Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada kawasan yang memiliki bentukan kontinen kepulauan seperti


Indonesia tampak adanya hambatan geografis yang cukup berarti.
Transportasi antar pulau yang selama ini dapat dilayani oleh moda
angkutan laut menghadapi masalah pelik yaitu jarak tempuh dan waktu
perjalanan yang cukup besar. Selain itu kondisi dan situasi masyarakat
di suatu kawasan sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat
tersebut dalam melakukan transportasi baik fisik maupun informasi.
Tuntutan dan kebutuhan akan diatas mendorong perkembangan
teknologi transportasi udara dan sistim operasional moda udara sebagai
sarana angkut yang berkembang cukup pesat dalam kurun waktu
belakangan ini.
Perkembangan awal dari sejarah keinginan dan teknologi
penerbangan secara nyata dimulai oleh Leonardo da Vinci. Kemudian
pada 17 Desember 1903, Orville Wright seorang montir sepeda
membuat rancangan pesawat yang mampu “terbang” sejauh 120 feet.
Pada tahun 1930, pesawat terbang mulai digunakan sebagai angkutan
sipil dan untuk pelayanan angkutan sipil, dalam kurun waktu 20 tahun
saja, pada tahun 1950 sudah mencapai pertumbuhan rerata penumpang
sebesar 13% dan berkembang pesat pada era antara tahun 1960 –
1970.
Dalam perkembangannya, ground facillity (fasilitas darat) sebagai
prasarana penerbangan dimulai dari hanya sebidang tanah datar yang
diratakan, kemudian
berkembang menjadi tanah yang digebal rumput. Seiring dengan
pertambahan berat dan frekuensi lintas pesawat maka dirancanglah
konstruksi perkerasan pada area landas pacu, taxyways dan aprons.
Seiring dengan demand dan tuntutan akan pelayanan yang semakin
tinggi, maka mulai dirancang dan dikembangkan sistem pemakaian
dijadwalkan dan dilengkapi dengan alat-alat navigasi udara yang
semakin canggih dan “pintar”. Dalam pelayanannya, moda udara dibagi
dalam dua jenis penerbangan, yaitu penerbangan umum (general
aviation) dan penerbangan komersial yang diselenggarakan oleh
perusahaan penerbangan. Sedangkan dalam klasifikasi pesawat
cenderung dibagi menurut jenis mesin (engine) yang digunakan, yaitu :
a. mesin piston (baling-baling), biasanya digunakan untuk pesawat
kecil, seperti cessna
b. turbo propeler (baling-baling + mesin turbin)
c. turbo jet (mesin turbin)
d. turbo fan (mesin fan)

1.2 Rumusan masalah


a. apa saja Komponen Land Side (dari akses masuk bandara s/d
parkIr kendaraan) ?
b. bagaimana Konstruksi Land Side (konstruksi dari seluruh komponen
akses masuk bandara dan parkir kendaraan) ?
c. bagai mana Metoda Pelaksanaan komponen tersebut yang dibuat
dalam bentuk bagan alir sesuai logical frame) ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui komponen yang terdapat pada land side.
b. Untuk mengetahui konstruksi land side dari suatu bandara
c. Untuk mengetahui metoda pelaksanaan komponen bandara.

1.4 Cara Memperoleh Data


Data yang dibutuhkan untuk membuat laporan ini didapat dari sejumlah
buku mengenai konstruksi bandara. Dan hasil browsing dari internet.

1.5 Sisitematika Penulisan


Makalah ini terdiri dari empat bab yaitu :
 Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, ruang
lingkup kajian, tujuan penulisan, cara memperoleh data, dan
sistematika penulisan.
 Bab II berisi tentang komponen, konstruksi dan metoda
pelaksanaan.
 Bab III berisi tentang kesimpulan.
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam laporan ini, kami mengambil bandara Internasional Minangkabau


sebagai contoh. Bandara ini terletak di Padang, Sumatera Barat. Bandara
ini diresmikan tahun 2006.

Gambar 1. Tampak atas Bandara Internasional Minangkabau


Gambar 2. Tampak samping kiri Bandara Internasional
Minangkabau

Gambar 3. Tampak samping kanan Bandara Internasional


Minangkabau
Gambar 4. Lokasi parkir Bandara Internasional Minangkabau

2.1 Komponen Land Side ( akses masuk bandara sampai parkir


kendaraan)
a. Gapura
Merupakan suatu konstruksi yang digunakan sebagai penanda pintu
masuk atau gerbang dari suatu kawasan.
b. Pos Parkir
Suatu konstruksi yang diperuntukkan untuk memantau dan
mengatur kendaraan yang akan masuk atau keluar kawasan
bandara.
c. Jalan
Jalan adalah suatu prasarana yang digunakan untuk
menghubungkan suatu area dengan area lain
d. Median
Median adalah suatu konstruksi yang di gunakan untuk memisahkan
dua lajur jalan
e. Lampu taman
Sarana yang berfungsi sebagai alat penerangan
f. Rambu
Alat untuk memberi informasi pada pengguna jalan agar tercipta
kenyamanan dan ketertiban.
g. Pedestrian
Prasarana untuk pejalan kaki sebagai akses menuju building

2.2 Konstruksi Land Side


a. Gapura
Gapura ini terbuat dari beton dan menggunakan pondasi batu kali.
b. Pos Parkir
Pos ini menggunakan pondasi telapak, dinding terbuat dari
pasangan bata dan atap menggunakan seng (multi roof)
c. Jalan
Konstruksi jalan ini menggunakan flexible pavement.
d. Median
Median terbuat dari paving block.

e. Lampu Taman
Lampu taman di bandara ini adalah pabrikasi berbentuk :
f. Rambu
Rambu yang digunakan antara lain :

g. Pedestrian
2.3 Metode Pelaksanaan

Pembersihan lapangan

Pengukuran

Pekerjaan tanah ( timbunan,galian )

Pekerjaan geometrik

Pemadatan tanah

Pekerjaan Perkerasan ( grade, sub base, base, surface )

Pembangunan bangunan pelengkap ( gapura, pos parkir, median, pedestrian )

Pemasangan lampu, rambu dan marka


BAB III

KESIMPULAN

Land side area masuk bandara hingga ke parkir area terdapat beberapa
komponenen, antara lain :

a. Gapura
b. Pos Parkir
c. Jalan
d. Median
d. Lampu taman
e. Rambu
f. Pedestrian

Anda mungkin juga menyukai