Jtptunimus GDL Prasmitasa 7158 3 Babii
Jtptunimus GDL Prasmitasa 7158 3 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
yang keluar dari pabrik dan mengandung bahan beracun dan berbahaya
(limbah) melalui media udara, air, dan tanah yang merupakan komponen
ekosistem alam. Bahan buangan yang keluar dari pabrik dan masuk ke
sebagai bahan baku atau bahan penolong, Proses kimia, fisika, dan biologi
karakteristik yang berbeda, misalnya air pada suatu saat dan tempat
5
6
tertentu akan berbeda karakteristikya dengan air pada tempat yang sama
racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai
bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak
lingkungan hidup dan sumber daya. Bila ditinjau secara kimiawi, bahan-
bahan baku maupun bahan tambahan industri. Sifat beracun dan berbahaya
dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan sifat kimia bahan itu dari segi
bersifat sebagai oksidator dan reduktor yang kuat, mudah membusuk, dan
kadar/konsentrasi dan kuantitas B-3 pada suatu ruang dan waktu tertentu
7
2. Kualitas Limbah
ke dalam lingkungan:
pembuangan limbah.
yang mempunyai nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai
8
dengan melalui suatu proses lanjut akan memberikan suatu nilai tambah.
tebu sebagai limbah dari pabrik gula juga dapat dijadikan bahan baku
dilakukan proses lanjut dengan cara apapun tidak akan memberikan nilai
lingkungan.
a. Limbah cair
bahan sebelum diproses lanjut, pada air tersebut ditambahkan bahan kimia
dibuang. Oleh karena itu, pada saluran pembuangan pabrik terlihat air
baik yang larut maupun yang mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan
ada yang halus. Kerap kali air limbah tekstil buangan pabrik berwarna
keruh dan bersuhu tinggi. Air limbah tekstil yang tercemar mempunyai ciri
yang dapat diidentifikasikan secara visual dari kekeruhan, warna, rasa, bau
laboratorium ditandai dengan perubahan sifat kimia air. Mungkin air telah
dianjurkan.
paparannya.
c. Limbah padat
lumpur, dan bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini
dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yang dapat
ekonomis(Kristanto,2004).
10
B. Rhodamin B
1. Definisi Rhodhamin B
dengan nama tetra ethyl rhodamin, rheonine B, D dan Red no. 19, C.I.
Basic violet 10, C.I. No. 45170 (Yuliarti, 2007). Zat pewarna berupa
kristal-kristal hijau atau serbuk ungu kemerahan, sangat larut dalam air
menghasilkan warna yang menarik dengan hasil warna yang dalam dan
sangat berpendar jika dilarutkan dalam air dan etanol (Rohman, 2007).
zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam
Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th, dan titik leburnya pada suhu 1650C (Devianti,
2009).
senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga
2. Karakteristik Rhodamin B
Gambar 1. Rumus Kimia: C28 H31 CIN2 O3, BM: 479 g/mol
3. Penggunaan Rhodamin B
tekstil, sering digunakan untuk pewarna kapas wol, kertas, sutera, jerami,
kulit, bambu, dan dari bahan warna dasar yang mempunyai warna terang
4. Bahaya Rhodamin B
dalam tubuh manusia. Atom Cl yang ada adalah termasuk dalam halogen,
dan sifat halogen yang berada dalam senyawa organik akan menyebabkan
1. Definisi AOPs
karbon aktif adsorpsi, dan pasir filter (Moreno et al, 2005). Namun, tidak
satu pun dari metode perlakuan cukup efektif untuk menghasilkan air
tinggi dan / atau biodegradabilitas rendah dimana suatu zat kimia sukar
Fenton reactives), dan oksidasi kimia proses (O3, O3/ H2O2, H2O2/ Fe2+),
13
sebagian besar molekul organik dan tidak selektif (Skoumal et al, 2006 ,
Rosenfeldt et al,2007 ).
2. Metode Perlakuan
a. Proses Homogen
(Vogelpohl, 2007 ).
radikal. Proses ini merupakan hasil kombinasi dari sistem dua biner
(Walling, 1975).
Jenisnya meliputi :
yaitu :
a) Oksidasi Elektrokimia
b) Anodik Oksidasi
c) Electro-Fenton
Degradasi senyawa terjadi melalui aksi ozon itu sendiri serta melalui
radikal yang dihasilkan dalam media basa. Dalam hal ini, ketika pH
(Momani, 2007 ):
dalam proses:
b. Proses Heterogen
karakter tertentu seperti: (a) aktivitas yang tinggi, (b) resistensi terhadap
D. Metode Fenton
satu dari agen pengoksidasian (selalu hydrogen peroksida (H2O2) dan atau
radikal (•OH) yang sangat reaktif adalah yang paling penting, dan
Reagen fenton yaitu H2O2 dan garam besi(Fe). Untuk H2O2 relatif
Metode ini hanya efisien pada pH sekitar 2-4 dan biasanya lebih efisien
19
sekitar 2,8 (Pignatello, 1992). Oleh karena itu metode ini tidak efisien
mana pada pH tinggi (Balmer dan Sultzberger, 1999). Ini terjadi pada
dan ion non organik. Namun, ini selalu melibatkan kimia yang bermuatan
besar, sering mencegah proses dari harga yg efektif. Oleh karena itu,
hanya sebagian dari degradasi yang selalu terjadi (Huston dan Pignatello,
possible dari metode untuk hasil generasi yang sama atau tingkat
degradasi ini mungkin tidak sama dengan bentuk pada lingkungan dengan
dalam jumlah besar. Oleh karena itu, hati-hati pada proses optimasi dan
membutuhkan kontrol.
a. Metode homogen
1) Metode fenton
Fe2+/H2O2/dark
Reaksi antara pencampuran Fe3+ dan H2O2 pada larutan asam untuk
oksidasi Fe2+ ke Fe3+ dan sedikit bentuk tingginya reaksi hidroksil radikal
Fe2+ /H2O2/light
21
Ini dinamakan reaksi foto fenton dan diikuti oleh reaksi (26). oleh
2+ 3+
karena itu, Fe perubahan antara ion dan tempat oksidasi. Produksi
Pada teorinya, reaksi kombinasi (26) dan (27), dua mol •OH harus
Fe3+-ligan/H2O2/light
saat Fe2+ yang kompleks dengan anion asam karboksil, serta oxalat. Foto
keras, metode ini memiliki karakteristik yang sama dan formasi H2O2
b. Metode heterogen
antara lain:
a. pH
pada pH 3 dan penurunan dengan menaikan pH. Untuk kasus ini proses
b. Perbandingan Fe : H2O2
c. Oksigen
efek ini dan juga air dipenuhi dengan udara sintetik untuk
23
E. Spektrofotometri
1. Pengertian spektrofotometri
dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun
Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga
energi yang disebut foton. Karena sifat tersebut maka beberapa parameter
E=h.v
E = h . c/ λ
v = frekuensi sinar
2. Metode spektrofotometri
spektrofotometer yaitu:
Keterangan:
y = bx + a Y = absorbansi
X = konsentrasi
sampel dan standar. Dua atau lebih dari sejumlah volume tertentu dari
pertama.
26
3. Komponen spektrofotometri
read out
(pembaca)
Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa
yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini
IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya
radiasi.
4. Kesalahan spektrofotometer
a. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
b. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau
kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan
berbeda konsentrasinya yaitu 150 ppm, 300 ppm, 450 ppm, 600 ppm
test tipe SW-1 Stuart Scintific. Co. LTD. Kadar rhodamin B yang tersisa