Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi listrik merupakan sumber energi yang paling dibutuhkan karena
energi listrik berperan penting bagi masyarakat di era moderen dan digital. Energi
listrik merupakan kebutuhan penunjang yang dibutuhkan berbagai aspek
kehidupan, seperti rumah tangga, pendidikan, industri, dan lain sebagainya.
Permasalahan yang terjadi sekarang ini yaitu tingginya angka kebutuhan
energi listrik dan keterbatasan sumber daya bahan bakar untuk membangkitkan
energi listrik. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan bahwa
cadangan minyak dalam negeri hanya tersisa hingga tahun 2030 dengan asumsi
produksi 800.000 barel per hari tanpa adanya temuan cadangan baru. Tingginya
harga jual listrik juga dipengaruhi dengan harga minyak dunia dan batu bara yang
fluktuatif akibat produksi yang semakin menurun.
Salah satu sumber energi listrik alternatif yang banyak digunakan di
Indonesia dan tergolong dalam sumber energi terbarukan ialah air. Hal ini
dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak sungai, danau,
ataupun waduk yang mendukung untuk menjadi energi pembangkit listrik.
Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi,
sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan
jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata
mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro
memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan
generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki
perbedaan ketinggian tertentu.
Mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin
tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah
menjadi energi listrik. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro
dibandingkan dengan PLTA yang berskala besar, berimplikasi pada relatif
sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan
pengoperasian mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro
cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah
pedesaan maupun pada alirian irigasi atau aliran subak. Beberapa keuntungan
yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai
berikut:
1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik yang lain, PLTMH ini cukup
murah karena merupakan renewable energy atau energi terbarukan yang
menggunakan bahan bakar utamanya adalah air.
2. Memiliki kontruksi yang sederhana, sihingga dsapat diinstalai di daerah
pedesaan, pada jalur isigasi atau subak.
3. Tidak menimbulkan percemaran
4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti perternrnakan, perikanan
ataupun perkebunan
Daerah aliran irigasi atau subak sawah memiliki potensi pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) cukup baik karena arus air
pada aliran irigasi atau subak cukup deras. Selain itu, aliran irigasi atau subak juga
mempunyai ketinggian dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro.
Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang
dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi
pembangkit listrik. Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air
dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan.
Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan
(Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau
panas. Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan
dengan efisiensi konvers.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hasil dari tegangan output yang dihasilkan oleh PLTMH
archimedes screw pada aliran irigasi atau subak ?
2. Apakah

Anda mungkin juga menyukai