Anda di halaman 1dari 11

NAMA : FENANSIA M.

RESILAY

NPM : 12114201170212

No. Absen : 40

KELAS :A

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


MALUKU
PENGERTIAN

Injeksi Intravena adalah


pemberian obat dengan
cara memasukan obat ke
dalam pembuluh darah
vena dengan
menggunakan spuit.
Sedangkan pembulu
MACAM-MACAM INJEKSI
darah vena adalah
TEMPAT PENYUNTIKAN INTRA VENA
pembuluh darah yang
Pada lengan (vena mediana 1. pemberian obat melalui menghantarkan darah
cubiti/vena cephalica), pada intravena (secara langsung), balik ke jantung.
tungkai (vena saphenonus), diantaranya ven mediana
pada leher (vena jugularis) cubiti/cephalika (lengan),
khusus pada anak, pada kepala vena saphenosus (tungkai),
(vena frontalis) khusus pada vena jugularis (leher), vena
anak, dan vena dorsal pedis pda vrontalis/temporalis (kepala), TUJUAN
mata kaki. yg brtujuan agar raksi cpat
dan langsung masuk pda 1. untuk mendapatkan
pembuluh darah. reaksi yg lebih cepat
INDIKASI OBAT INTRAVENA sehingga sering
2. pemberian obat melalui digunakan pasien yg
Pemberian obat intravena sdang gawat darurat.
intravena (secara tidak
bermanfaat sbb:
langsung) merupakan cara
2. untuk memasukan obat
jaminan bahwa konsentrasi pemberian obat dgn
dengan volume atau
obat yg efektif di capai dgn cpt, menambahkan atau
dosis yg lebih besar.
mengontrol permulaan memasukan obat ke dlm
konsentrasi puncak obat dlm media (wadah/ selang), yg 3. menjaga atau
serum, produksi effect biologis bertujuan untuk menghindari kerusakan
meminimalkan effek samping jaringan
bila obat tidak dpt di absorbs
melalui rute oral, dan dan mempertahankan kadar
pemberian obat kpda pasien yg eraupetik dlm darah.
tdk dapt minumobat

PROSEDUR KERJA
1. pemberian a. Persiapan alat :
obat melalui - Buku pengobatan
intravena - Baki obat
(secara - Sarung tangan
langsung) - Obat yg sesuai
- Spuit 2-5 ml
- Bak spuit
- Kapas alcohol
- Plester
- Perlak pengalas
- Karet pembendung (torniguet)
- Kasa streril (bila perlu)
- Tromol
b. Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Persiapan alat dan bahan
- Identifikasi pasien
- Jelaskan prosedur kerja yang akan diberikan
- Pakai sarung tangan
- Bersikan area pemasukan dengan kapas alcohol, dilengan pasien dengan
diameter sekitar 5 cm
- Buang kapas pada bengkok
- Masukan obat kedalam spuit
- Suntikan pada lengan klien 2-3 cm dengan posisi 300c sejajar vena yang
akan ditusuk
- Keluarkan jarum dengan sudut yang sama, tutup area penusukan dengan
kases teril
- Rapikan alat pada tempatnnya dan buka sarung tangan
- Cuci tangan
- Dukumentasikan tindakan yang telah dilakukan
2.Pemberian a. Pemberian obat melalui wadah intravena dengan tujuan untuk meminimalkan
obat melalui efek samping dan mempertahankan kadar teraupetik dalam darah
intravena 1. Persiapan alat dan bahan
(secara tidak - Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
langsung) - Obat dalam tempatnya
- Wadah cairan(kantong atau botol)
- Kapas alcohol
2. Prosedur kerja
- Persiapan alat dan bahan
- Cuci tangan
- Dekatkan alat disamping pasien
- Jelaskan tujuan prosedur yang akan dilakukan
- Minta persetujuan pasien
- Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus
bagian tengah dan masukan obat perlahan-lahan kedalam kantong atau ada
cairan
- Setelah selesai, tarik spuit dan campurkan dengan membalikan kantong
cairan secara perlahan-lahn ujung ke-ujung
- Periksa kecepatan infus
- Rapikan alat pada tempatnya
- Cuci tangan
- Dukumentasi tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

Rocca, Joanne C. La dan Shirley E. Otto. Terapi Intravena. 1998. Penerbit buku kedokteran
EGC : Jakarta.
NAMA : FENANSIA MARIA RESILAY
NPM : 12114201170212
KLS/No. ABSEN :A/40

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

Standart Operasional Prosedur


(SOP)
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTE TOURNIQUET TEST/RUMPLE LEED
INDONESIA MALUKU
TEST
Prosedur tetap No Dokumen: No. Revisi: - Halaman:

Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh Ketua PSIK Universitas Jember


Desember 2012

Pengertian
1. Tourniquet test adalah pemeriksaan bidang
hematologi dengan melakukan pembendungan pada
bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji
diagnostik kerapuhan vaskuler dan fungsi trombosit.

Tujuan
2. Mengetahui gejala penyakit utamanya DHF atau DBD
atau penyakit lainnya

Indikasi
3. DHF atau DBD

4.
Kontra indikasi dan perhatian -
Persiapan pasien
5. a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien
c. Jaga privacy
Persiapan alat
6. 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Alat pengukur waktu
4. Alat tulis
.
Persiapan perawat
7. 1. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan
medis
2. Rumuskan diagnose terkait
3. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
4. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain
membantu jika perlu
5. Cuci tangan dan siapkan alat

Cara kerja
8. 1. Cuci tangan
2. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Buat lingkaran pada bagian volar lengan bawah :
 Radius 3 cm
 Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis lipatan
siku
4. Pasang manset tensimeter pada lengan atas
penderita dengan benar
5. Tentukan tekanan systole dan diastole
6. Tahan tekanan manset ditengah antara tekanan
systole dan diastole selama 5 menit
7. Lepaskan ikatan dan tunggu sampai tanda-tanda
statis darah hilang kembali. Statis darah telah
berhenti jika warna kulit pada lengan yang telah
diberi tekanan tadi kembali lagi seperti warna kulit
sebelum diikat atau menyerupai warna kulit pada
lengan yang satu lagi (yang tidak diikat).
8. Periksa kulit daerah volar lengan bawah dan
menghitung jumlah petechiae hasil (per 2,5 x2,5
cm
9. Informasikan hasil pemeriksaan pada pasien
10. Catat
11. Cuci tangan

Evaluasi
9. Interpretasi hasil pemeriksaan:
 < 10 : normal (nagatif)
 10 – 20 : dubia (ragu-ragu)
 > 20 : abnormal (positif)

Dokumentasi
10. 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan, tanggal dan
jam pelaksanaan pada catatan keperawatan
2. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan
3. Dokumentasi evaluasi tindakan: SOAP
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimu, ALIMUL, Musrifatul, (2018). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik.
Jakarta : Salemba Medika.
MODUL PERASAT MEDIKASI

TUJUAN

Untuk Memberikan obat sesuai dengan


prosedur agar mendapatkan effek obat yg di
inginkan dan bisa memberika effek
penyembuhan terhadap suatu penyakit BENTUK-BENTUK
ataupun keluhan yg dirasakn oleh seseorang. OBAT
PENGERTIAN
MEDIKASI
Kapsul (bentuk
Medikasi adalah padat), Elixir
zat yg diberikan (bentuk cair
untuk diagnosis, bening), lation
SYARAT YG PERLU DI (bentuk cairan
pengobatan,
PERHATIKAN DALAM
terapi atau suspense u/ tubuh
PEMBERIAN OBAT PADA
pereda gejala PASIEN bagian luar), pasta
atau untuk (bentuk
Antaralain sbb :
mencegah semisolid), sirup,
penyakit. Tepat obat, tepat dosis, tepat sippositoria
pasien, tepat jalur pemberian, tepat (padat), tablet,
waktu.
tincture

STANDAR DAN REAKSI OBAT

1. standar obat

Standar obat yg baik diantaranya : kemurnian, standar potensi yg baik,


memiliki bioavailability, adanya keamanan, efektivitas.

2. reaksi obat . (Reaksi obat dapat di hitung dlm satuan waktu paruh, yakni
suatu interval waktu yg di perlukan dlm tubuh u/ proses eliminasi, sehingga
terjadi pengurangan kosentrasi setengah dari kadar puncak obat dlm tubuh.
KONSEP DAN TEHKNIK PEMBERIAN OBAT MELALULI ORAL, SUBLINGUAL DAN
BUKAL
1. pemberian obat melalui oral (melalui a. Persiapan alat dan bahan
mulut) - Daftar buku obat/ catatan, jadwal
pemberian obat.
Tujuannya untuk mencegah, - Obat dan tempatnya.
mengobati, dan mengurangi rasa sakit - Air minum dalam tempatnya.
sesuai dengan effek terapi dari jenis b. Prosedur kerja
obat. - Cuci tangan
- Jelaskan pada pasien mengenai
prosedur yg akan dilakukan.
- Baca obat, dengan berprinsip tepat
obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat
waktu, dan tepat tempat.
- Bantu untuk meminumkannya
dengan cara :
 Apabila memberikan obat
terbentuk tablet atau kapsul
dari botol, maka tuangkan
jumlah yang butuhkan
kedalam tutup botol dan
di[indahkan ketempat obat.
Jangan sentuh obat dengan
tangan. Untuk obat berupa
kapsul jangan di lepaskan
pembungkusnya.
 Kaji kesulitan penelan. Bila
ada koma jadikan tablet
dalam bentuk bubuk campur
dengan minman.
 Kaji denyutnadi dan TD
sebelum memberikan obat
yg membutuhkan
pengkajian.
- Catat perubahan dan reaksi terhadap
pemberian. Evaluasi respon
terhadap oabat dengan catat hasil
pemberian obat.
- Cuci tangan.
2. Pemberian obat melalui sublingul a. Persiapan alat dan bahan
(melalui jaringan, kapiler dan di bawah - Daftar buku obat/ catatan, jadwal
lidah). pemberian obat.
- Obat yg sudah ditentukan dalam
tempatnya.
b. Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur yg akan
dilakukan
- Memberikan obat kepada pasien.
- Memberutahu pasien agar
meletakkan obat pada bagian bawah
lidah, hingga terlarut seluruhnya.
- Menganjurkan pasien agar tetap
menutup mulut, tiak minum dan
berbicara selama obat belum
terlarut seluruhnya.
- Catat perubahan dan reaksi terhadap
pemberian. Evaluasi respons
terhadap obat dengan mencatat hasil
pemberian obat.
- Cuci tangan.
3. Pemberian obat melalui bukal (dengan a. Persiapan alat dan bahan
cara meletakkan obat di antara gusi - Daftar buku obat/catatan, jadwal
dengan membrane mukosa diantara pemberian obat.
pipi). - Obat yg sudah ditentukan dalam
Tujuannya yaitu mencegah efek local tempatnya.
dan sistemik, untuk memperoleh aksi b. Prosedur kerja
kerja obat yg lebih cepat dibandingkan - Cuci tangan
secara oral dan untuk menghindari - Jelaskan prosedur yg akan
kerusakan obat oleh hepar. dilakukan
- Memberikan obat kepada pasien
- Memberitahu pasien agar
meletakkan obat di antara gusi dan
selaput mukosa pipi sampai habis
diabsorbsi seluruhnya.
- Menganjurkan pasien agar tetap
menutup mulut, tidak minum dan
berbicara selama obat belum
terlarut seluruhnya.
- Catat perubahan dan reaksi terhadap
pemberian. Evaluasi respons
terhadap obat dengan mencatat hasil
pemberian obat.
- Cuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA

Perry, Anne griffin,. Veronica Ronnie Petterson,. Patrica A. Potter. (2005). Buku Saku
Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai