BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
Buku ini sama sekali tidak dimaksudkan sebagai handbook dimana terdapat cara-
cara serta peraturan – peraturan yang dapat dituruti begitu saja tanpa mengerti dasar atau
latar belakangnya.
3. Pokok Bahasan.
B. Konstruksi Landasan
D. Perawatan Landasan
E. Penutup
2
BAB II
a. Pendahuluan
b. Pengertian Landasan
c. Bentuk Landasan
6. Pendahuluan.
Landas udara adalah jalur perkerasan yang digunakan oleh pesawat terbang untuk
lepas landas atau pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. Dalam bahasa
Inggris disebut runway. Penamaan Nama landas udara diambil dari arahnya dengan
pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36 untuk landas udara yang mengarah ke 360
derajat (utara). Karena sebuah landas udara bisa dipakai dua arah.
Gambar 2.1
Landasan Udara
3
7. Pengertian Landasan
Landasan udara adalah fasilitas bandara yang sangat penting untuk mendarat dan
lepas landasnya pesawat. Landas udara adalah area persegi dipermukaan bandara yang
disiapkan untuk take off dan landing pesawat, tanpa landas udara yang direncanakan dan
dikelola dengan baik, pesawat tidak akan dapat menggunakan bandara. Dalam
merancang landas udara (runway) diatur secara ketat mengenai panjang, lebar, orientasi
(arah), kongfigurasi, kemiringan/kelandaian, dan ketebalan perkerasan runway. Runway
difasilitasi oleh system marka (marking), system pencahayaan (lighting), dan rambu-
rambu (signs) untuk mengidentifikasi runway dan memberikan panduan arah kepada pilot
saat pesawat berjalan, lepas landas, dan ancang-ancang pendaratan dan mendarat.
Elemen dasar runway meliputi perkerasan, bahu runway, runway strip, blast pad
(buangan semburan mesin), runway and safety area (RESA), stopway dan clearway.
Fasilitas runway ini mempunyai beberapa bagian yang masing-masingnya mempunyai
persyaratan tersendiri, berikut table lebar landasan udara (Runway) Berdasarkan Annex
14.
Tabel 2.1
Lebar Landasan Udara ( Runway ) Berdasarkan Annex 14
8. Bentuk Landasan
D iindonesia terdapat landasan udara yang mempunyai bentuk berbeda – beda,
ukurannya fasilitas yang diperlukan seperti alat radio navigasi dan service pelayanan
dalam suatu lapangan udara ada yang cukup dan ada pula yang terbatas, keadaan lalu
lintas udara pun berbeda – beda antara satu landasan udara dengan lapangan udara
lainnya tergantung dari fungsi dan kegiatan lapangan udara itu sendiri namun pada
landasan udara pada umumnya pendukung landasan udara terdiri dari Runway, Taxiway
dan Apron. Sedangkan pendukung lainnya seperti ATC/Base Ops, Hanggar, Shelter,
Runway Light, Apron Light, Taxiway Light, PALS, dan PAPI.
4
Gambar 2.2
Bentuk Landasan
A. Runway
Runway adalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk
mendarat (landing) atau lepas landas (take off)
Gambar 2.3
Runway
B. Taxiway
Taxiway adalah jalur untuk pesawat untuk keluar apron menuju runway/landasan
udara atau penghubung antara apron dan runway
Gambar 2.4
Taxiway
5
C. Apron
Apron adalah tempat parkir pesawat ketika di bandara dimana dilakukan kegiatan
pengisian bahan bakar ,suplai catering dan transfer penumpang untuk masuk pesawat.
Gambar 2.5
Apron
Gambar 2.6
Runway Light
Gambar 2.7
Taxiway Light
BAB III
10. Tujuan Instruksional. Agar Peserta didik dapat mengetahui macam macam
konstruksi landasan secara umum serta dapat menjawab 70 % soal-soal yang diberikan.
a. Pengertian
12. Pengertian.
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai
bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.
Gambar 3.1
8
Perkerasan Landasan
A. Konstruksi Landasan Rumput
Konstruksi Landasan Rumput terbagi atas Konstruksi Ringan dan Konstruksi Sedang.
Komposisi konstruksi landasan rumput adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2
Konstruksi Landasan Rumput
Gambar 3.4
Dimensi Steel Plate
Gambar 3.5
Penggelaran Landasan Steel Plate
Panjang Landasan ini antara 600-900 meter dengan kondisi yang harus diperhatikan
sebagai berikut:
1. Pengolahan Tanah: Penggusuran, pengurugan, dan perataan tanah.
2. Stabilisasi Tanah: Pemadatan tanah dan lain-lain.
10
3. Drainage System melintang dan memanjang.
4. Pemasangan Steel Plate melintang misal type PSP ukuran 1750 x 450 x 30 mm.
5. Pengecetan tanda-tanda (marking) landasan.
6. Perhatikan syarat-syarat untuk masing-masing kelas (panjang, lebar, dan lain-lain)
Gambar 3.6
Flexibel Pavement pada Landasan Udara
2. Rigid Pavement
Rigid Pavement adalah Perkerasan jalan beton atau secara umum disebut
perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan
lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi
perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena
dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai
lapis permukaan.
Gambar 3.7
11
Rigid Pavement pada Landasan Udara
BAB IV
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN LANDASAN
a. Pengertian
17. Pengertian.
Perkerasan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat pada aspal
maupun beton. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau batu belah atau batu kali
ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat
dimana perkerasan terbagi atas perkerasan lentur/Flexibel Pavement dan perkerasan
Kaku/ Rigid Pavement.
Gambar 4.1
Flexibel Pavement & Rigid Pavement pada Landasan Udara
13
Gambar 4.2
Perkerasan Landasan
4) Lapisan Permukaan
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban
roda kendaraan.
Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :
a) Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
b) Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapisaus).
c) Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke
lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
d) Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul
oleh lapisan di bawahnya.
Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus
(wearing course) di atas lapis permukaan tersebut. Fungsi lapis aus ini adalah
sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air
dan untuk memberikankekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Apis aus tidak
diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.
Gambar 4.3
Tahapan Konstruksi Landasan Udara
16
BAB V
20. Tujuan Instruksional. Agar Peserta didik dapat mengetahui Perawatan pada
Landasan Udara secara umum serta dapat menjawab 70 % soal-soal yang diberikan.
a. Pengertian
c. Perawatan Preventif
d. Perawatan Darurat
22. Pengertian.
Prosedur Pemeliharaan landas udara adalah suatu kegiatan rutin / periodik untuk
menjaga agar landasan udara dapat beroperasi sesuai persyaratan kinerja sepanjang
umur rencananya, guna terpenuhi tingkat keselamatan dan kenyamanan penerbangan.
Contoh permasalahan yang sering terjadi pada landasan :
a. Aspal pada Runway terjadi kikisan
b. Lampu landasan mati
c. Banjir di landasan udara
d. benda benda asing baik yang masuk ke dalam mesin pesawat
BAB VI
PENUTUP
26. Rangkuman.
Fasilitas Landasan adalah mempelajari tentang Fasilitas pendukung penerbangan
seperti Runway, Taxiway, Apron, instalasi penerangan landasan dan lain lain. oleh karena
itu Fasilitas Landasan merupakan materi pengenalan dasar agar siswa diharapkan
mengetahui dan dapat melaksanakan perawatan fasilitas pendukungan penerbangan
yang ada dalam lingkup landasan udara dalam lingkup TNI AU. Diharapkan siswa
mengerti dan dapat melaksanakan perawatan fasilitas landasan secara terjadwal.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan mutu hasil didik dan mengoptimalkan waktu yang
tersedia sesuai dengan kurikulum Sejurba Teknik Umum, perlu diupayakan penyusunan
naskah sekolah yang dapat digunakan sebagai pegangan siswa yang sekaligus dapat
dijadikan pegangan bagi Instruktur/Tenaga Pendidik.
Naskah sekolah ini disusun untuk membantu siswa dalam mengikuti materi
pelajaran, agar siswa lebih mudah dalam memahami penjelasan-penjelasan yang
diberikan oleh instruktur. Mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat, penulis
memahami naskah sekolah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami harapkan saran
dan kritik yang membangun guna kesempurnaan naskah ini.
Sebagai penutup, penulis berharap semoga dengan disusunnya naskah sekolah
ini, tidak hanya bermanfaat bagi siswa pada saat melaksanakan pendidikan tetapi juga
pada saat melaksanakan dinas di kesatuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum .……………………………………………….………………. 1
2. Tujuan Kurikuler. Agar siswa mengerti dan dapat
mengerjakan mesin stasioner ………………………….……….. 1
3. Pokok Bahasan ………………………………………………….…. 1
a. Pengantar Fasilitas Landasan ……..……………………… 1
b. Konstruksi Landasan ……………………..………………… 1
c. Metoda Pelaksanaan Pembangunan Landasan …..…… 1
d. Perawatan Landasan ………………………………………… 1
f.
24
REFERENSI 31
KODIKLATAU
WING PENDIDIKAN TEKNIK
NASKAH SEKOLAH
Tentang
FASILITAS LANDASAN
(SEJURBA TUM)
(1502)
25