pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas dan
Rumah Sakit (Since, 2018).

Anda mungkin juga menyukai