Anda di halaman 1dari 34

KONVERSI FLUIDA PANAS BUMI MENJADI LISTRIK

Nenny Saptadji
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Bandung, 6 Desember 2013
DIRECT DRY STEAM
(PEMBANGKIT LISTRIK SIKLUS UAP KERING)

Tekanan Masuk Turbin


(Turbin Inlet Pressure)

m (kg/det) Qin = m h1
hv (kJ/kg)
1 Daya = (Qin-Qout) eff
Saturated vapour

Qout = mh2
2

uap

Nenny Saptadji/ITB/2013
SIKLUS UAP KERING (DIRECT DRY STEAM):
Penentuan Jumlah Uap yang Dibutuhkan oleh PLTP

Bila PLTP yang akan dibangun mempunyai kapasitas W, Turbin inlet pressure
P1, dan kondensor mempunyai tekanan P2, maka uap masuk ke turbin
mempunyai enthapy h1 dan uap keluar dari turbin (di kondensor) mempunyai
enthalpy h2, maka uap yang diburuhkan oleh turbin: 1
W
m=
 (h1 - h 2 )
2
W = kerja/daya turbin (kW)
kondensor
m = laju alir massa uap (kg/s)
h1 = entalpi uap yang masuk kedalam turbin (kJ/kg)
h2 = entalpi uap yang meninggalkan turbin (kJ/kg)
h = effisiensi turbin

Nenny Saptadji/ITB/2013
SIKLUS UAP KERING (DIRECT DRY STEAM):
Penentuan Daya Listrik yang Dapat Dihasilkan PLTP
dari sejumlah uap yang diproduksikan dari sumur-sumur uap

Dengan cara yang sama, bila m adalah laju alir masa uap sumur-sumur
uap maka daya listrik yang dihasilkan dari PLTP dapat ditentukan
sebagai berikut:

W = m (h1 - h 2 )

W = kerja/daya turbin (kW)


m = laju alir massa uap (kg/s)
h1 = entalpi uap yang masuk kedalam turbin (kJ/kg)
h2 = entalpi uap yang meninggalkan turbin (kJ/kg)
h = effisiensi turbin

Nenny Saptadji/ITB/2013
Siklus Uap Kering: Contoh Perhitungan

Hitung Daya Listrik bila:


Laju alir masa uap ke turbin = 100 kg/det
Turbine Inlet Pressure = 10 bara
Tekanan Kondensor = 0.1 bara
Efisiensi 80%

Nenny Saptadji/ITB/2013
Penentuan fraksi uap di kondonser (x2) dan
entalpy di kondensor (h2) ?
Asumsi 1 2 isentropik
S1 = S2
S1  S1  Sf2 + X 2 Sfg2
X2 
S2 - Sf2 
Sfg2
h2 = h f2 + X 2 h fg2
Bila m diketahui, maka daya listrik:
W = m (h1 - h 2 )
Bila W diketahui, maka uap yang
dibutuhkan : W
m=
 (h1 - h 2 )
Nenny Saptadji/ITB/2013
Dari Tabel Uap
h1= hg@10 bar = 2778 kJ/Kg
10 bar s1= sg@10 bar = 6.586 kJ/kgK

sf2= sf @0.1bar = 0. 649 kJ/KgK


0.1 bar
sfg2= sfg @0.1bar = 7.5 kJ/kgK
hf2= hf @0.1bar = 192 kJ/kg
hfg2= hfg @0.1bar = 2392 kJ/kg
S1 = S2  6.586
S1  Sf2 + X2 Sfg2 X2 
S2 - Sf2  6.586 - 0.648  0.792
X2 
Sfg2 7.5
h2 = h f2 + X2 h fg2 = 192 + 0.792 (2392) = = 2085.5 kJ/kg
W = m (h1 - h 2 ) = 100*0.8*(2778-2085.5) = 55.4 MW

Nenny Saptadji/ITB/2013
1
Hasil Perhitungan
2
kondensor

Laju Alir Masa 100 kg/s


Turbin Inlet pressure (bar) 10 bara
Tekanan Kondenser 0.1 bara
Efisiensi Turbin 80%
Entalphy Uap @ 10 bara = h1 2778 kJ/kg
Entropi Uap @ 10 bara = s1 6.586 kJ/kgK
Sf @ 0.1bara 0.649 kJ/kgK
Sf g@ 0.1bara 7.5 kJ/kgK
x (fraksi uap) 0.7916
hf @ 0.1bara 192 kJ/kg
hfg @ 0.1bara 2392 kJ/kg
h2 2085.5 kJ/kg
Daya listrik (MWe) 55.4 MWe

Nenny Saptadji/ITB/2013
CONTOH PERHITUNGAN 2: PLTP KAMOJANG

Sumur-sumur di lapangan panasbumi


Kamojang umumnya menghasilkan uap
jenuh (saturated steam). Kapasitas listrik
terpasang di PLTP Kamojang adalah 200
MWe.
Unit-1 30 MWe (beroperasi sejak 1983)
 Tekanan masuk turbin = 5.5 barg
 Tekanan condensor= 0.10 bara
 Efisiensi turbin = 80 %

Berapakah banyaknya uap yang


dibutuhkan (dalam ton/jam) ?
Lakukan perhitungan untuk Unit-2 dan
Unit-3 yang masing-masing
mempunyai kapasitas 55 MW
(beroperasi sejak 1987)
Nenny Saptadji/ITB/2013
CONTOH PERHITUNGAN 2:
PLTP KAMOJANG UNIT 1,2 dan 3

Gambarkan dalam diagram T-S

Nenny Saptadji/ITB/2013
PLTP Kamojang: Hasil Perhitungan untuk Unit-1

Daya listrik 30 MWe


Turbin Inlet pressure (bar) 6.5 bara
Tekanan Kondenser 0.1 bara
Efisiensi Turbin 80%
Entalphy Uap @ 6.5 bara = h1 2760.5 kJ/kg
Entropi Uap @ 6.5 bara 6.735 kJ/kgK
Sf @ 0.1 bara 0.649 kJ/kgK
Sf g@ 0.1 bar 7.5 kJ/kgK
x 0.811
hf @ 0.1 bara 192 kJ/kg
hfg @ 0.1bara 2392 kJ/kg
h2 2133.0 kJ/kg
Laju alir masa uap 59.8 Kg/s
Laju alir masa uap 215 ton/jam
Konsumsi uap 7.2 ton/jam/MW
Nenny Saptadji/ITB/2013
PLTP Kamojang: Hasil Perhitungan untuk Unit-2/Unit-3:

Daya listrik 55 MWe


Turbin Inlet pressure (bar) 6.5 bara
Tekanan Kondenser 0.1 bara
Efisiensi Turbin 80%
Entalphy Uap @ 6.5 bara = h1 2760.5 kJ/kg
Entropi Uap @ 6.5 bara 6.735 kJ/kgK
Sf @ 0.1 bara 0.649 kJ/kgK
Sf g@ 0.1 bar 7.5 kJ/kgK
x 0.811
hf @ 0.1 bara 192 kJ/kg
hfg @ 0.1bara 2392 kJ/kg
h2 2133.0 kJ/kg
Laju alir masa uap 109.6 Kg/s
Laju alir masa uap 394 ton/jam
Konsumsi Uap 7.2 ton/jam/MW
Nenny Saptadji/ITB/2013
Total Kamojang (Unit 1, 2 dan 3)

Daya listrik 140 MWe


Turbin Inlet pressure (bar) 6.5 bara
Tekanan Kondenser 0.1 bara
Efisiensi Turbin 80%
Entalphy Uap @ 6.5 bara = h1 2760.5 kJ/kg
Entropi Uap @ 6.5 bara 6.735 kJ/kgK
Sf @ 0.1 bara 0.649 kJ/kgK
Sf g@ 0.1 bar 7.5 kJ/kgK
x 0.811
hf @ 0.1 bara 192 kJ/kg
hfg @ 0.1bara 2392 kJ/kg
h2 2133.0 kJ/kg
Laju alir masa uap 278.9 Kg/s
Laju alir masa uap 1004 ton/jam

Nenny Saptadji/ITB/2013
Jumlah uap yang dibutuhkan
oleh PLTP Kamojang 140 MW
Bila steam allowance-nya 10%
= 1100 ton/jam

Potensi Sumur 5 MWe

1100
Laju Alir Masa Uap
Uap yang harus tersedia
Laju Alir Masa Uap (ton/jam)

1050

1000

950
1000
900

850

800
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Tahun

Nenny Saptadji/ITB/2013
Bapak Yustin Kamah/PGE (Tahun 2005):
Untuk PLTP Kamojang Unit 1, 2 dan 3(140) PT PGE mensuplai 1100/jam

PT Pertamina SSC
PT PLN
Geothermal
(Persero)
Energy Steam Sales Controct

Pemilik hak pengelolaan WKP Pemilik PLTP


Pengembang hulu
Nenny Saptadji/ITB/2013
CONTOH PERHITUNGAN-3:
PLTP DARAJAT (SIKLUS UAP KERING)

UNIT I 55 MW (mulai beroperasi tahun 1994)


 Turbine Inlet Pressure = 10 bara
 Tekanan Kondensor = 0.1 bara

Nenny Saptadji/ITB/2013
1
PLTP DARAJAT:
2 HASIL PERHITUNGAN UNTUK UNIT-1
kondensor (Beroperasi sejak tahun 1994)

Daya listrik 55 MWe


Turbin Inlet pressure (bar) 10 bara
Tekanan Kondenser 0.1 bara
Efisiensi Turbin 80%
Entalphy Uap @ 10 bara = h1 2778 kJ/kg
Entropi Uap @ 10 bara 6.586 kJ/kgK
Sf @ 0.1bara 0.649 kJ/kgK
Sf g@ 0.1bara 7.5 kJ/kgK
x 0.7916
hf @ 0.1bara 192 kJ/kg
hfg @ 0.1bara 2392 kJ/kg
h2 2085.5 kJ/kg
Laju alir masa 99.3 Kg/s
Laju alir masa 357.4 ton/jam
Konsumsi uap 6.5 ton/jam/MWe
Nenny Saptadji/ITB/2013
PLTP DARAJAT UNIT II 81.6 MW
 TIP = 13 bara. P Kondensor = 0.1 bara

Berapa konsumsi uap untuk Unit II?


Unit pembangkit mana yang lebih efisien?

PGE-Amoseas/ ESC
Chevron (JOC) PT PLN)
Energy Sales Controct
PGE: WKP
Amoseas/Chevron:
Pengembang hulu
Pemilik Unit-2

Nenny Saptadji/ITB/2013
1

PLTP DARAJAT UNIT II 81.6 MW


2 Daya listrik 81.6 MWe
Turbin Inlet pressure (bar) 13 bara
Tekanan Kondenser 0.1 bara
Efisiensi Turbin 80%
Entalphy Uap @ 13 bara = h1 2787 kJ/kg
Entropi Uap @ 13 bara 6.495 kJ/kgK
Sf @ 0.1bara 0.649 kJ/kgK
Sf g@ 0.1bara 7.5 kJ/kgK
x 0.7795
hf @ 0.1bara 192 kJ/kg
hfg @ 0.1bara 2392 kJ/kg
h2 2056.5 kJ/kg
Laju alir masa 139.6 Kg/s
Laju alir masa 502.7 ton/jam
Konsumsi uap 6.2 ton/jam/MWe

Konsumsi uap unit I = 6.5 ton/jam/MWe


Konsumsi uap unit II = 6.2 ton/jam/MWe (lebih efisien)

Nenny Saptadji/ITB/2013
PLTP DARAJAT UNIT - 3
 Kapasitas = 121 MW
 TIP = 16.6 bara
 Condensor Pressure = 0.016 bara

1. Berapakah banyaknya uap yang dibutuhkan PLTP Darajat Unit-3 (dalam


ton/jam) ?
2. Hitung konsumsi uap dan bandingkan dengan konsumsi uap Unit-1 dan
Unit-2

Nenny Saptadji/ITB/2013
UNIT 4 KAMOJANG - 60 MWe (Beroperasi tahun 2007)

PT PGE ESC
PT PLN)
WKP
Energy Sales Controct
Pengembang hulu
Pemilik PLTP Daya listrik 60 MWe
Turbin Inlet pressure (bar) 11 bara
Tekanan Kondenser 0.1 bara
Efisiensi Turbin 84%
Entalphy Uap @ 11 bara = h1 2781 kJ/kg
Entropi Uap @ 11 bara 6.554 kJ/kgK
Sf @ 0.105 bara 0.661 kJ/kgK
Sf g@ 0.105 bar 7.472 kJ/kgK
x 0.789
hf @ 0.1 bara 192 kJ/kg
hfg @ 0.1bara 2392 kJ/kg
h2 2078.5 kJ/kg
Laju alir masa uap 101.7 Kg/s
Laju alir masa uap 366 ton/jam
Konsumsi uap 6.1 ton/jam/MW

Nenny Saptadji/ITB/2013
SIKLUS UAP HASIL PEMISAHAN
(SEPARATED STEAM CYCLE)

Nenny Saptadji/ITB/2013
2’
Gambarkan dalam diagram T-S

3 2x2 =m uap/mtotal 42’


Separator

Nenny Saptadji/ITB/2013
Dari separator (2) ke turbin (4) diasumsikan tidak terjadi kehilangan
tekanan (P2 = P4 = Turbin Inlet Pressure)
Di kepala sumur fluida dua fasa :
Laju alir masa = m
Fraksi uap = Xwh
Enthalpy fluida di kepala sumur :
11
h1 = h f1 + X wh h fg

Dikepala sumur hingga separator


dianggap isenthalpic:
Separator
h 2 = h1 = h f2 + X 2 h fg2

Fraksi uap di separator:


(h 2  h f2 )
X2 =
h fg2

Laju alir masa uap keluar dari separator (menuju turbin): mv 2 = x 2 m


Laju alir masa air keluar dari separator (diinjeksikan): = (1 - x 2 )m
Nenny Saptadji/ITB/2013
laju alir masa uap menuju tur bin = x 2 m

11

h4= hg@ turbin inlet pressure


s4= sg@ turbin inlet pressure
Separator
sf5= sf @tekanan kondensor
sfg5= sfg @tekanan kondensor
hf5= hf @tekanan kondensor
hfg5= hfg @tekanan kondensor
45 isentropik Bila laju alir masa diketahui, maka daya listrik yg
dapat dibangkitkan (W):
S5 = S4 = Sf5 + X5 Sfg5
W =  m X 2 (h4 - h5 )
X5 
S5 - Sf5  Bila Kapasitas PLTP diketahui, maka laju alir masa
Sfg5 uap yang dibutuhkan turbin:
W
h5 = h f5 + X 5 h fg5 m=
 (h 4 - h 5 )
Nenny Saptadji/ITB/2013
SIKLUS UAP HASIL PEMISAHAN
Contoh: PLTP Ahuachapan

Unit 1 dari PLTP Ahuachapan (Di El Savador) mempunyai kapasitas


35 MWe. Pembangkit listrik merupakan condensing unit:
Tekanan masuk turbin (turbin inlet pressure) 5.5 bara
Tekanan kondensor = 0.085 bar
Turbin dipasok uap dari sejumlah sumur, yang masing-masing pada
saat dioperasikan pada tekanan 6.5 bar menghasilkan fluida dua
fasa dengan laju alir masa 70 kg/det dan fraksi uapnya (x) = 0.185.

Apabila efisiensi turbin diasumsikan 70%, Hitung:


Laju alir masa uap dari separator ke turbin dari sumur tsb
Jumlah sumur yang harus diproduksikan untuk memasok uap ke
turbin 35 MWe

Nenny Saptadji/ITB/2013
SIKLUS UAP HASIL PEMISAHAN
Contoh: PLTP Ahuachapan

Nenny Saptadji/ITB/2013
Temperatur
X1=0.185 hf@ 6.5bar = 683.5
1 6.5 bar
hfg@ 6.5bar = 2077
5.5 bar 4
3 h1= hf1+x hfg = 1067.8
2
hf@ 5.5bar = 656
0.085 bar
hfg@ 5.5bar = 2097
5

Entropi
Asumsi proses 1 2 isenthalpic
h1 = h2 = 1067.8
(h 2  h f2 ) (1067.8  656 )
Fraksi uap di separator: X2 = =  0.196
h fg2 2097
Laju alir masa uap keluar dari separator (menuju turbin):

mv 2 = x 2 m  0.196 * 70  13.7kg / det

Nenny Saptadji/ITB/2013
Laju alir masa uap untuk memasok
turbin 35 MWe ?
Temperatur

1 X1=0.185 6.5 bar


h4= hg@ 5.5 bar = 2753
3 4 5.5 bar
2 X2=0.196 s4= sg@5.5 bar = 6.790

sf5= sf @0.085 bar = 0. 608 kJ/KgK


0.085 bar 5
sfg5= sfg @0.085 bar = 7.598 kJ/kgK
hf5= hf @0.085 bar = 179 kJ/kg
Entropi
hfg5= hfg@0.085 bar = 2400 kJ/kg
45 isentropik S5 = S4 = Sf5 + X5 Sfg5  6.790

X5 
S5 - Sf5   6.790 - 0.608   0.814
Sfg5 7.598
h5 = h f5 + X5 h fg5  179 + 0.814 * 2400  2131 .7
Laju alir masa uap untuk memasok turbin 35 MWe
W 35000
m uap = =  80.5kg / det
 (h 4 - h 5 ) 0.7 (2753 - 2131.7 )
Nenny Saptadji/ITB/2013
Daya listrik 35 MWe
Tekanan Kepala Sumur 6.5 bar
Fraksi uap di kepala sumur 0.185
Laju alir masa di kepala sumur 70 kg/det
hf@tekanan kepala sumur 683.5 kJ/kg
hfg@tekanan kepala sumur 2077 kJ/kg
Enthalpy Fluida di Kepala Sumur 1067.7 kJ/kg
Proses 1 ke 2 asumsi isenthalpic
hf@tekanan separator 656 kJ/kg
hfg@tekanan separator 2097 kJ/kg
h2 (enthalpy fluida di separator) 1067.7 kJ/kg
x2 (fraksi uap di separator) 0.196
Laju alir masa uap dari sumur tsb ke turbin 13.7 kg/det

Entalpy uap ke turbin = h4 2753 kJ/kg


entropy uap ke turbin = s4 6.79 kj/kgK
s5 = s@ tekanan kondensor 6.8 kj/kgK
sf5 = sf@ tekanan kondensor 0.608 kj/kgK
sfg5= sfg @ tekanan kondensor 7.598 kj/kgK
x5=fraksi uap @ tekanan kondensor 0.814
hf5 = hf@ tekanan kondensor 179 kJ/kg
hfg5= hfg @ tekanan kondensor 2400 kJ/kg
h5 = h@ tekanan kondensor 2131.7 kJ/kg
Daya listrik 35000 kJ/det
Efisiensi turbin 0.7
Laju alir masa uap yg diperlukan turbin 80.5 kg/det
Jumlah sumur yg harus diproduksikan 5.9 sumur
6 sumur

Nenny Saptadji/ITB/2013
DOUBLE FLASH STEAM CYCLE

Uap yang digunakan adalah uap dari hasil pemisahan fluida dalam
separator dan uap dari flasher yang merupakan hasil penguapan air
yang keluar dari separator

Nenny Saptadji/ITB/2013
Nenny Saptadji/ITB/2013
Siklus Pemisahan Tiga Tingkat (Triple Flash Cycle) di New Zealand

(Source: Hiroshi Murakami, 2009)

Nenny Saptadji/ITB/2013

Anda mungkin juga menyukai