Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL :

MODEL OPTIMASI DAN ALTERNATIF

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Analisis Kebijakan dan Pembuat Keputusan


yang dibina oleh Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd, M.Si

Oleh:
Hendrawan Akbar P. 170131601080
Meidini Hanian 170131601029
Rafidah Azizah 170131601038

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PRODI S1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FEBRUARI 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam
makalah ini kami membahas “Teknik Pengambilan Keputusan Individual:
Optimasi dan Alternatif”.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa tugas
makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya sehingga kami mengharap saran dan kritik kontruktif dari pembaca
guna perbaikkan makalah selanjutnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Analisis Kebijakan
dan Pembuat Keputusan, Bapak Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd, M.Si yang telah
membimbing kami dalam belajar dan juga pembuatan makalah ini.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan pengalaman
tambahan bagi kami agar dapat lebih berprestasi.

Malang, 4 Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I
1
3
B. 4
D. 6
BAB III 8
8
..9

ii
DAFTAR TABEL

Gambar 1.1 Gaya pengambilan Keputusan.............................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting bagi


setiap individu. Pengambilan keputusan sendiri tidak hanya dilakukan
oleh individu kepada organisasi. Namun, keadaan dimana individu
harus memilih terhadap dua pilihan atau lebih termasuk sebagai
pembuatan keputusan.
Pembuatan keputusan dipengaruhi oleh faktor individu itu sendiri
maupun faktor dari luar. Dikarenakan setiap orang memiliki alasan
dan cara untuk melakukan pembuatan keputusan. Terkadang kita
menganggap bahwa orang yang cerdas akan selalu membuat
keputusan secara cepat dan tepat namun ada hal lain yang
mempengaruhi kecepatan seseorang dalam melakukan pengambilan
keputusan.
Pengambilan keputusan harus dipikirkan dengan matang.
Dikarenakan pengambilan keputusan adalah pemilihan dari berbagai
alternatif yang tersedia yang dianggap paling baik. Sehingga dalam
proses pengambilan keputusan diperlukan informasi dan melewati
proses pemikiran secara mendalam.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebgai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan proses pengambilan keputusan
individu?
2. Bagaimana sesungguhnya keputusan diambil?
3. Apa saja gaya pengambilan keputusan?
4. Apa saja hambatan pengambilan keputusan?

1
2

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan individu
2. Untuk mengetahui sesungguhnya keputusan diambil
3. Untuk mengetahui gaya pengambilan keputusan
4. Untuk mengetahui hambatan pengambilan keputusan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Pengambilan Keputusan Individu


Semua orang dan segala bidang organisasi pada dasarnya selalu membuat
keputusan. Artinya, mereka membuat pilihan diantara dua alternatif atau lebih.
Membuat keputusan bukanlah hanya tugas manajer semata. Setiap individu harus
mampu mengambil keputusan bagi dirinya sendiri. Semua individu membuat
keputusan yang mempengaruhi mereka dan organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Robbins (1998:101) pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu
reaksi terhadap suatu masalah (problem) yakni penyimpangan antara suatu
keadaan dewasa ini dan suatu keadaan yang diinginkan.
Bagaimana hendaknya keputusan diambil? Individu hendaknya berperilaku
dalam rangka mengoptimasikan hasil (outcome) tertentu yang disebut dengan
proses pengambilan keputusan rasional.
Menurut Robbins (1998:102) berikut merupakan langkah model pengambilan
keputusan rasional
1. Kejelasan masalah. Masalahnya harus jelas dan tidak mendua. Pengambil
keputusan diasumsikan memiliki informasi lengkap sehubungan dengan
situasi keputusan.
2. Pilihan-pilihan diketahui. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan dapat
mengidentifikasi yang dapat dilihat. Lagi pula, pengambil keputusan sadar
akan semua konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap alternatif.
3. Pilihan yang jelas. Rasionalitas mengasumsikan bahwa kriteria dan alternatif
dapat diperingatkan dan ditimbang untuk mencerminkan arti pentingnya.
4. Pilihan yang konstan. Diasumsikan bahwa kriteria keputusan yang spesifik
itu konstan dan bahwa beban yang ditugaskan kepada mereka itu stabil
sepanjang waktu.
5. Tidak ada batasan waktu atau biaya. Pengambil keputusan rasional dapat
memperoleh informasi lengkap tentang kriteria dan alternatif karena
diasumsikan bahwa tidak ada pembatas waktu atau biaya.

3
4

6. Pelunasan maksimum. Pengambil keputusan rasional akan memilih alternatif


yang menghasilkan nilai yang dirasakan paling tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pengambilan keputusan rasional
yakni dengan menetapkan masalah yang secara spesifik untuk dapat
megidentifikasi keputusan yang akan diambil, apakah keputusan tersebut dapat
diterima oleh orang lain karena pengambilan keputusan bukan hanya berdasarkan
kecocokan individu itu sendiri. Kemudian melakukan pertimbangan kembali
terhadap keputusan yang akan diambil. Namun disini, individu harus mencari
alternatif keputusan yang lain sebagai pilihan lain. Kemudian individu melakukan
pemeringkatan baik dari kriteria keputusan yang sudah direncanakan beserta
alternatif keputusan sehingga dapat diketahui kemungkinanan keputusan yang
memiliki hasil yang paling baik.
Menurut Robbins (1998:103) dalam melakukan pengambilan keputusan
rasional perlu adanya kreativitas yakni kemampuan untuk menggabungkan
gagasan-gagasan dalam satu cara yang unik atau membuat asosiasi-asosiasi yang
luar biasa diantara gagasan-gagasan. Kreativitas dapat membantu pengambil
keputusan mengidentifikasi semua alternatif yang dapat dilihat.
Menurut Dr. Amabile dalam Robbins (1998:104) hal-hal yang dapat
merangsang kreativitas individu yakni
1. Ajarlah keterampilan dalam domain usaha yang keras melalui pelatihan,
pendidikan, atau perkembangan bakat spesial.
2. Gunakanlah keterampilan berpikir yang relevan dengan kreativitas, seperti
teknik sumbang saran atau metafor dan analogi, yang memungkinkan
seorang individu untuk tampil dengan gagasan baru dan perspektif baru.
3. Doronglah motivasi, yang menunjukkan suatu dorongan atau rangsangan
dari dalam untuk mengimbangi tantangan.
B. Bagaimana Sesungguhnya Keputusan Diambil
1. Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality)
2. Intuisi. Pengambilan keputusan intuitif sebagai suatu proses tak sadar
yang diciptakan dari dalam pengalaman yang tersaring. Kemungkinan
kondisi untuk menggunakan keputusan intuitif.
a. Bila ada ketidakpastian dalam tingkat yang tinggi.
5
b. Bila hanya sedikit preseden diikuti
c. Bila variabel-variabel kurang dapat diramalkan secara ilmiah
d. Bila fakta terbatas
e. Bila fakta tidak jelas untuk menunjukkan jalan untuk dituruti
f. Bila data analitis kurang berguna
g. Bila ada beberapa pilihan penyelesaian alternatif yang masuk akal
untuk dipilih
h. Bila waktu terbatas dan ada tekanan untuk mengambil keputusan
3. Identifikasi masalah. Dalam pengambilan keputusan, masalah-masalah
yang nampak justru terkadang bukanlah masalah utama, namun masalah
yang termasuk masalah-masalah high-profile.
4. Pengembangan alternatif. Dalam pengambilan keputusan pengembangan
alternatif justru hanya sebagai suatu suksesif semata.
5. Membuat pilihan. Dalam mpengambilan keputusan ada a. Heuristik
ketersediaan, b.Heuristik representatif dan c.Peningkatan komitmen.
C. Gaya Pengambilan Keputusan
Apabila dua orang ditempatkan pada situasi yang sama maka waktu yang
dibutuhkan seseorang dalam mengambil keputusan pasti berbeda. Dikarenakan
setiap individu memiliki gaya individual yang berbeda-beda yang berpengaruh
dalam gaya individual mengambil keputusan
Menurut Robbins (1998:111) ada empat gaya pengambilan keputusan yang
dapat dilihat dalam gambar 1.1

rendah
Tolernsi untuk Ambiguitas

Analitis Konseptual

Direktif Behavioral

tinggi intuitif
rasional
Cara berpikir

Gambar 1.1 Gaya Pengambilan Keputusan


6

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Gaya Direktif. Orang yang menggunakan gaya ini memiliki toleransi yang
rendah atas ambiguitas dan mencari rasionalitas. Mereka itu efisien dan
logis, tetapi efisiensi mereka memperhatikan hasil dalam keputusan yang
diambil dengan informasi minimal dan dengan beberapa alternatif. Tipe
direktif mengambil keputusan cepat dan berorientasi pada jangka pendek.
2. Gaya analitik. Orang yang menggunakan gaya ini memiliki toleransi yang
jauh lebih besar terhadap ambiguitas dibanding pengambil keputusan
direktif.Ini mengarah ke keinginan lebih banyak informasi dan
pertimbangan atas alternatif yang lebih benar bagi tipe direktif. Dicirikan
sebagai pengambil keputusan yang cermat dengan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan situasi yang baru.
3. Gaya konseptual. Orang yang menggunakan gaya ini cenderung memiliki
pandangan yang luas dan mempertimbangkan banyak alternatif.Orientasi
mereka adalah jangka panjang dan mereka sangat baik dalam menemukan
solusi yang kreatif dari masalah-masalah.
4. Gaya perilaku. Dicirikan dengan pengambil keputusan yang bisa bekerja
dengan baik dengan yang lain. Mereka memperhatikan rekan kerja dan
bawahannya serta reseptif terhadap usulan-usulan dari yang lain, sangat
mengandalkan pertemuan untuk komunikasi. Mencoba menghindari
konflik dan mengupayakan penerimaan.

D. Hambatan Pengambilan Keputusan


Dalam pengambilan keputusan terdapat berbagai hambatan yang ditemui.
Hambatan tersebut membuat seseorang
1. Hambatan Organisasional. Organisasi itu sendiri bisa menjadi hambatan
dalam pengambilan keputusan. Seperti seorang manajer membentuk
keputusan-keputusan untuk mencerminkan sistem penilaian prestasi dan
pemberian imbalan untuk memasuki peraturan-peraturan formal.
2. Evaluasi Kinerja. Dalam mengambil keputusan manajer dipengaruhi oleh
kriteria yang mereka gunakan untuk mengevaluasi.
7

3. Sistem Imbalan. Dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh imbalan


terhadap resiko yang tidak disukai.
4. Rutinitas Terprogram. Dalam segala hal dilakukan prosedur sehingga
mempengaruhi pengambilan keputusan.
5. Pembatasan Waktu yang Menentukan Sistem. Dalam proses pengambilan
keputusan disertai dengan pembatasan waktu (Deadline).
6. Preseden Historis. Keputusan selalu ada dalam konteks. Yakni dapat
diartikan bahwa keputusan diambil berdasarkan pengalaman yang telah
terjadi di masalalu.
7. Perbedaan Kultural. Bahwa latar belakang budaya akan mempengaruhi
seseorang dalam membuat keputusan
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Setiap individu tidak pernah bisa lepas dari kegiatan pengambilan
keputusan.Terdapat enam langkah dalam pengambilan keputusan secara rasional.
Perlu pengembangan kreativitas dalam pemilihan alternatif keputusan.
Sesungguhnya keputusan diambil dipegaruhi oleh faktor dalam dan luar.
Seperti gaya pengambilan keputusan tiap individu yang berbeda serta kepentingan
terhadap sebuah keputusan yang diambil. Dalam pengambilan keputusan juga
terdapat hambatan-hambatan baik organisasi itu sendiri yang dapat menghambat
individu dalam pembuatan keputusan

8
DAFTAR RUJUKAN

Robbins, Stephen P. 1998. Teori Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid


1 dan 2. Edisi Kedelapan.Alih Bahasa Handayana Pujaatmaka. Jakarta:
Prenhalindo

Anda mungkin juga menyukai