RESILAY
NPM : 12114201170212
No. Absen : 40
KELAS :A
PROSEDUR KERJA
1. pemberian a. Persiapan alat :
obat melalui - Buku pengobatan
intravena - Baki obat
(secara - Sarung tangan
langsung) - Obat yg sesuai
- Spuit 2-5 ml
- Bak spuit
- Kapas alcohol
- Plester
- Perlak pengalas
- Karet pembendung (torniguet)
- Kasa streril (bila perlu)
- Tromol
b. Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Persiapan alat dan bahan
- Identifikasi pasien
- Jelaskan prosedur kerja yang akan diberikan
- Pakai sarung tangan
- Bersikan area pemasukan dengan kapas alcohol, dilengan pasien dengan
diameter sekitar 5 cm
- Buang kapas pada bengkok
- Masukan obat kedalam spuit
- Suntikan pada lengan klien 2-3 cm dengan posisi 300c sejajar vena yang
akan ditusuk
- Keluarkan jarum dengan sudut yang sama, tutup area penusukan dengan
kases teril
- Rapikan alat pada tempatnnya dan buka sarung tangan
- Cuci tangan
- Dukumentasikan tindakan yang telah dilakukan
2.Pemberian a. Pemberian obat melalui wadah intravena dengan tujuan untuk meminimalkan
obat melalui efek samping dan mempertahankan kadar teraupetik dalam darah
intravena 1. Persiapan alat dan bahan
(secara tidak - Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
langsung) - Obat dalam tempatnya
- Wadah cairan(kantong atau botol)
- Kapas alcohol
2. Prosedur kerja
- Persiapan alat dan bahan
- Cuci tangan
- Dekatkan alat disamping pasien
- Jelaskan tujuan prosedur yang akan dilakukan
- Minta persetujuan pasien
- Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus
bagian tengah dan masukan obat perlahan-lahan kedalam kantong atau ada
cairan
- Setelah selesai, tarik spuit dan campurkan dengan membalikan kantong
cairan secara perlahan-lahn ujung ke-ujung
- Periksa kecepatan infus
- Rapikan alat pada tempatnya
- Cuci tangan
- Dukumentasi tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Rocca, Joanne C. La dan Shirley E. Otto. Terapi Intravena. 1998. Penerbit buku kedokteran
EGC : Jakarta.
NAMA : FENANSIA MARIA RESILAY
NPM : 12114201170212
KLS/No. ABSEN :A/40
Pengertian
1. Tourniquet test adalah pemeriksaan bidang
hematologi dengan melakukan pembendungan pada
bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji
diagnostik kerapuhan vaskuler dan fungsi trombosit.
Tujuan
2. Mengetahui gejala penyakit utamanya DHF atau DBD
atau penyakit lainnya
Indikasi
3. DHF atau DBD
4.
Kontra indikasi dan perhatian -
Persiapan pasien
5. a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien
c. Jaga privacy
Persiapan alat
6. 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Alat pengukur waktu
4. Alat tulis
.
Persiapan perawat
7. 1. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan
medis
2. Rumuskan diagnose terkait
3. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
4. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain
membantu jika perlu
5. Cuci tangan dan siapkan alat
Cara kerja
8. 1. Cuci tangan
2. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Buat lingkaran pada bagian volar lengan bawah :
Radius 3 cm
Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis lipatan
siku
4. Pasang manset tensimeter pada lengan atas
penderita dengan benar
5. Tentukan tekanan systole dan diastole
6. Tahan tekanan manset ditengah antara tekanan
systole dan diastole selama 5 menit
7. Lepaskan ikatan dan tunggu sampai tanda-tanda
statis darah hilang kembali. Statis darah telah
berhenti jika warna kulit pada lengan yang telah
diberi tekanan tadi kembali lagi seperti warna kulit
sebelum diikat atau menyerupai warna kulit pada
lengan yang satu lagi (yang tidak diikat).
8. Periksa kulit daerah volar lengan bawah dan
menghitung jumlah petechiae hasil (per 2,5 x2,5
cm
9. Informasikan hasil pemeriksaan pada pasien
10. Catat
11. Cuci tangan
Evaluasi
9. Interpretasi hasil pemeriksaan:
< 10 : normal (nagatif)
10 – 20 : dubia (ragu-ragu)
> 20 : abnormal (positif)
Dokumentasi
10. 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan, tanggal dan
jam pelaksanaan pada catatan keperawatan
2. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan
3. Dokumentasi evaluasi tindakan: SOAP
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimu, ALIMUL, Musrifatul, (2018). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik.
Jakarta : Salemba Medika.
MODUL PERASAT MEDIKASI
TUJUAN
1. standar obat
2. reaksi obat . (Reaksi obat dapat di hitung dlm satuan waktu paruh, yakni
suatu interval waktu yg di perlukan dlm tubuh u/ proses eliminasi, sehingga
terjadi pengurangan kosentrasi setengah dari kadar puncak obat dlm tubuh.
KONSEP DAN TEHKNIK PEMBERIAN OBAT MELALULI ORAL, SUBLINGUAL DAN
BUKAL
1. pemberian obat melalui oral (melalui a. Persiapan alat dan bahan
mulut) - Daftar buku obat/ catatan, jadwal
pemberian obat.
Tujuannya untuk mencegah, - Obat dan tempatnya.
mengobati, dan mengurangi rasa sakit - Air minum dalam tempatnya.
sesuai dengan effek terapi dari jenis b. Prosedur kerja
obat. - Cuci tangan
- Jelaskan pada pasien mengenai
prosedur yg akan dilakukan.
- Baca obat, dengan berprinsip tepat
obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat
waktu, dan tepat tempat.
- Bantu untuk meminumkannya
dengan cara :
Apabila memberikan obat
terbentuk tablet atau kapsul
dari botol, maka tuangkan
jumlah yang butuhkan
kedalam tutup botol dan
di[indahkan ketempat obat.
Jangan sentuh obat dengan
tangan. Untuk obat berupa
kapsul jangan di lepaskan
pembungkusnya.
Kaji kesulitan penelan. Bila
ada koma jadikan tablet
dalam bentuk bubuk campur
dengan minman.
Kaji denyutnadi dan TD
sebelum memberikan obat
yg membutuhkan
pengkajian.
- Catat perubahan dan reaksi terhadap
pemberian. Evaluasi respon
terhadap oabat dengan catat hasil
pemberian obat.
- Cuci tangan.
2. Pemberian obat melalui sublingul a. Persiapan alat dan bahan
(melalui jaringan, kapiler dan di bawah - Daftar buku obat/ catatan, jadwal
lidah). pemberian obat.
- Obat yg sudah ditentukan dalam
tempatnya.
b. Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur yg akan
dilakukan
- Memberikan obat kepada pasien.
- Memberutahu pasien agar
meletakkan obat pada bagian bawah
lidah, hingga terlarut seluruhnya.
- Menganjurkan pasien agar tetap
menutup mulut, tiak minum dan
berbicara selama obat belum
terlarut seluruhnya.
- Catat perubahan dan reaksi terhadap
pemberian. Evaluasi respons
terhadap obat dengan mencatat hasil
pemberian obat.
- Cuci tangan.
3. Pemberian obat melalui bukal (dengan a. Persiapan alat dan bahan
cara meletakkan obat di antara gusi - Daftar buku obat/catatan, jadwal
dengan membrane mukosa diantara pemberian obat.
pipi). - Obat yg sudah ditentukan dalam
Tujuannya yaitu mencegah efek local tempatnya.
dan sistemik, untuk memperoleh aksi b. Prosedur kerja
kerja obat yg lebih cepat dibandingkan - Cuci tangan
secara oral dan untuk menghindari - Jelaskan prosedur yg akan
kerusakan obat oleh hepar. dilakukan
- Memberikan obat kepada pasien
- Memberitahu pasien agar
meletakkan obat di antara gusi dan
selaput mukosa pipi sampai habis
diabsorbsi seluruhnya.
- Menganjurkan pasien agar tetap
menutup mulut, tidak minum dan
berbicara selama obat belum
terlarut seluruhnya.
- Catat perubahan dan reaksi terhadap
pemberian. Evaluasi respons
terhadap obat dengan mencatat hasil
pemberian obat.
- Cuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Anne griffin,. Veronica Ronnie Petterson,. Patrica A. Potter. (2005). Buku Saku
Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC.