Anda di halaman 1dari 2

Injil Markus 4:1-20

Dear brothers in Christ ,


Jesus in today's Gospel through a parable He wants to teaches all
of us about the meaning of the seed (the word of God) to our spiritual
life. whenever if the seed is fail to grow and rooted in our hearts so we
will not be able to overcome when facing difficulties or circumstance
comes in our lives. it means that the seed or the word of God should take
root in us. ,and we have to do is to prepare a place or good soil for the
seed (the word of God)to grow. for the good soil is the one who hear the
word of God and bear much fruits.(mark.4:20).
Para saudara yang terkasih dalam Kristus,
Yesus pada hari ini melalui sebuah perumpamaan mengajarkan
kepada kita semua tentang makna benih (sabda Allah) bagi kehidupan
spiritual kita. Apabila benih gagal berakar dalam diri kita, maka kita
tidak akan mampu bertahan ketika menghadapi kesulitan. Hal ini berarti
bahwa agar benih sabda Tuhan itu berakar dalam diri kita maka yang
harus kita lakukan ialah menyiapkan tempat atau tanah yang layak
untuk benih atau (Sabda itu). Sebab, Tanah yang baik adalah “orang
yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah” (Mrk 4:20).
Beloved brethren in Christ,
How can we be a good a fruitful soil? As a Carmelite, from the
begining we have been told with the rule that we should ponder the word
of God day and night. This to indicates us that our vocation is the call to
open up ourselves to the word of God. because with faithfulness to
ponder the word of God day and night,we all of us spiritually preparing
the good soil for the word of God.because we all believe that through
this preparation we will bear much more fruits for the glory of God the
church, and ourselves. Nevertheless we must acknowledge that we
sometimes neglect it, with our own business we forget to prepare
ourselves well. because our human frailties we are prone to falling in to
a sense of verbalism, which when face with challenges (which are
describe as the seed falling on the road side, rocky ground, and thistles)
we do not feel it well enough.
Para saudara yang terkasih dalam Kristus,
Bagaimana kita dapat menjadi tanah yang baik dan subur? Sebagai
karmelit, sejak awal kita telah dididik untuk selalu merenungkan hukum
Tuhan siang dan malam. Hal ini menunjukkan bahwa panggilan kita
ialah panggilan untuk membuka diri pada sabda Allah. Sebab dengan
setia merenungkan hukum Tuhan siang dan malam, kita semua secara
spritual sedang menyiapkan lahan yang baik dan subur untuk setiap
Sabda Allah. Karena kita semua meyakini bahwa melalui cara ini kita
dapat berbuah banyak demi keluhuran nama Tuhan, Gereja dan diri kita
sendiri. Meskipun demikian harus kita akui bahwa kerap kali kita
mengabaikan aspek ini. Oleh karena kesibukan-kesibukan tertentu kita
lalai menyiapkan diri dengan baik untuk merenungkan hukum Tuhan.
Karena kelemahan manusiawi kita kita gampang jatuh dalam sebuah
penghayatan yang sebatas verbalisme, yang ketika mendapat tantangan
(yang digambarkan seperti jatuh dipinggir jalan, berbatu-batu dan semak
duri) kita kurang menghayatinya dengan baik.

Therefore, dear brother's in Christ, let us direct our whole hearts to


the word of God, and let only His word be illumine our entire life.as a
Carmelite we are again be reminded " prepare the good soil in the
ground of our hearts and be faithful to ponder the word of God and
watchful in prayer so that we may bear much fruit. Amen.
Oleh karena itu, para saudaraku yang terkasih, mari arahkan hati
kita sepenuhnya kepada sabda Allah, dan membiarkan hanya SANg
Sabda dan FirmanNya yang memnuhi seluruh perziarahan hidup kita.
Sebagai karmelit, kita kembali diingatkan siapkanlah tanah hati kita
dengan tekun dan setia merenungkan hukum Tuhan siang dan malam,
serta berjaga di dalam doa. Dengan demikian, kita bisa berbuah banyak.

Anda mungkin juga menyukai