Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DANA KAS KECIL DAN REKONSILIASI BANK

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

IWIN ARNOVA, SE, M.Ak

DISUSUN OLEH :

SINTANY WISTIANKY (19040007)

PROGRAM S : AKUNTANSI

FAKULTAS : EKONOMI

UNIVERSITAS PROF.DR.HAZAIRIN SH BENGKULU

2020/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya yang begitu besar, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat
bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar
Akuntansi. dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya
miliki, saya berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi. Kegiatan
penyusunan makalah ini memberikan saya tambahan ilmu pengetahuan yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan saya, dan semoga bagi para pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, saya sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu saya berharap akan adanya masukan yang membangun,
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi sendiri mapun pengguna makalah ini.

Bekasi, 19 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

1. DANA KAS KECIL..............................................................................................4


A. Pengertian Dana Kas Kecil ............................................................................ 4
B. Definisi Dana Kas Kecil ................................................................................ 4
C. Karakteristik Dana Kas Kecil ........................................................................ 5
D. Fungsi Dana Kas Kecil .................................................................................. 5
E. Metode Pengelolaan Dana Kas Kecil ............................................................. 6
F. Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil ............................................................7
2. REKONSILIASI BANK .......................................................................................8
Hal-Hal yang Menyebabkan Perbedaan Saldo Perusahaan dengan Bank

BAB III PENUTUP

A.
B. SARAN..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kas kecil merupakan dana yang disediakan oleh perusahaan dalam kebutuhan
yang relatif kecil dan kurang efektif serta ekonomis apabila menggunakan cek. Dana
kas kecil merupakan dana yang sangat berfungsi untuk kelancaran kegiatan
operasional sehari-hari perusahaan seperti pembelian prangko, membayar tagihan
telepon, biaya perjalanan dinas, atau membayar transaksi-transaksi dalam jumlah
kecil. Pembentukan dana kas kecil sederhana namun harus mengikuti prosedur yang
di perusahaan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Untuk pembentukan dana kas
kecil terdiri beberapa tahapan dan dilaksanakan oleh pemegang dana kas kecil,
pemegang kas, bagian akuntansi, dan pemakai dana kas kecil yang mana dalam
pengelolaan dana kas kecil menggunakan dokumen-dokumen seperti cek, voucher,
surat keputusan dan atau permintaan pengeluaran dan permintaan kas kecil. Dalam
kegiatan kas kecil perusahanharus menetapkan metode yang sesuai dengan
kebutuhan kas kecil perusahaannya agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara
kebutuhan operasional perusahaan dengan apa yang sudah perusahaan tetapkan
tentang perlakuan kas kecil.Pengelolaan dana kas kecil dilakukan dengan dua
metode pencatatan, yang terdiri dari sistem dana tetap dan sistem dana berubah.
Maka dari itu kas kecil harus diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan
untuk keperluan pihak internal maupun eksternal.
Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan sebaiknya harus
disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek.
Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo kas
menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan
menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil)
yang tepat untuk dilaporkan di Neraca. Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut
catatan perusahan dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank.

1.2 Tujuan
1.       Untuk memenuhi tugas pengantar akuntansi
2.      Agar mahasiswa tahu pentingnya mempelajari kas
3.      Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan kas dan rekonsiliasi bank dengan
baik di kehidupan yang sebenarnya

BAB II
PEMBAHASAN
1. DANA KAS KECIL
A. Pengertian Dana Kas Kecil
Dana kas kecil adalah dana tunai yang disiapkan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil. Contoh pengeluaran yang
dibayar melalui dana kas kecil adalah pembelian materai, penggantian ongkos
taksi, dan pembelian makan malam untuk karyawan lembur. Dana kas kecil
diimplementasikan sebagai bagian dari sistem pembayaran utama perusahaan
yang menggunakan cek atau transfer bank.

Sebagai contoh, perusahaan menggunakan transfer bank untuk membayar gaji


dan menarik cek untuk membayar pemasok. Pengeluaran-pengeluaran jumlah
kecil yang terjadi sehari-hari tidak praktis jika harus melalui proses otorisasi seperti
yang dilakukan untuk pembayaran melalui transfer bank atau cek.

Pengeluaran kas didalam prakteknya, tidak semua dapat dilakukan dengan


menggunakan cek, karena untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, sangat tidak
efektif bila dilakukan dengan menggunakan cek. Untuk itu perusahaan biasanya
membentuk suatu dana khusus yang disebut dengan dana kas kecil (Petty Cash Fund).
Jadi, Dana Kas Kecil adalah sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan oleh
perusahaan untuk membayar transaksi-transaksi yang nilainya relatif kecil dan tidak
efektif jika dibayar melalui kas bank. Pengeluaran yang relatif kecil misalnya pembelian
perangko, meterai, pembayaran rekening listrik, telepon dan sebagainya. Dana kas kecil
yang diserahkan kepada juru bayar kas kecil perusahaan akan bertanggungjawab penuh
atas pengeluaran dan penggunaan kas kecil selama periode tertentu. Dana kas kecil
diadakan dengan maksud untuk mengamankan kas dan memperkecil resiko kehilangan
kas karena kecurian dan sebagainya.

B. Definisi Dana Kas Kecil 3


Soemarso ( 2004 ) mendefinisikan dana kas kecil yaitu sebagai berikut :
”Sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan
untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya
pengeluaranpengeluran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran
lain dilakukan dengan bank ( dengan cek )”. Dari kutipan di atas jelas bahwa
dana ini hanya diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cek. Oleh
sebab itu perusahan perlu menetapkan mata anggaran apa saja yang bisa
dibayarkan dengan menggunakan kas kecil, dan mata anggaran apa saja yang
tidak bisa dilakukan dengan menggunakan dana tersebut. karena tidak semua
pengeluaran yang jumlahnya kecil layak dibayarkan dengan menggunakan dana
kas kecil. Tetapi ada perkiraan-perkiraan karena alasan tertentu tidak dibayarkan
dengan kas kecil, walaupun jumlahnya relatif kecil.

C. Karakteristik Dana Kas Kecil


Berikut ini merupakan karakteristik dana kas kecil : • Jumlahnya di batasi
sehingga tidak melebihi atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah
ditentukan oleh manajemen perusahaan. • Di gunakan untuk mendanai transaksi
kecil yang bersifat rutin setiap hari. • Di simpan di tempat khusus, misalnya
dikotak kecil yang biasa disebut petty cash box atau didalam sebuah amplop. •
Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan di tingkatan pemula (Junior
Cashier).

D. Fungsi Dana Kas Kecil


Dalam sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi dana kas kecil sangatlah
penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap
pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan
cek disebabkan penarikan cek memebutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi
dengan adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat 4 dilakukan
dengan segera. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu
sifatnya pengeluaran rutin. Adapun pengeluaran yang dilakukan dengan dana
kas kecil adalah biaya-biaya: Biaya makan minum Biaya perlengkapan Karena
fungsinya yang demikian penting, maka pada perusahaan yang berukuran
menengah besar, dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak
harus ada. Dapat dibayarkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini
tidak disediakan anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan
melakukan pengeluaran uang harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu.
Tapi kalau perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil,
maka setiap melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu
pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya mengunakan
dana kas kecil tadi. Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak
boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang
menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya
dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan
dapat berjalan lancar.
Jadi, fungsi-fungsi yang terkait dengan dana kas kecil yaitu :
1. Fungsi kas : bertanggung jawab dalam mengisi cek, meminta otorisasi
terhadap cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat
pembentukan dan pengisian dana kas kecil.
2. Fungsi akuntansi : bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas kecil
menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pembentukan dana kas
kecil, pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran
kas/register cek, pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran dana kas kecil, pembuatan bukti kas keluar yang memberikan
otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum
dalam dokumen tersebut, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen pendukung sebagai dasar
pembuatan bukti kas keluar.
3. Fungsi pemegang dana kas kecil : bertanggung jawab atas penyimpanan dana
kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat
tertentu yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
4. Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai : bertanggung jawab terhadap
pemakaian dana kas kecil serta mempertanggung jawabkan kepada pemegang
dana kas kecil.
5. Fungsi pemeriksa intern : bertanggung jawab atas penghitungan dana kas
kecil (cash count) secara periodik dan pencocokan hasil penghitungannya
dengan catatan kas, fungsi ini juga bertanggung jawab atas pemeriksaan secara
mendadak (surprised audit) terhadap saldo dana kas kecil yang ada di tangan
pemegang dana kas kecil.

E. Metode Pengelolaan Dana Kas Kecil


Dalam mengelola dana kas kecil ada dua metode yang bisa digunakan yaitu
Imprest Fund Method dan Fluctuation Method.
a. Imprest Fund Method (Metode Dana Tetap)
Pada sistem Imprest Fund, Baridwan ( 1992 ) mendefinisikan : ”Didalam
sistem ini jumlah dana dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar
cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk untuk membentuk dana
kas kecil ” Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diperjelas bahwa pada
sistem Imprest Fund jumlah dana kas kecil selalu konstan dan tidak berubah-
ubah. Biasanya kas kecil ini diisi dengan sejumlash uang yang telah
ditetapkan untuk keperluan pembayarn-pembayaran selama jangka waktu
tertentu, misalnya satu minggu, dua minggu, ataupun sebulan. Bilamana
jangka waktunya telah habis dan jumlah uang dalam kas kecil pun telah
menipis, maka kas kecil diisi kembali dengan menarik dana dari kas besar
sampai dengan jumlah dana yang telah ditetapkan besarnya. Untuk setiap
pengisian kembali dana kas kecil, pemegagang kas kecil selalu melampirkan
kas kecil serta bukti-bukti pendukungnya.

F.Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil


Kegiatan pengelolaan dana kas kecil meliputi pembentukan dana kas kecil,
penggunaan atau pengeluaran dana kas kecil, dan pengisian kembali dana
kas kecil. Prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
b. Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil

2. REKONSILIASI BANK
Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan
sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran perusahaan
harus menggunakan cek. Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya
perbedaan antara: saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut
catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan, perusahaan harus
tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk dilaporkan di Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan bank
maka harus diadakan rekonsiliasi bank.

Hal-Hal yang Menyebabkan Perbedaan Saldo Perusahaan dengan Bank

Perbedaan antara saldo dalam catatan kas perusahaan dengan saldo dalam laporan
bank disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut

a.  Transaksi yang sudah dicatat dalam laporan keuangan perusahaan sebagai


penerimaan uang, tetapi transaksi tersebut belum dicatat oleh bank. Beberapa
contoh transaksi yang dimaksud sebagai berikut.

 Penyetoran dana yang dilakukan ke bank pada akhir bulan, tetapi belum diterima
oleh bank sampai bulan berikutnya disebut setoran dalam perjalanan (deposit
in transit).
 Penyetoran dana yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dicatat sebagai
setoran pada bulan berikutnya karena laporan bank sudah terlanjur dibuat juga
disebut setoran dalam perjalanan (deposit in transit).
 Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank (cash on hand) karena langsung
dipakai untuk kegiatan operasional perusahaan.
 Non Sufficient Check (NSC), yaitu cek yang tidak bisa dicairkan karena dananya
tidak cukup.

b.  Transaksi-transaksi yang sudah dicatat sebagai penerimaan perusahaan oleh


bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Contoh transaksi tersebut sebagai
berikut.

 Bunga simpanan yang diperhitungkan dan dilaporkan oleh bank, tetapi belum
dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
 Penagihan wesel oleh bank yang tercatat dalam rekening koran bank sebagai
penerimaan, tetapi belum dicatat dalam laporan keuangan perusahaan.

c.  Transaksi-transaksi yang telah dicatat dalam laporan keuangan perusahaan


sebagai pengeluaran, tetapi bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
Contoh transaksinya sebagai berikut.

 Cek-cek berbagai transaksi (outstanding cheque), yaitu cek yang sudah


dikeluarkan oleh perusahaan untuk berbagai transaksi dan sudah dicatat
sebagai pengeluaran kas, tetapi penerima cek belum menguangkan ke bank
sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
 Cek yang telah dibuat dan dicatat dalam jurnal pengeluaran uang, tetapi ceknya
belum diserahkan kepada orang atau pihak yang dibayar sehingga cek tersebut
belum menjadi pengeluaran karena jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada
akhir periode (cheque on hand).
d.   Transaksi-transaksi yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran, tetapi
belum dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Contoh transaksi yang
dimaksud sebagai berikut.

 Bunga yang diperhitungkan sehingga telah memengaruhi saldo kredit kas


(overdraft), tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
 Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan sehingga mengurangi saldo
kas perusahaan di bank.

      Laporan Keuangan yang Memuat Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank umumnya dicatat pada beberapa laporan keuangan sebagai


berikut :

 Rekonsiliasi Saldo Akhir, dibuat dalam 2 bentuk, yaitu (1) laporan rekonsiliasi
saldo bank dan saldo kas menampilkan saldo yang benar; (2) laporan
rekonsiliasi saldo bank terhadap saldo kas.
 Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir, dibuat dalam
2 bentuk, yaitu (1) laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas terdiri dari
4 kolom; (2) laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas menampilkan saldo
yang benar terdiri dari 8 kolom.

Rekonsiliasi ini adalah tugas akuntan yang selalu ada sehingga harus dikerjakan
agar pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan tidak keliru. Pada
zaman sekarang, berbagai transaksi lebih mengandalkan jasa perbankan
sehingga rekonsiliasi bank harus sering dilakukan secara berkala.

BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
Kas dan bank merupakan harta perusahaan yang paling liquid sehingga sangat
mudah untukdiselewengkan. Tujuan pemeriksaan terhadap Kas dan Bank untuk
mengetahui internal control efektif atau tidaknya dan melakukan tes atas transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas/bank, untuk membuktikan apakah internal control
berjalan baik atau tidak. Penyajian laporan pemeriksan kas dan bank di neraca
harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).
3.2 Saran
Perusahaan harus membuat suatu sistem yang kuat untuk mengontrol pengeluaran
atau penerimaankasdanbank. Untuk menciptakan internal control efektif,  sebaiknya
perusahaan  memperluas pengujian atas kewajaran saldo kas dan bank.

DAFTAR PUSTAKA
https://hennimustika.blogspot.com/2019/10/makalah-pengantar-akuntansi.html

https://hennimustika.blogspot.com/2019/10/makalah-pengantar-akuntansi.html

https://baixardoc.com/documents/makalah-dana-kas-kecildocx-5d13d5ff1ffdf

https://eprints.uny.ac.id/41359/16/materi%20ajar.pdf

https://www.warsidi.com/2018/06/dana-kas-kecil-laporan-rekonsiliasi-bank.html

Anda mungkin juga menyukai