Anda di halaman 1dari 9

TIKET MASUK RODA OPJH 2020

TUJUAN :
 Mengetahui secara lebih dalam jurusan Teknologi Hasil Pertanian
 Mengenali alat-alat dan bahan yang berada dalam laboratorium

A. PRE-LAB
1. Sebutkan sejarah singkat jurusan THP! (disertakan sitasi)

Tahun 1975 FP UB membuka departemen baru dengan nama Departemen Teknologi Hasil
Pertanian (THP). Sejak tahun 1982, berdasarkan SK Mendikbur RI, departemen THP resmi
ditetapkan sebagai jurusan di bawah FP yang membawahi PS THP dan MS Mekanisasi
Pertanian (MP). Dua tahun kemudian, SK Dirjen Dikti mengubah nama jurusan THP menjadi
TP, membawahi dua PS yaitu THP dan MS MP. Pertanggal 26 Januari 1998, jurusan TP
berubah menjadi Fakultas TP yang membawahi 3 jurusan yaitu THP, TEP dan TIP. Di jurusan
THP terdapat 2 program studi yaitu PS Bioteknologi dan PS Ilmu dan Teknologi Pangan.
Tahun 2011, PS THP diubah menjadi PS ITP. PS ITP membawahi MS Teknologi Pangan dan
Nutrisi Pangan. Untuk program Magister, terdapat prodi Teknologi Hasil Pertanian di Jurusan
THP. Seiring berjalannya waktu, terdapat berbagai perkembangan jurusan dan prrodi.
Contohnya pada tahun 2009 di bawah Jurusan THP terdapat Laboratorium Pengolahan dan
Rekayasa Proses Pangan dan Hasil Pertanian, Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan dan
Hasil Pertanian, Laboratorium Mikrobiologi Pangan dan Hasil Pangan, dan Laboratorium
Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian (Administrator THP UB, 2016).

2. Sebutkan visi serta misi dari jurusan THP! (disertakan sitasi)

Visi Jurusan THP adalah menjadi pusat pengembangan ilmu, teknologi, dan sumber daya
manusia dalam bidang tenologi hasil pertanian dan berwawasan kewirausahaan yang bermutu
dan bereputasi di tingkat nasional, regional, dan internasional. Untuk mewujudkan visi
tersebut maka Misi Jurusan THP sebagai berikut. Pertama, Menyelenggarakan program
pendidikan yang berorientasi menghasilkan sumber daya manusia unggul di bidang teknologi
hasil pertanian dan berwawasan kewirausahaan. Kedua, menyelenggarakan penelitian untuk
pengembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi serta karya inovatif untuk kemaslahatan
umat manusia di bidang teknologi hasil pertanian berbasis bahan lokal. Ketiga, Berperan
aktif dalam diseminasi dan penerapan teknologi hasil pertanian yang memberikan nilai
tambah untnuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat (Administrator THP UB, 2016).

3. Sebut dan jelaskan prestasi apa saja yang telah diraih jurusan THP! (disertakan sitasi)

Di bidang penjaminan mutu, jurusan THP berhasil mendapatkan penghargaan UBAQA tahun
2008, 2010 dan di tahun 2015. Tahun 2012, THP ada kuliah tamu dari University of
Queensland, Prof. Bhesh Bhandari. Di tahun 2013, THP berhasil memenangkan kompetisi
Kajur Berprestasi II tingkat nasional serta mengundang dosen tamu dari University of
Queensland yaitu Dr Peter A Sopade. Kuliah tamu juga diadakan ditahun 2014 dengan
pembicara Prof. Tzou Zhi Huang dan Ass. Prof. Jue-Liang Hsu dari National Pingtung
University of Science Taiwan serta Prof. Mike Gidley dari The Universiity of Queensland
dan Assoc Prof. Julian Cox dari University of New South Wales. Di tahun berikutnya, THP
UB kembali ada kuliah tamu luar negeri yang mendatangkan Prof. Yingtzy Jou dari National
Pingtung University of Science and Technology Taiwan dan Dr. Pavlee Chompoorat dari
Maejo University, Chiang Mai, Thailand.Jurusan THP juga meraih ISO 9001:2008 dengan
masa berlaku dari 2011 hingga 2014. Kemudian untuk akreditasi laboratorium (LSIH), THP
UB mendapat SNI ISO/IEC 17025:2008, ISO/IEC 17025:2005. Di Tahun 2016, THP meraih
akreditasi A untuk PS ITP dan PS Bioteknologi sert akreditasi A untuk program magister
(Administrator, 2016).

4. Sebutkan nama-nama dosen jurusan THP! (min. 15, disertakan sitasi)


 Prof.Dr.Ir. Simon Bambang Widjanarko, M. App.Sc.
 Prof. Dr.Teti Estiasih, STP, MP
 Prof. Dr. Ir. Yunianta, DEA
 Prof. Dr. Ir. Elok Zubaidah, MP
 Prof. Dr. Ir. Tri Dewanti Widyaningsih, M.Kes
 Dr. Ir. Sudarminto Setyo Yuwono, M.App.Sc
 Ir. Aji Sutrisno, MSc, PhD
 Dr. Widya Dwi Rukmi Putri, STP, MP
 Agustin Krisna Wardani, STP, Msi, PhD
 Jaya Mahar Maligan, STP, MP
 Siti Narsito Wulan, STP, MP, PhD
 Tunjung Mahatmanto, STP, M.Si, PhD
 Freini Dessi Effendi, STP, MP
 Latifa Putri Aulia, STP, M.Sc
 Rhytia Ayu Cristianty, STP, MP, M.Sc
 Erryana Martati, STP, MP, PhD
 Fenty Nurtyastuti E.P, STP, M.Si
(FTP UB, 2020)

5. Sebutkan dan jelaskan jenis laboratorium THP beserta fungsinya! (min. 2, disertakan sitasi)

Pertama, Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan berfungsi sebagai tempat untuk
mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek kimiawi antara lain analisis
kimiawi, fisiologi dan teknologi pasca panen, bahan tambahan makanan atau food additive,
kimia dan biokimia pangan terapan serta pengujian mutu pangan dan hasil pertanian lainnya
ditinjau dari aspek kimia. Kedua, Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan.
Laboratorium ini berfungsi sebagai laboratorium pengujian produk berupa analisis fisik,
kimia dan mikroniologi, memecahkan masalah yang terjadi pada proses produksi atau mutu
produk pangan dan hasil pertanian baik untuk industry skala rumah tangga, UKM maupun
industry besar. Ketiga ada Laboratorium Mikrobiologi Pangan dan Hasil Pertanian.
Laboratorium ini terbagi menjadi 4 ruangan yang berfungsi sebagai laboratorium untuk
penelitian mikrobiologi, penelitian bioteknologi, ruang sterilisasi dan ruang isolasi khusus
kapang (Administrator THP UB, 2016).
B. TINJAUAN PUSTAKA

 TINJAUAN ALAT (max. 2 halaman disertakan gambar dan sitasi)


a. Lemari Asam
Lemari yang dipergunakan sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan yang
bersifat asam kuat dan mengeluarkan gas (Litasari dkk, 2014).

(THP UB, 2016)


b. LAF (Laminar Air Flow)
Tempat kerja yang steril untuk mempersiapkan bahan tanam, inokulasi serta
pemindahan tanaman dari satu tempat ke tempat lainnya dalam satu kultur (Sri
Harjanto, 2017).

(Murugalatha dkk, 2012)


c. Spektrofotometer
Sebuah alat yang meberi informasi tentang intensitas sinar yang ditransmisikan
sebagai fungsi panjang gelombang (Gandjar dkk, 2018).

(THP UB, 2016)


d. Shaker Waterbath
Alat untuk mencampur larutan dengan cara diinkubasi dan dikocok (Qurrotu
dkk, 2014).

(Murugalatha dkk, 2012)


e. Inkubator
Alat untuk menjaga suhu optimal agar mikroorganisme atau organisme dapat
tumbuh dan melakukan aktivitas metabolism yang maksimal (Murugalatha dkk,
2012).
(Poltekkes Denpasar, 2016)
f. Autoklaf
Alat untuk menserilisasi alat dan bahan lab dengan menggunakan uap untuk
membunuh mikroba (Murugalatha dkk, 2012).

(Poltekkes Denpasar, 2016)


g. Centrifuge
Alat laboratorium yang dipakai sebagai pemisah komponen cairan sesuai
dengan massa jenis dengan menggunakan gaya sentrifugal (Khandpur, 2020).

(Poltekkes Denpasar, 2016)

h. Colony Counter
Alat yang digunakkan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh
pada media di cawan petri ( POLTEKKES DENPASAR, 2016).

(Poltekkes Denpasar, 2016)


 TINJAUAN BAHAN (min. 1 halaman disertakan gambar dan sitasi)
a. E. Coli
E. Coli adalah tipe bakterium, organisme selular bersel satu yang bisa hidup di
berbagai lingkungan. E. Coli biasanya bersifat komensal tetapi di situasi tertentu
bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. E. Coli berukuran sangat kecil
sekitar 2,5 micrometers. Selnya berbentuk batang, memiliki organel eksternal,
filamen lurus tipis yang disebut pili yang memungkinkannya melekat pada
substrat tertentu dan filamen heliks yang lebih tebal, disebut flagela, yang
memungkinkannya untuk berenang. E. Coli adalah organisme yang berguna
untuk studi tentang fisiologi bakteri karena mudah di dapat, jinak, dan dapat
tumbuh atau berkembang biak dengan mudah di media kimia (Manning, 2010)

(Manning, 2010)

b. Kapang (berikan contohnya)


Kapang(mould) adalah fungi bersel ganda atau multiseluler yang mempunyai
filamen dan pertumbuhannya pada makanan. Penampakan kapang berserabut
seperti kapas. Kapang terdiri dari talus yang tersusun dari filament bercabang
atau hifa. Kumpulan hifa biasanya disebut dengan misellium (Charisma, 2019)
Contoh kapang yang terkenal di masyarakat umum antara lain kapang pada
tempe (Rhizhopus oryzae) dan oncom (Wahono, 2010).

(Charisma, 2019)

c. Khamir (berikan contohnya)


Sel-sel khamir berbentuk lonjong. Khamir berkembang biak dengan
membentuk koloni yang basah atau berlendir (Charisma, 2019). Kebanyakan
khamir tumbuh baik dalam kondisi cukup air. Khamir dapat tumbuh di media
yang memiliki konsentrasi gula atau garam lebih tinggi. Khamir hanya
membutuhkan sedikit air ketimbang bakteri. Khamir tumbuh pada suhu 25-30
derajat celcius dan suhu maksimum 35-47 derajat celcius. Khamir lebih cocok
tumbuh padda suasana asam dengan ph 4-4,5. Khamir tumbuh dengan baik
dalam kondisi aerobic, namun khamir fermentative dapat tumbuh secara
anaerobic meski kecepatan tumbuhnya tergolong lambat (Hariyadi, 2018).
Contoh khamir antara lain Saccharomyces pada Saccharomyces cerevisiae pada
alcohol dan roti ( Wahono dkk, 2010)

(Charisma, 2019)
DAFTAR PUSTAKA
(min. 7: 4 sumber Indonesia dan 3 sumber Internasional)

Administrator THP UB. 2016. Sejarah. THP Universitas Brawijaya. Dilihat 24


September 2020. https://thp.ub.ac.id/id/education/undergraduate/food-science-
technology-dept/history-itp/

Administrator THP UB. 2016. Prestasi Jurusan. THP Universitas Brawijaya. Dilihat 24
September 2020. https://thp.ub.ac.id/id/profile/achievement/

Administrator THP UB. 2016 . Visi, Misi dan Tujuan. THP Universitas Brawijaya.
Dilihat 24 September 2020. https://thp.ub.ac.id/id/profile/vision-and-mision/

Administrator THP UB. 2016. Mikrobiologi. THP Universitas Brawijaya. Dilihat 24


September 2020. https://thp.ub.ac.id/id/facility/laboratory/microbiology/

Administrator THP UB. 2016. Kimia & Biokimia Pangan. THP Universitas Brawijaya.
Dilihat 24 September 2020. https://thp.ub.ac.id/id/facility/laboratory/food-chemistry-
biochemistry/

Administrator THP UB. 2016. Laboratorium Pengujian Mutu & Keamanan Pangan.
THP Universitas Brawijaya. https://thp.ub.ac.id/id/facility/laboratory/quality-and-
food-safety-test/

FTP UB. 2020. Buku Pedoman Pendidikan. Malang: Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya

Aini, Q., P. C. Nugraha, T. Rahmawati. 2014. Shaker Water Bath. SEMINAR TUGAS
AKHIR.Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

Charisma, A. M., Buku Ajar Mikologi. Surabaya: Airlangga University Press

Gandjar, I. G & A. Rohman. 2018. Spektroskopi Molekuler Untuk Analisis Farmasi.


Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Hariyadi, P. 2019. Landasan Teknik Pangan. Bogor: PT Penerbit IPB Press

Harjanto, S. & Raharjo.2017. Peran Laminar Air Flow Cabinet Dalam Uji
Mikroorganisme Untuk menunjang Keselamatan Kerja Mahasiswa di Laboratorium
Mikrobiologi. Metana.vol 13, No. 2 : (55-57)

Jurusan Kesehatan Lingkungan. 2016. Laboratorium Mikrobiologi. Poltekkes


Denpasar. Dilihat 25 September 2020. http://www.poltekkes-
denpasar.ac.id/kesehatanlingkungan/laboratorium-mikrobiologi/
Khandpur, R. S. 2020. Compendium of Biomedical Instrumentation volume 2. UK :
John Wiley & Sons Ltd

Litasari, K. N., N. Setiati, L. Herlina. Profil Pembelajaran Biologi Berbasis


Laboratorium dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri Se-
Kabupaten Semarang. Unnes Journal of Biology Education. vol. 3, No. 2 : (172-179)

Manning, Shannon. 2010. Deadly Diseases and Epidemics: Escherichia Coli


Infecctions Second Edition. New York : Chelsea House Publishers

Murugalatha,N., L. Growther, J. V. hena, N. H. Shenpagam, R. Anitha, D. K. Devi, G.


rajalakshmi. 2012. Microbiologial Techniques. Chennai : MJP Publisher

Wahono, Rusmiyanto, J. priyana, N. Sugesti, D. Setyowati, M.R. Adlan, A. Nugroho,


et al. 2010. Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs 2010. Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai