Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberian pertolongan pertama pada pasien atau seseorang yang sedang
dalam kondisi gawat darurat sangat penting. Kecepatan dan ketepatan tenaga
kesehatan dalam memberikan pertolongan sangat mempengaruhi keberhasilan
pertolongan gawat darurat. Semakin cepat pasien ditemukan berarti semakin
cepat pula pertolongan diberikan. Ketepatan pemberian pertolongan akan
mempercepat proses penyelamatan pasien/seseorang tersebut.
Salah satu penyebab kematian terbanyak adalah kondisi kekurangan
oksigen. Kekurangan oksigen dapat disebabkan oleh masalah pada sistem
pernapasan ataupun bisa bersifat sekunder, seperti akibat dari gangguan sistem
tubuh yang lain. Pasien yang kekurangan oksigen dapat jatuh dengan cepat ke
dalam kondisi gawat darurat yang mana memerlukan bantuan segera. Apabila
terjadi kekurangan oksigen dalam waktu 6 – 8 menit maka akan menyebabkan
kerusakan sel otak permanen. Jika lebih dari 10 menit akan menyebabkan
kematian.
Data morbiditas dan mortilitas yang dipublikasikan menunjukkan,
kesulitan dalam menangani jalan napas serta kesalahan dalam pemberiannya
menyebabkan kondisi seseorang/pasien yang dalam kondisi gawat darurat
semakin memburuk. Keenan dan Boyan melaporkan bahwa kelalaian dalam
pemberian ventilasi yang adekuat menyebabkan 12 dari 27 pasien yang sedang
dioperasi mengalami mati jantung (cardiac arrest). Berdasarkan pada
American Society of Anesthesiologist (ASA), salah satu penyebab utama dari
hasil akhir tatalaksana pasien yang buruk adalah ventilasi yang tidak adekuat,
intubasi esofagus, dan kesulitan intubasi trakhea, yang mana menyebabkan
85% pasien mengalami kerusakan otak dan kematian.
Menurut Chency et al, beberapa hal yang menjadi komplikasi dari
tatalaksana jalan napas yang salah yaitu trauma jalan napas, pneumothoraks,
obstruksi jalan napas, aspirasi, dan spasme bronkus. Berdasarkan hal tersebut
penting bagi tenaga kesehatan untuk memahami bagaimana cara pemberian
pertolongan gawat darurat pada pasien/seseorang dengan gangguan jalan
napas supaya pasien bisa terselamatkan dan kondisi perburukan dapat
diminimalkan. Pada makalah ini akan dibahas empat cara dalam pembebasan
jalan napas yakni pembebasan jalan napas dengan neck collar, manuver
valsava, OVA (Oropharyngeal Airway), NPA (Nasopharnygeal Airway), dst.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah prosedur pembebasan jalan napas dengan neck collar?
2. Bagaimanakah prosedur pembebasan jalan napas dengan manuver
valsava?
3. Bagaimanakah prosedur pembebasan jalan napas dengan OVA
(Oropharyngeal Airway)?
4. Bagaimanakah prosedur pembebasan jalan napas dengan NPA
(Nasopharnygeal Airway)?
5. Dst.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur pembebasan jalan napas dengan neck collar.
2. Untuk mengetahui prosedur pembebasan jalan napas dengan manuver
valsava.
3. Untuk mengetahui prosedur pembebasan jalan napas dengan OVA
(Oropharyngeal Airway).
4. Untuk mengetahui prosedur pembebasan jalan napas dengan NPA
(Nasopharnygeal Airway).
5. Dst.

D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Dengan makalah ini, para pembaca khusunya mahasiswa keperawatan bisa
lebih memahami dan mengerti tentang materi pembebasan jalan napas
dengan neck collar, manuver valsava, OVA (Oropharyngeal Airway),
NPA (Nasopharnygeal Airway), dst.
2. Manfaat praktis
Dengan makalah ini, para pembaca khususnya mahasiswa keperawatan
bisa mempraktikkan materi pembebasan jalan napas dengan neck collar,
manuver valsava, OVA (Oropharyngeal Airway), NPA (Nasopharnygeal
Airway), dst, sesuai dengan prosedur yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

American Society of Anesthesiologist, 2013. Practice Guidelines for Management


of the Difficult Airway-An. Update report by The American Society of
Anesthesiologist Task Force on Management of the Difficult Airway.
Jurnal American Society of Anethesiologist vol. 118 no. 2
Prasenohadi. 2010. Manajemen Jalan Napas; Pulmonologi Intervensi dan Gawat
Darurat Napas. Jakarta: FK UI.
Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. 2009. Petunjuk Praktis Anestesiologi 2nd ed.
Jakarta: FKUI.

Anda mungkin juga menyukai