Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI ASAL MULA NEGARA PADA ABAD KE


17&18

OLEH:
NAMA : ANGGUN NOVELIN BUTARBUTAR
KELAS :1/A
NIM : 2014101013
FAK : HUKUM DAN ILMU SOSIAL
PRODI : S1 ILMU HUKUM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANHESA


2020

1
Kata Pengantar
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa telah memeberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan ini.Atas kuasanya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI ASAL MULA NEGARA
PADA ABAD KE 17&18” tepat waktu.Makalah ini disusun guna menyelesaikan
tugas pada mata kuliah ILMU NEGARA di Universitas Pendidikan
Ganesha.Selain itu,penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang teori asal mula negara.
Penulis mengucapkan terimakash sebesar-besarnya kepada bapak Drs.Ketut
Sudiatmaka.M.si selaku dosen mata kuliah Ilmu Negara.Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak pada pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Singaraja,20 September 2020

Anggun Novelin Butarbutar

2
Daftar Isi
Judul………………………………………………………………. 1
Kata pengantar……………………………………………………. 2
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………... 4
1.1 Latar belakang masalah…………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………….4
1.3 Tujuan……………………………………………………...4
Bab 2 Pembahasan…………………………………………………5
A. Pengertian Negara………………………………………….5
B. Teori asal mula negara abad ke 17&18……………………6
A. Teori Hugo Grotius…………………………………….6
B. Teori Montesqueiue……………………………………7
C. Teori JJ Rousseau……………………………………...9
D. Teori Immanuel Kant………………………………….11
Bab 3 Penutup…………………………………………………….13
A. Kesimpulan……………………………………………….13
B. Saran………………………………………………………13
Daftar Pustaka…………………………………………………….14

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Negara merupakan suatu organisasi terbesar yang terbentuk dari kumpulan
keluarga, kemudian keluarga membentuk suatu kumpulan masyarakat, yang
didalamnya berbagai macam rass dan sukus bangsa, sehingga dari perkumpulan
yang inilah terbentuk suatu negara.
Kata “Negara” mungkin ini suatu yang terdengar oleh telinga kita, namun
yang akan menjadi objek kajian dalam pembahasan adalah apa itu negara? Dan
bagaimanakah asal mula negara yang tebentuk? Itu lah bagian penting yang akan
menjadi pembahasan dalam makalah ini.
Bukan hanya itu, tidak hanya menyajikan objek kajian secara umum yang
membahas asal mula negara, tetapi juga menyajikan teori teori yang membentuk
negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang ditinjau dan disajikan dalam makalah ini
antara lain:
A. Apa itu negara?
B. Teori Teori asal mula negara

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini diantaranya:
A. Memberikan pemahaman tentang pengertian negara
B. Memaparkan Teori teori yang berkaitan dengan asal mula negara

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NEGARA
Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan
yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara juga
merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi
semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen.Istilah negara
merupakan terjemahan dari beberapa kata asing:state (inggris), staat (belanda dan
jerman),etat (perancis).The termonologi negara diartikan sebagau organisasi
tertinggi diantara satu keompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk
bersatu,hidup dalam satu kawasan ,dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

1. Max Weber, Menurut Max Weber, pengertian negara adalah suatu masyarakat
yang memonopoli penggunaan kekuatan fisik yang sah pada suatu wilayah
tertentu.
2. John Locke, Menurut John Locke, pengertin negara adalah suatu badan atau
organisasi yang dihasilkan dari perjanjian masyarakat.

3. Roger F. Soleau, Menurut Roger F. Soleau, pengertian negara adalah suatu sarana
atau wewenang yang mengatur dan mengendalikan berbagai masalah yang sifatnya
umum dalam kehidupan masyarakat.

4. Miriam Budiardjo, Menurut Miriam Budiardjo, pengertian negara adalah suatu


wilayah yang penduduknya dipimpin oleh pejabat-pejabat dan melalui kekuasaan
yang sah telah berhasil mengatur rakyatnya untuk patuh terhadap peraturan
undang-undang.

5. Prof. Soenarko, Menurut Prof. Soenarko, pengertian negara adalah suatu


organisasi tertinggi dari masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu, tempat
kekuasaan negara yang kedaulatannya berlaku sepenuhnya.

6. Roger H. Soltou, Menurut Roger H. Soltou, negara adalah suatu alat yang
berwenang mengatur sekaligus mengendalikan segala persoalan bersama atas
nama masyarakat pada abad ke 17&18

5
B. Teori-teori asal mula negara pada abad ke 17&18
A. Teori Hugo Grotius
Menurut Grotius negara itu adalah Karena diselenggarakannya suatu
perjanjian. Karena manusia itu makhluk sosial, karena itu selalu ada hasrat untuk
hidup bermasyarakat dan yang penting ialah karena manusia itu memiliki rasio.
Karena faktor inilah manusia lalu hidup masyarakat, untuk mencapai tujuannya
yaitu ketertiban dan keamanan umum. Dan tugas diserahkan kepada seorang raja
dalam suatu perjanjian.

Hugo grotius adalah seorang ahli hukum belanda yang filsafat hukumnya
memiliki dampa besar pada perkembangan pemikiran politik abad ke tujuhbelas
dan teori teori moral pencerahanDipercaya oleh para ahli teori internasional
kontemporer sebagai bapak hukum internasional, karyanya pada kedaulatan, hak
hak perdagangan internasional dan norma-norma perang yang adil terus
menginformasikan teori-teori tatanan hukum internasional.

Hukum sangan dibutuhkan agar setiap orang kembali pada kodratnya sebagai
manusia sosial ysng berbudi. Hukum, dengan demikian merupakan pengawal
dalam sosiabilitas manusia untuk menjamin agar prindsip-prinsip individu sosial
yang berbudi itu tetap tegak.

Prinsip-prinsip tersebut dintaranya:


1.Milik orang lain harus dihormati
2.Kesetiaan pada janji
3.Harus ada ganti rugi untuk setiap kerugian yang diderita
4.Harus ada hukuman untuk setiap pelanggaran.
Empat prinsip tersebut, tidak hanya ditemukan secara a priori sebagai prinsip
segala hukum, tetapi dapat ditemukan secara a posteeriosi, yakni sebagai
kenyataan pada semua bangsa yang beradap. Secara de facto, semua bangsa
menerima prinsip-prinsip itu. Dan empat prinsip tersebut merupakan inti hukum
alam versi grotius. Menurutnya, hukum alam adalah segala ketentuan yang benar
dan baik menurut rasio. Bahkan bagi grotius, bahwa kebenaran hukum alam

6
tersebut tidak dapat diganggu gugat. Bahkan Tuhan sendiri tidak dapat mengubah
kebenaran hukum tersebut.

Grotius juga mengartikan hukum alam dalam arti sempit dan arti luas.Hukum
alam dalam arti sempit merupakan hukum yang sesungguhnya karena
menciptakan hak untuk menuntut apa yang akan menjadi bagian hak
seseorang.Keadilan yang berlaku dalam bidang ini adalah keadilan yang
melunasi.Sedangkan hukum alam dala arti luas menunujuk pada hukum yang
tidak menciptakan hak yuridis,melainkan hak berdasarkan kepantasan.Keadilan
yang berlaku dalam bidang ini adalah keadilan yang memberik.Dimata
grotius,hukum alam berkaitan dengan hukum privat,Hukum positif tidak boleh
melawan hukum alam.Ia tidak menyuruh sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh
hukum alam.Satu-satunya pengecualian adalah demi kepentingan umum,karena
soal kepentingan umum tidak tergolong hukum alam.

B. Teori Montesquieu
Montesquieu paling dikenal dengan ajaran Trias Politika (pemisahan
kekuasaan negara menjadi tiga):

a. Eksekutif (pelaksana Undang-undang)


Lembaga eksekutif dipimpin olrh seorang raja atau presiden beserta
kabinetnya. Tidak hanya melaksanakan undang-undang, lembaga ini juga
mempunyai beberapa kewenangan.Menurut Miriam budiarjo,lembaga
eksekutif mempunyai kewenangan diplomatik,
yudikatif,admisnistratif,legislatif, dan militer.Kewenangan diplomatik
yaitu kewenangan menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan
negara-negara lain.Kewenangan yudikatif adalah kewenangan
memberikan grasi dan amnesti kepada warga negaranya yang melakukan
pelanggaran hukum.Kewenangan administratif adalah kewenangan
melaksanakan peraturan perundang-undangan dalam administrasi
negara.Melalui kewenangan legislatifnya,seorang presiden atau menteri
dapat membuat undang-undang bersama dewan perwakilan.Lembaga

7
eksekutif juga mempunyai kewenangan mengatur angkatan
bersenjata,menyatakan perang apabila dibutuhkan,dan menjaga keamanan
negara.

b. Legislatif (pembuat undang undang)


Merupakan lembaga yang dibentuk untuk mencegah ksewenang-
wenangan raja atau presiden.Lembaga legidlatif yang merupakan wakil
dari rakyat ini diberikan kekuasaan untuk membuat undang-undang dan
menetapkannya.Tidak hanya itu,lembaga ini juga diberikan hak untuk
meminta keterangan kebijakan lembaga eksekutif yang akan dilaksanakan
maupun yang sedang dilaksanakan.Selain meminta keterangan kepada
lembaga eksekutif,lembaga ini mempunyai hak untuk menyelidiki sendiri
dengan membentuk panitia penyelidik.Hak mosi tidak percaya juga
dimiliki oleh lembaga ini.Hak ini merupakan hak yang memiliki potensi
besar untuk menjatuhkan lembaga eksekutif.

c. Yudikatif atau kehakiman (pengawas pelaksanaan undang)


Yudikatif mempunyai kekuasaan untuk mengontrol seluruh lembaga
negara yang menyimpang ata shukum yang berlaku pada negara tersebut.
Lembaga Yudikatif dibentuk sebagai alat penegak hukum, hak penguji
material, penyelesaian penyelisihan, hak mengesahkan peraturan hukum
atau membataklan peraturan apabila bertentangan dengan dasar negara.
Dalam pandangan Montesqueiu, setiap sistem pemerintahan
mempunyai implikasi rakyat yang ada dalam sebuah negara:
1. Sistem pemerintahan Demokrasi atau Republik
2. Sistem pemerintahan Aritrokasi
3. Sistem pemerintahan Monarki

8
C.Teori J.J Rousseau

Kontrak Sosial (Perjanjian Masyarakat),salah satu teori terbentuknya


negara.Teori kontrak sosial ini berkembang dan dibangun oleh pemikiran para
seperti John Lochke,Thomas Hobbes, dan JJ Rousseau.Mereka lah yang
pendekatan sebagai penggagas teori ini.Teori kontrak sosial merupakan teori yang
menyatakan bahwa terbentuknya negara itu disebabkan oleh keinginan
masyarakat untuk membuat kontrak sosial.Jadi, sumber kewenangan-kewenangan
adalah manusia,namun terdapat perbedaan pendapat diantara mereka tentang
bagaimana,siapa yang mengambil kewenangan itu dari kewenangannya dan
mengatur kewenangan.Rousseau menganggap manusia yang asalnya mempunyai
sikap yang baik itu telah dirusak oleh peradaban,karena itu ia selalu menghargai
hal-hal yang baik.

Satu pertanyaan pokok yang selalu ditanyakan pada dirinya sendiri adalah:
Bagaimanakah mungkin dapat terjadi bahwa manusia yang pada awalnya, yaitu
pada waktu manusia itu masih hidup dalam keadaan alamiahnya, bebas dan
merdeka, sekarang menjadi manusia yang hidup dibawah kekuasaan negara?
Dalam menjawab pertanyaan ini, ajaran rousseau dalam beberapa hal yang
mengajarkan ajaran-ajaran sarjana hukum lainnya, jika dilihat dari segi perjanjian
masyarakat. Akan tetapi ada beberapa hal yang mempunyai persamaan, yaitu
bahwa jik dalam keadaan alam bebas terjadi kekacauan, maka orang-orang akan
memerlukan jaminan akan keselamatan jiwa. Untuk itu mereka pun
menyelenggarakan perjanjian masyrakat. Jadi dengan diselenggarakannya
perjanjian masyarakat, terciptalah sebuah negara.H al ini berarti telah terjadi suatu
peralihan dari keadaan alam ke dalam keadaan bernegara. Karena adanya
peralihan ini, naluri manusia telah diganti dengan keadilan dan tindakan-tindakan
yang mengandung kesusilaan. Kemudian sebagai kemerdekaan dari kemerdekaan
alamiah serta kebebasan alamiah, manusia kini mendapatkan kemerdekaan yang
dimiliki oleh masyarakat sebagai kekuasaan tertinggi.

Dalam ajarannya pun, Rousseau membicarakan tentang bentuk-bentuk negara.


Ia mengemukakan tentang bentuk-bentuk negara itu sendiri, pada apa titik berat
negara itu, siapa pemegang kekuasaannya atau pemerintahnya,dan terdiri dari

9
beberapa orang.Apabila kekuasaan negara atau kekuasaan pemerintahnya
dipegang oleh dua orang saja dan dia sebagai wakil dari rakyat,maka negara ini
adalah negara monarki.Apabila kekuasaan negara atau kekuasaan pemerintah
dipegang oleh dua orang atau mungkin lebih,dan mereka menjalankan kebijakan
dengan dalam kekuasaannya dengan baik,maka negara ini adalah negara
aritokrasi.Apabila kekuasaan negara atau kekuasaan pemerintah dipegang oleh
rakyatnya,dan mereka pun menaati semua peraturan dan kebijakan yang ada,maka
negara ini adalah negara demokrasi.

Sebuah negara atau sistem pemerintahan akan terbentuk bukan berdasarkan


perjanjian masyarakat yang hanya menghasilkan suatu tatanan dan suatu kesatuan
yang bernama masyarakat.Pembentukan negara atau pemerintahan ditentukan
oleh rakyat dengan suatu undang-undang yang ada.Oleh karena itu, rakyat lah
yang menjadi inti dari terbentuknya suatu negara dan pemerintahan,dan rakyat lah
yang memiliki kedaulatan untuk mengganti wakil-wakil rakyat di dalam
pemerintahan karena kemauan umum dari rakyat tidak bisa dimusnahkan.Dan
berjanji masyarakat yang selamat dari hal yang dapat dilenyapkan dan dihilangkan
lagi.

10
D.Teori Immanuel Kant

Menurut Immanuel kant negara itu adalah suatu keharusan, adanya negara
karena negara harus menjamin terlaksananya kepentingan umum didalam keadaan
hukum. Jadi negara harus menjamin warga negara bebas di dalam hukum, bebas
yang dimaksud disini bukan semaunya atau sewenang-wenang, tapi dalam
pengertian bebas sesuai aturan hukum.

Pada awalnya Immnuel Kant memandang rasionalisme dan empirime


senantiasa berat sebelah dalam menilai akal dan pengalaman sebagai sumber
pengetahuan.Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber
pengenalan atau pengetahuan.Rasionalisme mengira telah menemukan kunci bagi
pembukaan realitas pada diri subyeknya, lepas dari pengalaman.Sedangkan
empirisme berpendirian bahwa pengalaman menjadi sumber
pengetahuan.Emprisme mengira telah memperoleh pengetahuan dari pengalaman
saja.Dari beberapa pemkiran Immanuel kant,dapat kita ketahui beberapa teori
pengetahuan yang dikemukakannya, antara lain:

• Teori a priori dan aposteriori

Pengetahuan a priori adalah pengetahuan yang bersumber tidak dari pengalaman


langsung, melainkan dari ‘aturan umum’ yang ‘dipinjam’ dari pengalaman.
Menurut Kant, kriteria pengetahuan a priori ada dua:

1.Idea of necessity (keharusan), misalnya setiap peristiwa tentu ada penyebabnya.

2.Srict-absolute (benar-benar absolut), misalnya semua benda memiliki berat.

Sedangkan pengetahuan a posteriori atau empirik adalah pengetahuan yang


bersumber dari pengalaman.

• Analitik dan Sintetik


Pengetahuan diformulasikan dalam bentuk putusan (judgement), ada dua
bentuk:
1.Putusan analitik adalah putusan dimana predikatnya ada di dalam
subyek, misalnya semua lingkaran adalah bulat.

11
2. Putusan sintetik adalah putusan dimana predikatnya di luar subyek,
yaitu sesuatu yang berbeda dari subyek dan memberikan tambahan
terhadap subyek, misalnya semua benda memiliki berat.
• Obyek dan Pengetahuan
Menurut Kant, obyek pengetahuan ada dua, yaitu
1. Nomena, adalah eksistensi yang dinalar akal, yaitu sesuatu yang ada di
dalam diri mereka sendiri dan difikirkan oleh akal. Masalah-masalah
rasional itu adalah Tuhan, kebebasan dan keabadian jiwa.
2. Fenomena, adalah eksistensi indrawi dan menjadi obyek pengalaman
dan obyek intuisi (sensuos exictence), bukan sesuatu yang ada di
dalam dirinya sendiri. Fenomena itu berupa materi dan ada dalam
realitas indrawi. Fenomena adalah obyek dari pengalaman yang
bersifat mungkin.
• Sumber Pengetahuan
1. Indera (sense), inilah yang menyerahkan obyek kepada kita. Tanpa
kemampuan indrawi tidak akan ada obyek yang diberikan kepada kita.
2. Pemahaman (understanding), inilah yang memberikan kita pemikiran.
Tanpa pemahaman tidak akan ada obyek yang dipikirkan.

12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Negara merupakan organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan
tata pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang
di daerah tertentu.
2. Teori-teori yang dikemukakan diatas, memberikan kita pengertian
tentang asal mula negara pada abad ke 17&18.
3. 1.Teori Hukum Grotius: Ahli hukum yang memiliki dampak besar
pada perkembangan pemikiran politik abad ke 17 dan teori moral
pencerahan.
2.Teori Montesquieu: Teori kekuasaan menjadi tiga (Trias Politika)
3.Teori JJ Rousseau: Menjadi seorang tokoh Filosof besar,
Perkembangan politik modern, dan pemikiran edukasi, dan
revolusi prancis.
4.Teori Immanuel Kant: - A priori dan aposteriori
- Analitik dan sintetik
- Obyek dan pengetahuan
- Sumber Pengetahuan

B. Saran
Kita harus mengetahui asal mula negara kita dengan mempelajari
beberapa teori-teori seperti diatas. Dengan demikian makalah ini dapat
dibaca untuk mengetahui sebagian kecil dari materi tersebut, dan untuk
kita sebagai bangsa yang cinta kepada negara kita harus mempelajari
serta mengingatnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: Bernard L Tanya, Yoan N Simanjuntak, Markus Y Hage, Teori Hukum,


Genta Publishing, Yogyakarta, 2013

Wikipedia.org Teori-Hukum-kekuasaan (2020)

Dedetzelht, blogspot.com: Teori kontak sosial JJ Rousseau

Blogspot.com Politik demokrasi

Sehino, 1998, ilmu negara, Yogyakarta: Liberty

14

Anda mungkin juga menyukai