Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
JURUSAN MANAJEMEN
PRODI KEWIRAUSAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Masyarakat Madani Beserta
Konsepnya” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Siti Rohma
M. HI pada bidang studi/mata kuliah agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Masyarakat Madani bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Rohma M. HI, selaku selaku dosen
pengampu mata kuliah agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
Abstrack......................................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................................4
B. PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
1. PENGERTIAN........................................................................................................................................5
2. PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI MENURUT PARA AHLI..............................................................5
3. SEJARAH..............................................................................................................................................6
4. KARAKTERISTIK DAN CIRI MASYARAKAT MADANI..............................................................................6
5. MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA................................................................................................7
6. Tantangan Masyarakat Madani...........................................................................................................8
C. PENUTUP.................................................................................................................................................9
a. KESIMPULAN........................................................................................................................................9
D. Referensi :...............................................................................................................................................9
3
ARTIKEL ILMIAH AGAMA :
NIM 205020901111005
Abstrack
peradaban. Masyarakat Madani berasal dari zaman Rasullah. Dan kini konsep
Maju. Seperti halnya di negara kita Indonesia. Banyak pengertian lain dari
Masyarakat Madani dari para ahli lainnya. Dan juga banyak tantangan yang harus
A. LATAR BELAKANG
sebuah peradaban ataupun kota. masyarakat madani mulai popular sekitar awal tahun
90-an di Indonesia dan masih terdengar asing pada sebagian dari kita. Konsep ini
hingga 90-an.
Civil Society sebagai sebuah konsep yang berasal dari pergolakan politik
dan sejarah masyarakat Eropa Barat yang mengalami proses transformasi dari pola
4
kehidupan feodal menuju kehidupan masyarakat industri kapitalis. Konsep civil
society kemudian dikembangkan oleh filosof John Locke dari istilah Civillian
Govermant (pemerintahan sipil) yang berasal dari bukunya Civilian Goverment pada
tahun 1960.
madaniyah dalam tradisi kehidupan politik bangsa Indonesia akhirnya banyak orang
yang memadankan istilah masyarakat madani dengan civil society, societas civilis
dimana sistem sosial yang ada dalam masyarakat madani di ambilkan dari sejarah
Nabi Muhammad sebagai pemimpin ketika itu yang membangun peradaban tinggi
madani dengan menggariskan ketentuan untuk hidup bersama dalam suatu dokumen
jaminan terhadap kesejahteraan bagi semua warag serta perlindungan terhadap kaum
yang lemah dan kelompok minoritas, walupun eksistensi masyarakat madani hanya
sebentar tetapi secara historis memberikan makna yang penting sebagai teladan bagi
kehidupan yang sama, maka dari itu tatanan masyarakat Madinah yang telah
dibangun oleh Nabi secara kualitatif dipandang oleh sebagian intelektual muslim
sejajar dengan konsep civil society. Pada dasarnya masyarakat madani yang
5
dicontohkan oleh Nabi adalah reformasi total terhadap masyarakat yang hanya
mengenal supremasi kekuasaan pribadi seorang raja sebagaimana selama ini menjadi
nasional dalam rangka forum ilmiah pada acara festival Istiqlal 26 September 1995,
Lebih lanjut Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa masyarakat madani adalah sistem
sosial yang subur yang di asaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan
society menjadi masyarakat madani didasari oleh konsep kota Ilahi, kota peradaban
atau masyarakat kota dan di sisi lain pemaknaan itu juga dilandasi oleh konsep
6
B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
masyarakat madani. Harus disadari bahwa apa yang dimaksud dengan istilah
terjemahan civil society (Inggris). Kata civil society, sebenarnya berasal dari bahasa
Latin 'civitas dei', artinya kota tuhan dan society yang berarti masyarakat, maka dari
kata civil ini akan membentuk kata civilization yang berarti peradaban. Dengan
demikian kata civil society didefinisikan sebagai komunitas masyarakat urban, yaitu
konsepsi semacam ini, yang awalnya mengacu pada dunia Islam yang dialamatkan
oleh komunitas urban Arab. Nabi, membuat sebuah deklarasi dengan mengganti
AHLI
masyarakat berarti suatu pegaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup
bersama dalam suatu tempat dengan ikatan dan aturan tertentu.Sedangkan kata
madani berasal dari bahasa Arab yaitu madinah, artinya kota. Jadi secara etimologis,
7
masyarakat madani berarti masyarakat kota. Meskipun demikian, istilah kota tidak
merujuk semata-mata kepada letak geografis, tetapi justru kepada karakter atau sifat-
sifat tertentu yang cocok untuk penduduk kota. Dari sini masyarakat madani tidak
asal masyarakat perkotaan, tetapi memiliki sifat yang cocok dengan orang kota, yaitu
berperadaban.
masyarakat yang demokratis dan menghargai human dignity atau hak-hak tanggung
jawab manusia.
memberi peluang bagi pemuasan kepentingan secara bebas dan tanpa paksaan.
pada masyarakat islam yang perna dibanguna Nabi Muhammad Saw. di negeri
Madinah.
institusi/lembaga dan asosiasi yang cukup kuat untuk mencegah tirani politik, baik
8
Dawan Rahardjo: Menurutnya, pengertian masyarakat madani adalah
masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab, sopan santun berbudaya
3. SEJARAH
Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Yatsrib. Selang dua tahun pascahijrah atau
untuk membangun dan mempertahankan sistem sosial yang baru. Sebuah ikatan
perjanjian antara berbagai suku, ras, dan etnis seperti Bani Qainuqa, Bani Auf, Bani
al-Najjar dan lainnya yang beragam saat itu, juga termasuk Yahudi dan Nasrani.
konsep kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun
622M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang
fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al Farabi
pada abad pertengahan (Rahardjo seperti yang dikutip Nurhadi, 1999). Robert N
Bellah dalam bukunya Beyond Belief (1976). Bellah mengakui, dalam buku hasil
dipimpin Rasulullah itu merupakan masyarakat yang sangat modern untuk zaman
dan tempatnya. Masyarakat ini telah melakukan lompatan jauh ke depan dalam
9
Sejarah lain mengatakan bahwa masyarakat Yunani Kuni sudah
mengemukakan istilah civil society. Orang yang pertama kali mencetuskan ialah
Cicero (106-43 SM). sebagai orator Yunani kuno. Civil society menurut Cicero ialah
suatu komunitas memiliki kode hokum sendiri. Dengan konsep civility (kewargaan)
dan urbanity (budaya kota), maka kota dipahami bukan hanya sekedar konsentrasi
Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan atau iman kepada Sang Maha
harus dengan sikap jujur dan tidak perlu ada hal-hal yang harus ditutupi sehingga
5. Supremasi hukum
10
Supremasi hukum atau dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan
tertinggi dalam hukum memiliki arti bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan
yang bisa dicapai bila menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi dalam
sebuah negara
6. Keadilan sosial
pembagian yang proporsional atau sesuai antara hak dan kewajiban antar warga dan
7. Partisipasi sosial
menjalin hubungan dan kerjasama antar individu maupun kelompok untuk mencapai
Semangat Pluralisme
dan dinamis, dan merupakan sumber dan motivator terwujudnya kreativitas, yang
yang kodrati (given). Artinya, pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak
dapat dielakkan, sehingga mau tidak mau, pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang
abadi.
Sikap Toleransi
11
Prinsip demokrasi.
semakin sejaktera.
pembangunan di wilayahnya.
yang berbeda dengan masyarakat tradisional. Hal ini dapat ditelah ulang ketika
terjadi perubahan sosial pada masa kolonial, utamanya ketika kapitalisme mulai di
kenalkan oleh Belanda. Hal itu telah mendorong terjadinya pembentukan sosial lewat
organisasi sosial modern di awal abad ke-XX, gejala ini menandai mulai berseminya
masyarakat madani.
sejak akhir abad ke XX, dengan tokoh – tokoh terkemukanya seperti Nurcholis
Madjid, Amin Rais dan lain –lain, Menurut Heru Nugroho pengunaan istilah civil
12
Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk Masyarakat Madani
yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius.
warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang
cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan
kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima
semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab,
memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi media massa secara kritis dan
menjadi saksi, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita Indonesia di
masa mendatang dan sebagainya. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki
adalah masyarakat majemuk, yang terdiri dari beragam suku, budaya, bahasa dan
agama.
Masing-masing suku, budaya, dan bahasa memiliki satu sistem nilai yang
berbeda. Kemajemukan ini akan menjadi bencana dan konflik yang berkepanjangan
jika tidak dikelola dengan baik. Kebhinekaan dan kearifan budaya lokal inilah yang
harus dikelola sehingga menjadi basis bagi terwujudnya Masyarakat Madani, karena
Masyarakat Madani Indonesia harus dibangun dari nilai-nilai yang ada didalamnya,
persyaratan yang dikemukakan di atas tentu bukan meruipakan hal yang mudah.
Diperlukan upaya, kerja keras dan daya tahan yang inggi untuk mengatasi berbagai
kendala dan tantangan yang hadir, baik kendala yang berhubungabn dengan struktur
13
sosial, maupun kendala yang berkaitan dengan keadaan masyarakat Indonesia pada
saat ini sedang mengalami berbagai guncangan seperti krsis moneter, tuntutan
berbagai daerah yang mengarah kepada dis integrasi bangsa. Secara umum ada dua
kendala yang dihadapi dalam mewujudkan masyarakat madani, yaitu kendala yang
bersifat structural, maupun kultural. Secara struktural, dominasi Negara dan birokrasi
kekuasaan masih sangat kuat, sehingga wilayah masyarakat madani terdesak. Secara
partenlistik. Orientasi dan ketergantungan pada pemimpin dan penguasa masih tinngi
kuat.kondisi ini sebagai akibat dari budaya politik yang ditinggalkan orde baru,
karena selama orde baru telah tercipta suatu kehidupan bangsa tidak sesuai dengan
manusia-manusia Indonesia yang tertekan, tidak kriris, manusia yang bertindak dan
berfikir dalam acuan suatu struktur kekuasaan yang hanya mengabdi kepada
tahun telah terkooptasi dengan budaya politik pemerintah orde baru. Kehidupan
pluralitas masyrakat Indonesia. Pluralitas tidak hanya berkaitan dengan budaya saja,
tetapi juga persoalan politik, sosial, dan ekonomi masyarakat. Meskipun bangsa telah
14
merdeka lebih dari 58 tahun, namun pluralitas masyrakat masih kurang
madani.Selain itu, juga terdapat kesan yang kuat bahwa solidaritas sosial semakin
menipis dalam kehidupan masyarakat akir-akhir ini. Hal ini dapat dicermatai dari
berbagai praktik kehidupan masyarakat kita saat ini. Masyarakat seolah-olah tidak
mewarnai berbagai benuk kehidupan masyarakat. Egoisme yang semskin menebal itu
keunggulan masyarakat atau bangsa lain. Beriringan demgan gejala itu, terkesan pula
15
C. PENUTUP
a. KESIMPULAN
Bangsa Indonesia.
Dengan ini kita menjadi tahu sejarah dulu dimasa Rasullah yang
menciptakan konsep Madani tersebut. Karena hal yang lama ini atau hal yang lama
16
D. Referensi :
295
17