Anda di halaman 1dari 14

RAHASIA

KODIKLATAU
SEKOLAH KESATUAN KOMANDO

OPTIMALISASI PROFESIONALISME DISKUAU DALAM


PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN GUNA MENDUKUNG TUGAS TNI AU
PADA MASA MENDATANG

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum

a. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) sebagai salah


satu komponen utama yang merupakan alat pertahanan negara memiliki
tugas antara lain melaksanakan tugas TNI matra udara dibidang pertahanan,
menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yuridiksi
nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional
yang telah diratifikasi, melaksanakan tugas TNI di dalam pembangunan dan
pengembangan kekuatan matra udara serta melaksanakan pemberdayaan
wilayah pertahanan udara.1 Terkait hal tersebut untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, perlu adanya suatu dukungan anggaran. TNI AU
sebagai salah satu pengguna anggaran pemerintah, dalam pelaksanaan
tugasnya dituntut untuk melaksanakan pengurusan keuangan negara secara
profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan pencerminan
best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik) dalam pengurusan
keuangan negara, yaitu akuntabilitas berorientasi pada hasil, profesionalitas,
proporsionalitas, keterbukaan dalam pengurusan keuangan negara, dan
pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.

b. Seiring dengan adanya tuntutan penerapan kaidah-kaidah yang baik


dalam pengurusan keuangan negara tersebut, pembinaan anggaran TNI AU
yang diarahkan guna menjamin terlaksananya seluruh kegiatan pembinaan
TNI AU yang dibiayai dari anggaran pertahanan negara yang bersumber dari

1
Undang-undang No 34 thn 2004 tentang Tentara NasionaI Indonesia, pasal 10.

RAHASIA
2

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), harus dapat diwujudkan


dalam bentuk pertanggungjawaban keuangan (PJK) yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel. Dinas Keuangan TNI AU mempunyai tugas
untuk membina dan menyelenggarakan fungsi pembinaan keuangan TNI
AU dalam lingkup pembiayaan, pembukuan, pengendalian, pelaporan dan
pertanggung-jawaban keuangan menuntut adanya tertib administrasi, yang
mencakup tertib dalam pelaporan serta pertanggungjawaban terhadap setiap
pengeluaran secara akuntabel dan tepat dalam pelaksanaannya. Namun PJK
yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel saat ini belum terwujud secara
optimal karena terjadi berbagai hambatan dan permasalahan yang ditemui di
lapangan diantara profesionalisme Diskuau dalam pertangungajawaban masih
lemah, peratuaran dan penerapan aplikasi keuangan berbasis IT masih
kurang dipamahai, masih adanya penyimapangan, masih terjadai
keterlambatan dalam pelaporan serta masih kurangnya pembinaan dan
pengawasan yang dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran
keuangan.

c. Berdasarkan kondisi permasalahan tersebut di atas maka perlu


adanya optimalisasi profesionalisme Diskuau dalam petanggungjawabana
Keuangan TNI AU melalui meningkatkan pertangungajawaban, meningkatkan
pemahanan peraturan dan penerapan aplikasi keuangan berbasis IT
meminimalisir penyimpangan yang terjadai dengan pengawasaan melekat
serta memningkatkan kaurasi laproan keuangan agar tidak terjadai
kelterlamabatan sehingg akatn terwujud pertanggungjawaban keuangan yang
efektif, efisien, transparan dan akuntabel. dalam rangka mendukung tugas
TNI AU.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Maksud penulisan naskah ini adalah untuk memberikan


gambaran tentang optimalisasi profesionalisme Diskuau dalam
pertanggungjawaban keuangan guna mendukung rangka mendukung tugas
TNI AU pada masa mendatang.
3

b. Tujuan. Tujuan penulisan naskah ini adalah untuk memberikan


sumbangan pemikiran kepada pimpinan di dalam menentukan kebijakan lebih
lanjut tentang berbagai permasalahan yang terkait dengan pengurusan
keuangan negara serta mencari kemungkinan peluang yang dapat digunakan
untuk mengoptimalkan pengurusan keuangan negara di lingkungan TNI AU
sehingga dapat terwujud akuntabilitas pengurusan dan pertanggungjawaban
keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam
rangka mendukung tugas TNI AU.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penulisan naskah ini
dibatasi pada optimalisasi profesionalisme Diskuau dalam pertanggungjawaban
keuangan yang meliputi bidang pembukuan., bidang pertanggungjawaban dan
pelaporan, bidang pengendalian. dan bidang pengawasan guna mendukung rangka
mendukung tugas TNI AU pada masa mendatang, dengan tata urut sebagai Berikut

a, BAB I Pendahuluan.

b. BAB II Dasar Pemikiran.

c. BAB III Kondisi Profesionalisme Diakuau dalam


Petenggjungjawaban Keuangan Saat ini.

d. BAB IV Faktor-Faktor yang mempengaruhi.

e. BAB V Kondisi Profesionalisme Diakuau dalam


Petenggjungjawaban Keuangan Saat ini..

f. BAB VI Optimalisasi Profesionalisme Diakuau dalam


Petenggjungjawaban Keuangan guna mendukung tugas TNI AU apda masa
mendatang

g. BAB VII Penutup.

4. Metode dan Pendekatan.


4

a. Metode. Penulisan naskah ini menggunakan metode deskriptif analitis


yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau
keadaan subyek atau obyek penelitian kemudian dianalisa berdasarkan
kenyataan yang sedang berlangsung saat ini dan selanjutnya mencoba untuk
memberikan pemecahan masalahnya.2

b. Pendekatan. Penulisan naskah ini menggunakan pendekatan


kesisteman dan studi kepustakaan. Pendekatan kesisteman merupakan
pendekatan penulisan dalam rangka pemecahan masalah terhadap suatu
topik permasalahan. Sedangkan studi kepustakaan merupakan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber seperti
buku, jurnal, majalah, website dan media massa yang membahas obyek yang
diteliti.

5. Pengertian-Pengertian. Untuk menyamakan persepsi dalam pembahasan


ini maka perlu disampaikan beberapa pengertian tentang istilah-istilah yang terdapat
dalam naskah ini. Adapun untuk pengertian-pengertian tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:

a. Akuntable. Akuntable adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan


sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas
pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (KK,
SAP,2005).3 Akuntabilitas merupakan kewajiban menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab atau menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada
pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk minta keterangan akan
pertanggungjawaban (LAN, 2003)4

b. Kas Negara. Kas negara adalah tempat menyimpan uang Negara

2
Widi, Restu dan Kartiko, Asas Metodologi Penelitian Sebuah Pengenalan dan Penentuan Langkah demi
langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010, hal. 84.
3
https://ovy19.wordpress.com/2010/01/05/sistem-transparansi-dan-akuntabilitas-terhadap-keuangan-
negara/Diakses tanggal 18 Maret 2020 pukul 21.30 WIB.
4
\http://annisaningrum.blogspot.com/2010/07/akuntabilitas-dan-transparansi-dalam.html, Diakses
tanggal 16 Maret 2020 pukul 22.25 WIB.
5

yang ditentukan oleh menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara


untuk menampung seluruh penerimaan Negara dan membayar seluruh
pengeluaran Negara pada Bank Sentral.5

b. Kemampuan. Kemampuan adalah pengetahuan, keterampilan


dan sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan sesuatu pada saat
tertentu6.

c. Optimalisasi Optimalisasi adalah suatu tindakan, proses, atau


metodologi untuk membuat sesuatu menjadi lebih sempurna, fungsional, atau
lebih efektif.7

d. Pembinaan. Pembinaan adalah segala usaha, tindakan, dan


kegiatan yang dilakukan dengan suatu perencanaan, penyusunan,
pembangunan, pengembangan, pengerahan, penggunaan, serta
pengendalian sesuatu.8

e. Pengelolaan Keuangan Negara. Pengelolaan keuangan adalah


kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam menggerakan para
pejabat yang bertugas dalam bidang keuangan untuk menggunakan fungsi-
fungsi manajemen, meliputi perencanaan atau penganggaran, pencatatan,
9
pengeluaran serta pertanggungjawaban

f. Pengawasan Intern . Pengawasan Intern adalah seluruh proses


kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka
memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien
untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang
5
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 ttg Perbendaharaan Negara, BP Panca Usaha, Jakarta, Hal 5.
6
Mabes TNI AU 2002, Surat Keputusan Kasau No : Skep/116/IX/2002 tentang Terminologi TNI
Angkatan Udara bidang personel, hal 24.
7
Seskoau 2020, Pedoman Penulisan Kertas karya perorangan (Taskap) Perwira siswa Seskoau dan
Sesau, hal 17.
8
Mabesau 2012, Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI AU tentang Pembinaan Tenaga Manusia, Lampiran
pengertian istilah, Jakarta, hal 2.
9
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=42362, Diakses tanggal 16 Maret 2020 pukul 20.15 WIB.
6

baik10.

BAB II
DASAR PEMIKIRAN

6. Umum. Dinas Keuangan TNI AU (Diskuau) sebagai salah satu


Balakpus di lingkungan TNI AU salah satu badan pelaksana pusat tingkat Mabesau
mempunyai tugas membina para personel keuangan dalam melaksanakan tugas-
tugas di bidang keuangan. Dalam pelaksanaan tugasnya Diskuau telah melakukan
pembinaan personel secara terencana serta berlanjut dengan tujuan terwujudnya
personel keuangan yang profesional dalam bidangnya guna mewujudkan
pengelolaan keuangan negara. yang dimulai dari perencanaan, penggunaan
anggaran dan pelaporan keuangan dapat dilaksanakan secara benar, transparan
dan akuntabel yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI AU. Oleh
sebab itu dalam pelaksanaan pengurusannya harus mengacu dan berdasarkan
kepada aturan perundang-undangan yang berlaku, tertib, dan transparan serta dapat
dipertanggungjawabkan penggunaannya. Dalam penulisan naskah ini, landasan
pemikiran yang digunakan berpedoman kepada paradigma nasional, peraturan
perundang-undangan yang ada, landasan teori dan tinjauan pustaka.

7. Dasar Pemikiran . Dasar pemikiran yang digunakan dalam penyusunan


naskah ini adalah sebagai berikut:

10
Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Tentara Nasional Indonesia, Hal 1
7

a. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara;

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004


Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara;

c. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan


Keuangan Negara.

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 Tentang


Tentara Nasional Indonesia.

e. Peraturan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan


Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor : 67/PMK.05/2013 dan
Nomor 15 Tahun 2013 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Belanja Negara di Lingkungan Kementrian Pertahanan dan Tentara
Nasional Indonesia.

f. Perkasau Nomor 1 tahun 2014 tentang petunjuk pelaksanaan


program dan anggaran unit organisasi TNI Angkatan Udara Tahun
Anggaran 2014.

BAB III
KONDISI PROFESIONAL DISKUAU
DALAM PETANGGUNGJAWABAN KEUANGAN SAAT INI

8. Umum.
8

9. Kondisi Profesionalisme Diskuau Saat ini. Untuk mengetahui sejauh


mana pengurusan keuangan negara di lingkungan TNI AU yang mampu memberikan
dukungan terhadap penyelenggaraan fungsi pertahanan melalui
pertanggungjawaban yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel tersebut maka di
bawah ini akan diuraikan kondisi belum optimalnya profesionalisme Diskuau dalam
pertangungajawaban yang diuraikan sebagai berikut:

a. Peraturan dan penerapan aplikasi keuangan berbasis IT masih


kurang dipamahi. .

1) Belum terjalinnya keselarasan operasional diantara entitas


akuntansi (SAK dengan SIMAK BMN)

2) Kurangnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna


anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB).

3) SAK tidak dapat mengakomodir keseluruhan laporan

b. Adanya Penyimpangan Perilaku Personel dalam rganisasi.

c. Masih Terjadi keterlambatan dalam pelaporan.

1) Kemampuan Personel Terhadap Penyajian Laporan Masih


Rendah.

2) Kemampuan Personel Terhadap Pengiriman Laporan Masih


terjadia keterlambatan.

d. Masiih kurangnya Pengendalian dan pengawasan. Pengendalian


dan Pengawasan bertujuan untuk mendorong tertib administrasi keuangan di
lingkungan TNI AU, tertib hukum dan meningkatkan penggunaan sumber
daya secara ekonomis, efisien dan efektif.

1) Bidang pengendalian.
9

2) Bidang Pengawasan.

e. Terbatasnya kualitas personel Korps Keuangan yang mampu


melaksanakan pengurusan keuangan yang akuntabel.

BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

10. Umum.

11. Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi.. Untuk menghasilkan kinerja personel


keuangan yang sesuai dengan harapan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
upaya-upaya peningkatan kemampuan personel baik secara langsung maupun
tidak langsung. Demikian juga perkembangan lingkungan strategis nasional akan
memberikan pengaruh dalam upaya meningkatkan kemampuan personel keuangan
antara lain :

a. Bidang Ideologi.

b. Bidang Politik.

c. Bidang Ekonomi.

d. Bidang Sosial Budaya.

e. Bidang Pertahanan.
10

BAB V
KONDISI PROFESIONALISME DISKUAU DALAM PETANBGUNGJAWABAN
KEUANGAN TNI AU YANG DIHARAPKAN

12. Umum. Pengurusan Keuangan Negara yang meliputi pengurusan umum


dan pengurusan khusus dalam kaitannya menunjang misi Kemhan dan TNI selaku
penyelenggara fungsi pertahanan negara yang umumnya mengutamakan
kerahasiaan, kecepatan serta kesatuan komando dan rantai komando yang
mengharuskan pola umum pengurusan keuangan negara di lingkungan TNI AU,
dilaksanakan bertingkat dan berjenjang dengan asas-asas dan prinsip-prinsip, serta
fungsi-fungsi pembinaan keuangan negara, sehingga diharapkan mampu
mendukung penyelenggaraan fungsi pertahanan negara secara efektif dan efisien.
Oleh sebab itu perlu adanya optimalisasi pengurusan keuangan negara di
lingkungan TNI AU yang diharapkan melalui terwujudnya pertanggungjawaban
keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel agar dapat mendukung
pelaksanaan tugas TNI AU.

13. Kondisi Profesionalisme Diskuau Yang Diharapkan .

a. Terwujudnya Pemahaman Peraturan dan penerapan aplikasi


keuangan berbasis IT.

1) Terjalinnya keselarasan operasional diantara entitas


akuntansi (SAK dengan SIMAK BMN)

2) Terwujudnya sinergitas antara unit akuntasi kuasa pengguna


anggaran (UAKPA) dan unit akuntansi pengguna barang (UAKPB).

3) Terwujudnya Program SAIBA. Aplikasi modifikasi untuk SAK ini


nantinya akan kita kenal dengan istilah SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi
Berbasis Akrual). Karena merupakan modifikasi dari SAK, maka
tampilan, menu, dan cara penginputan akan sangat mirip dengan SAK.
Yang berbeda dari SAK nantinya, di SAIBA akan nampak hal-hal berikut:
11

a) Laporan Keuangan yang tadinya 2 (LRA dan Neraca)


akan bertambah menjadi 4 (LRA, LO, LPE, dan Neraca)

b) Buku Besar terbagi menjadi 2 : Buku Besar Kas dan Buku


Besar Akrual. Buku Besar Kas ini untuk menghasilkan LRA. LRA
saat ini masih berbasis kas karena penganggaran kita masih
berbasis kas. Sedangkan Buku Besar Akrual untuk
menghasilkan LO, LPE, dan Neraca yang berbasis Akrual

c) Terdapat menu tersendiri untuk mengakomodir


pencatatan/penjurnalan Penyesuaian akhir periode.

b. Tidak terjadainya Penyimpangan Perilaku Personel dalam


rganisasi.

c. Tidak terjadai keterlambatan dalam pelaporan.

1) Kemampuan Personel Terhadap Penyajian Laporan meningkat.

2) Kemampuan Personel Terhadap Pengiriman Laporan lanacr


sesuai jadwal..

d. Meningkatknya Pengendalian dan pengawasan.

1) Bidang pengendalian.

2) Bidang Pengawasan.

e. Terpenuhinya Kualitas personel Korps Keuangan yang mampu


melaksanakan pengurusan keuangan yang akuntabel
12

BAB VI

OPTIMALISASI PREFOESINALISME DISKUAU DALAM


PETANNGUNGJAWABAN KEUANGAN TNI AU

14. Umum.

15 Upaya Yang Dilaksanakan.

a. Meningkatkan Pemahaman Peraturan dan penerapan aplikasi


keuangan berbasis IT.

1) Kemhan
2) DIskuau
3) Diskuau dan Slogau
4) Disinfolahataau.

b. Meningkatkan Pemahaman agar tidak terjadi Penyimpangan


Perilaku Personel dalam organisasi.

1) Kemhan
2) DIskuau
3) Diskuau dan Slogau
4) Disinfolahataau.

c. Meningkatkan Kemampuan dalam pelaporan.

1) Kemhan
2) DIskuau

d. Meningkatkkan Pengendalian dan pengawasan.


13

1) BPK
2) Kemhan
3) Irjenau
3) DIskuau

e. Meningkatkan Kualitas personel Korps Keuangan yang mampu


melaksanakan pengurusan keuangan yang akuntabel

1) Kemhan
2) DIskuau
3) Disdikau
4) Disminpersau

BAB VII
PENUTUP

16. Kesimpulan.

a.

b.

c.

17. Saran.

Jakarta, November 2020


Ketua Seminar

………………..
………………………………
14

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai