Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA

FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND 2020


__________________________________________________________________________________

LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
A. Pengertian
Halusinasi merupakan suatu kondisi individu menganggap jumlah serta pola
stimulus yang datang (baik dari dalam maupun dari luar) tidak sesuai dengan kenyataan,
disertai distorsi dan gangguan respons terhadap stimulus tersebut baik respons yang
berlebihan maupun yang kurang memadai (Townsend, 2010). Halusinasi adalah satu
gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi,
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada (Keliat & Akemat,
2010).
Jenis-jenis halusinasi adalah sebagai berikut :
1. Halusinasi pendengaran
Yaitu mendengarkan suara atau kebisingan yang kurang jelas ataupun yang jelas,
dimana terkadang suara-suara tersebut seperti mengajak berbicara klien dan kadang
memerintahkan klien untuk melakukan sesuatu.
2. Halusinasi penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan atau cahaya, gambar atau bayangan yang rumit
dan kompleks.Bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan.
3. Halusinasi penghidung
Membau-bauan tertentu seperti bau darah, urine, feses, parfum, atau bau yang
lainnya.Ini sering terjadi pada seseorang pasca serangan stroke, kejang, atau
demensia.
4. Halusinasi pengecapan
Merasa mengecap seperti darah, urine, feses, atau yang lainnya.
5. Halusinasi perabaan
Merasa mengalami nyeri, rasa tersetrum atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang
jelas.
6. Halusinansi cenesthetic
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan
atau pembentukan urine.g.Halusinasi kinestetikaMerasakan pergerakan sementara
berdiri tanpa bergerak. (Kusumawati & Hartono, 2010).
B. Penyebab
Yolanda Putri Abdari, S.Kep
1941312056
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND 2020
__________________________________________________________________________________

1. Faktor herediter
2. Adanya resiko bunuh diri
3. Riwayat penyakit/trauma kepala
4. Riwayat penggunaan NAPZA
5. Kegagalan yang berulang
6. Korban kekerasan
7. Kurangnya kasih sayang
8. Ekonomi rendah, pendidikan rendah
9. Riwayat penolakan lingkungan
10. Kegagalan dalam hubungan sosial
C. Tanda dan Gejala
1. Subjektif
a. Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
b. Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap
c. Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya
d. Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun, melihat hantu atau
monster.
e. Mencium bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau itu
menyenangkan.
f. Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
g. Merasa takut atau senang dengan halusinasinya.
h. Mengatakan sering mendengar sesuatu pada waktu tertentu saat sedang sendirian
i. Mengatakan sering mengikuti isi perintah halusinasi
2. Objektif
a. Bicara atau tertawa sendiri.
b. Marah-marah tanpa sebab.
c. Memalingkan muka ke arah telinga seperti mendengar sesuatu
d. Menutup telinga.
e. Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu.
f. Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas.
g. Mencium sesuatu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.
h. Menutup hidung.
i. Sering meludah.
Yolanda Putri Abdari, S.Kep
1941312056
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND 2020
__________________________________________________________________________________

j. Muntah.
k. Menggaruk-garuk permukaan kulit.
D. Pohon Masalah
Resiko perilaku kekerasan (efek)

gangguan persepsi sensori : Halusinasi (care problem)

Isolasi sosial (etiologi)


E. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan : Halusinasi
F. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 1 : Pengkajian, mengenal dan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
SP 2 : Mengontrol halusinasi dengan cara enam benar minum obat.
SP 3 : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
SP 4 : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas sehari-hari.
G. Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan : Pasien mampu :
1. Membina hubungan saling percaya.
2. Mengenali halusinasi yang dialaminya: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon.
3. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
4. Mengontrol halusinasi dengan cara menggunakan obat.
5. Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
6. Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas.
Tindakan Keperawatan
1. Mendiskusikan dengan pasien isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon terhadap halusinasi.
2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol halusinasi:
3. Menghardik halusinasi
Menjelaskan cara menghardik halusinasi, memperagakan cara menghardik, meminta
pasien memperagakan ulang, memantau penerapan cara ini, dan menguatkan
perilaku pasien.
4. Menggunakan obat secara teratur
Yolanda Putri Abdari, S.Kep
1941312056
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND 2020
__________________________________________________________________________________

Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, jelaskan bila obat tidak digunakan sesuai
program, jelaskan akibat bila putus obat, jelaskan cara mendapat obat/ berobat,
jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar jenis, guna,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).
5. Bercakap-cakap dengan orang lain.
6. Melakukan aktifitas yang terjadwal.
Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur, mendiskusikan aktifitas yang biasa
dilakukan oleh pasien, melatih pasien melakukan aktifitas, menyusun jadual aktifitas
sehari–hari sesuai dengan jadual yang telah dilatih, memantau jadual pelaksanaan
kegiatan, memberikan reinforcement.

Yolanda Putri Abdari, S.Kep


1941312056

Anda mungkin juga menyukai