Anda di halaman 1dari 9

FISIOLOGI HEWAN

RERSUME SISTEM ENDOKRIN, SISTEM RESPIRADI, DAN SISTEM


EKSKRESI PADA VERTEBRATA

Disusun Oleh :

Nama : Linda Ayuni (ACD 117 018)

Kelas :A

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2020
A. SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai senyawa kimia
perantara. Hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel satu ke sel lainnya.
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan
senyawa kimia yang disebut hormon. Hormon, berasal dari istilah “hormon” (dari bahasa
Yunani, untuk membangunkan atau menjadi bergerak). Hormon adalah senyawa organik/
senyawa protein/ senyawa steroid yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu)
yang mengatur kerja proses fisiologis tubuh.

 Sistem endokrin mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang

2. Menstimulasi urutan perkembangan

3. Mengkoordinasi sistem reproduktif

4. Memelihara lingkungan internal optimal

 Hormon mempunyai beberapa fungsi yaitu:

1. Memacu pertumbuhan,

2. Memacu reproduksi,

3. Mengatur tingkah laku,

4. Mengatur keseimbangan dan metabolisme

a. Sistem Endokrin pada Pisces

 Kelenjar Pituitari
 Kelenjar Tiroid
 Kelenjar Ginjal
 Kelenjar Gonad
 Kelenjar Pankreas
 Kelenjar Urofisis
 Kelenjar Ultimobranchial

b. Sistem Endokrin pada Amphibi

Katak memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi internal yang
disebut hormon.

Fungsin hormon adalah mengatur atau mengontrol tugas-tugas tubuh, merangsang, baik
yang bersifat mengaktifkan atau mengerem pertubuhan, mengaktifkan bermacam-macam
jaringan dan berpengaruh terhadap tingkah laku makhluk hidup. Kelenjar endokrin pada
katak yaitu:

1) Pada dasar otak terdapat kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisa. Bagian anterior
kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol
pertumbuhan tubuh terutama pada panjang tulang. Selain itu, merangsang gonad
untuk menghasilkan sel kelamin.

2) Bagian tengah, kelenjar pituitari menghasilkan hormon intermidine yang mempunyai


peranan dalam pengaturan cromatophora dalam kulit.

3) Hormon tyroid yang mengatur metabolisme. Kelenjar ini menjadi besar pada berudu
sebelum metamorphose menjadi katak.

4) Bagian posterior kelenjar Pituitari menghasilkan hormon yang mengatur pengambilan


air.

5) Kelenjar pankreas menghasilkan enzim dan hormon insulin yang mengatur


meteabolisme zat gula.

c. Sistem Endokrin pada Reptil

Sistem endokrin pada reptile terdiri dari kelenjar tiroid (dekat tenggorokan), kelenjar
paratiroid (dekat tiroid),dan 2 kelenjar adrenal (wilayah ekor). Fungsinya sebagai
metabolisme, metabolisme kalsium, dan meningkatkan denyut jantung dan pernapasan.

1) Kelenjar tiroid, terletak didaerah tenggorokan bertanggung jawab untuk pertumbuhan


dan perkembangan, seperti shedding normal kulit.

2) Kelenjar paratiroid adalah kelenjar yang berlokasi dekat tiroid dan membantu dalam
metabolisme kalsium.

3) Dua kelenjar adrenal yang terletak di wilayah ekor, tergantung di sebuah mesenterium
(lembar membrane melampirkan organ ke dinding tubuh), dekat organ reproduksi.
Kelenjar ini menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) yang meningkatkan denyut
jantung dan pernapasan saat hewan tersebut dalam situasi berbahaya.

d. Sistem Endokrin pada Aves

Kelenjar endokrin pada aves terdiri atas:

1) Kelenjar pituitaria atau hypophysa, terletak didasar otak pada ujung infundibulum.

2) Kelenjar tiroid, terletak di bawah pena jugularis dekat cabang arteri subclavia dan
arteri carotis.

3) Kelenjar pankreas, menghasilkan hormon insulin.

4) Kelenjar sub renalis atau kelenjar andrenal, berbentuk bagunan bulat kecil, terletak
pada permukaan ventral dan Ren.
5) Kelenjar gonad, terletak di ovary menghasilkan hormon yang mempengaruhi tanda
kelamin sekunder terutama terletak pada warna bulu.

6) Kelenjar pineal berbentuk kecil, bulat dan terletak dibelakang hemisphaerium cerebri.

7) Kelenjar timus, jumlahnya sepasang dan letaknya sidepanjang leher.

8) Kelenjar paratiroid, bebentuk kecil dan terletak di dekat kelenjat tiroid.

e. Sistem Endokrin pada Mamalia

 Kelenjar Hipofisis
 Kelenjar Tiroid
 Kelenjar Paratiroid
 Kelenjar Timus
 Kelenjar Adrenal
 Kelenjar Pankreas
 Kelenjar Kelamin
 Kelenjar Pencernaan

1. Kelebihan : Materi yang disampaikan sudah cukup lengkap dengan penjelasan yang baik
pada setiap pembahasannya. Gambar yang ditampilkan juga cukup untuk memperjelas setiap
penjelasan materi.

2. Kekurangan : Terlalu banyak memuat kata-kata pada materi dibandingkan gambar.


Alangkah baiknya jika memperbanyak gambar untuk menjelaskan.

B. SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Sistem respirasi
memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen (O2) ke dalam tubuh serta membuang
karbondioksida (Co2) dari dalam tubuh.

Vertebrata memiliki sistem pernapasan yang sudah terintegrasi dengan sistem


transportasi yang nantinya akan membawa oksigen ke seluruh tubuh hewan. Mekanisme
sistem respirasi vertebrata dibagi dibedakan berdasarkan kelasnya.

a. sistem respirasi pisces

Pernapasan Pisces dibantu oleh organ utama yaitu insang yang merupakan alat
pernapasan pada ikan yang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah dan memiliki
pembuluh darah.
Jenis Respirasi Pisces :

1) Respirasi ikan bertulang sejati (Osteoicthyes)

2) Respirasi ikan bertulang rawan (Chondroichtyes)

3) Respirasi ikan paru-paru (Dipnoi)

4) Respirasi ikan dengan alat tambahan

b. Sistem Respirasi Pada Amphibi

Salah satu contoh hewan amphibia adalah katak. Daur hidup katak mempengaruhi
sistem pernapasannya. Katak saat berada dalam wujud berudu, bernapas dengan
menggunakan insang luar selama kurang lebih 12 hari, selanjutnya insang luar akan diganti
dengan insang dalam. Setelah katak dewasa, katak bernapas dengan menggunakan paru-paru
dan permukaan kulit. Fase pernapasan pada katak dibagi menjadi dua yaitu fase inspirasi dan
fase ekspirasi.

c. Sistem Respirasi Pada Rreptil

Sistem pernapasan reptilia terdiri dari organ utama yakni paru-paru. Paru-paru berada
dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana,
hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran
gas. Beberapa contoh reptilia adalah kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks,
dengan beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon.

Mekanisme pernapasan reptil terbagi menjadi:

 Fase inspirasi, gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung lalu masuk ke
rongga mulut dan melalui trankea hingga bronkiolus dan kemudian masuk ke paru-
paru. Selanjutnya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh.
 Fase ekspirasi, gas Co2 dari jantung masuk ke paru-paru lalu masuk ke bronkiolus
menuju trakea kemudian melaui anak tekak, rongga mulut dan kemudian akan keluar
melalui rongga hidung.

d. sistem respirasi aves

Aves, khususnya burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-
paru yang berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang
rusuk. Selain menggunakan paru-paru, sistem pernapasan burung juga dibantu oleh pundi-
pundi hawa (Saccus pneumaticus).

e. sistem respirasi mammalia

Mammalia termasuk juga manusia, bernapas dengan menggunakan paru-paru dan alat
respirasi manusia tidak jauh berbeda dengan sistem respirasi hewan vertebrata. Bagian-
bagian paru-paru manusia memiliki fungsi yang hampir sama dengan hewan vertebrata.

Berikut adalah mekanisme pernafasan pada mamalia:

 Fase inspirasi, gas oksigen masuk mealui rongga hidung atau mulut kemudian masuk
ke faring selanjutnya melalui laring, trakea bronkus, bronkiolus dan selanjutnya
sampai ke paru-paru. Pertukaran udara terjadi dalam alveolus dan selanjutnya oksigen
akan diedarkan ke seluruh tubuh.
 Fase ekspirasi, karbondioksida dari seluruh tubuh akan dibawa menuju jantung
selanjutnya akan masuk ke paru-paru dan selanjutnya akan keluar melalui saluran
yang sama saat oksigen masuk.

1. Kelebihan : Ppt cukup menarik, dengan banyak gambar yang ditampulkan dibandingkan
dengan kata-katanya. Materi juga cukup jelas dan penyampaianya juga baik.

2. Kekurangan : Durasi video terlalu lama untuk penyampaian materi yang hanya 18 slide,
suara pemateri juga tidak terlalu lantang sehingga terkesan lambat dalam penyampaian
materi.

C. SISTEM EKSKRESI

Sistem ekskresi adalah sistem yang mengantur proses pengeluaran zat sisa
metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga.
Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi
tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan
tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan. Organ sistem ekskresi
adalah ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.

Fungsi sistem ekskresi :


• Mengekskresikan zat-zat asing.

• Memelihara volume air tubuh yang tepat.

• Memelihara konsentrasi osmotik.

• Mengekskresikan sisa-sisa metabolisme.

a. Sistem Ekskresi Pisces

Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal mesonefros yang terikat di sisi dorsal
rongga tubuh. Karena ikan hidup di air, ikan harus selalu menjaga keseimbangan tekanan
osmotiknya. Pada ikan yang bernafas dengan insang, urin dikeluarkan melalui kloaka atau
porus urogenitalis, dan karbon dioksida dikeluarkan melalui insang. Pada ikan yang bernafas
dengan paru-paru, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dan urin dikeluarkan
melalui kloaka.

Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar dan air laut berbeda. Ikan yang
hidup di air tawar mengekskresikan ammonia dan aktif menyerap oksigen melalui insang,
serta mengeluarkan urin dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, ikan yang hidup di laut akan
mengekskresikan ammonia melalui urin yang jumlahnya sedikit.

b. Sistem Ekskresi Amphibi

Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang
dihubungkan dengan ureter di vesika urinaria dan terletak di kanan dan kiri tulang belakang .
Saat mengalami metamorfosis, amfibi mengubah ekskresi amonia menjadi urea. Hal ini
terjadi saat larva berubah jadi berudu dan hewan darat dewasa. Seperti halnya ikan, ginjal
pada katak juga berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuh. Saat katak berada di darat
harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak juga menggunakan kantung
kemih untuk konservasi air.

c. Sistem Ekskresi Reptil

Alat ekskresi pada reptil berupa sepasang ginjal metanefros, kulit, dan paru-paru.
Selain ginjal, reptil memiliki kelenjar kulit yang menghasilkan asam urat tertentu yang
berguna mengusir musuh. Pada jenis kurakura tertentu terdapat vesika urinaria tambahan
yang juga bermuara langsung ke kloaka dan berfungsi sebagai organ respirasi. Pada kura-
kura betina, organ respirasi tersebut juga berfungsi membasahi tanah yang dipersiapkan untuk
membuat sarang sehingga tanah menjadi lunak dan mudah digali. Hasil ekskresi pada reptil
adalah asam urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amonia yang
dihasilkan oleh mamalia.

d. Sistem Ekskresi Aves

Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Jenis burung laut juga
memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara pada ujung matanya. Kelebihan larutan
garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares atau lubang hidung . Larutan
garam mengalir ke rongga hidung kemudian keluar lewat nares luar dan akhirnya garam
menetes dari ujung paruh.

e. Sistem Ekskresi Mammalia

Sistem ekskresi pada mamalia hampir sama dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena
pada mamalia sistem ekskresinya dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Sistem
ekskresi mamalia berupa ginjal metanefros dengan dua ureter yang mengalirkan urin ke
kandung kemih.

1. Kelebihan : Ppt sangat bagus, setiap menjelskan diwakili dengan gambar sehingga tidak
terlalu banyak kata-kata, materi sudah cukup lengkap, jelas dan singkat.

2. Kekukarngan : Menjelskan materi terlalu cepat.

Anda mungkin juga menyukai