Anda di halaman 1dari 36

Tabel 1.

Matrik Interaksi Rencana Pembangunan Jalan Baru dengan Komponen Lingkungan


Komponen Kegiatan
Tahap Pra
No Tahap Konstruksi Tahap Operasi Keterangan
Konstruksi
Komponen Lingkungan
A B C D E F G H I J K
I Fisik Kimia
1 Kualitas udara √ √ √ √ √ √ Tahap Pra Konstruksi
2 Intensitas kebisingan √ √ √ √ √ √ A. Survey Lapangan dan Perencanaan
3 Intensitas getaran √ √ √ B. Pembebasan Lahan
4 Fisiografi dan Geologi
Tahap Konstruksi
- Amblasan √
C. Mobilisasi Tenaga Kerja
5 Hidrologi
D. Operasional Base Camp
- Kapasitas Sungai √ √ √ E. Mobilisasi Alat dan Material
- Air larian √ √ √ F. Pematangan Lahan
- Erosi √ √ G. Konstruksi Jalan dan Jembatan
- Sedimentasi √ √ H. Konstruksi Sarana Penunjang
6 Kualitas air permukaan √ √ √
7 Ruang, Lahan dan Tanah Tahap Operasi
- Alih fungsi lahan √ I. Operasional Jalan
- Lalulintas √ √ √ √ √ J. Pemeliharaan Jalan
K. Perawatan Ruang Terbuka Hijau/ Taman
- Prasarana jalan √ √ √
- Prasarana umum √
√ : Ada keterkaitan antara Komponen Rencana
- Drainase √ Kegiatan dengan Komponen Lingkungan
- Jaringan listrik √
- Jaringan telpon √
- Jaringan utilitas bawah tanah √ √
- Irigasi √

2- 1
Komponen Kegiatan
Tahap Pra
No Tahap Konstruksi Tahap Operasi Keterangan
Konstruksi
Komponen Lingkungan
A B C D E F G H I J K
II Biologi
1 Flora √
2 Fauna √
3 Biota aquatik √ √

III Sosial Ekonomi dan Budaya


1 Peluang kerja √ √ √
2 Peluang usaha √
3 Pendapatan masyarakat √ √ √ √ √
4 Keresahan sosial masyarakat √ √ √ √ √ √
5 Keamanan ketertiban masyarakat √ √ √

IV Kesehatan Masyarakat
1 Kesehatan masyarakat √ √ √
2 Sanitasi lingkungan √
3 Estetika lingkungan √ √ √ √

2- 2
Dari matrik identifikasi dampak potensial dapat dilihat bahwa dampak potensial dari
kegiatan pembangunan Jalan Baru adalah seperti disajikan pada Tabel 2, sedangkan
Bagan Alir Dampak disajikan pada Gambar 1 s/d Gambar 5.

Tabel 2. Resume Hasil Identifikasi Dampak Lingkungan


Komponen Lingkungan
No. Komponen Kegiatan Identifikasi Dampak Lingkungan
Terkena Dampak
A Pra Kontruksi
1 Survey Lapangan dan Sosial ekonomi budaya  Timbulnya keresahan sosial
Perencanaan masyarakat
2 Pembebasan Lahan Sosial ekonomi budaya  Penurunan pendapatan
masyarakat
 Timbulnya keresahan sosial
masyarakat
 Gangguan keamanan ketertiban
masyarakat
B Konstruksi
1 Mobilisasi Tenaga Sosial ekonomi budaya  Adanya peluang kerja
Kerja  Peningkatan pendapatan
masyarakat
 Timbulnya keresahan sosial
masyarakat
2 Operasional Base Kualitas air permukaan  Pencemaran kualitas air
Camp permukaan
Sosial ekonomi budaya  Adanya peluang usaha
 Peningkatan pendapatan
masyarakat
 Timbulnya keresahan sosial
masyarakat
 Gangguan keamanan ketertiban
masyarakat
Kesehatan masyarakat  Penurunan sanitasi lingkungan
 Penurunan estetika lingkungan
3 Mobilisasi Alat dan Kualitas udara, kebisingan  Penurunan kualitas udara
Material dan getaran  Peningkatan intensitas
kebisingan
 Peningkatan getaran
Ruang, tanah dan lahan  Gangguan arus lalulintas
 Kerusakan prasarana jalan
Sosial ekonomi budaya  Keresahan sosial masyarakat
Kesehatan Masyarakat  Gangguan kesehatan masyarakat
4 Pematangan Lahan Kualitas udara, kebisingan  Penurunan kualitas udara
dan getaran  Peningkatan intensitas
kebisingan
 Peningkatan getaran
Hidrologi  Peningkatan debit sungai
 Peningkatan air larian (surface

2- 3
Komponen Lingkungan
No. Komponen Kegiatan Identifikasi Dampak Lingkungan
Terkena Dampak
runoff)
 Peningkatan erosi
 Peningkatan sedimentasi
Kualitas air permukaan  Pencemaran kualitas air
permukaan
Ruang, lahan dan tanah  Gangguan arus lalulintas
 Kerusakan prasarana jalan
 Kerusakan prasarana umum
 Tergangguanya fungsi saluran
drainase
 Terganggunay fungsi saluran
irigasi
 Terganggunya fungsi jaringan
listrik
 Terganggunya fungsi jaringan
telpon
 Terganggunya utilitas bawah
tanah
Biologi  Berkurangnya vegetasi darat
 Terganggunya fauna darat
 Gangguan terhadap biota aquatik
Sosial ekonomi budaya  Timbulnya keresahan sosial
masyarakat
 Gangguan keamanan ketertiban
masyarakat
Kesehatan Masyarakat  Gangguan kesehatan masyarakat
 Penurunan estetika lingkungan
5 Konstruksi Jalan dan Kualitas udara dan  Penurunan kualitas udara
Jembatan kebisingan  Peningkatan intensitas
kebisingan
 Peningkatan getaran
Fisiografi dan Geologi  Terjadinya amblasan
Hidrologi  Peningkatan debit sungai
 Peningkatan air larian (surface
runoff)
 Peningkatan erosi
 Peningkatan sedimentasi
Kualitas air permukaan  Pencemaran kualitas air
permukaan
Ruang, lahan dan tanah  Gangguan arus lalulintas
 Kerusakan prasarana jalan
Biologi  Gangguan terhadap biota aquatik
Kesehatan Masyarakat  Gagguan kesehatan masyarakat
 Penurunan estetika lingkungan
6 Konstruksi Sarana Kualitas udara dan  Penurunan kualitas udara
Penunjang kebisingan  Peningkatan intensitas
kebisingan

2- 4
Komponen Lingkungan
No. Komponen Kegiatan Identifikasi Dampak Lingkungan
Terkena Dampak
Ruang, lahan dan tanah  Terganggunya utilitas bawah
tanah
C Operasi
1 Operasional Jalan Kualitas udara dan  Penurunan kualitas udara
kebisingan  Peningkatan intensitas
kebisingan
Hidrologi  Peningkatan debit sungai
 Peningkatan air larian (surface
runoff)
Ruang, tanah dan lahan  Adanya alih fungsi lahan
sepanjang Jalan Baru
 Meningkatnya kelancaran
lalulintas
2 Pemeliharaan Jalan Kualitas udara dan  Penurunan kualitas udara
kebisingan  Peningkatan intensitas
kebisingan
Ruang, tanah dan lahan  Gangguan arus lalulintas
Sosial ekonomi budaya  Adanya peluang kerja
 Peningkatan pendapatan
masyarakat
3 Perawatan Ruang Sosial ekonomi budaya  Adanya peluang kerja
Terbuka Hijau/  Peningkatan pendapatan
Taman masyarakat
Kesehatan masyarakat  Peningkatan estetika lingkungan

Gambar 1. Bagan Alir Dampak Tahap Pra Konstruksi

2- 5
Tahap
Konstruksi

Mobilisasi Tenaga Operasional Base


Kerja Camp

Peluang Kerja Estetika Sanitasi


Peluang Usaha
Lingkungan Lingkungan

Pendapatan Keresahan
Masyarakat Sosial
Pendapatan Keresahan
Masyarakat Kualitas Air
Masyarakat Sosial
Permukaan
Masyarakat

Keamanan
Ketertiban
Masyarakat

Mobilisasi Alat &


Material

Intensitas
Kualitas Udara Getaran Lalulintas Prasarana Jalan
Kebisingan

Keresahan
Kesehatan
Sosial
Masyarakat
Masyarakat

Gambar 2. Bagan Alir Dampak Tahap Konstruksi 1

2- 6
Gambar 3. Bagan Alir Dampak Tahap Konstruksi 2

2- 7
Tahap Konstruksi

Konstruksi Sarana Konstruksi Jalan


Penunjang dan Jembatan

Utilitas Bawah Intensitas Intensitas Air Larian/ Prasarana Estetika


Kualitas Udara Amblasan Erosi Lalulintas
Tanah Kebisingan Getaran Banjir Jalan Lingkungan

Kesehatan Kapasitas
Sedimentasi
Masyarakat Sungai

Kualitas Air
Permukaan

Biota Air

Gambar 4. Bagan Alir Dampak Tahap Konstruksi 3

2- 8
Tahap Operasi

Perawatan RTH/
Operasional Jalan Pemeliharaan Jalan
Taman

Alih Fungsi Intensitas Estetika


Lalulintas Air Larian Kualitas Udara Lalulintas Peluang Kerja
Lahan Kebisingan Lingkungan

Pendapatan
Kapasitas Sungai
Masyarakat

Gambar 5. Bagan Alir Dampak Tahap Operasi

2- 9
Evaluasi Dampak Potensial

Pada tahap ini dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting akan
dihilangkan/ ditiadakan, sehingga diperoleh daftar dampak penting hipotetik yang
dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL.
Daftar dampak penting ini disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang
dianggap penting oleh masyarakat disekitar lokasi proyek (hasil konsultasi publik),
instansi yang bertanggung jawab, pemerhati lingkungan dan para pakar.

Adapun kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi dampak potensial, adalah:


i) Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi?
ii) Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap
komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis)?
iii) Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen lingkungan
tersebut?
iv) Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui oleh
dampak tersebut?

Dari proses pelingkupan diatas akan dihasilkan:


a. Dampak penting hipotetik terhadap lingkungan yang dipandang relevan untuk
ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL dengan meniadakan hal-hal atau
komponen-komponen lingkungan yang dipandang kurang penting untuk ditelaah.
b. Lingkup wilayah studi AMDAL berdasarkan beberapa pertimbangan: batas proyek,
batas ekologis, batas sosial dan batas administratif.
c. Batas waktu kajian yang merupakan rentang waktu yang akan digunakan sebagai
dasar dalam melakukan prakiraan perubahan kualitas/ kondisi lingkungan tanpa
adanya proyek dan dengan adanya proyek.
d. Kedalaman studi AMDAL antara lain mencakup metode yang digunakan, jumlah
sampel yang diukur, dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya
yang direncanakan (dana dan waktu).

Pada Tabel 3. disajikan Ringkasan Proses Pelingkupan sebagai berikut.

2- 10
Tabel 3. Ringkasan Evaluasi Dampak Potensial
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
A Pra Kontruksi
1 Survey Lapangan dan Tidak ada Sosial ekonomi Timbulnya keresahan  Mayoritas masyarakat umumnya belum mengetahui TDPH
Perencanaan budaya sosial masyarakat adanya rencana proyek pembangunan jalan.
 Kehidupan masyarakat sehari-hari tidak
terpengaruh dengan adanya kegiatan survey
lapangan
 Tidak ada peraturan atau kebijakan yang akan
dilanggar
2 Pembebasan Lahan  UU No. 2 Tahun 2012, Sosial ekonomi Penurunan  Kondisi pelambatan ekonomi secara nasional saat ini DPH Batas wilayah studi Batas waktu
tentang Pengadaan budaya pendapatan juga sangat berpengaruh terhadap perekonomian adalah lahan yang kajian adalah 1
Tanah Untuk masyarakat masyarakat termasuk masyarakat yang berada di digunakan sebagai tahun, hal ini
Kepentingan Umum. wilayah studi. ruas jalan sepanjang X terkait dengan
 Peraturan Presiden No  Sebagian lahan yang akan digunakan merupakan km, yang luasnaya waktu
71 Tahun 2012, tentang lahan pertanian. Sehingga alih fungsi lahan akan adalah Y ha yang pelaksanaan
Penyelenggaraan menyebab penurunan pendapatan masyarakat, tersebar di XX kegiatan
Pengadaan Tanah Bagi terutama petani penggarap. Kecamatan (YY Desa) pembebasan
Pembangunan Untuk  Berdasarkan hasil konsultasi publik sudah ada di Kab. Lokasi, dan Z lahan
Kepentingan Umum kekhawatiran masyarakat terkait dengan dampak Kecamatan (ZZ Desa)
ini, apalagi ada beberapa dareah yang terlintasi di Kab. Lokasi.
rencana Jalan Baru belum lama terkena juga proyek
sejenis yakni Tol.
 Pembebasan lahan akan mengacu pada UU No. 2
Tahun 2012 dan Peraturan Presiden No 71 Tahun
2012.
 UU No. 2 Tahun 2012, Timbulnya keresahan  Sebagian wilayah (Desa) yang akan dibebaskan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
tentang Pengadaan sosial masyarakat pernah terkena juga pembebasan untuk pekerjaan adalah lahan yang kajian adalah 1
Tanah Untuk Tol. Dampak berlarutnya pembebasan lahan Tol digunakan sebagai tahun, hal ini
Kepentingan Umum. telah mengakibatkan keresahan yang ruas jalan sepanjang X terkait dengan
 Peraturan Presiden No berkepanjangan sampai dengan saat ini, hal tersebut km, yang luasnaya waktu
71 Tahun 2012, tentang teruangkap dalam kegitan konsultasi publik. adalah Y ha yang pelaksanaan
Penyelenggaraan  Lahan yang akan digunakan sebagian merupakan tersebar di XX kegiatan
Pengadaan Tanah Bagi lahan masyarakat, besaran nilai penggantian lahan Kecamatan (YY Desa) pembebasan
Pembangunan Untuk yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat di Kab. Lokasi, dan Z lahan
Kepentingan Umum dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Kecamatan (ZZ Desa)
 Berdasarkan hasil konsultasi publik sudah ada di Kab. Lokasi.

2- 11
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
kekhawatiran masyarakat terkait dengan dampak
ini, apalagi ada beberapa dareah yang terlintasi
rencana Jalan Baru belum lama terkena juga proyek
sejenis yakni Tol.
 Pembebasan lahan akan mengacu pada UU No. 2
Tahun 2012 dan Peraturan Presiden No 71 Tahun
2012.
Gangguan keamanan  Dampak gangguan Kamtibmas adalah dampak DPH Batas wilayah studi Batas waktu
ketertiban masyarakat lanjutan dari dampak terjadinya keresahan sosial adalah lahan yang kajian adalah 1
masyarakat. digunakan sebagai tahun, hal ini
 Dampak gangguan Kamtibmas ini menjadi sangat ruas jalan sepanjang X terkait dengan
penting karena akan berpengaruh kepada km, yang luasnaya waktu
kelancaran tahapan kegiatan selanjutnya. adalah Y ha yang pelaksanaan
 Berdasarkan hasil konsultasi publik sudah ada tersebar di XX kegiatan
kekhawatiran masyarakat terkait dengan dampak Kecamatan (YY Desa) pembebasan
ini, apalagi ada beberapa dareah yang terlintasi di Kab. Lokasi, dan Z lahan
rencana Jalan Baru belum lama terkena juga proyek Kecamatan (ZZ Desa)
sejenis yakni Tol. di Kab. Lokasi.
 Pembebasan lahan akan mengacu pada UU No. 2
Tahun 2012 dan Peraturan Presiden No 71 Tahun
2012.
B Konstruksi
1 Mobilisasi Tenaga Penerimaan tenaga kerja Sosial ekonomi Adanya peluang kerja  Peluang kerja untuk kegiatan konstruksi Jalan Baru DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Kerja setempat, sesuai dengan budaya yang dapat diraih masyarakat adalah sekitar 200 adalah XX Kecamatan kajian adalah 3
kualifikasi yang orang (terutama untuk pekerja non skil). Jumlah (YY Desa) di Kab. tahun, hal ini
dibutuhkan dan Undang- tenaga kerja tersebut cukup banyak sehingga bisa Lokasi, dan Z terkait dengan
Undang No. 13 Tahun mengurangi tingkat pengangguran yang masih Kecamatan (ZZ Desa) waktu
2003 tentang tinggi, walaupun sifatnya hanya sementara selama di Kab. Lokasi, yang pelaksanaan
Ketenagajerjaan proyek berlangsung. dilalui jalur rencana kegiatan
 Peluang kerja sebagai sumber nafkah mempunyai Jalan Lingkar. konstruksi.
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat, sehingga dampak ini akan terkait
dengan nilai sosial.
 Pada saat kegiatan konsultasi publik terungkap
adanya harapan dari masyarakat di wilayah terkena
dampak untuk dapat ikut bekerja dalam kegiatan
konstruksi Jalan Baru.
 Kegiatan pengadaan tenaga kerja akan mengacu

2- 12
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
pada UU tenaga kerja yang merupakkan pedoman
yang harus ditaati, sehingga tidak ada peraturan
yang dilanggar.
Pembayaran upah Peningkatan  Kegiatan mobilisasi tenaga kerja (tenaga lokal) DPH Batas wilayah studi Batas waktu
pekerja sesuai dengan pendapatan diprakirakan dapat memberikan dampak pada adalah XX Kecamatan kajian adalah 3
kualifikasi dan upah masyarakat peningkatan pendapatan masyarakat. (YY Desa) di Kab. tahun, hal ini
minimum daerah.  Jumlah tenaga kerja konstruksi cukup banyak, Lokasi, dan Z terkait dengan
diperkirakan sekitar 200 orang; sehingga dampak ini Kecamatan (ZZ Desa) waktu
akan terkait dengan nilai sosial. di Kab. Lokasi, yang pelaksanaan
 Pada saat kegiatan konsultasi publik terungkap dilalui jalur rencana kegiatan
adanya harapan dari masyarakat di wilayah terkena Jalan Lingkar. konstruksi.
dampak untuk dapat ikut bekerja dalam kegiatan
konstruksi Jalan Baru.
 Pembayaran upah pekerja sesuai dengan kualifikasi
dan upah minimum dareah, sehingga tidak ada
peraturan yang dilanggar.
Penerimaan tenaga kerja Timbulnya keresahan  Ada kekhawatiran masyarakat yg tinggi bila DPH Batas wilayah studi Batas waktu
setempat, sesuai dengan sosial masyarakat kesempatan kerja hanya diberikan kepada adalah XX Kecamatan kajian adalah 3
kualifikasi yang pendatang dan kontraktor tidak memprioritaskan (YY Desa) di Kab. tahun, hal ini
dibutuhkan dan sesuai penduduk lokal sebagai tenaga kerja. Lokasi, dan Z terkait dengan
Undang-undang Nomor  Kesempatan kerja sebagai sumber nafkah Kecamatan (ZZ Desa) waktu
13 Tahun 2003 tentang mempunyai peranan penting dalam kehidupan di Kab. Lokasi, yang pelaksanaan
Ketenagajerjaan sehari-hari masyarakat. dilalui jalur rencana kegiatan
 Pada saat konsultasi publik, terungkap kekhawatiran Jalan Lingkar. konstruksi.
penduduk mengenai tenaga kerja dari luar.
 Kegiatan pengadaan tenaga kerja akan mengacu
pada UU tenaga kerja yang merupakkan pedoman
yang harus ditaati, sehingga tidak ada peraturan
yang dilanggar
2 Operasional Base Penyediaan kakus untuk Kualitas air Pencemaran kualitas  Pencemaran kualitas air diakibatkan oleh air limbah TDPH
Camp pekerja yang dilengkapi permukaan air permukaan domestic para pekerja proyek. Akan tetapi hal
dengan septik tank atau tersebut sudah ada penangannya dari awal yakni;
septik tank darurat untuk air kotor akan disediakan septik tank darurat
(mobile laterine) (mobile laterine) atau dikelola secara on site
sanitation dengan menyediakan kakus yang
dilengkapi dengan septik tank. Dengan demikian
limbah cair domestik terutama dari aktivitas sanitasi
pekerja diharapkan tidak akan mencemari air

2- 13
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
permukaan.
 Tidak dijumpai kekhawatiran yang tinggi dari
masyarakat mengenai kemungkinan adanya dampak
pencemaran kualitas air permukaan yang
diakibatkan oleh pekerja proyek.
 Tidak ada peraturan atau kebijakan yang akan
dilanggar.
Tidak ada Sosial ekonomi Adanya peluang usaha  Jumlah tenaga kerja konstruksi cukup banyak, DPH Batas wilayah studi Batas waktu
budaya diperkirakan sekitar 200 orang (tenaga kerja non adalah XX Kecamatan kajian adalah 3
kill), sehingga ada peluang berusaha bagi (YY Desa) di Kab. tahun, hal ini
masyarakat untuk membuka warung bagi kebutuhan Lokasi, dan Z terkait dengan
pekerja maupun tempat kos (rumah kontrakan buat Kecamatan (ZZ Desa) waktu
pekerja). di Kab. Lokasi, yang pelaksanaan
 Kesempatan berusaha sebagai sumber nafkah dilalui jalur rencana kegiatan
mempunyai peranan penting dalam kehidupan Jalan Lingkar. konstruksi.
sehari-hari masyarakat
 Pada saat kegiatan konsultasi publik terungkap
adanya harapan dari masyarakat untuk dapat ikut
terlibat dalam kegiatan proyek baik sebagai pekerja
proyek maupun untuk berusaha seperti buka
warung, tempat kos (kontrakan rumah untuk
pekerja), maupun sebagai suplayer alat bangunan.
 Tidak ada peraturan atau kebijakan yang akan
dilanggar
Tidak ada Peningkatan  Dampak peningkatan pendapatan merupakan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
pendapatan dampak lanjutan dari adanya peluang berusaha bagi adalah XX Kecamatan kajian adalah 3
masyarakat masyarakat. (YY Desa) di Kab. tahun, hal ini
 Adanya peluang usaha seperti membuka warung, Lokasi, dan Z terkait dengan
tempat kos (kontrakan rumah buat pekerja) dan Kecamatan (ZZ Desa) waktu
peluang sebagai suplayer akan berpengaruh di Kab. Lokasi, yang pelaksanaan
terhadap nilai sosial. dilalui jalur rencana kegiatan
 Pada saat kegiatan konsultasi publik terungkap Jalan Lingkar. konstruksi.
adanya harapan dari masyarakat untuk dapat ikut
terlibat dalam kegiatan proyek baik sebagai pekerja
proyek maupun untuk berusaha seperti buka
warung, tempat kos (kontrakan rumah untuk
pekerja), maupun sebagai suplayer alat bangunan.
 Tidak ada peraturan atau kebijakan yang akan

2- 14
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
dilanggar
Tidak ada Timbulnya keresahan  Keresahan sosial masyarakat timbul seandainya TDPH
sosial masyarakat banyak pekerja dari luar yang kebiasaan hidupnya
(budayanya) beda degan penduduk lokal. Akan
tetapi karena perekrutan tenaga kerja akan
mengutamakan penduduk lokal, maka akan
meminimalsir timbulnya dampak keresahan sosial
masyarakat.
 Keresahan sosial masyarakat juga timbul apabila ada
penurunan sanitasi lingkungan atau dampak
pencemaran air permukaan yang diakibatkan oleh
pekerja. Akan tetapi karena dampak inipun sudah
ada penanggulangan dari awal, maka akan
meminimalsir timbulnya dampak keresahan sosial
masyarakat.
Tidak ada Gangguan keamanan Dampak gangguan Kamtibmas akan timbul sebagai TDPH
ketertiban masyarakat dampak lanjutan dari dampak keresahan sosial
masyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan
operasional base camp. Akan tetapi karena dampak
keresahan sosial masyarakat potensinya sangat kecil,
maka dampak gangguan Kamtibmas juga potensinya
sangat kecil.
Penyediaan kakus untuk Kesehatan Penurunan sanitasi  Penurunan sanitasi lingkungan diakibatkan oleh air TDPH +
pekerja yang dilengkapi masyarakat lingkungan limbah domestic para pekerja proyek. Akan tetapi
dengan septik tank atau hal tersebut sudah ada penangannya dari awal
septik tank darurat yakni; untuk air kotor akan disediakan septik tank
(mobile laterine) darurat (mobile laterine) atau dikelola secara on site
sanitation dengan menyediakan kakus yang
dilengkapi dengan septik tank/ biocell (septik tank
buatan pabrik). Dengan demikian limbah cair
domestik terutama dari aktivitas sanitasi pekerja
diharapkan tidak akan mencemari air permukaan.
 Tidak dijumpai kekhawatiran yang tinggi dari
masyarakat mengenai kemungkinan adanya dampak
penurunan sanitasi lingkungan yang diakibatkan
oleh pekerja proyek.
 Tidak ada peraturan atau kebijakan yang akan
dilanggar.

2- 15
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
Tidak ada Penurunan estetika  Jumlah tenaga kerja konstruksi cukup banyak, DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lingkungan diperkirakan sekitar 200 orang (tenaga non skill), adalah XX Kecamatan kajian adalah 3
sehingga potensi timbulan sampah cukup besar dan (YY Desa) di Kab. tahun, hal ini
dapat mengganggu estetika lingkungan. Lokasi, dan Z terkait dengan
 Timbulan sampah yang banyak dan tidak terkelola Kecamatan (ZZ Desa) waktu
memegang peranan penting dalam kehidupan di Kab. Lokasi, yang pelaksanaan
sehari-hari masyarakat sekitar terutama nilai sosial. dilalui jalur rencana kegiatan
Selain itu dampak adanya sampah yang tidak Jalan Lingkar. konstruksi.
terkelola juga akan berkaitan dengan nilai ekologis
karena akan menimbulkan penyumbatan saluran
drainase/ sungai yang pada akhirnya akan
menimbulkan banjir.
 Pada saat kegiatan konsultasi publik terungkap ada
kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan
gangguan estetika yang diakibatkan oleh sampah ini,
terutama berkaitan dengan sampah sisa konstruksi.
 Berpotensi melanggar peraturan/ kebijkan apabila
pengelolaan sampah tidak dilakukan dengan baik
dan benar sesuai ketentuan.
3 Mobilisasi Alat dan Tidak ada Kualitas udara, Penurunan kualitas  Pengoperasian kendaraan angkut pada kegiatan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Material kebisingan dan udara mobilisasi alat dan material akan meningkatkan adalah permukiman kajian adalah 3
getaran emisi gas buang dan resuspensi debu yang penduduk yang tahun, hal ini
berpotensi menurunkan kualitas udara di jalur berada di sepanjang terkait dengan
transportasi hingga melebihi baku mutu kiri-kanan jalur waktu
lingkuangan. mobilisasi alat dan pelaksanaan
 Dampak penurunan kualitas udara memiliki peranan material dan tersebar kegiatan
penting di masyarakat (nilai sosial) karena akan di XX Kecamatan (YY konstruksi.
berdampak lanjutan terhadap gangguan kesehatan Desa) di Kab. Lokasi,
masyarakat. Selain itu dampak penurunan kualitas dan Z Kecamatan (ZZ
udara ini juga (terutama debu) akan berpengaruh Desa) di Kab. Lokasi
terhadap komponen lingkungan lain (nilai ekologis)
seperti tergaggunya fotosintesis tumbuhan karena
daunnya tertutup oleh debu.
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan
dampak pencemaran udara ini (khususnya debu).
 Dampak penurunan kualitas udara ini berpotensi
melampaui buku mutu kualitas udara sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang

2- 16
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
Pengendalian Pencemaran Udara.
Tidak ada Peningkatan intensitas  Pengoperasian kendaraan angkut pada kegiatan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
kebisingan mobilisasi alat dan material akan meningkatkan adalah permukiman kajian adalah 3
intensitas kebisingan di jalur transportasi hingga penduduk yang tahun, hal ini
melebihi baku mutu lingkuangan. berada di sepanjang terkait dengan
 Dampak penurunan intensitas kebisingan memiliki kiri-kanan jalur waktu
peranan penting di masyarakat (nilai sosial) karena mobilisasi alat dan pelaksanaan
akan berdampak lanjutan terhadap gangguan material dan tersebar kegiatan
kenyamanan masyarakat. di XX Kecamatan (YY konstruksi.
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan Desa) di Kab. Lokasi,
dampak peningkatan itensitas kebisingan. dan Z Kecamatan (ZZ
 Dampak peningkatan intensitas kebisngan ini Desa) di Kab. Lokasi
berpotensi melampaui buku mutu tingkat kebisngan
sesuai Kep Men LH No 48 th 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
Tidak ada Peningkatan getaran  Pengoperasian kendaraan angkut pada kegiatan TDPH
mobilisasi alat dan material akan meningkatkan
getaran di jalur transportasi, namun dari
pengalaman kegiatan sejenis, tingkat getaran yang
terjadi masih berada dibawah ambang batas
gangguan kenyamanan maupun kerusakan
bangunan.
 Dampak penurunan intensitas kebisingan memiliki
peranan penting di masyarakat (nilai sosial) akan
tetapi karena dampak getaran masih dibawah
ambang batas gangguan kenyamanan maupun
kerusakan bangunan, maka dampaknya tidak
signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat.
 Tidak ada kekhawatiran masyarakat terkait dengan
dampak peningkatan getaran dari kegiatan
mobilisasi alat dan material.
 Dampak peningkatan getaran tidak akan melampaui
baku tingkat getaran .
Tidak ada Ruang, tanah dan Gangguan arus  Pengoperasian kendaraan angkut pada kegiatan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lahan lalulintas mobilisasi alat dan material akan meningkatkan adalah jalan eksisting kajian adalah 3
kepadatan lalulintas di jalur yang terlewati yang dipakai tahun, hal ini
kendaraan proyek. mobilisasi alat dan terkait dengan
 Terjadinya kepadatan lalulintas tersebut akan material yang tersebar waktu

2- 17
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
mengganggu pergerakan pengguna jalan lain, di XX Kecamatan (YY pelaksanaan
terutama pada jalur jalan yang sempit/berkelok. Desa) di Kab. Lokasi, kegiatan
 Ada kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan dan Z Kecamatan (ZZ konstruksi.
dampak gangguan lalulintas yang diakibatkan oleh Desa) di Kab. Lokasi
mobilisasi kendaraan proyek ini.
Tidak ada Kerusakan prasarana  Pengoperasian kendaraan angkut pada kegiatan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
jalan mobilisasi alat dan material akan meningkatkan adalah jalan eksisting kajian adalah 3
beban jalan di jalur transportasi dan berpotensi yang dipakai tahun, hal ini
terjadinya kerusakan jalan. mobilisasi alat dan terkait dengan
 Dampak kerusakan jalan ini akan berpengaruh material yang tersebar waktu
terhadap kehidupan sosial masyarakat karena akan di XX Kecamatan (YY pelaksanaan
mengakibatkan keresahan masyarakat. Desa) di Kab. Lokasi, kegiatan
 Ada kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan dan Z Kecamatan (ZZ konstruksi.
dampak kerusakan jalan yang diakibatkan oleh Desa) di Kab. Lokasi
mobilisasi kendaraan proyek ini.
 Dampak kerusakan prasarana jalan ini berpotensi
melanggar aturan terutama terkait dengan beban
kendaraan berlebih.
Tidak ada Sosial ekonomi Keresahan sosial  Dampak keresahaan masyarakat terjadi sebagai DPH Batas wilayah studi
budaya masyarakat akibat dari terakumulasinya dampak fisik kimia dari adalah permukiman
kegiatan mobilisasi alat dan material. penduduk yang
 Semua dampak fisik kimia yang terjadi akibat berada di sepanjang
kegiatan mobilisasi alat dan material tersebut kiri-kanan jalur
mempunyai peranan penting dalam kehidupan mobilisasi alat dan
sehari-hari masyarakat (nilai sosial ekonomi). material dan tersebar
 Pada saat konsultasi publik, terungkap kekhawatiran di XX Kecamatan (YY
penduduk mengenai dampak-dampak yang Desa) di Kab. Lokasi,
ditimbulkan dari kegiatan mobilisasi alat dan dan Z Kecamatan (ZZ
material ini. Desa) di Kab. Lokasi
Tidak ada Kesehatan Gangguan kesehatan  Terjadinya penurunan kualitas udara, dan DPH Batas wilayah studi
Masyarakat masyarakat peningkatan kebisingan berpotensi menimbulkan adalah permukiman
gangguan kesehatan masyarakat. penduduk yang
 Dampak gangguan kesehatan masyarakat ini berada di sepanjang
mempunyai peranan penting dalam kehidupan kiri-kanan jalur
sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan mobilisasi alat dan
ekonomi). material dan tersebar
 Ada kekhawatiran masyarakat terkait dengan di XX Kecamatan (YY
dampak gangguan kesehatan ini. Desa) di Kab. Lokasi,

2- 18
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
 Aturan/ kebijakan yang dilanggar/ dilampaui adalah dan Z Kecamatan (ZZ
terkait dengan baku mutu kualitas udara dan baku Desa) di Kab. Lokasi
tingkat kebisingan.
4 Pematangan Lahan Tidak ada Kualitas udara, Penurunan kualitas  Pengoperasian alat berat pada kegiatan pematangan DPH Batas wilayah studi
kebisingan dan udara lahan akan meningkatkan resuspensi debu yang adalah areal lahan
getaran berpotensi menurunkan kualitas udara di area pembangunan jalan
sekitar kegiatan, resuspensi debu dapat pula terjadi yang meliputi XX
akibat tiupan angin pada lahan yang terbuka hingga Kecamatan (YY Desa)
melebihi baku mutu lingkungan. di Kab. Lokasi, dan Z
 Dampak penurunan kualitas udara memiliki peranan Kecamatan (ZZ Desa)
penting di masyarakat (nilai sosial) karena akan di Kab. Lokasi
berdampak lanjutan terhadap gangguan kesehatan
masyarakat. Selain itu dampak penurunan kualitas
udara ini juga (terutama debu) akan berpengaruh
terhadap komponen lingkungan lain (nilai ekologis)
seperti tergaggunya fotosintesis tumbuhan karena
daunnya tertutup oleh debu.
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan
dampak pencemaran udara ini (khususnya debu).
 Dampak penurunan kualitas udara ini berpotensi
melampaui buku mutu kualitas udara sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
Tidak ada Peningkatan intensitas  Pengoperasian alat berat pada kegiatan pematangan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
kebisingan lahan akan meningkatkan intensitas kebisingan adalah areal lahan kajian adalah 3
hingga melebihi baku mutu lingkuangan. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak penurunan intensitas kebisingan memiliki yang meliputi XX terkait dengan
peranan penting di masyarakat (nilai sosial) karena Kecamatan (YY Desa) waktu
akan berdampak lanjutan terhadap gangguan di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
kenyamanan masyarakat. Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan di Kab. Lokasi konstruksi.
dampak peningkatan itensitas kebisingan.
 Dampak peningkatan intensitas kebisngan ini
berpotensi melampaui buku mutu tingkat kebisngan
sesuai Kep Men LH No 48 th 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.

Tidak ada Peningkatan getaran  Pengoperasian alat berat pada kegiatan pematangan DPH Batas wilayah studi Batas waktu

2- 19
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
lahan akan meningkatkan getaran yang berpotensi adalah areal lahan kajian adalah 3
melebihi ambang batas gangguan kenyamanan. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak peningkatan getaran memiliki peranan yang meliputi XX terkait dengan
penting di masyarakat (nilai sosial) karena akan Kecamatan (YY Desa) waktu
mengakibatkan gangguan kenyamanan maupun di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
potensi kerusakan bangunan. Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
 Dampak peningkatan getaran ini berpotensi di Kab. Lokasi konstruksi.
melampaui buku mutu tingkat getaran sesuai
dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Getaran.
Tidak ada Hidrologi Peningkatan air larian  Pembukaan lahan akan meningkatkan koefisian DPH Batas wilayah studi Batas waktu
pengaliran sehingga akan meningkatkan debit air adalah areal lahan kajian adalah 3
larian. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi yang meliputi XX terkait dengan
karena akan meningkatkan debit air sungai. Kecamatan (YY Desa) waktu
 Dalam konsultasi publik terdapat kekhawatiran di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
warga terkait dengan dampak peningkatan air larian Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
ini. di Kab. Lokasi konstruksi.
Tidak ada Peningkatan debit  Peningkatan debit air sungai merupakan dampak DPH Batas wilayah studi Batas waktu
sungai turunan dari meningkatnya debit air larian. Kondisi adalah badan air kajian adalah 3
ini diperparah dengan terjadinya pendangkalan (sungai) yang berada tahun, hal ini
(sedimentasi) di beberapa ruas sungai yang terlintasi di sekitar areal lahan terkait dengan
Jalan Baru ini. pembangunan jalan waktu
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial yang meliputi XX pelaksanaan
karena berpotensi mengakibatkan banjir/ genangan Kecamatan (YY Desa) kegiatan
air. di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
 Dalam konsultasi publik teruangkap juga Kecamatan (ZZ Desa)
kekhawatiran warga terkait dengan dampak banjir/ di Kab. Lokasi
genangan air ini.
Tidak ada Peningkatan erosi  Pembukaan lahan akan melemahkan ikatan antar DPH Batas wilayah studi Batas waktu
butiran tanah sehingga potensi terjadinya erosi akan adalah areal lahan kajian adalah 3
semakin besar. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi yang meliputi XX terkait dengan
karena akan berdampak lanjutan terhadap Kecamatan (YY Desa) waktu
sedimentasi di badan-ban air terdekat. di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
dampak erosi ini. di Kab. Lokasi konstruksi.

2- 20
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
Membuat cebakan Peningkatan  Terjadinya peningkatan erosi akan menimbulkan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lumpur pada lokasi yang sedimentasi sedimentasi pada saluran/sungai. adalah badan air kajian adalah 3
diperlukan  Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi (sungai) yang berada tahun, hal ini
karena akan berdampak lanjutan terhadap di sekitar areal lahan terkait dengan
pendangkalan sungai yang mengakibatkan banjir pembangunan jalan waktu
dan terganggunya biota air. yang meliputi XX pelaksanaan
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan Kecamatan (YY Desa) kegiatan
dampak sedimentasi ini. di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
 Dampak peningkatan sedimentasi ini berpotensi Kecamatan (ZZ Desa)
melampaui buku mutu kualitas air sungai (terutama di Kab. Lokasi
parameter kekeruhan dan TDS) sesuai dengan
Peraturan Jawa Barat No. 39 Tahun 2000 tentang
Peruntukan Air Dan Baku Mutu Air Pada Sungai
Citarumdan Anak-Anak Sungainya Di Jawa Barat.
Membuat cebakan Kualitas air Pencemaran kualitas  Peningkatan erosi akan meningkatkan kekeruhan air DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lumpur pada lokasi yang permukaan air permukaan permukaan (pencemaran kualitas air permukaan). adalah badan air kajian adalah 3
diperlukan  Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi (sungai) yang berada tahun, hal ini
karena akan mengakibatkan gangguan terhadap di sekitar areal lahan terkait dengan
biota air dan terkait dengan nilai sosial karena dapat pembangunan jalan waktu
menimbulkan kekhawatiran masyarakat. yang meliputi XX pelaksanaan
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan Kecamatan (YY Desa) kegiatan
dampak pencemaran kualitas air. di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
 Dampak pecemaran kualitas air permukaan Kecamatan (ZZ Desa)
berpotensi melampaui buku mutu kualitas air sungai di Kab. Lokasi
sesuai dengan Peraturan Jawa Barat No. 39 Tahun
2000 tentang Peruntukan Air Dan Baku Mutu Air
Pada Sungai Citarumdan Anak-Anak Sungainya Di
Jawa Barat.
Tidak ada Ruang, lahan dan Gangguan arus  Adanya pengangkutan tanah baik tanah hasil DPH Batas wilayah studi Batas waktu
tanah lalulintas penggalian maupun tanah yang diperlukan untuk adalah jalan eksisting kajian adalah 3
penimbunan akan meningkatkan volume lalulintas yang dipakai lalulintas tahun, hal ini
pada jalur pengangkutan tanah sehingga berpotensi kendaraan proyek terkait dengan
tarjadi gangguan terhadap kelancaran lalulintas. yang tersebar di XX waktu
 Terjadinya kepadatan lalulintas tersebut akan Kecamatan (YY Desa) pelaksanaan
mengganggu pergerakan pengguna jalan lain, di Kab. Lokasi, dan Z kegiatan
terutama pada jalur jalan yang sempit/berkelok. Kecamatan (ZZ Desa) konstruksi.
 Ada kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan di Kab. Lokasi
dampak gangguan lalulintas yang diakibatkan oleh

2- 21
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
kendaraan proyek ini.
Tidak ada Kerusakan prasarana  Adanya pengangkutan tanah baik tanah hasil DPH Batas wilayah studi Batas waktu
jalan penggalian maupun tanah yang diperlukan untuk adalah jalan eksisting kajian adalah 3
penimbunan akan meningkatkan beban jalan di jalur yang dipakai lalulintas tahun, hal ini
transportasi dan berpotensi terjadinya kerusakan kendaraan proyek terkait dengan
jalan. yang tersebar di XX waktu
 Dampak kerusakan jalan ini akan berpengaruh Kecamatan (YY Desa) pelaksanaan
terhadap kehidupan sosial masyarakat karena akan di Kab. Lokasi, dan Z kegiatan
mengakibatkan keresahan masyarakat. Kecamatan (ZZ Desa) konstruksi.
 Ada kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan di Kab. Lokasi
dampak kerusakan jalan yang diakibatkan oleh
aktifitas kendaraan proyek ini.
 Dampak kerusakan prasarana jalan ini berpotensi
melanggar aturan terutama terkait dengan beban
kendaraan berlebih.
Tidak ada Kerusakan prasarana  Kegiatan pematangan lahan berpotensi mengganggu DPH Batas wilayah studi Batas waktu
umum prasarana umum yang berada didalam atau yang adalah areal lahan kajian adalah 3
berdekatan dengan lokasi kegiatan. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak kerusakan prasarana umum terkait dengan yang meliputi XX terkait dengan
nilai sosial ekonomi karena akan mengganggu Kecamatan (YY Desa) waktu
masyarakat untuk memanfatkan fasilitas umum di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
tersebut. Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
 Berdasarkan konsultasi publik ada kekhawatiran di Kab. Lokasi konstruksi.
terkait dengan dampak kerusakan parasana ini.
Tidak ada Tergangguanya fungsi  Kegiatan pematangan lahan berpotensi mengganggu DPH Batas wilayah studi Batas waktu
saluran drainase fungsi saluran drainase baik karena perubahan adalah areal lahan kajian adalah 3
kontur permukaan tanah maupun pembangunan jalan tahun, hal ini
kerusakan/terpotongnya saluran secara langsung. yang meliputi XX terkait dengan
 Dampak tergangguanya fungsi saluran drainase ini Kecamatan (YY Desa) waktu
terkait dengan nilai sosial karena masyarakat di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
menjadi khawatir akan terjadinya banjir yang dapat Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
merendam pemukimannya. di Kab. Lokasi konstruksi.
 Berdasarkan konsultasi publik ada kekhawatiran
terkait dengan dampak terganggunya fungsi saluran
drainase ini.
Tidak ada Terganggunay fungsi  Kegiatan pematangan lahan berpotensi mengganggu DPH Batas wilayah studi Batas waktu
saluran irigasi fungsi saluran irigasi baik karena perubahan kontur adalah areal lahan kajian adalah 3
permukaan tanah maupun kerusakan/terpotongnya pembangunan jalan tahun, hal ini

2- 22
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
saluran secara langsung. yang meliputi XX terkait dengan
 Dampak tergangguanya fungsi saluran irigasi ini Kecamatan (YY Desa) waktu
terkait dengan nilai sosial karena akan di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
mengakibatkan dampak keresahan masyarakat Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
terutama yang mempunyai lahan pertanian (sawah) di Kab. Lokasi konstruksi.
di sekitar lokasi kegiatan.
 Berdasarkan konsultasi publik ada kekhawatiran
terkait dengan dampak terganggunya fungsi saluran
irigasi ini.
Tidak ada Terganggunya fungsi  Kegiatan pematangan lahan berpotensi mengganggu DPH Batas wilayah studi Batas waktu
jaringan listrik fungsi jaringan listrik karena kerusakan/putusnya adalah areal lahan kajian adalah 3
jaringan listrik. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak tergangguanya fungsi jaringan listrik ini yang meliputi XX terkait dengan
terkait dengan nilai sosial karena akan Kecamatan (YY Desa) waktu
mengakibatkan dampak keresahan masyarakat. di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi konstruksi.
Tidak ada Terganggunya fungsi  Kegiatan pematangan lahan berpotensi mengganggu DPH Batas wilayah studi Batas waktu
jaringan telpon fungsi jaringan telpon karena kerusakan/putusnya adalah areal lahan kajian adalah 3
jaringan telpon. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak tergangguanya fungsi jaringan telpon ini yang meliputi XX terkait dengan
terkait dengan nilai sosial karena akan Kecamatan (YY Desa) waktu
mengakibatkan dampak keresahan masyarakat. di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi konstruksi.
Tidak ada Terganggunya utilitas  Kegiatan pematangan lahan berpotensi mengganggu DPH Batas wilayah studi Batas waktu
bawah tanah utilitas bawah tanah seperti; pipa PDAM, pipa BBM adalah areal lahan kajian adalah 3
(Pertamina), jaringan kabel indosat dll. karena pembangunan jalan tahun, hal ini
kerusakan/ terpotongnya utilitas bawah tanah. yang meliputi XX terkait dengan
 Dampak tergangguanya utilitas bawah tanah ini Kecamatan (YY Desa) waktu
terkait dengan nilai sosial karena akan di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
mengakibatkan dampak keresahan masyarakat, Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
terutama masyarakat pengguna air bersih PDAM di Kab. Lokasi konstruksi.
dan jaringan indosat.
Tidak ada Biologi Berkurangnya vegetasi  Dalam kegiatan pematangan lahan akan dilakukan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
darat pembersihan lahan, termasuk pemotongan pohon, adalah areal lahan kajian adalah 3
sehingga jumlah tegakan akan berkurang. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi yang meliputi XX terkait dengan

2- 23
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
karena akan berdampak lanjutan terhadap fauna Kecamatan (YY Desa) waktu
terutama jenis burung. di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi konstruksi.
Tidak ada Terganggunya fauna  Peningkatan kebisingan dan berkurangnya vegetasi DPH Batas wilayah studi Batas waktu
darat sebagai habitat fauna akan menimbulkan gangguan adalah areal lahan kajian adalah 3
terhadap kehidupan fauna. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi. yang meliputi XX terkait dengan
Kecamatan (YY Desa) waktu
di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi konstruksi.
Tidak ada Gangguan terhadap  Terjadinya dampak sedimentasi dan pencemaran DPH Batas wilayah studi Batas waktu
biota aquatik kualitas air permukaan (sungai) akan mengakibatkan adalah badan air kajian adalah 3
gangguan terhadap biota air. (sungai) yang berada tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi di sekitar areal lahan terkait dengan
karena akan mengganggu keseimbangan ekosistem pembangunan jalan waktu
sungai. yang meliputi XX pelaksanaan
Kecamatan (YY Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
Kecamatan (ZZ Desa)
di Kab. Lokasi
Tidak ada Sosial ekonomi Timbulnya keresahan  Dampak keresahaan masyarakat terjadi sebagai DPH Batas wilayah studi Batas waktu
budaya sosial masyarakat akibat dari terakumulasinya dampak fisik kimia dari adalah permukiman kajian adalah 3
kegiatan pematangan lahan. penduduk yang tahun, hal ini
 Semua dampak fisik kimia yang terjadi akibat berada di sepanjang terkait dengan
kegiatan pematangan lahan mempunyai peranan kiri-kanan areal lahan waktu
penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pembangunan jalan pelaksanaan
(nilai sosial ekonomi). yang tersebar di XX kegiatan
 Pada saat konsultasi publik, terungkap kekhawatiran Kecamatan (YY Desa) konstruksi.
penduduk mengenai dampak-dampak yang di Kab. Lokasi, dan Z
ditimbulkan dari kegiatan pematangan lahan ini. Kecamatan (ZZ Desa)
di Kab. Lokasi, yang
dilalui jalur rencana
Jalan Lingkar.
Tidak ada Gangguan keamanan  Dampak gangguan Kamtibmas akan timbul sebagai DPH Batas wilayah studi Batas waktu
ketertiban masyarakat dampak lanjutan dari dampak keresahan sosial adalah permukiman kajian adalah 3
masyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan penduduk yang tahun, hal ini

2- 24
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
pematangan lahan. berada di sepanjang terkait dengan
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial. kiri-kanan areal lahan waktu
pembangunan jalan pelaksanaan
yang tersebar di XX kegiatan
Kecamatan (YY Desa) konstruksi.
di Kab. Lokasi, dan Z
Kecamatan (ZZ Desa)
di Kab. Lokasi, yang
dilalui jalur rencana
Jalan Lingkar.
Tidak ada Kesehatan Gangguan kesehatan  Terjadinya penurunan kualitas udara, dan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Masyarakat masyarakat peningkatan kebisingan berpotensi menimbulkan adalah permukiman kajian adalah 3
gangguan kesehatan masyarakat. penduduk yang tahun, hal ini
 Dampak gangguan kesehatan masyarakat ini berada di sepanjang terkait dengan
mempunyai peranan penting dalam kehidupan kiri-kanan areal lahan waktu
sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan pembangunan jalan pelaksanaan
ekonomi). yang tersebar di XX kegiatan
 Ada kekhawatiran masyarakat terkait dengan Kecamatan (YY Desa) konstruksi.
dampak gangguan kesehatan ini. di Kab. Lokasi, dan Z
 Aturan/ kebijakan yang dilanggar/ dilampaui adalah Kecamatan (ZZ Desa)
terkait dengan baku mutu kualitas udara dan baku di Kab. Lokasi, yang
tingkat kebisingan. dilalui jalur rencana
Jalan Lingkar.
Tidak ada Penurunan estetika  Adanya material/ sampah sisa pematangan lahan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lingkungan (ceceran tanah) dalam jumlah yang banyak, adalah areal lahan kajian adalah 3
berpotensi mengganggu estetika lingkungan. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial yang meliputi XX terkait dengan
karena akan mengganggu kenyamanan masyarakat. Kecamatan (YY Desa) waktu
 Dalam kegiatan konsultasi publik terungkap danya di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
kekhawatiran masyarakat terkait dengan dampak Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
penurunan estetika lingkungan ini. di Kab. Lokasi konstruksi.
5 Konstruksi Jalan dan Tidak ada Kualitas udara Penurunan kualitas  Pengoperasian alat berat pada kegiatan konstruksi DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Jembatan dan kebisingan udara jalan dan jembatan akan meningkatkan resuspensi adalah areal lahan kajian adalah 3
debu yang berpotensi menurunkan kualitas udara di pembangunan jalan tahun, hal ini
area sekitar kegiatan, resuspensi debu dapat pula yang meliputi XX terkait dengan
terjadi akibat tiupan angin pada lahan yang terbuka Kecamatan (YY Desa) waktu
hingga melebihi baku mutu lingkungan. di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
 Dampak penurunan kualitas udara memiliki peranan Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan

2- 25
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
penting di masyarakat (nilai sosial) karena akan di Kab. Lokasi konstruksi.
berdampak lanjutan terhadap gangguan kesehatan
masyarakat. Selain itu dampak penurunan kualitas
udara ini juga (terutama debu) akan berpengaruh
terhadap komponen lingkungan lain (nilai ekologis)
seperti tergaggunya fotosintesis tumbuhan karena
daunnya tertutup oleh debu.
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan
dampak pencemaran udara ini (khususnya debu).
 Dampak penurunan kualitas udara ini berpotensi
melampaui buku mutu kualitas udara sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
Tidak ada Peningkatan intensitas  Pengoperasian alat berat pada kegiatan konstruksi DPH Batas wilayah studi Batas waktu
kebisingan jalan dan jembatan akan meningkatkan intensitas adalah areal lahan kajian adalah 3
kebisingan hingga melebihi baku mutu lingkuangan. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak penurunan intensitas kebisingan memiliki yang meliputi XX terkait dengan
peranan penting di masyarakat (nilai sosial) karena Kecamatan (YY Desa) waktu
akan berdampak lanjutan terhadap gangguan di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
kenyamanan masyarakat. Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan di Kab. Lokasi konstruksi.
dampak peningkatan itensitas kebisingan.
 Dampak peningkatan intensitas kebisngan ini
berpotensi melampaui buku mutu tingkat kebisngan
sesuai Kep Men LH No 48 th 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
Tidak ada Peningkatan getaran  Pengoperasian alat berat pada kegiatan konstruksi DPH Batas wilayah studi Batas waktu
jalan dan jembatan akan meningkatkan getaran adalah areal lahan kajian adalah 3
yang berpotensi melebihi ambang batas gangguan pembangunan jalan tahun, hal ini
kenyamanan. yang meliputi XX terkait dengan
 Dampak peningkatan getaran memiliki peranan Kecamatan (YY Desa) waktu
penting di masyarakat (nilai sosial) karena akan di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
mengakibatkan gangguan kenyamanan maupun Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
potensi kerusakan bangunan. di Kab. Lokasi konstruksi.
 Dampak peningkatan getaran ini berpotensi
melampaui buku mutu tingkat getaran sesuai
dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat

2- 26
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
Getaran.
Tidak ada Fisiografi dan Terjadinya amblasan  Kegiatan konstruksi jalan dan jembatan berpotensi DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Geologi menimbulkan amblesan terutama pada lokasi-lokasi adalah areal lahan kajian adalah 3
jalur jalan yang dilakukan pengurugan. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak amblasan ini terkait dengan nilai sosial yang meliputi XX terkait dengan
karena akan mengakibatkan kekhawatiran Kecamatan (YY Desa) waktu
masyarakat pengguna jalan. di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi konstruksi.
Tidak ada Hidrologi Peningkatan air larian  Kegiatan konstruksi jalan akan meningkatkan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
koefisian pengaliran sehingga akan meningkatkan adalah areal lahan kajian adalah 3
debit air larian. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi yang meliputi XX terkait dengan
karena akan meningkatkan debit air sungai. Kecamatan (YY Desa) waktu
 Dalam konsultasi publik terdapat kekhawatiran di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
warga terkait dengan dampak peningkatan air larian Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
ini. di Kab. Lokasi konstruksi.
Tidak ada Peningkatan debit  Peningkatan debit air sungai merupakan dampak DPH Batas wilayah studi Batas waktu
sungai turunan dari meningkatnya debit air larian. Kondisi adalah badan air kajian adalah 3
ini diperparah dengan sudah terjadinya (sungai) yang berada tahun, hal ini
pendangkalan (sedimentasi) di beberapa ruas sungai di sekitar areal lahan terkait dengan
yang terlintasi Jalan Baru ini. pembangunan jalan waktu
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial yang meliputi XX pelaksanaan
karena berpotensi mengakibatkan banjir/ genangan Kecamatan (YY Desa) kegiatan
air. di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
 Dalam konsultasi publik teruangkap juga Kecamatan (ZZ Desa)
kekhawatiran warga terkait dengan dampak banjir/ di Kab. Lokasi
genangan air ini.
Tidak ada Peningkatan erosi  Pada tahap konstruksi dimana kondisi tanah masih DPH Batas wilayah studi Batas waktu
terbuka potensi terjadinya erosi akan semakin besar. adalah areal lahan kajian adalah 3
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi pembangunan jalan tahun, hal ini
karena akan berdampak lanjutan terhadap yang meliputi XX terkait dengan
sedimentasi di badan-ban air terdekat. Kecamatan (YY Desa) waktu
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
dampak erosi ini. Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi konstruksi.
Membuat cebakan Peningkatan  Terjadinya peningkatan erosi akan menimbulkan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lumpur pada lokasi yang sedimentasi sedimentasi pada saluran/sungai. adalah badan air kajian adalah 3

2- 27
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
diperlukan  Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi (sungai) yang berada tahun, hal ini
karena akan berdampak lanjutan terhadap di sekitar areal lahan terkait dengan
pendangkalan sungai yang mengakibatkan banjir pembangunan jalan waktu
dan terganggunya biota air. yang meliputi XX pelaksanaan
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan Kecamatan (YY Desa) kegiatan
dampak sedimentasi ini. di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
 Dampak peningkatan sedimentasi ini berpotensi Kecamatan (ZZ Desa)
melampaui buku mutu kualitas air sungai (terutama di Kab. Lokasi
parameter kekeruhan dan TDS) sesuai dengan
Peraturan Jawa Barat No. 39 Tahun 2000 tentang
Peruntukan Air Dan Baku Mutu Air Pada Sungai
Citarumdan Anak-Anak Sungainya Di Jawa Barat.
Membuat cebakan Kualitas air Pencemaran kualitas  Peningkatan erosi akan meningkatkan kekeruhan air DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lumpur pada lokasi yang permukaan air permukaan permukaan (pencemaran kualitas air permukaan). adalah badan air kajian adalah 3
diperlukan  Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi (sungai) yang berada tahun, hal ini
karena akan mengakibatkan gangguan terhadap di sekitar areal lahan terkait dengan
biota air dan terkait dengan nilai sosial karena dapat pembangunan jalan waktu
menimbulkan kekhawatiran masyarakat. yang meliputi XX pelaksanaan
 Terdapat kekhawatiran warga terkait dengan Kecamatan (YY Desa) kegiatan
dampak pencemaran kualitas air. di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
 Dampak pecemaran kualitas air permukaan Kecamatan (ZZ Desa)
berpotensi melampaui buku mutu kualitas air sungai di Kab. Lokasi
sesuai dengan Peraturan Jawa Barat No. 39 Tahun
2000 tentang Peruntukan Air Dan Baku Mutu Air
Pada Sungai Citarum dan Anak-Anak Sungainya Di
Jawa Barat.
Tidak ada Ruang, lahan dan Gangguan arus  Adanya pengalihan jalur lalulintas selama kegiatan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
tanah lalulintas konstruksi berpotensi tarjadi gangguan terhadap adalah jalan eksisting kajian adalah 3
kelancaran lalulintas. yang dipakai lalulintas tahun, hal ini
 Terjadinya gangguan kelancaran lalulintas tersebut kendaraan proyek terkait dengan
terkait dengan nilai social karena akan yang tersebar di XX waktu
mengakibatkan keresahan masyarakat. Kecamatan (YY Desa) pelaksanaan
 Ada kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan di Kab. Lokasi, dan Z kegiatan
dampak gangguan lalulintas yang diakibatkan oleh Kecamatan (ZZ Desa) konstruksi.
kegiatan proyek ini. di Kab. Lokasi
Tidak ada Kerusakan prasarana  Adanya pengalihan jalur lalulintas selama kegiatan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
jalan konstruksi berpotensi tarjadi kerusakan jalan pada adalah jalan eksisting kajian adalah 3
ruas jalan alternatif. yang dipakai lalulintas tahun, hal ini

2- 28
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
 Dampak kerusakan jalan ini akan berpengaruh kendaraan proyek terkait dengan
terhadap kehidupan sosial masyarakat karena akan yang tersebar di XX waktu
mengakibatkan keresahan masyarakat. Kecamatan (YY Desa) pelaksanaan
di Kab. Lokasi, dan Z kegiatan
Kecamatan (ZZ Desa) konstruksi.
di Kab. Lokasi
Tidak ada Biologi Gangguan terhadap  Terjadinya dampak sedimentasi dan pencemaran DPH Batas wilayah studi Batas waktu
biota aquatik kualitas air permukaan (sungai) pada kegiatan adalah badan air kajian adalah 3
konstruksi jalan dan jembatan akan mengakibatkan (sungai) yang berada tahun, hal ini
gangguan terhadap biota air. di sekitar areal lahan terkait dengan
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai ekologi pembangunan jalan waktu
karena akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang meliputi XX pelaksanaan
sungai. Kecamatan (YY Desa) kegiatan
di Kab. Lokasi, dan Z konstruksi.
Kecamatan (ZZ Desa)
di Kab. Lokasi
Tidak ada Kesehatan Gagguan kesehatan  Terjadinya penurunan kualitas udara, dan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Masyarakat masyarakat peningkatan kebisingan berpotensi menimbulkan adalah permukiman kajian adalah 3
gangguan kesehatan masyarakat. penduduk yang tahun, hal ini
 Dampak gangguan kesehatan masyarakat ini berada di sepanjang terkait dengan
mempunyai peranan penting dalam kehidupan kiri-kanan areal lahan waktu
sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan pembangunan jalan pelaksanaan
ekonomi). yang tersebar di XX kegiatan
 Ada kekhawatiran masyarakat terkait dengan Kecamatan (YY Desa) konstruksi.
dampak gangguan kesehatan ini. di Kab. Lokasi, dan Z
 Aturan/ kebijakan yang dilanggar/ dilampaui adalah Kecamatan (ZZ Desa)
terkait dengan baku mutu kualitas udara dan baku di Kab. Lokasi, yang
tingkat kebisingan. dilalui jalur rencana
Jalan Lingkar.
Tidak ada Penurunan estetika  Adanya material/ sampah sisa kegiatan konstruksi DPH Batas wilayah studi Batas waktu
lingkungan dalam jumlah yang banyak, berpotensi mengganggu adalah areal lahan kajian adalah 3
estetika lingkungan. pembangunan jalan tahun, hal ini
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial yang meliputi XX terkait dengan
karena akan mengganggu kenyamanan masyarakat. Kecamatan (YY Desa) waktu
 Dalam kegiatan konsultasi publik terungkap danya di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
kekhawatiran masyarakat terkait dengan dampak Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
penurunan estetika lingkungan ini. di Kab. Lokasi konstruksi.
6 Konstruksi Sarana Tidak ada Kualitas udara Penurunan kualitas Pengoperasian peralatan pada kegiatan Konstruksi TDPH

2- 29
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
Penunjang dan kebisingan udara Sarana Penunjang akan meningkatkan emisi yang
berpotensi menurunkan kualitas udara di aera
sekitar kegiatan, namun mengingat jenis peralatan
yang digunakan dalam jumlah yang terbatas,
sehingga tidak menghasilkan emisi yang signifikan.
Tidak ada Peningkatan intensitas Pengoperasian peralatan pada kegiatan Konstruksi TDPH
kebisingan Sarana Penunjang akan menimbulkan kebisingan
yang berpotensi meningkatkan intensitas kebisingan
di aera sekitar kegiatan, namun mengingat jenis
peralatan yang digunakan dalam jumlah yang
terbatas, sehingga tidak menimbulkan kebisingan
yang signifikan.
Tidak ada Ruang, lahan dan Terganggunya utilitas  Kegiatan pembangunan prasarana dan sarana DPH Batas wilayah studi Batas waktu
tanah bawah tanah (khususnya sarana drainase) berpotensi adalah areal lahan kajian adalah 3
mengganggu utilitas bawah tanah seperti; pipa pembangunan jalan tahun, hal ini
PDAM, pipa BBM (Pertamina), jaringan kabel indosat yang meliputi XX terkait dengan
dll. karena kerusakan/ terpotongnya utilitas bawah Kecamatan (YY Desa) waktu
tanah. di Kab. Lokasi, dan Z pelaksanaan
 Dampak tergangguanya utilitas bawah tanah ini Kecamatan (ZZ Desa) kegiatan
terkait dengan nilai sosial karena akan di Kab. Lokasi konstruksi.
mengakibatkan dampak keresahan masyarakat,
terutama masyarakat pengguna air bersih PDAM
dan pengguna jaringan indosat.
C Operasi
1 Operasional Jalan Tidak ada Kualitas udara Penurunan kualitas  Beroperasinya jalan akan meningkatkan jumlah DPH Batas wilayah studi Batas waktu
dan kebisingan udara kendaraan yang melintas, sehingga emisi gas buang adalah permukiman kajian adalah 5
akan meningkat dan berpotensi menurunkan penduduk yang tahun, hal ini
kualitas udara. berada di sepanjang terkait dengan
 Dampak penurunan kualitas udara memiliki peranan kiri-kanan Jalan Baru dimulainya
penting di masyarakat (nilai sosial) karena akan dan tersebar di XX operasional
berdampak lanjutan terhadap gangguan kesehatan Kecamatan (YY Desa) jalan.
masyarakat. di Kab. Lokasi, dan Z
 Dampak penurunan kualitas udara ini berpotensi Kecamatan (ZZ Desa)
melampaui buku mutu kualitas udara sesuai dengan di Kab. Lokasi
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
Tidak ada Peningkatan intensitas  Beroperasinya jalan akan meningkatkan jumlah DPH Batas wilayah studi Batas waktu
kebisingan kendaraan yang melintas, sehingga berpotensi adalah permukiman kajian adalah 5

2- 30
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
meningkatkan intensitas kebisingan diareal sekitar penduduk yang tahun, hal ini
jalan.. berada di sepanjang terkait dengan
 Dampak penurunan intensitas kebisingan memiliki kiri-kanan Jalan Baru dimulainya
peranan penting di masyarakat (nilai sosial) karena dan tersebar di XX operasional
akan berdampak lanjutan terhadap gangguan Kecamatan (YY Desa) jalan.
kenyamanan masyarakat. di Kab. Lokasi, dan Z
 Dampak peningkatan intensitas kebisngan ini Kecamatan (ZZ Desa)
berpotensi melampaui buku mutu tingkat kebisngan di Kab. Lokasi
sesuai Kep Men LH No 48 th 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
Tidak ada Hidrologi Peningkatan air larian Sifat perkerasan jalan yang relatif tidak meresapkan TDPH +
air, maka badan jalan akan mengalirkan hampir
semua air hujan sebagai air larian. Namun karena
telah direncanakan sistem drainase yang memadai,
maka dampak tersebut dikategorikan sebagai bukan
dampak penting hipotetek, namun perlu di kelola
dan dipantau.
Tidak ada Peningkatan debit Peningkatan debit air sungai merupakan dampak TDPH +
sungai lanjutan dari peningkatan air larian. Namun karena
telah direncanakan sistem drainase yang memadai,
maka dampak tersebut dikategorikan sebagai bukan
dampak penting hipotetek, namun perlu di kelola
dan dipantau.
Penegakan Peraturan Ruang, tanah dan Adanya alih fungsi  Pada saat jalan telah beroperasi biasanya ada DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Daerah terkait dengan lahan lahan sepanjang Jalan kecenderungan alih fungsi lahan di sepanjang kiri- adalah areal lahan kajian adalah 5
tata ruang yakni; Baru kanan jalan menjadi pemukiman atau kegiatan yang berada di tahun, hal ini
 Perda Kabupaten komersial. sepanjang kiri-kanan terkait dengan
Lokasi Nomor 3  Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial Jalan Baru dan dimulainya
Tahun 2008 ekonomi karena dikhawatirkan adanya bangunan- tersebar di XX operasional
bangunan illegal yang bukan hak milik dan tidak Kecamatan (YY Desa) jalan.
 Perda Kabupaten sesuai dengan peruntukannya. di Kab. Lokasi, dan Z
Lokasi Nomor 2  Dampak alih fungsi lahan ini berpotensi melanggar Kecamatan (ZZ Desa)
Tahun 2012. Peraturan Daerah terkait dengan tata ruang yakni; di Kab. Lokasi
Perda Kabupaten Lokasi Nomor 3 Tahun 2008 dan
Perda Kabupaten Lokasi Nomor 2 Tahun 2012.
Penyediaan Rambu Meningkatnya  Dengan beroperasinya Jalan Baru ini akan DPH Batas wilayah studi Batas waktu
Lalulintas dan Marka kelancaran lalulintas berdampak pada meningkatnya kelancaran adalah sepanjang kajian adalah 5
Jalan lalulintas. Jalan Baru yang tahun, hal ini

2- 31
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial tersebar di XX terkait dengan
ekonomi karena akan memperlancar arus barang Kecamatan (YY Desa) dimulainya
dan jasa yang akan berdampak signifikan terhadap di Kab. Lokasi, dan Z operasional
perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Lokasi Kecamatan (ZZ Desa) jalan.
dan Kabupaten Lokasi. di Kab. Lokasi
2 Pemeliharaan Jalan Tidak ada Kualitas udara Penurunan kualitas Pengoperasian alat berat pada kegiatan TDPH +
dan kebisingan udara pemeliharaan Jalan dan Jembatan akan
meningkatkan resuspensi debu yang berpotensi
menurunkan kualitas udara di aera sekitar kegiatan,
namun baik dari segi jumlah dan durasi operasional
peralatan yang pendek, maka dampak tersebut
dikategorikan sebagai bukan dampak penting
hipotetik, namun perlu dikelola dan dipantau.
Tidak ada Peningkatan intensitas Pengoperasian alat berat pada kegiatan TDPH +
kebisingan Pemeliharaan jalan dan Jembatan meningkatkan
kebisingan disekitar tapak kegiatan, namun baik dari
segi jumlah dan durasi operasional peralatan yang
pendek, maka dampak tersebut dikategorikan
sebagai bukan dampak penting hipotetik, namun
perlu dikelola dan dipantau.
Tidak ada Ruang, tanah dan Gangguan arus Pada saat dilakukan pemeliharaan/ perbaikan jalan TDPH +
lahan lalulintas akan dilakukan penutupan sebagian badan jalan yang
akan berakibat terjadinya gangguan lalulintas.
Mengingat adanya SOP pelaksanaan pemeliharanan
jalan, maka dampak tersebut dikategorikan sebagai
bukan dampak penting hipotetik, namun perlu
dikelola dan dipantau.
Tidak ada Sosial ekonomi Adanya peluang kerja Pada kegiatan pemeliharaan jalan tenaga kerja yang TDPH
budaya dibutuhkan hanya dalam jumlah yang terbatas dan
dalam durasi yang relatif pendek, maka dampak
tersebut dikategorikan sebagai bukan dampak
penting hipotetik.
Tidak ada Peningkatan Terbatasnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan TDPH
pendapatan dalam pekerjaan pemeliharaan jalan, serta
masyarakat pendeknya durasi pekerjaan, maka dampak tersebut
dikategorikan sebagai bukan dampak penting
hipotetik.
3 Perawatan Ruang Tidak ada Sosial ekonomi Adanya peluang kerja Pada kegiatan Perawatan RTH dan Taman tenaga TDPH

2- 32
Deskripsi Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan yang yang Sudah Komponen
Kesimpulan Batas Waktu
No. Berpotensi Direncanakan Sejak Lingkungan Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Wilayah Studi
DPH Kajian
Menimbulkan Awal Sebagai Bagian Terkena Dampak
Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan
Terbuka Hijau/ Taman budaya kerja yang dibutuhkan hanya dalam jumlah yang
terbatas dan dalam durasi yang relatif pendek, maka
dampak tersebut dikategorikan sebagai bukan
dampak penting hipotetik.
Tidak ada Peningkatan Terbatasnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan TDPH
pendapatan dalam pekerjaan Perawatan RTH dan Taman, serta
masyarakat pendeknya durasi pekerjaan, maka dampak tersebut
dikategorikan sebagai bukan dampak penting
hipotetik.
Tidak ada Kesehatan Peningkatan estetika  Dengan adanya kegiatan Perawatan RTH dan Taman DPH Batas wilayah studi Batas waktu
masyarakat lingkungan secara berkala akan meningkatkan estetika adalah sepanjang kajian adalah 5
dilingkungan jalan dan berdampak positif terhadap Jalan Baru yang tahun, hal ini
peningkatan estetika lingkungan. tersebar di XX terkait dengan
 Dampak potensial ini terkait dengan nilai sosial Kecamatan (YY Desa) dimulainya
karena akan meningkatkan kenyamanan masyarakat di Kab. Lokasi, dan Z operasional
(terutama masyarakat pengguna jalan). Kecamatan (ZZ Desa) jalan.
di Kab. Lokasi

2- 33
Dampak Penting Hipotetik

Dari proses pelingkupan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat Dampak
Penting Hipotetik yang nantinya akan dikaji dalam ANDAL untuk kegiatan
pembangunan Jalan Baru ini adalah seperti disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. Kesimpulan Evaluasi Dampak


RENCANAKEGIATAN PENYEBAB
DAMPAK POTENSIAL KESIMPULAN
DAMPAK
TAHAP PRA KONSTRUKSI
Survei lapangan & Perencanaan Timbulnya keresahan sosial masyarakat TDPH
Pembebasan Lahan Penurunan pendapatan masyarakat DPH
Timbulnya keresahan sosial masyarakat DPH
Gangguan keamanan ketertiban masyarakat DPH
TAHAP KONTRUKS
Mobilisasi Tenaga Kerja Adanya peluang kerja DPH
Peningkatan pendapatan masyarakat DPH
Timbulnya keresahan sosial masyarakat DPH
Operasional Base Camp Pencemaran kualitas air permukaan. DPH
Adanya peluang usaha DPH
Peningkatan pendapatan masyarakat DPH
Timbulnya keresahan sosial masyarakat DPH
Gangguan keamanan ketertiban masyarakat DPH
Penurunan sanitasi lingkungan. TDPH +
Penurunan estetika lingkungan DPH
Mobilisasi Alat dan Material Penurunan kualitas udara DPH
Peningkatan intensitas kebisingan DPH
Peningkatan getaran TDPH
Gangguan arus lalulintas DPH
Kerusakan prasarana jalan DPH
Timbulnya keresahan sosial masyarakat DPH
Gangguan kesehatan masyarakat DPH
Pematangan Lahan Penurunan kualitas udara DPH
ambien,(khususnya peningkatan kadar debu)
Peningkatan intensitas kebisingan DPH
Peningkatan getaran DPH
Peningkatan debit sungai DPH
Peningkatan air larian DPH
Peningkatan erosi DPH
Peningkatan sedimentasi DPH
Pencemaran kualitas air permukaan DPH
Gangguan arus laulintas DPH
Kerusakan prasarana jalan DPH
Keruskan prasarana umum DPH
Terganggunya fungsi saluran drainase DPH
Terganggunya fungsi saluran irigasi DPH

2- 34
RENCANAKEGIATAN PENYEBAB
DAMPAK POTENSIAL KESIMPULAN
DAMPAK
Terganggunya fungsi jaringan listrik DPH
Terganggunya fungsi jaringan telpon DPH
Terganggunya utilitas bawah tanah DPH
Berkurangnya vegetasi darat DPH
Terganggunya fauna darat DPH
Gangguan terhadap biota aquatik DPH
Timbulnya keresahan sosial masyarakat DPH
Gangguan keamanan ketertiban masyarakat DPH
Gangguan kesehatan masyarakat DPH
Penurunan estetika lingkungan DPH
Konstruksi Jalan dan Jembatan Penurunan kualitas udara DPH
Peningkatan intensitas kebisingan DPH
Peningkatan getaran DPH
Terjadinya amblasan DPH
Peningkatan debit sungai DPH
Peningkatan air larian (surface runoff) DPH
Peningkatan erosi DPH
Peningkatan sedimentasi DPH
Pencemaran kualitas air permukaan DPH
Gangguan arus laulintas DPH
Kerusakan prasarana jalan DPH
Gangguan terhadap biota aquatik DPH
Gangguan kesehatan masyarakat DPH
Penurunan estetika lingkungan DPH
Konstruksi Sarana Penunjang. Penurunan kualitas udara TDPH
Peningkatan intensitas kebisingan TDPH
Terganggunya utilitas bawah tanah DPH
TAHAP OPERASIONAL
Operasional jalan Penurunan kualitas udara DPH
Peningkatan intensitas kebisingan DPH
Peningkatan debit sungai TDPH +
Peningkatan air larian (surface runoff) TDPH +
Alih fungsi lahan sepanjang Jalan Baru DPH
Meningkatnya kelancaran lalulintas DPH
Pemeliharaan jalan Penurunan kualitas udara TDPH +
Peningkatan intensitas kebisingan TDPH +
Gangguan arus lalulintas TDPH +
Adanya peluang kerja TDPH
Peningkatan pendapatan masyarakat TDPH
Perawatan RTH dan Taman Adanya peluang kerja TDPH
Peningkatan pendapatan masyarakat TDPH
Peningkatan estetika lingkungan DPH
Keterangan:
DPH : Dampak Penting Hipotetik
TDPH : Tidak Dampak Penting Hipotetik
TDPH+ : Tidak Dampak Penting Hipotetik Tapi Dikelola

2- 35
Gambar 6. Bagan Alir Dampak Pelingkup

2- 36

Anda mungkin juga menyukai