Lembaga-Lembaga
yang Bersangkutan
dengan Standar
Akuntansi
Lembaga-Lembaga yang Bersangkutan
dengan Standar Akuntansi
q Kantor Akuntan Individu dan Publik
Kantor-kantor akuntan individu dan publik bertanggungjawab
melalui para auditor mereka atas pengesahan secara independen
bahwa laporan keuangan perusahaan menyajikan secara wajar dan
akurat. Kantor-kantor akuntan yang paling berpengaruh yang
merancang sebagian besar ketentuan akuntansi adalah kantor
akuntan “Delapan Besar” menurut abjad adalah :
1. Arthur Andersen and Company
2. Arthur Young and Company
3. Coopers and Lybrand
4. Ernst and Whinney
5. Price, Waterhouse & Company
6. Deloitte, Haskins and Sells
7. Peat, Marwick, Mitchell and Company
8. Touche Ross and Company
q The American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA)
AICPA adalah organisasi profesi yang
mengkoordinasi praktek para Akuntan Publik Terdaftar
atau CPA di AS. Dua komisi teknik seniornya yaitu
Accounting Standards Executive Committe (AcSec) dan
Auditing Standards Committee (AuSec) mempunyai
wewenang untuk berbicara atas nama AICPA, masing-
masing dalam bidang akuntansi keuangan dan biaya dan
bidang auditing.
Komisi ini menerbitkan Statement of Positions
(SOPs) tentang masalah-masalah akuntansi. Pada tahun
1959, AICPA membentuk badan baru yaitu Accounting
Principles Board (APB) yang mempublikasikan
pernyataan-pernyataan dan serangkaian interpretasi
akuntansi yang dimaksudkan untuk memperluas
pendapat atau untuk mengkomunikasikan rekomendasi
yang bertalian dengan masalah akuntansi.
q The American Accounting Asociation (AAA)
AAA adalah sebuah organisasi dari para akademisi akuntansi
dan siapa saja yang berminat dalam meningkatkan praktek dan teori
akuntansi. Jurnal triwulannya, Accounting Review, ditujukan bagi
pertukaran gagasan dan hasil-hasil di antara para peneliti akuntansi.
AAA berfungsi sebagai suatu forum para akademisi akuntansi.
Upaya yang telah dicapai AAA terdiri dari studi-studi berikut :
1. Pernyataan Prinsip-prinsip Akuntansi Sementara yang Mendasari
Laporan Keuangan Perusahaan, diterbitkan tahun 1936.
2. Suatu Pengenalan pada Standar-standar Akuntansi oleh W.A.
Paton dan A.C. Littleton, diterbitkan tahun 1940.
3. Suatu Penyelidikan mengenai Sifat Akuntansi, oleh Louis Golberg,
diterbitkan tahun 1964.
4. Suatu Pernyataan Teori Akuntansi Dasar, diterbitkan tahun 1966.
5. Suatu Pernyataan mengenai Teori Akuntansi dan Penerimaan
teori, diterbitkan tahun 1977.
q The Financial Accounting Standards Board (FASB)
FASB menggantikan APB pada tahun 1973
sebagai badan yang bertanggungjawab untuk
menetapkan standar akuntansi
FASB adalah suatu badan independen yang
berwenang yang dibebani dengan tugas untuk
menetapkan dan mengembangkan suatu
standar akuntansi keuangan dan pelaporan yang
lebih sempurna, yaitu standar-standar yang
berkaitan dengan pencatatan informasi yang
bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan
transaksi ekonomi dengan cara yang berguna
dalam laporan keuangan.
q The Securities and Exchange Commission (SEC)
Dibentuk oleh Kongres tahun 1934, SEC bertanggungjawab
terutama atas administrasi bermacam peraturan yang dimaksudkan
untuk mengatur bursa surat berharga dan untuk menjamin pelaporan
keuangan dan pengungkapan yang wajar oleh perusahaan-perusahaan
Amerika. Secara singkat, beragam peraturan dan persyaratan
pendaftaran umumnya adalah :
1. Securities Act of 1933 : Mensyaratkan pendataran surat-surat
berharga yang ditawarkan dalam penjualan kepada umum.
2. Securities Exchange Act of 1934 : Mewajibkan pelaporan yang
berkesinambungan atas perusahaan yang dimiliki umum dan
pendaftaran surat berharga, bursa surat berharga, dan broker
serta dealer tertentu.
3. Public Utility Holding Act of 1935 : Mengharuskan pendaftaran
dokumen-dokumen dan data pendukung intra negara bagian.
4. Trust Indeture Act of 1939 : Mensyaratkan pendaftaran dokumen
dan data pendukung bagi trust indenture.
5. Investment Company Act of 1940 : Mewajibkan pendaftaran
perusahaan-perusahaan investasi.
6. Investment Advisers Act of 1940 : Mensyaratkan pendaftaran
penasihat investasi.
q Sejarah IAI
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi,
yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri
Belanda pada tahun 1956.
Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki
Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus
pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo
mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja.
Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA (Nederlands Institute Van
Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormde Accountants). Mereka
menyadari keindonesiaannya dan berpendapat tidak mungkin kedua lembaga itu akan
memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan
di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan
akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan
yang ada maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan
Akuntan Indonesia. Panitia diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan
pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem
sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara sedangkan Hendra Darmawan
dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan
lainnya memperoleh jawaban setuju.
Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan
di aula UI pada pukul 19.30.
Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan
naskah finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman mengesahkannya
pada 11 Pebruari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI ditetapkan pada 23
Desember 1957. Ketika itu, tujuan IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan
akuntan.
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
q Kegiatan IAI :
• Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK Umum, SAK UKM, SAK Syariah)
• Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified Professional
Management Accountant)
• Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
• Menyelenggarakan penerbitan, perpustakaan, pelatihan, dan penelitian di bidang
akuntansi.