Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

Ilmu Pengetahuan pengenalan Fasilitas Landasan sudah mengalami banyak


pengubahan dan pengembangan, walaupun demikian dasarnya tidak banyak berubah.
Oleh karena itu penyusunan buku ini tujuan utamanya adalah memperkenalkan kepada
para siswa tentang pengetahuan Fasilitas Landasan. Inilah yang harus dipahami stelah
siswa mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Kejuruan Dasar Bintara TUM.

Buku ini sama sekali tidak dimaksudkan sebagai handbook dimana terdapat cara-
cara serta peraturan – peraturan yang dapat dituruti begitu saja tanpa mengerti dasar atau
latar belakangnya.

2. Tujuan Kurikuler. Agar siswa mengerti tentang pengetahuan Fasilitas Landasan


serta mampu menjawab 70 % soal-soal yang diberikan.

3. Pokok Bahasan.

A. Pengantar Fasilitas Landasan

B. Konstruksi Landasan

C. Metoda Pelaksanaan Pembangunan Landasan

D. Perawatan Landasan

E. Penutup
2
BAB II

PENGANTAR FASILITAS LANDASAN

4. Tujuan Instruksional. Agar Peserta didik dapat menjelaskan tentang Fasilitas


Landasan serta dapat menjawab 70 % soal-soal yang diberikan.

5. Sub Pokok Bahasan.

a. Pendahuluan

b. Pengertian Landasan

c. Bentuk Landasan

d. Light Runway, Taxiway, dan Apron

6. Pendahuluan.
Landas udara adalah jalur perkerasan yang digunakan oleh pesawat terbang untuk
lepas landas atau pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. Dalam bahasa
Inggris disebut runway. Penamaan Nama landas udara diambil dari arahnya dengan
pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36 untuk landas udara yang mengarah ke 360
derajat (utara). Karena sebuah landas udara bisa dipakai dua arah.

Gambar 2.1
Landasan Udara
3
7. Pengertian Landasan
Landasan udara adalah fasilitas bandara yang sangat penting untuk mendarat dan
lepas landasnya pesawat. Landas udara adalah area persegi dipermukaan bandara yang
disiapkan untuk take off dan landing pesawat, tanpa landas udara yang direncanakan dan
dikelola dengan baik, pesawat tidak akan dapat menggunakan bandara. Dalam
merancang landas udara (runway) diatur secara ketat mengenai panjang, lebar, orientasi
(arah), kongfigurasi, kemiringan/kelandaian, dan ketebalan perkerasan runway. Runway
difasilitasi oleh system marka (marking), system pencahayaan (lighting), dan rambu-
rambu (signs) untuk mengidentifikasi runway dan memberikan panduan arah kepada pilot
saat pesawat berjalan, lepas landas, dan ancang-ancang pendaratan dan mendarat.
Elemen dasar runway meliputi perkerasan, bahu runway, runway strip, blast pad
(buangan semburan mesin), runway and safety area (RESA), stopway dan clearway.
Fasilitas runway ini mempunyai beberapa bagian yang masing-masingnya mempunyai
persyaratan tersendiri, berikut table lebar landasan udara (Runway) Berdasarkan Annex
14.

Kode Kode Huruf


(No) A B C D E F
1 18m 18m 23m - - -
2 23m 23m 30m - - -
3 30m 30m 30m 45m - -
4 - - 45m 45m 45m 60m

Tabel 2.1
Lebar Landasan Udara ( Runway ) Berdasarkan Annex 14

8. Bentuk Landasan
D iindonesia terdapat landasan udara yang mempunyai bentuk berbeda – beda,
ukurannya fasilitas yang diperlukan seperti alat radio navigasi dan service pelayanan
dalam suatu lapangan udara ada yang cukup dan ada pula yang terbatas, keadaan lalu
lintas udara pun berbeda – beda antara satu landasan udara dengan lapangan udara
lainnya tergantung dari fungsi dan kegiatan lapangan udara itu sendiri namun pada
landasan udara pada umumnya pendukung landasan udara terdiri dari Runway, Taxiway
dan Apron. Sedangkan pendukung lainnya seperti ATC/Base Ops, Hanggar, Shelter,
Runway Light, Apron Light, Taxiway Light, PALS, dan PAPI.
4

Gambar 2.2
Bentuk Landasan

A. Runway

Runway adalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk
mendarat (landing) atau lepas landas (take off)

Gambar 2.3
Runway

B. Taxiway

Taxiway adalah jalur untuk pesawat untuk keluar apron menuju runway/landasan
udara atau penghubung antara apron dan runway

Gambar 2.4
Taxiway
5

C. Apron

Apron adalah tempat parkir pesawat ketika di bandara dimana dilakukan kegiatan
pengisian bahan bakar ,suplai catering dan transfer penumpang untuk masuk pesawat.

Gambar 2.5
Apron

D. Light Runway,dan Taxiway


Pada Runway Light Memancarkan cahaya putih secara kontinyu dan dapat di- dim
menurut permintaan. Dipasang pada jarak-jarak tertentu di kiri-kanan dan sepanjang
runway.

Gambar 2.6
Runway Light

sedangkan pada Taxiway Memancarkan cahaya biru secara kontinyu dan


umumnya tidak dapat di-dim karena kegunaannya hanya pada waktu pesawat telah
atau masih meluncur didaratan.Dipasang pada jarak-jarak tertentu dikiri-kanan
taxiway dan sepanjang taxiway itu.Memberikan panduan kepada penerbang untuk
mengemudikan pesawatnya dari runway ke apron.
6

Gambar 2.7
Taxiway Light

9. Latihan – Latihan Soal

a. Apa yang dimaksud dengan Landasan Udara ?


b. Jelaskan standar Lebar Landasan berdasarkan Annex 14
c. Apa yang anda ketahui tentang Runway, Taxiway, dan Apron ?
d. Gambarkan Landasan udara yang terdiri dari Runway, Taxiway, dan Apron ?
e. Jelaskan Konfigurasi Warna Lampu pada Landasan Udara ?
7

BAB III

MACAM - MACAM KONSTRUKSI LANDASAN

10. Tujuan Instruksional. Agar Peserta didik dapat mengetahui macam macam
konstruksi landasan secara umum serta dapat menjawab 70 % soal-soal yang diberikan.

11. Sub Pokok Bahasan.

a. Pengertian

b. Konstruksi Landasan Rumput, Steel Plate, Beton dan Hotmix

12. Pengertian.
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai
bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.

13. Konstruksi Landasan Rumput, Steel Plate, Beton dan Hotmix


Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan
yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)

Gambar 3.1
8
Perkerasan Landasan
A. Konstruksi Landasan Rumput

Konstruksi Landasan Rumput terbagi atas Konstruksi Ringan dan Konstruksi Sedang.
Komposisi konstruksi landasan rumput adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2
Konstruksi Landasan Rumput

a. Lapisan tanah dasar/keras sebagai dasar.


b. Lapisan pasir urug tebalnya 10-15 cm.
c. Lapisan batu belah (enderlag) tebalnya 15-20 cm.
d. Lapisan batu koral (steenslag) tebalnya 8-10 cm.
e. Lapisan Tanah tebalnya 5cm
f. Lapisan Rumput Tebalnya 5cm
9
Gambar 3.3
Landasan Rumput di Lanud Sulaiman Bandung
B. Konstruksi Landasan Steel Plate
Konstruksi Lapangan Steel Plate adalah:
a. Untuk sementara dan sebagai landasan perintis.
b. Sewaktu-waktu dapat dipindahkan ketempat lain.
c. Biayanya relatif murah.
Pemasangan Steel Plate dari tengah kesamping atau dari As landasan kesamping
kiri kanan (melintang landasan). Pemakaiannya untuk pesawat-pesawat ringan misalnya:
Skyven, Cesna, Helicopter ringan dan lain-lain.

Gambar 3.4
Dimensi Steel Plate

Gambar 3.5
Penggelaran Landasan Steel Plate

Panjang Landasan ini antara 600-900 meter dengan kondisi yang harus diperhatikan
sebagai berikut:
1. Pengolahan Tanah: Penggusuran, pengurugan, dan perataan tanah.
2. Stabilisasi Tanah: Pemadatan tanah dan lain-lain.
10
3. Drainage System melintang dan memanjang.
4. Pemasangan Steel Plate melintang misal type PSP ukuran 1750 x 450 x 30 mm.
5. Pengecetan tanda-tanda (marking) landasan.
6. Perhatikan syarat-syarat untuk masing-masing kelas (panjang, lebar, dan lain-lain)

C. Konstruksi Landasan Aspal / Beton (Flexibel / Rigid Pavement)


Pada Konstruksi Landasan Aspal / Beton terbagi atas dua jenis yaitu Flexibel
Pavement dan Rigit Pavement.
1. Flexibel Pavement
Perkerasan dengan bahan pengikat aspal yang sering disebut campuran aspal
panas atau hot mix.

Gambar 3.6
Flexibel Pavement pada Landasan Udara

2. Rigid Pavement
Rigid Pavement adalah Perkerasan jalan beton atau secara umum disebut
perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan
lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi
perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena
dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai
lapis permukaan.

Gambar 3.7
11
Rigid Pavement pada Landasan Udara

14. Latihan – Latihan Soal

a. Sebutkan dan jelaskan macam–macam konstruksi landasan yang ada ketahui ?


b. Sebutkan dan Gambarkan Konstruksi pada Landasan Rumput ?
c. Sebutkan Kelebihan dari Landasan Steel Plate ?
d. Jelaskan Ketebalan setiap Lapisan Konstruksi Landasan Rumput ?
e. Apa Perbedaan Rigid Pavement dan Flexibel Pavement ?
12

BAB IV
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN LANDASAN

15. Tujuan Instruksional.


Agar Peserta didik dapat menjelaskan Metode Pelaksanaan Pembangunan
Landasan secara umum serta dapat menjawab 70 % soal-soal yang diberikan.

16. Sub Pokok Bahasan.

a. Pengertian

b. Pembuatan Konstruksi Landasan Beton dan Aspal

17. Pengertian.
Perkerasan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat pada aspal
maupun beton. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau batu belah atau batu kali
ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat
dimana perkerasan terbagi atas perkerasan lentur/Flexibel Pavement dan perkerasan
Kaku/ Rigid Pavement.

Gambar 4.1
Flexibel Pavement & Rigid Pavement pada Landasan Udara
13

18. Pembuatan Konstruksi Landasan Beton dan Aspal


Pada Konstruksi Landasan Beton dan Aspal Landasan udara memiliki beberapa
lapisan yang terdiri dari :
a. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
b. Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)
c. Lapisan pondasi atas (base course)
d. Lapisan Permukaan (Surface Course)

Gambar 4.2
Perkerasan Landasan

1) Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)


Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat
perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan
diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari
timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai
fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR).
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya
baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang
distabilisasi dan lain lain.
Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
a. Lapisan tanah dasar, tanah galian.
b. Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
c. Lapisan tanah dasar, tanah asli
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-
sifat dan daya dukung tanah dasar.
14

Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :


a. Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
b. Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
c. Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat
tanah pada lokasi yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya
kepadatan yang kurang baik.

2) Lapisan Pondasi Bawah ( Subbase Course)


Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan tanah
dasar dan di bawah lapis pondasi atas.
Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :
a. Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah
dasar.
b. Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
c. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke
lapis pondasi atas.
d. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat
lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
e. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan

3) Lapisan Pondasi Atas (Base Course)


Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis
pondasi bawah dan lapis permukaan.Lapisan pondasi atas ini berfungsi sebagai :
a.Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan
beban ke lapisan di bawahnya.
b.Bantalan terhadap lapisan permukaan.
c.Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga
dapat menahan beban-beban roda.
Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan beberapa
hal antara lain, kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak
angkut bahan ke lapangan.
15

4) Lapisan Permukaan
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban
roda kendaraan.
Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :
a) Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
b) Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapisaus).
c) Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke
lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
d) Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul
oleh lapisan di bawahnya.
Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus
(wearing course) di atas lapis permukaan tersebut. Fungsi lapis aus ini adalah
sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air
dan untuk memberikankekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Apis aus tidak
diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.

Gambar 4.3
Tahapan Konstruksi Landasan Udara
16

19. Latihan – Latihan Soal

a. Sebutkan dan Gambarkan Lapisan Perkerasan Landasan secara umum ?


b. Jelaskan Lapisan Perkerasan Landasan secara umum?
c. Apa perbedaan Rigid Pavement dan Flexibel Pavement ?
d. Sebutkan dan Jelaskan Lapisan pada Konstruksi Rigid dan Flexibel Pavement
pada Landasan Udara ?
e. Pada Apron menggunakan Jenis Perkerasan apa ?
f. Pada Runway Menggukan Jenis Perkerasan apa ?
17

BAB V

PERAWATAN LANDASAN UDARA

20. Tujuan Instruksional. Agar Peserta didik dapat mengetahui Perawatan pada
Landasan Udara secara umum serta dapat menjawab 70 % soal-soal yang diberikan.

21. Sub Pokok Bahasan.

a. Pengertian

b. Perawatan Landasan Udara

c. Perawatan Preventif

d. Perawatan Darurat

22. Pengertian.
Prosedur Pemeliharaan landas udara adalah suatu kegiatan rutin / periodik untuk
menjaga agar landasan udara dapat beroperasi sesuai persyaratan kinerja sepanjang
umur rencananya, guna terpenuhi tingkat keselamatan dan kenyamanan penerbangan.
Contoh permasalahan yang sering terjadi pada landasan :
a. Aspal pada Runway terjadi kikisan
b. Lampu landasan mati
c. Banjir di landasan udara
d. benda benda asing baik yang masuk ke dalam mesin pesawat

23. Perawatan Landasan Udara


Landas udara pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil,
bahkan benda benda asing lainnya yang akan membahayakan keselamatan penerbangan
(dalam dunia penerbangan, benda asing tersebut dikenal sebagai FOD). Kecelakaan
pesawat terbang di landasan udara umumnya disebabkan karena adanya benda benda
asing baik yang masuk ke dalam mesin pesawat maupun merusak badan pesawat atau
roda pesawat saat pesawat lepas landas atau mendarat. Hal tersebut seperti yang dialami
pesawat Concorde di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Perancis pada tahun 2000 yang
menyebabkan pesawat terbakar dan jatuh yang menewaskan seluruh penumpang, krew
dan penduduk setempat. Selebihnya karena cuaca dan bahkan gangguan burung
18
sehingga umumnya di setiap bandara komersial bahkan perintis dilengkapi menara
pengawas yang mengawasi lalu lintas penerbangan, komunikasi bahkan informasi
cuaca.Pada bandara tertentu, dilengkapi sensor dan pengusir burung dan sensor cuaca
serta sensor untuk mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pesawat.
Selain itu pula, setiap landasan dilengkapi dengan kendaraan penyapu landasan dan
peralatan bahan kimia pembersih landasan khususnya untuk membersihkan sisa sisa
jejak karet yang ditimbulkan oleh roda-roda pesawat yang bila tidak dibersihkan juga
dapat mengganggu keselamatan penerbangan.

24. Perawatan Preventif


Perawatan Preventif adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan secara
terjadwal untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba. Kegiatan ini
dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada SOP, Standar Pedomanan
maupun aturan yang sudah ditetapkan di satuan tersebut. Contohnya Pelaksanaan
pengecekan jaringan listrik pada panel CCR maupun Lampu Landasan sehingga apabila
ditemukan kerusakan bisa dilakukan perbaikan secara cepat.

25. Perawatan Darurat


Perawatan Darurat Adalah kegiatan Perawatan yang dilakukan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dimana pelaksanaannya tidak
direncanakan sebelumnya dan sifatnya darurat. Seperti contoh terjadi kerusakan pada
jaringan instalas listrik landasan yaitu panel CCR sehingga beberapa lampu landasan
mati secara tiba tiba saat malam hari, hal ini terjadi diluar kendali sehingga segera
dilaksanakan perbaikan. Hal ini tidak akan terjadi apabila Perawatan Preventif sudah
dilaksanakan secara terjadwal.
19

26. Latihan – Latihan Soal

a. Sebutkan permasalahan yang sering terjadi pada landasan udara ?


b. Apa yang dimaksud dengan Perawatan Preventif ?
c. Apa yang dimaksud dengan Perawatan Darurat ?
d. Buatlah sebuah jadwal perawatan Preventif pada landasan udara setiap minggu
?
e. Buatlah sebuah permasalahan yang pernah terjadi pada landasan udara dan
bagaimana solusi anda untuk mengatasi masalah tersebut ?
20

BAB VI
PENUTUP

26. Rangkuman.
Fasilitas Landasan adalah mempelajari tentang Fasilitas pendukung penerbangan
seperti Runway, Taxiway, Apron, instalasi penerangan landasan dan lain lain. oleh karena
itu Fasilitas Landasan merupakan materi pengenalan dasar agar siswa diharapkan
mengetahui dan dapat melaksanakan perawatan fasilitas pendukungan penerbangan
yang ada dalam lingkup landasan udara dalam lingkup TNI AU. Diharapkan siswa
mengerti dan dapat melaksanakan perawatan fasilitas landasan secara terjadwal.

27. Saran dan Masukan.


21

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, I. H. (1986). Merancang, Merencana Lapangan Udara. Bandung: Penerbit


Alumni

Horonjeff, R., & McKelvey, F. X. (1988). Perencanaan dan Perancangan Bandar


Udara Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Horonjeff, R., & McKelvey, F. X. (1993). Perencanaan dan Perancangan Bandar


Udara Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

International Civil Aviation Organization. Aerodrome Design Manual, Annex 14


to the Convention on International Civil Aviation. 1976. Montreal. Canada

International Civil Aviation Organization. Aerodrome Design Manual Part 1 :


Runways. 1980. Montreal. Canada

Kementerian Perhubungan, 2017, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.


262 Tahun 2017 Tentang Standar Teknis dan Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual of Standard CASR Part
139), Volume I Bandar Udara (Aerodome).

Menteri Pehubungan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri


Perhubungan Nomer 69 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Jakarta:
Departemen Perhubungan
22

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan mutu hasil didik dan mengoptimalkan waktu yang
tersedia sesuai dengan kurikulum Sejurba Teknik Umum, perlu diupayakan penyusunan
naskah sekolah yang dapat digunakan sebagai pegangan siswa yang sekaligus dapat
dijadikan pegangan bagi Instruktur/Tenaga Pendidik.
Naskah sekolah ini disusun untuk membantu siswa dalam mengikuti materi
pelajaran, agar siswa lebih mudah dalam memahami penjelasan-penjelasan yang
diberikan oleh instruktur. Mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat, penulis
memahami naskah sekolah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami harapkan saran
dan kritik yang membangun guna kesempurnaan naskah ini.
Sebagai penutup, penulis berharap semoga dengan disusunnya naskah sekolah
ini, tidak hanya bermanfaat bagi siswa pada saat melaksanakan pendidikan tetapi juga
pada saat melaksanakan dinas di kesatuan.

Penyusun

Letda Sus Riki Handri MS,S.T.


NRP 21819509548155
23

ii
DAFTAR ISI

HAL
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Umum .……………………………………………….………………. 1
2. Tujuan Kurikuler. Agar siswa mengerti dan dapat
mengerjakan mesin stasioner ………………………….……….. 1
3. Pokok Bahasan ………………………………………………….…. 1
a. Pengantar Fasilitas Landasan ……..……………………… 1
b. Konstruksi Landasan ……………………..………………… 1
c. Metoda Pelaksanaan Pembangunan Landasan …..…… 1
d. Perawatan Landasan ………………………………………… 1
f.

BAB II PENGANTAR FASILITAS LANDASAN

4. Tujuan Instruksional Umum …………………….……………… 2


5. Sub Pokok Bahasan ………………………………………………. 2
6. Pendahuluan ………….……………………………………………. 2
7. Pengertian Landasan………………………………………………. 3
8. Bentuk Landasan…………………………………………………. 3
9. Latihan Latihan Soal…………………………………………….. 6
BAB III MACAM – MACAM KONSTRUKSI LANDASN
10. Tujuan Instruksional …………….……………………………….. 7
11. Sub Pokok Bahasan ………………………………………………. 7
12. Pengertian …………………………………………………………… 7
13. Konstruksi Landasan Rumput, SteelPlate,Beton & Hotmix 7
14. Soal-soal latihan …………………………………………………… 11
BAB IV METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN LANDASAN
15. Tujuan Instruksional …………….……………………………….. 12
16. Sub Pokok Bahasan ………………………………………………. 12
17. Pengertian ………………………………………………………..… 12
18. Pembuatan Konstruksi Landasan Beton dan Aspal……….. 13
19. Soal-soal latihan …………………………………………………… 16

BAB V PERAWATAN LANDASAN UDARA


26. Tujuan Instruksional …………….……………………………….. 12
27. Sub Pokok Bahasan ………………………………………………. 12
iii

24
REFERENSI 31

KODIKLATAU
WING PENDIDIKAN TEKNIK

NASKAH SEKOLAH

Tentang

FASILITAS LANDASAN

(SEJURBA TUM)
(1502)
25

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN DANWINGDIKTEK


NOMOR KEP/ / /2021 TANGGAL 2021

Anda mungkin juga menyukai