Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Anak Sekolah Pada masa ini anak menggunakan fungsi biologis untuk menemukan
berbagai hal dalam hidupnya. Untuk masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan individu,
disebut sebagai masa lisan (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan
merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada anak kedua belajar berjalan sehingga
anak belajar menguasai ruang, mulai tahun kedua pada umumnya terjadi pembiasaan terhadap
kebersihan. Melalui latihan kebersihan, anak belajar mengendalikan dorongan atau latihan yang datang
dari dirinya.

B. Kebutuhan Gizi Anak Sekolah

1. Energi Kebutuhan energi bagi anak ditentukan oleh Metabolisme basal, umur, aktivitas fisik, suhu
lingkungan dan kesehatannya. Zat-zat gizi yang mengandung energi yang disebut makronutrien dan
mengandung protein, lemak dan karbohidrat. Tiap gram protein maupun karbohidrat mengandung 4
kilo kalori, sedangkan tiap gram lemak mengandung 9 kilo kalori.

2. Kebutuhan Protein protein bagi tiap kilogram berat badannya adalah tinggi pada bayi oleh karena
pertumbuhannya yang cepat sekali, untuk berkurang untuk bertambahnya umur. Jumlah protein
dikatakan adekuat jika mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup, mudah
dicerna dan diserap oleh tubuh. Protein yang diberikan harus sebagian berupa protein yang berkualitas
tinggi sperti protein yang baik, daging, ikan dan telur megandung protein berkualitas tinggi. Protein
tambahan dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti kacang hijau, kedelai serta produk seperti
tempe dan produk seperti roti.

3. Mineral dan vitamin Vitamin dan mineral esensial merupakan zat gizi yang penting bagi pertumbuhan
dan kesehatan. Susu sapi merupakan sumber yang baik bagi beberapa vitamin dan mineral sperti
kalsium dan fosfor yang dapat digunakan sebagai pesanan tulang dan gigi. Susu sapi mengandung
vitamin A dan vitamin B kompleks.

4. Cairan Jumlah cairan yang harus masuk dalam tubuh merupakan yang penting terutama bagi anak
sekolah yang mudah dehidrasi. Pada umumnya anak sehat memerlukan 1.000-1.500 ml tiap hari.
Dalam keadaan sakit seperti infeksi dengan suhu badan yang tinggi, diare, muntah, masukan cairan
harus ditingkatkan untuk menghindari keadaan yang buruk. Pada awal usia 6 tahun anak mulai masuk
sekolah, anak- anak mulai masuk ke dalam dunia baru, di mana dia mulai banyak berhubungan dengan
orang-orang di samping keluarganya dan dia bersosialisasi dengan suasana dan lingkungan baru dalam
kehidupannya serta memiliki banyak aktivitas. Hal ini mempengaruhi kebiasaan makannya.
Pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut jika terlambat tiba di sekolah, menyebabkan anak-
anak sering menyimpang kebiasaan makan yang diberikan. Keadaan ini harus diatasi dengan baik
sehingga memberikan waktu yang diberikan untuk anak beristirahat setelah pulang sekolah, cukup
waktu untuk makan pagi.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Anak

1. Anak yang memilih-milih makanan Anak dalam usia ini umum sudah dapat memilih dan menentukan
makanan yang mereka sukai dan mana yang terbaik dan mana yang tidak. Akan
tetapi anak-anak ini memilih makanan yang salah lebih-lebih jika orang tuanya tidak memberikan
petunjuk kepada anak.

2. Kebiasaan jajan Anak yang memilih makanan yang salah seperti makanan instan dan banyak
mengandung pewarna serta bahan pengawet akan memperburuk keadaan gizi anak. Karena makanan
tersebut dapat mengganggu kesehatan anak.

3. Terlalu lelah bermain Anak yang terlalu lelah bermain di sekolah maupun setelah pulang sekolah
sesampainya di rumah tidak ingin makan lagi karena anak langsung tidur sesampainya di rumah.

D. Peranan Gizi Peranan gizi anak sekolah dibangun dari beberapa aspek yaitu:

1. Aspek gizi dalam pertumbuhan fisik

a.Tahap pembelahan sel yang umumnya berlangsung dengan cepat dan tahap ini disebut tahap
hyperplasia.

b. Tahap tumbuhnya sel sehingga mencapai ukuran tertentu disebut tahap hipertropi.

c. Tahap maturity adalah sel jaringan yang telah mencapai pematangan masing-masing sel itu dapat
melaksanakan fungsinya.

2. Aspek gizi dalam pertumbuhan otak dan kecerdasan. Hubungan antara tumbuh kembang otak,
tingkat kecerdasan dan keadaan gizi anak pada usia awal kehidupannya, banyak yang menarik perhatian
ahli gizi dan kesehatan. Otak Jaringan tubuh yang sangat sempurna struktur struktur da fungsinya,
tetapi daya kerja otak dan kebugarannya sangat dapat diandalkan oleh kecukupan zat gizi yang
diperlukan untuk terlaksananya berbagai fungsi otak.

3. Aspek gizi dalam produktifitas kerja. Untuk menghasilkan energi, manusia harus menyerap energi
dari luar yaitu makanan. Dengan demikian, energi yang diperoleh dari makanan tidak cukup, maka
orang akan bekerja di bawah kapasitas yang seharusnya.

4. Aspek gizi dan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Penyakit infeksi yang menyerang anak
menyebabkan anak menjadi buruk. Memburuknya keadaan gizi anak-anak dan beberapa hal antara lain:

a. Turunnya nafsu makan anak yang tidak nyaman sehingga kekurangan gizi. Padahal anak justru
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak, terutama untuk menggantikan jaringan yang rusak akibat
penyakit.

b. Penyakit infeksi yang diare dan muntah yang menyebabkan penderita kehilangan cairan dan zat gizi
seperti berbagai mineral dan lain sebagainya, adanya diare yang menyebabkan penyerapan zat gizi dari
makanan menjadi tidak terganggu, sehingga secara keseluruhan mendorong kondisi gizi buruk.
Perbaikan metabolisme basal akibat demam menyebabkan termobilisasinya cadangan energi
C. dalam tubuh. Penghancuran jaringan tubuh oleh bibit penyakit akan semkin banyak dan untuk
menggantinya perlu masukan protein yang lebih banyak.

Makanan bukan saja bagi pertumbuhan dan kesehatan, melainkan juga perkembangan fisik dan mental.
Makanan yang diberikan sehari-hari harus mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan dan menunjang
pertumbuhan yang optimalsehingga dapat mencegah penyakit-penyakit defisiensi, mencegah keracunan
dan membantu mencegah penyakit yang dapat menjaga kelangsungan hidup anak.

E. Penyebab Kekurangan Gizi

1. Penyebab langsung adalah penyebab makanan anak dan infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi
anak tidak hanya disebabkan oleh makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit anak. Anak yang
mendapatkan makanan yang baik tetapi karena sering diare atau demam dapat menderita kurang gizi.
Dengan demikian, anak yang makannya tidak cukup maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah
terserang penyakit.

2. Penyebab tak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan
kesehatan dan kesehatan lingkungan.

Ketahanan pangan adalah kemampuan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh
anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.

Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan
terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik maupun sosial.

Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan
keluarga. Makin tinggi tingkat ketahanan keluarga, maka semakin baik pula pengasuhan anak dan
keluarga semakin banyak memanfaatkan pangan pelayanan yang ada.

F. Makanan Bagi Anak Sekolah

pada usia 7-9 tahun, pertumbuhan akan terus berjalan walau tidak Cipta saat bayi. Jadwal makan harus
tak terkalahkan saat anak berada di sekolah. Sebaiknya anak dibekali roti atau makanan lain untuk
makan saat jam istirahat. Anak membutuhkan porsi makan besar disebabkan kebutuhannya lebih
banyak karena bertambahnya berat badan dan aktivitas yang dilakukan. Makanan yang dapat disajikan
sehari-hari terdiri dari: 1. Sayuran: dihidangkan 3-5x / hari. Sekali dihidangkan bisa bergabung dengan
sayur mentah. 2. Buah-buahan. 3. Roti, sereal atau pasta 6-11x / hari 4. Mengandung protein:
dihidangkan 2-3x / hari dengan komposisi 2x28, 345 gram daging masak atau ikan, telur dan kacang-
kacangan.

G. Penyajian Menu Penyajian menu dapat dilakukan minimal 3x sehari yakni pagi, siang dan sore hari
yaitu:

1. Menu pagi

a. Bubur beras atau roti disemir dengan mentega atau margarin.


b. Telur, daging atau ikan.

C. 1 gelas susu.

2. Menu siang

a. Nasi

b. Daging, ayam, telur, tahu dan tempe.

C. Sayur sperti wortel, tomat, bayam.

d. Buah seperti jeruk, pisang, pepaya, apel dan pir.

e. 1 gelas susu.

3. Menu sore

a. Nasi atau roti disemir dengan mentega atau margarine.

b. Daging, ayam, tahu, tempe.

C. Buah atau puding.

d. Saya gelas susu.

Anda mungkin juga menyukai