Anda di halaman 1dari 4

Makalah Ilmiah

MANAJEMEN PESERTA DIDIK SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN

MUTU LULUSAN

DOSEN:

Izlan Sentryo, M.Pd. Dr

DISUSUN OLEH:

LISNAWATI / A1G120016

KELAS 1A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI
A. LATAR BELAKANG

Persoalan mutu lulusan telah menjadi salah satu isu sentral yang selalu hangat dan
menarik didiskusikan oleh berbagai kalangan saat ini, mulai dari kaum intelektual, praktisi
pendidikan, guru elite politik, budayawan, sampai kepada masyarakat awam. Akhirnya, mereka
sampai pada kesimpulan, bahwa mutu lulusan nasional belum mampu diangkatkan secara
signifikan sehinnga memuaskan semua pihak terutama pemakai hasil pendidikan. Karenanya,
pembahasan demi pembahasan, diskusi demi diskusi, seminar, lokakarya dan pertemuan
sejenisnya terus saja digelar untuk mencari solusi dari permasalahan mutu lulusan baik nasional
maupun regional.

Persoalan mutu lulusan itu bukanlah sesuatu yang bersifat instan, mudah dicapai dan bisa
terjadi begitu saja, tetapi hal tersebut merupakan sebuah proses yang kompleks dan memerlukan
pemikiran yang mendalam dari semua pihak yang berkompenten. Permasalahan mutu lulusan
pada saat ini lebih bertumpu pada masalah kualitas lulusan yang dihasilkan oleh sekolah itu
sendiri, dimana kita harus mengakuinya.

Mutu lulusan merupakan pilar untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan
handal, sehingga dengan demikian usaha-usaha peningkatannya harus selalu dilakukan secara
terus menerus. Tetapi pada kenyataanya, usaha-usaha tersebut masih belum maksimal dan
memuaskan. Salah satu faktor penyebabnya pencapaian mutu lulusan adalah kinerja kepala
sekolah. Mutu kinerja kepala sekolah dapat diukur dari produktifitas kerja, sedangkan
produktifitas kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, keterampilan, disiplin,
motivasi, sikap, dan etika kerja, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, tingkat pengahasilan, iklin,
dan lingkungan kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen dan kesempatan berprestasi.

B. PENGERTIAN PESERTA DIDIK

Peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan pengaturan terhadap peserta didik
mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Secara
sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang
melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang
dimiliki anak itulah, yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui system
persekolahan (schooling). Dalam sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan
kepada kesamaan-kesamaan yang dipunayi oleh anak. Pendidikan melalui sistem schooling
dalam realitasnya memang lebih bersifat massal ketimbang bersifat individual.

Layanan yang lebih diaksentuasikan kepada kesamaan anak yang bersifat massal ini,
kemudian digugat. Gugatan demikian, berkaitan erat dengan pandangan psikologis mengenai
anak. Bahwa setiap individu pada hakekatnya adalah berbeda. Oleh karena itu, maka mereka
membutuhkan layanan-layanan pendidikan yang berbeda. Layanan atas kesamaan yang
dilakukan oleh sistem schooling tersebut dipertanyakan, dan sebagai renposinya kemudian
diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada sistem schooling tersebut.

Adanya dua tuntutan pelayanan terhadap siswa, yakni aksentuasi pada layanan kesamaan
dan perbedaan anak, melahirkan pemikiran pentingnya manajemen peserta didikuntuk mengatur
bagaimana agar tuntutan dua macam layanan tersebut dapat dipenuhi di sekolah. Baik layanan
yang teraksentuasi pada kesamaan maupun pada perbedaan peserta didik, sama-sama diarahkan
agar peserta didik berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

C. TUJUAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik
agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Tujuan khusus
manajemen peserta didik yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.


2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat
peserta didik.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4. Dengan terpenuhinya 1, 2 dan 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai
kebahagian dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan
tercapai cita-cita mereka.
5. Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik
untuk megembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosialnya, segi asprasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi
potensi peserta didik lainnya.

D. PENINGKATAN MUTU LULUSAN

Anda mungkin juga menyukai