Anda di halaman 1dari 22

RENCANA GEOMETRIS

AREAL PENDARATAN
1. Standar Perencanaan Lapangana Terbang

Oleh ICAO dan FAA telah dibuat persyaratan – persyaratan bagi


sebuah lapangan terbang baru dengan tujuan agar terdapat
keseragaman, kriteria perencanaan sehingga bisa dipakai oleh
perencana untuk pedoman
Kriteria – kriteria yang di buat antara lain mengenai
 Lebar Landasan
 Helling (
 Dan lebar area pendaratan harus memenuhi kebutuhan lebar
sayap pesawat yang bermacam – macam itu/juga harus
memenuhi kebutuhan berbagai tehnik pilot mengudara serta
kondisi cuaca
Indonesia sebagai anggota ICAO ikut dalam konversi konversinya
dalam upaya untuk mendapatkan keseragaman pada dunia
internasional

Hasil conversi itu dituangkan dalam dalam ANNEX - ANNEX untuk


physik lapangan terbang persyaratan itu adalah ANNEX 14 ICAO

Selanjutnya yang kita uraikan adalah persyaratan dari ICAO dan FAA
dengan titik berat pembahasan klasifikasi pelabuhan udara, landasan
, taxiway, apron dan pemisahan bebas halangan ( saparation
clearance )
2. Klasifikasi Lapangan Terbang

Klasifakasi untuk ICAO membuat dalam kode huruf dan kode nomor sedangkan
Ffa membuatnya dalam group – group pesawat.
a) Klasifikasi Menurut ICAO ( international civil Aviation organisation)
Sebelumnya Klasifikasi Menurut ICAO membagi klas – klas lapangan terbang
berdasarkan panjangnya saja dengan kode huruf
Lapangan Terbang Huruf A adalah terpanjang 2.000 m lebih
Lapangan Terbang Huruf E adalah terpendek 600 m sampai 750 m

Pada pertemuan ke IX tahun 1981 telah dibuat amandemen ke 36 sejak 23


maret 1983, maka klasifikasi lapangan dirubah.
Panjang landasan di beri kode angka 1 dan seterusnya.
Panjang Landasan di beri kode angka 1 adalah terpendek kurang dari
800 m
Panjang Landasan di beri kode angka 4 adalah terpanjang 1800 m
dan lebih

Kode ini diberi pasangan kode huruf A dan seterusnya

Kode huruf untuk membagi lapangan terbang menurut lebar sayap


dan lebar/jarak sisi – sisi roda utama pendaratan ( main gear)
Yang terkecil huruf A untuk pesawat dengan lebar sayap dibawah 15
m dan jarak terluar sisi roda utama pendaratannya kurang dari 4 1Τ2 m,
berpasangan dengan kode angka 1.
Yang terbesar huruf E pesawat dengan lebar sayap antara 52 m
sampai 60 m, jarak terluar roda utama pendaratan sampai 14 m
berpasangan dengan kode angka 4
Tebal ICAO ini bisa dilihat pada tabel 1.4

Perlu diperhatikan bahwa kode angka dibaca sebagai terutama dalam


hubungan perencanaan“AEROPLANE REFERENCE FIELD LENGTH”
( ARFL )
b). Klasifikasi menurut FAA ( Federal Aviatation Adminisratation )

Dalam perencanaan in dibagi menjadi dua :


 Pengankutan Udara ( air carrier ).
 Pesawaat – pesawat Umum ( General Aviation )
General aviation dibagi sebagai berikut :
 Utility di definasikan sebagai lapangan terbang yang melayani dengan
berat kurang dari kurang dari 12.500 lbs, tidak termaksuk pesawat jet .
(Lapangan terbang perintis). Dibagi menjadi
 Basic utility stage I
 Basic utility stage II
 General utility
 Basic Transport
 General Transport
Perencanaan geometris terutama didasarkan kepada ukuran dimensi physik pesawat
Ukuan pesawat dengan taxiway pesawat – pesawat dibagi dalam 4 klas.
Klasifikasi didasarkan kepada ukuran lebar sayap dan wheelbase
5. Stopway
Telah diterangkan pada kelompok sebelumnya kemiringan serta perubahan kemiringan
disesuaikan dengan persyaratann landasan
 Pembatasan kemiringan 0,8% pada pesawat awal dan akhir landasan tidak berlaku pada
stopway
 Kemirngan stopway diukur dari ujung sebesar 0,3% tiap 30 m bagi landasan dengan
kode angka 3 atau 4

6. Clearway
Telah diterangkan kelompok sebelumnya kemiringan tidak boleh lebih dari 11Τ4 %
Persyaratan yang dibuat FAA mirip sekali dengan Persyaratan ICAO,dalam pembahasan ini tidak di
jelaskan satu – satuu persatu di berikan tabel sebagai garis besar persyaratan yang diminta FAA.lihat
pada tabel berikut
7. Taxiway

Kecepataan pesawat yang sudah masuk atau keluar taxyway menuju kandas pacu tidas sebesar
kecepatan pesawat pada landas pacunya, maka persyaratan kemiringan memanjang, kurva vertikal
dan jarak pandangan tidaklah seketat pada landasan
Kecepatan lebih rendah sehingga lebar taxyway lebih kecil dari pada landasannya
Penampang melintang taxiway dapat dilihat pada gambar 4.6
Persyaratan yang dikeluarkan oleh ICAO dan FAA akan di bicarakan di bawah ini

ICAO
Wheel clearance : untuk perencanaan taxiway apabila cockpit pesawat dimana taxiway itu
direncanankan ,beradaa diatas marking sumbu taxiway, jarak bebas antara sisi terluar roda
utama pesawat dan sisi perkerasan taxiway luar tidak boleh lebih kecil dari harga yang
diberikan pada tabel 4.7 berikut ini

Keterangan :
# taxiway direncanankan penggunaan untuk pesawat dengan Wheel base sama
ataulebih besar dari 18 m (60 ft)
••Taxiway direncanakan penggunaannya untuk pesawat dengan wheel base kurang dari 18
m (60 ft)
Lebar :
lebar taxiway Dan lebar total taxiway bersama dengan bahu landas pada bagian yang lurus
tidak boleh kurang dari yang di tunjukan pada tabel 4.8 di bawah ini :

a. Kemiringan dan jarak pandangan


Persyaratan yang di buat ICAO pada 4.9 di bawah ini
b. Kurva taxiway
Perubahan arah taxiway harus sejajar mungkin. Jari – jari yang akan memenuhi
kebutuhan pembelokan halus berbagai kecepatan pesawat.
Lihat pada tabel 4.10
Apabila tepaksa membuat belokan tajam, maka perlu meperluas taxiway sehingga
tercapai “wheel Claarance” seperti yang disyaratkan pada Tabel 4.7. perluasan itu di
sebut “leba taxiway tambahan”
Lihat pada gambar berikut :
8. Persilangan
Pada pesilangan antara taxiway dengan landasan ,apron dengan taxiway perlu ada tambahan luas
yang fillet.
Ada 3 cara untuk menjamin terpenuhinya persyaratan wheel clearance yang ada pada tabel 4.7 tadi
1. Menggunakan marking sumbu taxiway sebagai pedoman jalannya pesawat dan dibuat fillet.
Lihat pada gambar 4.8b berikut
2. Di buat pedoman sisi kanan, sisi kiri dimana pesawat berjalan di antaranya.lihat
pada gambar 4.8b
3. Gabungan No.2 garis pedoman kanan kiri dan tambahan fillet

Cara 2 dan 3 pemecahan yang lebih ekonomis tetapi ada kelemahannya yaitu jarak
penglihatan (Vasibility) sedang jelek atau operasi penerbangan mala hari cara 2 dan 3
kurang baik
Beberapa cara yang di saraankan ICAO untuk merencanakan fillet
1. Denan simulasi gerakan pesawat menggunakan model
2. Perhitungan fillet
3. Menggunakan grafik – grafik akan menghasilkan data – data pendekatan dari garis
garis pesawat.

9. Exit Taxiway
Fungssi dari exit taxiway atau turn off adalah menekan sekecil mungkin waktu penggunaan
landasan oleh pesawat mendarat
Exit taxiway dapat ditempatkan gengan menyudut siku siku pada landasan atau bisa
ter[aksa menyudut yang lain juga bisa
Exit taxiway yang sudut 30° di sebut “Kecepatan tinggi” atau “cepat keluar”
Penempatan exit taxiway tergantung pada pesawat campuran, kecepatan waktu,tingkat
pengereman yang tergantung pada kondisi permukaan perkerasan basah atau kering serta
jumlah exit taxiway yang direncanakan dibuat.

a. Exit taxiway menyudut siku – siku

Keputusan untuk merencanakan exit taxiway menydut siku siku didasarkan pada analisa
lali lintas yang ada
Apabila lalu lintas rencana pada jam jam puncak kurang dari 26 gerakan (mendarat dan
lepas landas). Exit taxiway menyudut siku cukup memadai
Exit taxiway menyudut bisa dibnagun dengan dana yang murah dari pada exit taxiway
dengan kecepatan tinggi dan apabila di tempatkan dengan semestinya akan menghasilkan
aliran lalu lintas pesawat yang efisien
b. Exit taxiway kecepatan tinggi
High Speed Exit Taxiway/Rapit Exit Taxiway
Dengan adanya high exit taxiway pada sebuah landasan menambah kapsitas landasan itu landasan
untuk menampung arus gerak mendarat dan lepas landas pesawat
Maka disarankan satu saja standar perencanaan gambar 4.9
Alasan mengapa memilih perencanaan ini untuk semua lapangan terbang adalah :
1. Kemudahan bagi sebagian besar konfigurasi roda pendaratan pesawat untuk
membuat belokan
2. Sisi perkerasan yang lapang didapatkan antara sisi luar roda pendaratan dengan
tepi perkerasan taxiway

3. Muara yang diperluas dari exit taxiway memberikan kemingkinan beberapa variasi
sumbu belokan ke taxiway, bila pesawat tidak memulai belokannya dari titik yang
ditandai pada landasan.(titik A pada gambar 4.9)
4. Konfigurasi memungkinkan pesawat belok walau dengan kecepatan tinggi 50 knot
(93 km/jam)

c. Jumlah dan Lokasi Exit Taxiway


Ditentukan oleh titik sentuh pesawat waktu mendarat pada landasan dan kelakuan pesawat
waktu mendarat

Anda mungkin juga menyukai